Mereka berdua sampai di Singapura, mereka langsung menuju tempat perjanjian pertemuan dengan sepupu milik Yena.
Sesampainya di sebuah kafe, Iris melihat sebuah wajah yang tidak asing.
"Lia ?" Tanya Iris dengan terkejut.
"Iris ? Kamu kenapa disini ?" Tanya Iris dengan heran.
"Lagi nunggu sepupuku. "Ucap Lia.
"Kamu Park Lia ? Aku Jung Yena. " Ucap Yena yang sedari tadi diam di belakangnya.
"Ini Kakak sepupu ? " Tanya Lia dengan terkejut sementara Iris menaikkan alisnya.
Yena mengatakan bahwa sepupunya ini memiliki ayah yang merupakan adik dari ayah Yena, kenapa marga mereka berdua berbeda ?
Satu adalah Park dan satu adalah Jung ? Iris menahan diri untuk tidak bertanya dan merasa bahwa dunia menjadi sangat sempit.
Mereka telah berpindah Negara dan masih bertemu satu sama lain.
"Aku tidak menyangka bahwa kalian adalah sepupu, bagaimanapun kalian tidak memiliki kemiripan sedikitpun. " Ucap Iris dengan santai.
"Memang, tidak ada satu poin pun dari kami yang tampak mirip. " Balas Yena dengan agak sinis.
Iris tidak tahu apa yang membuat Yena mengatakan hal tersebut dengan tidak senang seolah olah Yena sedang menahan sesuatu.
Walaupun Yena adalah orang yang mudah meledak tapi bukan berarti menjadi orang tanpa sopan santun yang akan memarahi setiap orang yang tidak bersalah.
Karena Yena memasang wajah muram seperti ini maka pasti ada sebuah masalah.
"Apakah ayahmu tidak memberitahumu ? Bahwa jet pribadi itu tidak boleh digunakan tanpa izin ? Kamu membawa jet pribadi itu untuk berjalan jalan dengan sekelompok teman mu itu tanpa izin. " Ucap Yena dengan muram.
Sementara Iris yang mendengar ini tidak bisa tidak terkejut dengan kata kata ini, bagaimanapun sebelumnya Lia mengatakan bahwa dia yang memiliki jet pribadi tersebut.
"Ayah memintaku untuk membawa kembali ke Korea agar tidak di salah gunakan oleh keluarga kalian. " Lanjut Yena.
Lia tampak mendengus, "Kenapa keluarga kalian sangat pelit ? Apa salahnya meminjamkan hal ini kepada kami ? Kami harus menggunakannya jika tidak maka wajah apa lagi yang keluarga kami miliki. Jika kamu datang hanya untuk ini maka jangan harap bahwa kamu bisa membawa pulang jet pribadi tersebut karena aku tidak akan memberikannya. "
"Kenyataan bahwa kamu ingin memberikannya atau tidak bukan berada di tanganmu, selama aku ingin maka aku ingin melihat siapa yang berani untuk menghalangiku. " Ucap Yena dengan geram.
"Ha ha ha, silakan saja. Aku sudah menyewa preman dan mereka akan siap memukulmu jika aku memberikan aba aba, ada baiknya untuk menyerah dan memberikan jet itu kepada keluarga kami. Lagipula kalian sudah memiliki banyak uang , untuk apa berebut dengan kami. " Ucap Lia.
Iris melihat Lia dalam pandangan yang baru sehingga memiliki kesan buruk pada Lia, walaupun memang benar keluarga Jung memiliki begitu banyak harta berharga pada saat ini.
Tapi, untuk mengumpulkan semua itu, dulu mereka bekerja keras , tidak tidur untuk mengikuti orang sepanjang malam dan mengumpulkan semua informasi yang bisa dijual.
Intinya, bahkan jika mereka memiliki banyak uang, tapi mereka tidak mendapatkan semua itu dengan sangat mudah.
Belum lagi dengan hujatan dan resiko yang mereka tanggung, tentu saja Yena tidak akan setuju dengan hal ini.
Ketika Yena masih muda, dia juga mengalami kehidupan yang sulit, jadi Yena ini tumbuh sebagai seorang pribadi yang sangat menghargai uang.
