CH 15

"Win, sepertinya saya sudah harus kembali ke Indonesia. Perusahaan sekarang juga sudah baik. Saya percayakan semua masalah perusahaan sama kamu, dan tolong selalu laporan apapun yang terjadi disini." ucap Ray

"Apa bu Santi akan kembali kesini pak?" tanya Winda

"Untuk sementara mungkin belum bisa, jadi untuk sementara masalah kantor kamu hubungi saja langsung ke nomorku. dan nanti kita satu minggu sekali saya akan melakukan video conference dengan semua dewan direksi" jelasnya

"Baik Pak, di mengerti" jawab Winda

"Okey, kamu sudah bisa kembali ke ruangan kamu" ucap Ray

Dret.. dret...

Panggilan masuk dari Bu Santi

"Assalamu'alaikum Mi"

"Walaikumsalam Ray, bagaimana keadaan disana? apa semua baik-baik saja? Mami dapat kabar dari Miss Xia katanya perusahaan kita tidak jadi diakuisisi Mr. Lee, apa itu benar?" tanya bu Santi

"Iya Mi, itu benar"

"Bagaimana bisa? bukankah kita sudah kehilangan investor dan perusahaan kita sudah tidak beroperasional kan?"

"Tidak Mi, sekarang Allhamdulilah dengan ijin Alloh semua sudah kembali seperti semula. Perusahaan sudah kembali beroperasional dan InsyaAlloh dalam minggu ini, Ray akan kembali ke Indonesia" jawab Ray

"Alhamdulillah, tapi Mami masih tidak percaya. Bagaimana bisa kamu menyelesaikan semua itu, Mami sudah menghubungi banyak investor tapi tidak ada satupun diantara mereka yang mau bekerjasama dengan kita, bagaimana kamu bisa menyakinkan mereka?"

"Alhamdulilah jika Alloh sudah berkendak, tidak ada yang tidak mungkin Mi, Ray bisa menyelesaikan semua ini juga tidak lepas dari campur tangan Alloh di dalamnya. Alloh yang memudahkan" jawab Ray

"Ya sudah sayang, Terimakasih ya Ray, sudah menyelamatkan perusahaan itu. Kamu tau kan Mami dan Papi membangun perusahaan itu dari nol. Ada keringat kami didalamnya, karena itu saat mendengar perusahaan akan diakusisi. Rasanya Mami seperti tidak rela"

"Iya Mi, tapi Mami juga harus ingat kalau kita jangan teralu mengistimewakan sesuatu, Apa yang kita miliki saat ini semua hanya titipan Alloh. Dan kapanpun Alloh ingin mengambilnya kembali kita harus iklas. Jangankan perusahaan Mi, diri kita sendiri, ini juga titipan dan harus siap kapanpun Alloh memangil." ucap Ray

"Iya Ray, Alhamdulillah sekarang Mami sudah mulai bisa mengerti semua itu dan sekarang Mami juga sudah bisa bacaan sholat lho Ray" ucap bu Santi bahagia

"Alhamdulillah, semoga selalu istiqomah ya Mi"

"Aamiin, do'akan Mami ya Ray"

"InsyaAlloh Ray akan selalu berdo'a, semoga kita bisa selalu istiqomah dan selalu berhijrah, karena sejatinya manusia itu setiap hari harus selalu berhijrah untuk menjadi lebih baik, dan lebih baik lagi. Jadi setiap hari kita kita ini harus selalu belajar. Belajar untuk menjadi lebih baik dengan ilmu" ucap Ray

"Iya Ray, rasanya setelah memutuskan untuk berhijrah hidup Mami menajadi lebih tenang. Perasaan takut kehilangan, was-was itu sepertinya sudah tidak ada lagi. Seperti hidup ini sudah ada yang menjamin yaitu Alloh jadi kita tidak perlu takut lagi" ujar bu Santi

"Benar Mi, kita memang harus yakin akan hal itu. Tidak perlu risau masalah dunia, karena hidup kita ini sudah dijamin oleh Alloh. Tapi risau lah masalah akhirat, cari lah bekal sebanyak-banyaknya untuk akhirat" ucap Ray

"Ya sudah, Mami tutup dulu ya telponnya. Mami mau segera ke masjid untuk sholat berjamaah sudah waktunya sholat maghrib. Dan nanti kalau kamu sudah sampai Indonesia, kamu harus ceritakan semuanya pada Mami soal cara kamu mendapatkan investor untuk perusahaan kita" ucap Bu Santi

"Siap, ya sudah Mami sebaiknya segera kemasjid. Assalamu'alaikum" ucap Ray menutup telpon

Sampai saat ini Ray belum mengatakan yang sebenarnya tentang keadaan Bela saat ini dan rencana Ray untuk membawa pulang Bela ke Indonesia.

***

"Assalamu'alaikum" ucap Ray masuk ke ruang rawat Bela

"Ray kamu kesini lagi ada apa?" tanya Pak Bobby

"Apa harus ada alasan untuk Ray mengunjungi istri Ray?" ucap Ray tanpa melihat Pak Bobby

"Ray, kamu ini sebenarnya mau apa?" tanya Bela

"Aku kesini untuk memberitahu kamu, kalau dua hari lagi aku akan pulang ke Indonesia. Dan aku juga sudah menanyakan pada Dokter yang saat ini menangani kamu kalau kamu sudah bisa dibawa palang" ujarnya

"Apa hubungannya dengan kamu? kepulanganku dari rumah sakit tidak ada hubungannya dengan kamu" ketus Bela

"Sampai saat ini kamu itu masih sah menjadi istriku dan aku berhak atas diri kamu, jadi aku putuskan dua hari lagi kita akan pulang ke Indonesia" jelas Ray mendekatkan wajahnya pada Bela

"Ray" Bela mendorong dada Ray agar menjauh

Bala berusaha mengatur hatinya agar tenang dan tidak terlihat gugup di depan Ray, tidak bisa dipungkiri berada dalam jarak yang begitu dekat dengan Ray membuat jantung Bela berdegup lebih cepat seolah ingin lepas dari tempatnya.

"Aku tidak mau pulang dengan kamu, aku akan pulang dengan ke kasihnya" pungkasnya

"Apa yang membuat kamu yakin kalau kekasihmu akan menjemputmu dari sini?" tanya Ray santai dan sedikit tersenyum

"Emm.. Ray, begini saja. Papi tau, kamu membawa pulang Bela ke Indonesia untuk mengurus perceraian kalian kan? bagaimana jika Bela pulang bersama dengan Papi. Masalah perceraian bair pengacara yang akan mengurusnya" ucap Pak Bobby

"Bagaimana bisa Papi bagitu yakin, Ray akan mengceraikan Bela semudah itu?"

"Lalu apa mau kamu?" tanya Bela menatap tajam Ray

"Aku ingin kamu membayar setiap apa yang sudah kamu lakukan padaku" jawab Ray tersenyum menyeringai

"Ray, apapun yang terjadi antara kalian bukan sepenuhnya kesalahan Bela, ini kesalahan Papi. Jadi tolong jangan lampiaskan kekesalan kamu pada Bela. Biar, biar Papi yang menebusnya kalau perlu Papi rela bersujud dikaki kamu asal jangan kamu sakit Bela" ucap Pak Bobby yang kini telah menyadari kesalahannya dengan mengorbankan kebahagiaan Bela hanya untuk sebuah perusahaan, yang kini sudah tidak ada artinya lagi. Bagi pak Bobby saat ini kebahagiaan Bela lah yang utama.

"Siapkan diri kamu, dua hari lagi aku akan datang untuk menjemput kamu. Jangan coba-coba kabur lagi dariku. Karena kali ini aku tidak akan diam begitu saja" ucap Ray

"Apa sebetulnya yang kamu inginkan?" tanya Bela sinis

"Yang aku inginkan? aku ingin membuat istriku sadar di mana tempatnya yang sesungguhnya" Jawab Ray

"Ray, Bela tidak mungkin pergi bersama kamu karena_" ucap Pak Bobby terpotong

"Pi" Bela menggelengkan kepala. Bela berpikir Ray belum tau kalau saat ini dirinya tidak bisa lagi berjalan seperti dulu. Dan Bela tidak ingin Ray mengetahui semua itu

"Ray, aku akan kembalikan semua yang sudah aku ambil dari kamu dan keluargamu. Tapi tolong ceraikan aku" ucap Bela

^Happy Reading^

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Ray suguh" sudah berhijrah ttp semangat Ray

2022-09-10

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kamu ga bisa cerai dr ray bella..kamu mau di sadarkn biat taubat dan jd wanita sholihah

2022-09-09

0

Puspita Sari

Puspita Sari

sungguh besar hati Ray masih bisa menerima bela dengan semua kesalahan dan kekurangan nya

2022-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!