Hikmah Cinta Kita
Terima kasih Readers, sudah berkenan mampir di karya thor. Sebelum membaca karya ini di sarankan untuk membaca karya thor yang berjudul "Tak Cinta Bukan Berarti Lampu Merah" karena ini ada hubungannya dengan karya tersebut! Tapi jika tidak ingin membacanya juga tidak apa-apa.
Rayhan Yornaldhi, biasa dipanggil,"Ray".anak dari seorang pengusaha tersohor yang memiliki berbagai macam bisnis mulai dari perhotelan dan juga memiliki beberapa pabrik garment. Bisnis keluarganya tidak hanya ada di Indonesia tapi juga ada di Singapura. Ray dipercayai untuk mengurus perusahaan keluarga yang ada di Indonesia sedangkan kedua orang tuanya berada di Singapura untuk mengurus bisnisnya.
Dari kecil, Ray hidup hanya diurus oleh asisten rumah tangga mereka. Lantaran sang Mami dan Papi nya nyaris tak ada waktu untuk mengurus dirinya.
Hidup seorang diri dan menempuh pendidikan diluar negeri, membuatnya jauh dari ajaran agama yang benar. Hari-hari luangnya dipenuhi dengan bermain-main dalam dunia malam. Dunia yang memberikan hiburan disaat dirinya merasa sepi.
Tapi keadaan berubah, ketika sahabat baiknya Danu dan juga Niko mendapatkan istri sholihah, anak dari seorang pemilik pesantren. Hingga ketiga sahabat ini mendapatkan hidayah dari Alloh dan belajar ilmu agama di sebuah pesantren.
Sepulang dari pesantren, kehidupan Ray 180°berubah. Ray yang suka dunia malam kini sudah tidak pernah lagi menginjakkan kakinya di dunia gelap seperti itu. Bahkan Ray lebih suka menghadiri kajian untuk menambah ilmu agama. Ray yang biasa hidup di kelilingi wanita sexy, kini justru merasa jijik melihat wanita yang memamerkan tubuhnya. Ray sangat berharap kelak bisa mendapatkan istri sholihah seperti kedua sahabatnya Danu dan Niko.
Namun, takdir berkata lain. dirinya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan orang tuanya lantaran perjanjian bisnis. Orang tua Ray, Bu Santi dan Pak Yudha yang tidak perduli dengan perasaan Ray dan hanya mementingkan bisnis, menjodohkan Ray dengan Bela demi menyatukan perusahaan agar bisnisnya semakin besar.
Bela, wanita yang terpaksa harus Ray nikahi adalah anak dari pak Bobby rekan bisnis Pak Yudha. Bela juga menduduki posisi CEO di perusahaan Pak Bobby yang ada di Singapura.
Sehari setelah menikah dengan Ray, Bela kembali ke Singapura tanpa ijin suaminya. Bahkan sebagai seorang pengantin baru, Bela juga tidak melakukan tugasnya sebagai seorang istri dan tidak memberikan hak yang seharusnya Ray dapat sebagai seorang suami.
Bukan Bela tidak mau melakukan tugasnya sebagai seorang istri, tapi Bela merasa tidak pantas untuk Ray, saat mengetahui suaminya adalah laki-laki yang baik dan taat beribadah. Bela merasa berkecil hati dan tidak pantas untuk Ray, Bela wanita yang terbiasa dengan pergaulan bebas, sudah melakukan hubungan yang seharusnya tidak boleh dilakukan dengan pasangan yang bukan mahram, namun Bela sudah melakukan semua itu dengan kekasihnya yang bernama "Brian".
Ya, sebelum menikah dengan Ray. Bela sudah memiliki seorang kekasih yang bernama Brian. Namun latar belakang Brian yang hanya seorang anak pegawai biasa mendapatkan penolakan dari Pak Bobby, ayah Bela.
Apalagi saat itu, perusahaan pak Bobby sedang diambang kebangkrutan dan membutuhkan suntikan Dana. Karena itu Pak Bobby meminta Bela untuk menikah dengan Ray demi menyelamatkan perusahaannya.
***
"Ray, sudah dua tahun kamu berpisah dengan istri kamu. Apa kamu tidak ingin menemuinya untuk meminta kejelasan?" tanya Danu sahabatnya.
Saat ini, Ray sedang menghadiri pesta ulang tahun Alka. Anak Danu dan Aisyah.
"Untuk apa aku mencarinya? Dia yang pergi dariku, sehari setelah pernikahan kami. Apa lagi yang harus dijelaskan? Dia memang tidak pernah menginginkan pernikahan kami. Kami menikah hanya untuk memuaskan keinginan orang tua kami," jawab Raya menghela nafas.
