18. Kencan Buta

"Tidak mau, aku tidak tertarik dengan hal hal seperti ini. Satu satunya yang layak menjadi pasanganku adalah uang. " Ucap Yena sambil mengangkat kedua bahunya.

"Aku pikir kamu telah miskin sampai gila, sehingga membuatmu menjadi seperti ini. " Keluh Iris dengan kesal.

"Tidak apa apa, kita akan mulai dari Tuan Muda Jin yang sedang tinggal di Singapura. Kamu saat ini sedang libur akhir tahun bukan ? " Tanya Yena.

"Benar, aku libur hingga Januari tanggal 11. " Ucap Iris.

"Nah, masih sempat bagi kita untuk pergi dan melihat lihat orang orang ini. Kebetulan aku telah menghubungi Tuan Muda Jin kemarin, dia adalah pria yang sopan tapi pemalu. Aku akan mendandani mu. " Ucap Yena.

"Kamu telah gila. " Ucap Iris tanpa ekspresi.

Iris di rias dengan sangat teliti dan cantik, rambutnya di ikat dua, kanan dan kiri. Tampak sangat manis dan seperti anak anak.

Dengan make up yang natural dan sedikit warna merah muda di wajahnya, tampak membuatnya sangat cantik.

Dia mengenakan dress berwarna kuning yang cerah, dipadukan dengan warna putih.

"Kamu benar benar cocok dijuluki sebagai anak paling cantik di dunia. " Ucap Yena.

"Aku tidak merasa begitu. " Balas Iris.

Keduanya naik ke atas mobil dan langsung menuju ke tempat perjanjian, disana ada seorang pria muda yang duduk.

Wajah pria muda ini sangat tampan, benar benar tampan seperti pangeran yang keluar dari komik.

"Kamu.masuklah , aku akan menunggu di mobil." Ucap Yena.

"Kamu benar benar..... " Hela Iris dengan sedih dan berjalan masuk ke dalam kafe itu.

"Apakah kamu adalah Tuan muda Jin ?" Tanya Iris dengan lembut.

Tuan muda Jin, Jin Yang, menatap Iris dengan tatapan terpaku dan berbinar binar, tampak sangat tidak percaya dengan tatapan nya sendiri.

"Apakah ini manusia atau dewi. " Gumam Jin Yang tanpa dikendalikan.

"Ehmm...."Sela Iris.

"ah, maafkan aku. Aku tidak sopan terhadap Nona Alexandra. " Ucap Jin Yang.

"Tidak perlu terlalu kaku, Tuan Muda Jin bisa memanggilku sebagai Nona Iris. " Koreksi Iris.

Jin Yang masih tidak bisa mengalihkan tatapan nya dari kecantikan tanpa tanding milik Iris, jika Iris mengatakan bahwa kecantikannya nomor dua maka tidak akan ada yang berani untuk mengklaim diri mereka nomor satu.

Sementara Yena mengambil potret Iris beberapa kali dan mengepostnya ke media massa, dalam waktu singkat itu langsung di kerubungi oleh orang orang.

Sebagaimana kecantikan Iris yang tiada tandingnya di dunia ini, siapapun yang bisa menjadi suami Iris adalah pria yang paling beruntung dan telah memenangkan semua hal baik di dunia ini.

Bahkan ada orang orang yang menjadi fans fanatik dari Iris dan Iris sendiri memiliki sekelompok fans garis keras miliknya.

Sementara itu, Iris tetap berusaha untuk menikmati kencan buta nya dengan Jin Yang. Seperti yang dikatakan oleh Yena, Jin Yang adalah pria muda yang baik dan pemalu.

"Aku pikir..... aku tidak layak untuk kecantikan Nona Iris yang terlalu luar biasa. " Ucap Jin Yang dengan bahasa Mandarin.

"Tidak seperti itu, hanya saja sebenarnya aku tidak sedang mencari pasangan. Aku sedang mencari teman, apakah Tuan Muda Jin merasa bahwa aku sedang membuang waktu mu dengan sia sia ?" Tanya Iris dengan hati hati.

