"Tidak mau, aku tidak tertarik dengan hal hal seperti ini. Satu satunya yang layak menjadi pasanganku adalah uang. " Ucap Yena sambil mengangkat kedua bahunya.
"Aku pikir kamu telah miskin sampai gila, sehingga membuatmu menjadi seperti ini. " Keluh Iris dengan kesal.
"Tidak apa apa, kita akan mulai dari Tuan Muda Jin yang sedang tinggal di Singapura. Kamu saat ini sedang libur akhir tahun bukan ? " Tanya Yena.
"Benar, aku libur hingga Januari tanggal 11. " Ucap Iris.
"Nah, masih sempat bagi kita untuk pergi dan melihat lihat orang orang ini. Kebetulan aku telah menghubungi Tuan Muda Jin kemarin, dia adalah pria yang sopan tapi pemalu. Aku akan mendandani mu. " Ucap Yena.
"Kamu telah gila. " Ucap Iris tanpa ekspresi.
Iris di rias dengan sangat teliti dan cantik, rambutnya di ikat dua, kanan dan kiri. Tampak sangat manis dan seperti anak anak.
Dengan make up yang natural dan sedikit warna merah muda di wajahnya, tampak membuatnya sangat cantik.
Dia mengenakan dress berwarna kuning yang cerah, dipadukan dengan warna putih.
"Kamu benar benar cocok dijuluki sebagai anak paling cantik di dunia. " Ucap Yena.
"Aku tidak merasa begitu. " Balas Iris.
Keduanya naik ke atas mobil dan langsung menuju ke tempat perjanjian, disana ada seorang pria muda yang duduk.
Wajah pria muda ini sangat tampan, benar benar tampan seperti pangeran yang keluar dari komik.
"Kamu.masuklah , aku akan menunggu di mobil." Ucap Yena.
"Kamu benar benar..... " Hela Iris dengan sedih dan berjalan masuk ke dalam kafe itu.
"Apakah kamu adalah Tuan muda Jin ?" Tanya Iris dengan lembut.
Tuan muda Jin, Jin Yang, menatap Iris dengan tatapan terpaku dan berbinar binar, tampak sangat tidak percaya dengan tatapan nya sendiri.
"Apakah ini manusia atau dewi. " Gumam Jin Yang tanpa dikendalikan.
"Ehmm...."Sela Iris.
"ah, maafkan aku. Aku tidak sopan terhadap Nona Alexandra. " Ucap Jin Yang.
"Tidak perlu terlalu kaku, Tuan Muda Jin bisa memanggilku sebagai Nona Iris. " Koreksi Iris.
Jin Yang masih tidak bisa mengalihkan tatapan nya dari kecantikan tanpa tanding milik Iris, jika Iris mengatakan bahwa kecantikannya nomor dua maka tidak akan ada yang berani untuk mengklaim diri mereka nomor satu.
Sementara Yena mengambil potret Iris beberapa kali dan mengepostnya ke media massa, dalam waktu singkat itu langsung di kerubungi oleh orang orang.
Sebagaimana kecantikan Iris yang tiada tandingnya di dunia ini, siapapun yang bisa menjadi suami Iris adalah pria yang paling beruntung dan telah memenangkan semua hal baik di dunia ini.
Bahkan ada orang orang yang menjadi fans fanatik dari Iris dan Iris sendiri memiliki sekelompok fans garis keras miliknya.
Sementara itu, Iris tetap berusaha untuk menikmati kencan buta nya dengan Jin Yang. Seperti yang dikatakan oleh Yena, Jin Yang adalah pria muda yang baik dan pemalu.
"Aku pikir..... aku tidak layak untuk kecantikan Nona Iris yang terlalu luar biasa. " Ucap Jin Yang dengan bahasa Mandarin.
"Tidak seperti itu, hanya saja sebenarnya aku tidak sedang mencari pasangan. Aku sedang mencari teman, apakah Tuan Muda Jin merasa bahwa aku sedang membuang waktu mu dengan sia sia ?" Tanya Iris dengan hati hati.