Dua tahun berstatus menikah tapi sekalipun tidak pernah bersama dengan istrinya. Karena Bela pergi sehari setelah pernikahan mereka.
"Apa orang tua kamu juga tidak pernah pulang?" sahut Niko bertanya.
"Pernah. Lebaran tahun lalu, Papi dan Mami pulang," jawab Ray singkat.
"Lalu kamu tidak menanyakan kenapa Bela tidak pulang?" tanya Danu.
"Tidak, sama sekali tidak ada pembicaraan antara kami. Mereka dirumah pun hanya satu hari." Ray berusaha untuk kuat. Setiap kali, harus mengingat orang tua yang tidak pernah perduli dengan perasaannya.
"Bagaimana bisa, sebagai orang tua mereka tidak perduli dengan rumah tangga kalian? Padahal kamu menikah karena perjodohan yang mereka lakukan," ucap Niko merasa heran.
"Kenapa kalian harus heran? Dari aku kecil sampai sekarang, apa kalian pernah tau mereka khawatir padaku? kalian sudah lama berteman denganku, kalian tau bagaimana hidupku,"
"Bagi mereka, aku tidak sepenting bisnisnya! Apa kalian masih ingat saat aku kecelakaan dan hampir kehilangan nyawaku? Saat kalian menjengukku, apa kalian melihat mereka di sana? Tidak kan? Mereka lebih memilih untuk mengurus bisnisnya dibandingkan dengan nyawa anaknya," ujar Ray dengan mata berkaca-kaca.
"Sabar Ray! Semoga kedua orang tua kamu mendapatkan hidayah," ucapan Niko.
"Aamiin, tenang saja! Aku tidak apa-apa, aku sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini," jawab Ray tersenyum.
"Om Ray, Gendong," ucap Fatin manja.
Fatin adalah anak Niko dan Ulya. Ray sangat memanjakan Fatin serta Alka. Anak kedua sahabatnya.
Bagi Ray, bermain dengan Fatin dan Alka bisa mengobati kesedihannya. Hidupnya hanya digunakan untuk bekerja dari kantor pulang ke rumah besar tapi kosong, tak ada siapapun yang menyambutnya.
Dan Ray, baru akan merasa bahagia setiap bertemu dengan sahabat dan anak-anaknya.
"Fatin, Papa kamu ini Papa Niko! Tapi kalau ada Om Ray kamu melupakan Papa Niko," gerutu Niko.
"Kamu jadi Papa kurang baik mungkin? makanya Fatin lebih suka bersama Ray," sahut Danu tertawa.
"Kata siapa, aku ini Papa yang baik, sini sayang Papa gendong," ucap Niko.
"Fatin, mau digendong om Ray saja. Fatin sayang om Ray," ucap Fatin memeluk Ray.
"Hahaha.. Sini sayang, Om Ray gendong!" jawab Ray menghampiri Fatin dan menggendong Fatin seraya tertawa.
"Alka juga mau om Ray," ucap Alka tak mau kalah.
Semua tertawa melihat Ray.
"Alka sama Papa saja saya," sahut Danu berjongkok melihat Alka.
"Hahaha... ternyata kamu juga bukan Papa yang baik Dan. Itu buktinya anak kamu juga lebih memilih dengan Ray," Niko tertawa.
"Ray, tidak ada duanya. Anak-anak kita sepertinya lebih nyaman dengan Ray," ucap Danu tersenyum.
"Hahaha.. Iya dong, Om kan kesayangan Fatin dan Alka ya?" jawab Ray yang menggendong. Fatin dan Alka sekaligus.
Ray memang sangat menyayangi anak-anak. Tidak bisa dipungkiri, Ray pun ingin memiliki anak seperti Niko dan Danu. Kedua sahabatnya sudah memiliki anak semua, tapi bagaimana mungkin bisa memiliki anak, jika istrinya saja dua tahun di Singapura dan tidak pernah kembali.
"Apa sebaiknya aku susul Bela ke Singapura dan coba bicarakan lagi kelanjutan pernikahan kami?" batin Ray
^ Happy Raeding ^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ketawang
Status menikah udah 2 th,tp si "istri" malah kabur ke singapura sama kekasihnya...
2 th tnp kabar,nafkah lahir atopun batin...bukannya ini udah otomatis cerai...
Maaf jk pernyataanq salah🙏🏻🙏🏻
2023-12-14
0
Upi Arbi
baru nemu
2022-09-26
1
Lilis Afrini
yg sabar ya ray, mudah2an nanti othor kirim jodoh yg sholehah buat kamu
2022-09-03
0