"Tidak sia sia, bisa bertemu dengan Nona Iris adalah kehidupan ini adalah fakta yang sudah cukup untuk membuat semua laki laki di dunia ini merasa iri. Aku sangat bangga apabila memiliki teman seperti Nona Iris, aku juga sebenarnya tidak ingin menikah. Hanya saja ayahku terus menerus mencarikan kencan buta untukku. " Ucap Jin Yang dengan kepala tertunduk.

"Jika tidak suka maka tidak perlu di paksakan, cinta bukanlah sesuatu yang datang hanya dalam sekali pandangan. Tuan Muda Jin harus mencari orang yang tepat dengan hati hati. " Ucap Iris.

Keduanya mengobrol dengan seru karena tidak ada kecanggungan lagi, lagipula keduanya sama sama tidak ada niat lagi dalam kencan buta ini dan hanya melanjutkannya sebagai bentuk pertemanan di antara keduanya.

"Aku merasa sangat senang bisa bertemu dengan orang yang mengerti diriku, aku berharap bahwa Nona Iris bisa menemukan orang yang tepat untukmu. " Pesan Jin Yang.

"Semoga saja seperti itu dan semoga itu berlaku juga untuk Tuan Muda Jin, jika aku membutuhkan sesuatu maka aku pasti akan meminta bantuan dari Tuan Muda Jin. " Ucap Iris dengan sopan.

"Santai saja, jika memang membutuhkan bantuan ku maka aku akan berusaha sekuat tenaga dan tidak akan mengecewakan kepercayaan Nona Iris. " Balas Jin Yang.

"Kalau begitu, maka kita harus berpisah disini. Selamat tinggal Tuan muda Jin, kita akan bertemu lagi di masa depan. " Salam Iris lalu berjalan pergi.

Ketika Iris masuk kedalam mobil, Iris langsung di hujani oleh pertanyaan demi pertanyaan dari Yena yang telah menunggu selama lebih dari satu jam.

"Bagaimana dengan Tuan muda Jin ini ? Kamu tampak ya sangat akrab dengannya hanya dalam satu kali pertemuan, apakah kamu ingin aku mengatur pertemuan dengannya lagi ?" Tanya Yena.

"Tidak perlu, dia menyukai orang lain dan memiliki seseorang di dalam hatinya. Hanya saja, dia adalah orang yang sangat baik dan perhatian, juga jujur. Aku suka dengan kepribadiannya dan cocok untuk di jadikan teman olehku. " Jawab Iris dan Yena memutar matanya dengan kesal.

"Pada saat ini, kita sedang mencari pasangan untukmu, bukan mencari teman !" Seru Yena dengan frustrasi.

"Hentikan saja, aku tidak suka dengan ini. " Ucap Iris dengan keluhan.

"Bagaimana kalau aku mempersempit ini lagi, Galaksi adalah tipe orang yang tidak mudah di kekang bukan ? Dilihat dari beberapa nama yang ada disini, maka seharusnya ada 4 atau 5 orang disini, coba saja dulu daripada kamu. menyesal karena menunggu terlalu lama pada orang yang sama sekali tidak memandangmu." Ucap Yena dengan panjang lebar.

Lalu, setelah menyaring lagi di atas mobil , akhirnya hanya mengeluarkan 3 nama lagi di kertas itu dan Iris langsung mengambil lalu mencoret salah satu nama.

"Kenapa kamu mencoret itu ?" Tanya Yena dengan heran.

"Kamu mengatakan bahwa kamu memiliki jaringan komunikasi paling baik dan luas, tapi tidak tahu bahwa Adriano adalah temanku. Aku sudah berteman dengannya sejak kecil, jangan harap aku suka dengannya. " Balas Iris dengan kesal.

"Jadi kamu temannya ? Aku sudah pernah bertemu dengannya beberapa kali dan orang itu adalah orang yang paling mudah meledak yang pernah aku temui. Hanya saja, dia berulang kali mengatakan bahwa dia merindukan teman masa kecilnya. " Ucap Yena.

Iris yang mendengar ini merasa bingung dengan kata kata itu, teman masa kecil Adriano hanya ada dua, yaitu dia dan Galaksi.