"Betapa liciknya rencana mu, kamu membuat rencana sedemikian rupa, apakah tidak takut dengan keselamatan keluargamu ?" Tanya Yena.
"Sebenarnya, kamu adalah orang bodoh. Wanita ini menguntit mu hanya untuk mendapatkan semua informasi tentang mu dan kamu menganggapnya sebagai teman terbaik. " Ucap Lia tiba tiba menunjuk ke arah Iris.
Iris yang sejak tadi diam tampaknya tidak terburu buru untuk mengambil keputusan.
"Tidak apa apa, aku sudah tahu akan hal itu. Satu hal yang baru aku ketahui adalah masalah dirimu, siapa yang menyangka bahwa primadona sekolah, Park Lia membawa sebuah jet pribadi yang bukan menjadi miliknya. " Ucap Iris dengan senyum sinis.
Iris akan selalu berada disisi Yena dan tidak akan berubah. Siapa yang menyangka bahwa penampilan sangat menipu.
Jika ingin melihat tampilan maka Lia ini sangat terlihat sebagai wanita baik baik dan tampak seperti remaja wanita yang manis dan cantik.
Tapi, siapa yang menyangka bahwa Lia bisa menjadi iblis seperti ini dan ingin menghancurkan orang lain.
"Ha ha ha, kalian benar benar burung yang memiliki bulu yang sama. Benar benar menyebalkans sekali bahwa aku harus menghadapi orang orang semacam kalian. " Ucap Lia.
"Bahkan jika kamu melakukan sesuatu kepada kami, kamu tidak akan berani berbuat terlalu banyak bukan ? Pada saat ini ada banyak hal yang bisa menjatuhkan mu. Kamu sebaiknya lebih hati hati. " Canda Iris yang membuat Lia bingung sebelum akhirnya suara pesan berdenging.
Ketika melihat handphone, di grup sekolah dan grup grup masyarakat lainnya telah menyebar semua kata kata milik Lia yang mengancam Yena dan Iris.
"Kalian !!! Aku akan membunuhmu !" Teriak Lia mengeluarkan pisau dan menaruhnya di leher Iris.
Sementara orang orang lain di kafe itu berdiri dan bersiap untuk bertarung, ternyata semua orang orang di kafe itu adalah orang orang milik Lia.
Iris tidak terlalu peduli bahkan dia dengan berani berjalan ke depan menuju ke arah Lia, sementara Lia terus berjalan mundur karena merasa gugup.
"Kenapa kamu berhenti ?! Ayo lanjutkan saja ! Aku tidak takut sama sekali. " Ucap Iris sambil tertawa tawa yang membuat orang orang merasa ngeri.
"Tidak hanya itu, kalian semua akan mati. Jika aku mati maka akan ku pastikan bahwa kalian semua mati bersama denganku. " Lanjut Iris dengan kata kata yang mendominasi.
Pada saat ini, tidak ada jalan bagi mereka untuk kabur dari situasi ini dan hanya bisa berusaha untuk mencari jalan lain.
Jujur saja rencana ini adalah rencana yang sangat licik.
"Pada saat ini, semua harta dan pakaianmu serta kediaman mu akan menjadi milik keluarga kami. Bukankah seharusnya menang seperti itu ?" Tanya Lia.
"Kalau begitu maka dorong pisaunya, kenapa kamu hanya menaruh di leher dan tidak menggerakkannya. Atau jangan jangan sebenarnya kamu hanya takut dan merasa gugup ?" Tanya Iris dengan senyum miring.
"Siapa yang takut dengan kalian berdua ! Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk membunuh kalian berdua, orang yang telah merusak nasib baikku ! Aku seharusnya adalah orang yang lahir dengan perhiasan di tangan kanan dan kiriku, kenapa aku harus terlahir dari keluarga cabang ?! Kenapa orang orang itu hanya memuji mu saja dan tidak memandang diriku ?!!!" Tanya Lia dengan putus asa.
"Itu karena ayah mu hanyalah anak tiri, kalian tidak memiliki hubungan darah apapun secara langsung.Aoakah kamu mengerti ?" Tanya Yena dengan dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments