CH 12

Saat sedang meeting dengan klien di sebuah restoran, Ray tidak sengaja melihat Brian sedang makan dan menyuapi seorang wanita dengan mesra.

"Laki-laki itu? bukankah itu laki-laki yang waktu itu bersama dengan Bela saat dirumah sakit? iya tidak salah lagi. Itu memang kekasih Bela. Tapi kenapa dia ada disini dan bermesraan dengan wanita lain? bukankah Bela masih dirumah sakit? atau Jangan-jangan laki-laki itu mengkhianati Bela juga? Astaghfirullah" batin Ray

"Ada apa Pak Ray?" Tanya klien

"Tidak, tidak ada apa-apa. Hanya seperti melihat seseorang yang saya kenal saja. Baiklah kita lanjutkan saja pembicaraan kita, maaf sampai mana tadi?" tanya Ray kembali menjelaskan tentang proposal yang telah dibawahnya.

Setelah acara meeting dengan kliennya selesai Ray berjalan menuju tempat duduk Brian

"Disaat wanita yang rela melakukan apa saja demi kamu terbaring tak berdaya dirumah sakit, apa pantas jika kamu malah bermesraan dengan wanita lain disini?" ucap Ray pada Brian sontak membuat Ray tercengang dan melihat kearah Ray

"Kamu, sepertinya aku pernah melihat kamu? tapi dimana ya?" Brian berusaha mengingat-ingat

"Oow, kamu rupanya. Aku ingat sekarang. Kamu suaminya Bela kan?" tanya Brian tersenyum sinis

"Kalau kamu sudah tau, Bela perempuan yang sudah bersuami. Lantas kenapa kamu mau berhubungan dengan perempuan yang sudah bersuami? Ray balik tanya

"Karena Bela menikah dengan kamu bukan karena cinta, dan Bela tidak pernah mencintai kamu tapi Bela hanya mencintai aku" jawab Brian tersenyum menyeringai

"Kalau kamu tau Bela begitu mencintai kamu, lalu kenapa sekarang kamu bermesraan dengan wanita lain? bukankah tidak sepadan dengan pengorbanan Bela?"

"Itu karena aku sudah muak, berhubungan tanpa kejelasan. Aku juga ingin segera menikah" jawab Brian

"Jika seperti itu, baiklah demi Bela aku akan melepaskan Bela. Kembalilah dengan Bela setelah aku melepaskan Bela. Tapi sampai hari itu tiba, jangan lagi kamu berhubungan dengan wanita lain. Segeralah menikah dengan Bela setelah aku menyelesaikan semuanya" ucap Ray yang merasa bersalah karena tidak segera melepaskan Bela dari dulu dan membuat hubungan mereka menjadi sebuah dosa. Karena Bela yang masih menjadi seorang istri tapi berhubungan dengan laki-laki lain. Padahal Ray tau kalau istrinya tidak pernah menginginkan pernikahan ini.

"Kamu tidak perlu lagi repot-repot berkata seperti itu, mau kamu ceraikan Bela atau tidak sekalipun. Itu semua bukan urusanku lagi" ucap Brian

"Maksud kamu? bukankah kalian saling mencintai dan ingin menikah?" tanya Ray

"Itu dulu, tapi sekarang mana bisa aku menikah dengan perempuan cacat seperti itu. Aku ini masih muda, aku tidak akan bisa mengurus wanita cacat seumur hidupku. Sebagai laki-laki tentu saja aku ingin dilayani dan Bela tidak akan pernah bisa melakukan semua itu" jelas Brian

"Bela cacat? apa maksud kamu?" Ray tercengang

"Jadi kamu belum tau? kalau sekarang Bela lumpuh dan seumur hidupnya harus bergantung pada kursi roda." ucapnya

"Astaghfirullahalazim" gumam Ray

"Sebaiknya segera kamu ceraikan wanita seperti itu, kalau tidak. Dia hanya akan menyusahkan hidupmu." ucap Brian

Bruk.. bruk..

Terjadi baku hantam antara Brian dan Ray

Ray terpancing emosi karena mengetahui sifat asli laki-laki yang dicintai Bela sampai mengabaikan pernikahannya, justru berniat meninggalkan Bela di saat Bela sedang dalam keadaan sakit dan disaat Ray sudah memantapkan hatinya untuk melepaskan Bela.

Setelah puas memukul Brian, Ray pergi meninggalkan tempat itu dan meninggalkan sejumlah uang pada pelayaran restoran sebagai ganti rugi karena telah membuat kekacauan disana dan memecahkan beberapa perabot yang ada disana.

Ray segera masuk kedalam mobilnya dan segera menuju rumah sakit tempat Bela dirawat.

Sesampainya dirumah sakit, Ray segera turun dan menuju ruang tempat Bela dirawat.

"Assalamu'alaikum" ucap Ray masuk kedalam ruang rawat Bela

"Ray" gumam Bela yang sedang duduk diatas ranjangnya

"Bagaimanapun keadaan kamu?" tanya Ray

"Aku baik, sudah jauh lebih baik. Sebentar lagi Dokter sudah mengijinkan aku pulang" jawab Bela

"Syukurlah" jawab Ray santai dan berdiri dengan memasukkan tangan disaku celananya

"Kenapa sendirian? dimana laki-laki yang kamu bilang mencintai kamu? kenapa membiarkan kekasihnya sendirian disini?" Ray pura-pura tidak mengetahui semuanya

"Dia, dia ada kok. Sebentar lagi dia juga akan kesini. Jadi sebaiknya kamu segera pergi dari sini Ray. Aku tidak ingin dia melihat kamu disini" ucap Bela kembali berbohong

"Benarkah? kamu yakin dia akan kesini?" tanya Ray seraya menarik kursi dan duduk disamping tempat tidur Bela

"I-iya aku yakin, tentu saja dia akan segera kesini. Kamu pikir aku bohong?" ucap Bela

"Siapa yang berpikir kamu bohong? aku tidak berpikir demikian, etz... tapi kenapa kamu bisa berpikir kalau aku mempunyai pikiran kamu bohong?" tanya Ray memicingkan matanya

"Siapa yang berpikir seperti itu? Ray sudah lah. Aku harus istirahat, tolong tinggalkan tempat ini" ucap Bela

"Okay, baiklah kalau itu mau kamu. Aku akan pergi" jawab Ray dan berdiri

"Ray, Tolong segera ceraikan aku" ucap Bela tanpa melihat Ray

Ray menatap Bela dan tersenyum penuh arti.

"Ray kamu ada disini" tanya pak Bobby yang baru datang

"Iya, Ray dengar Bela kecelakaan. Ray hanya ingin memastikan kalau istri Ray baik-baik saja" ucap Ray berlalu

"Em.. Ray" ucap pak Bobby menghentikan langkah Ray

"Tolong maafkan kesalahan kami, terutama kesalahan Papi. Papi yang menyuruh Bela untuk menjual saham itu. Masalah penjualan saham Bela tidak sepenuhnya bersalah, karena itu semua perintah dari Papi. Maafkan Papi karena silau dengan uang sampai tega melakukan ini semua dan menjadikan kalian korban. Tolong jangan dendam dengan Bela. Papi janji, Papi akan mengembalikan hasil penjualan saham yang kami lakukan" ucap Pak Bobby

"Pertama, Ray kesini bukan untuk membahas masalah saham yang sudah kalian jual dan masalah investor yang sudah kalian bujuk untuk menarik dan mengalihkan saham mereka ke perusahaan kalian. Kedua Bela mungkin tidak sepenuhnya bersalah masalah perusahaan. Tapi sebagai seorang istri Bela berdosa besar. Haram hukumnya seorang istri pergi dari rumah tanpa ijin dari suami walaupun hanya satu detik. Dan Alloh akan melaknat seorang istri yang pergi tanpa ijin suaminya disetiap langkahnya. Apalagi berhubungan dengan laki-laki lain saat statusnya masih menjadi seorang istri." jelas Ray

"Karena itu ceraikan aku" teriak Bela

"Assalamu'alaikum" ucap Ray berlalu

"Hiks.. hiks... " tangis Bela pecah

Pak Bobby segera memeluk putrinya, sekarang pak Bobby merasa sangat bersalah pada putri semata wayangnya. Tidak ada lagi yang bisa pak Bobby lakukan untuk menyembuhkan putrinya. Ternyata uang tidak menjadi jaminan hidupnya akan bahagia. Karena dari sekian banyak Dokter yang ditemui Pak Bobby mengatakan akan sulit bagi Bela untuk bisa kembali berjalan.

^Happy Reading^

Terpopuler

Comments

Puspita Sari

Puspita Sari

karna silau dengan duniawi pak Bobby mengorbankan anak semata wayangnya,penyesalan pasti sllu datang terlambat....smg bela dan pak Bobby bisa mendapatkan hidayah dari Allah SWT

2022-09-08

1

Yani

Yani

Terserah author yang punya cerita ttp semangat 🙏💪💪💪💪

2022-09-08

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

itu karma buat bela yg sdh berhianat sm ray..dan ingat ya ray jangan mau balikan sm bella..

2022-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!