Adriano adalah seseorang yang pemarah, tidak ada anak anak yang mau bermain dengannya dulu sampai akhirnya datang Iris dan Galaksi.

Episodes
1 Prolog
2 1. Iris Putri Alexandra
3 2. Enggak Kenal
4 3. Jam Tangan
5 4. Galaksi Putra Wijaya
6 5. Asisten Pribadi
7 6. Bermain Dengan Didi
8 7. Internet
9 8. Permintaan
10 9. Hukuman
11 10. Semoga Bahagia
12 11. Beijing
13 12. Bertemu Diana
14 13. Pelukan Maut
15 14. Perpisahan
16 15. Jung Yena
17 16. Rencana Licik
18 17. Keributan
19 18. Kencan Buta
20 19. Bertemu Didalam Hujan
21 20. Aku, Kamu
22 21. Canggung
23 22. Pergi
24 23. Lelah
25 24. Milikku
26 25. Pernikahan
27 26. Putus
28 27. Hari Pernikahan
29 28. Keluarga Wijaya
30 29. Pulanglah
31 30. Kisah Masa Lalu
32 31. Mengunjungi Kakak
33 32. Keadaan Galaksi
34 33. Keadaan Galaksi II
35 34. Kondisi Iris
36 35. Kondisi Iris II
37 36. Kondisi Iris III
38 37. Sadar
39 38. Bertemu Wijaya
40 39. Aku Mengerti
41 40. Tertekan
42 41. Merawat Diri
43 42. Anggota OSIS
44 43. Ditemani
45 44. Rencana Tawuran
46 45. Ulangan Akhir Semester
47 46. Udara Bebas
48 47.Dibully
49 48. UKS
50 49. Mempertegas
51 50. Negosiasi
52 51. Festival Band
53 52. Festival Band II
54 53. Pembalasan
55 54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56 55. Apa Yang Salah?
57 56. Benarkah?
58 57. Kurang Sehat
59 58. Kekhawatiran
60 59. Penyakit
61 60. Penyakit Hati
62 61. Pindah Sekolah
63 62. Menyindir
64 63. Kritis
65 64. Kepergian
66 LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
1. Iris Putri Alexandra
3
2. Enggak Kenal
4
3. Jam Tangan
5
4. Galaksi Putra Wijaya
6
5. Asisten Pribadi
7
6. Bermain Dengan Didi
8
7. Internet
9
8. Permintaan
10
9. Hukuman
11
10. Semoga Bahagia
12
11. Beijing
13
12. Bertemu Diana
14
13. Pelukan Maut
15
14. Perpisahan
16
15. Jung Yena
17
16. Rencana Licik
18
17. Keributan
19
18. Kencan Buta
20
19. Bertemu Didalam Hujan
21
20. Aku, Kamu
22
21. Canggung
23
22. Pergi
24
23. Lelah
25
24. Milikku
26
25. Pernikahan
27
26. Putus
28
27. Hari Pernikahan
29
28. Keluarga Wijaya
30
29. Pulanglah
31
30. Kisah Masa Lalu
32
31. Mengunjungi Kakak
33
32. Keadaan Galaksi
34
33. Keadaan Galaksi II
35
34. Kondisi Iris
36
35. Kondisi Iris II
37
36. Kondisi Iris III
38
37. Sadar
39
38. Bertemu Wijaya
40
39. Aku Mengerti
41
40. Tertekan
42
41. Merawat Diri
43
42. Anggota OSIS
44
43. Ditemani
45
44. Rencana Tawuran
46
45. Ulangan Akhir Semester
47
46. Udara Bebas
48
47.Dibully
49
48. UKS
50
49. Mempertegas
51
50. Negosiasi
52
51. Festival Band
53
52. Festival Band II
54
53. Pembalasan
55
54. Ya, hanya kalian yang mengerti
56
55. Apa Yang Salah?
57
56. Benarkah?
58
57. Kurang Sehat
59
58. Kekhawatiran
60
59. Penyakit
61
60. Penyakit Hati
62
61. Pindah Sekolah
63
62. Menyindir
64
63. Kritis
65
64. Kepergian
66
LEGENDA PEDANG NAGA KEMBAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!