"Tidak sia sia, bisa bertemu dengan Nona Iris adalah kehidupan ini adalah fakta yang sudah cukup untuk membuat semua laki laki di dunia ini merasa iri. Aku sangat bangga apabila memiliki teman seperti Nona Iris, aku juga sebenarnya tidak ingin menikah. Hanya saja ayahku terus menerus mencarikan kencan buta untukku. " Ucap Jin Yang dengan kepala tertunduk.
"Jika tidak suka maka tidak perlu di paksakan, cinta bukanlah sesuatu yang datang hanya dalam sekali pandangan. Tuan Muda Jin harus mencari orang yang tepat dengan hati hati. " Ucap Iris.
Keduanya mengobrol dengan seru karena tidak ada kecanggungan lagi, lagipula keduanya sama sama tidak ada niat lagi dalam kencan buta ini dan hanya melanjutkannya sebagai bentuk pertemanan di antara keduanya.
"Aku merasa sangat senang bisa bertemu dengan orang yang mengerti diriku, aku berharap bahwa Nona Iris bisa menemukan orang yang tepat untukmu. " Pesan Jin Yang.
"Semoga saja seperti itu dan semoga itu berlaku juga untuk Tuan Muda Jin, jika aku membutuhkan sesuatu maka aku pasti akan meminta bantuan dari Tuan Muda Jin. " Ucap Iris dengan sopan.
"Santai saja, jika memang membutuhkan bantuan ku maka aku akan berusaha sekuat tenaga dan tidak akan mengecewakan kepercayaan Nona Iris. " Balas Jin Yang.
"Kalau begitu, maka kita harus berpisah disini. Selamat tinggal Tuan muda Jin, kita akan bertemu lagi di masa depan. " Salam Iris lalu berjalan pergi.
Ketika Iris masuk kedalam mobil, Iris langsung di hujani oleh pertanyaan demi pertanyaan dari Yena yang telah menunggu selama lebih dari satu jam.
"Bagaimana dengan Tuan muda Jin ini ? Kamu tampak ya sangat akrab dengannya hanya dalam satu kali pertemuan, apakah kamu ingin aku mengatur pertemuan dengannya lagi ?" Tanya Yena.
"Tidak perlu, dia menyukai orang lain dan memiliki seseorang di dalam hatinya. Hanya saja, dia adalah orang yang sangat baik dan perhatian, juga jujur. Aku suka dengan kepribadiannya dan cocok untuk di jadikan teman olehku. " Jawab Iris dan Yena memutar matanya dengan kesal.
"Pada saat ini, kita sedang mencari pasangan untukmu, bukan mencari teman !" Seru Yena dengan frustrasi.
"Hentikan saja, aku tidak suka dengan ini. " Ucap Iris dengan keluhan.
"Bagaimana kalau aku mempersempit ini lagi, Galaksi adalah tipe orang yang tidak mudah di kekang bukan ? Dilihat dari beberapa nama yang ada disini, maka seharusnya ada 4 atau 5 orang disini, coba saja dulu daripada kamu. menyesal karena menunggu terlalu lama pada orang yang sama sekali tidak memandangmu." Ucap Yena dengan panjang lebar.
Lalu, setelah menyaring lagi di atas mobil , akhirnya hanya mengeluarkan 3 nama lagi di kertas itu dan Iris langsung mengambil lalu mencoret salah satu nama.
"Kenapa kamu mencoret itu ?" Tanya Yena dengan heran.
"Kamu mengatakan bahwa kamu memiliki jaringan komunikasi paling baik dan luas, tapi tidak tahu bahwa Adriano adalah temanku. Aku sudah berteman dengannya sejak kecil, jangan harap aku suka dengannya. " Balas Iris dengan kesal.
"Jadi kamu temannya ? Aku sudah pernah bertemu dengannya beberapa kali dan orang itu adalah orang yang paling mudah meledak yang pernah aku temui. Hanya saja, dia berulang kali mengatakan bahwa dia merindukan teman masa kecilnya. " Ucap Yena.
Iris yang mendengar ini merasa bingung dengan kata kata itu, teman masa kecil Adriano hanya ada dua, yaitu dia dan Galaksi.
Adriano adalah seseorang yang pemarah, tidak ada anak anak yang mau bermain dengannya dulu sampai akhirnya datang Iris dan Galaksi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments