CH 3

Seandainya setelah pernikahannya kami, Mami tidak ikut campur dan tidak mendukung kepergian Bela ke Singapura semua ini tidak akan terjadi. Setidaknya Ray bisa membimbing Bela menjadi seorang istri yang tau tugas dan tanggungjawab nya," ujar Ray.

"Hah.. kamu yakin wanita ular seperti Bela bisa dibimbing?" ketus bu Santi.

"Ray yakin, karena Bela adalah istri pilihan Mami dan Papi. Jadi Ray percaya pilihan Mami dan Papi tidak mungkin salah untuk Ray," ucap Ray.

"Terus saja kamu olok-olok Mami!" Bu Santi merasa tersendir.

"Siapa yang mengolok-olok Mami? Ray mengatakan apa yang sebenarnya! Bukankah Bela adalah wanita yang Mami pilih sendiri untuk Ray? Bahkan disaat Ray berusaha menolak tapi Mami sama sekali tidak memperdulikan suara hati Ray dan ketika Ray sudah menerima perjodohan itu. Bahkan bertekad untuk membangun sebuah keluarga yang normal tidak seperti keluarga yang selama ini Ray jalani, Mami kembali mengacaukan pernikahan Ray dengan mendukung keputusan Bela untuk kembali ke Singapura demi bisnis. Mami tidak pernah mempertimbangkan bagaimana perasaan Ray,"

"Okay, Mami akui. Itu memang kesalahan Mami karena telah salah menilai wanita ular itu. Tapi kamu perlu tau Ray, Mami lakukan itu semua awalnya demi kamu. Mami juga tidak menyangaka kalau Mami ditipu habis-habisan seperti ini."

"Mami bilang demi kebaikan Ray? Apa Ray tidak salah dengar? Apa menurut Mami Ray akan bahagia dengan pernikahan yang seperti ini? Ditinggal sehari setelah pernikahan demi pekerjaan? Dan itu semua karena persetujuan dari Mami Ray sendiri! Yang tega menggadaikan anaknya demi bisnis. Ray ini manusia Mi, punya perasaan," ujar Ray.

"Cukup Ray! Saat ini Mami sudah sangat pusing. Jangan kamu tambah pikiran Mami dengan ocehan kamu itu," ucap Bu Santi.

"Ray, sudah mencoba sabar dengan permainan yang Papi dan Mami buat untuk Ray. Dua tahun Ray sabar menunggu istri Ray kembali, istri yang pergi meninggalkan Ray sehari setelah pernikahan kami. Dan lucunya itu semua karena persetujuan dari orang tua Ray sendiri. Tanpa memikirkan bagaimana kehidupan Ray setelah itu," Ujar Ray meluapkan isi hati yang selama ini di pendamnya.

"Ray, Papi tau Papi salah dan Papi berdosa. Bahkan saat ini Papi tidak punya muka untuk menghadapi kamu, tapi semua sudah terjadi tolong maafkan Papi," ucap pak Yudha.

"Ray. Sebaiknya kamu segera pulang ke Indonesia dan segera urus perceraian kalian," ucap Bu Santi menegaskan.

Tok.. Tok..

Sekertaris Bu Santi mengetuk pintu

"Masuk," ucap Bu Santi.

"Ada berita apa lagi?" tanya Bu Santi yang sudah bisa menebak sekertarisnya kesana untuk menyampaikan berita yang tidak baik. Karena akhir-akhir ini setiap sekertarisnya melapor pasti karena ada hal yang tidak baik.

"Jadi begini Bu Santi, ternyata Ibu Bela bukan hanya menjual saham yang Ibu kasih kepada pihak luar, tetapi juga membawa para investor untuk bergabung dengan perusahaan mereka yang baru," ucapnya.

"Perusahaan baru? Maksud kamu?" Bu Santi tampak terkejut.

"Iya Bu Santi, saat ini Pak Bobby sudah meresmikan perusahaan barunya. Dan perusahaan baru itu dipimpin langsung oleh pak Bobby, tapi celakanya para investor kita ditarik semua ke perusahaan pak Bobby. Saat ini para investor sudah menarik saham mereka dan kemungkinan perusahaan kita akan kekurangan dana untuk beroperasional," Jelasnya.

"Kurang ajar kamu Bela! Brak.. " gumam Bu Santi menggebrak meja.

"Bagaimana bisa aku membesarkan anak ular yang sekarang justru menyerang ku," ucap Bu Santi.

"Lalu, bagaimana sekarang Bu? Kita Sangat kekurangan dana. Sedangkan gaji karyawan bulan ini juga belum terbayarkan," tanya Winda sekertaris Bu Santi.

"Apa separah itu kondisi keuangan perusahaan ini Mi?” sahut Ray yang dari tadi mengamati.

Bu Santi tidak menjawab dan memegang kepalanya yang terasa pusing dan memikirkan jalan keluar untuk bisa melewati krisis yang saat ini dihadapi, karena ketamakannya. Berharap perusahaan akan semakin maju dengan mempercayakan Bela dan menggabungkan perusahaan mereka, siapa sangka justru itu semua awal dari kehancurannya. Karena Bela menantu kesayangannya telah menjual saham perusahaan kepada pihak luar dan menggunakan uang hasil penjualan untuk mendirikan perusahaan yang baru bersama dengan Papi nya.

Bahkan seluruh investor yang sudah lama bekerja sama dengan perusahaan Pak Yudha dan juga Bu Santi menarik diri dan bergabung dengan perusahaan Bela yang baru.

"Pi, Papi kenapa?" teriak Bu Santi dan berlari menghampiri pak Yudha.

"Pi, bangun Pi! Mami mohon bangun! Jangan seperti ini Pi," teriak Bu Santi melihat pak Yudha kesakitan memegangi dadanya.

"Pi, Papi!" Ray menepuk dan menggoyangkan tubuh papinya yang tak sadarkan diri.

"Panggil ambulans! panggil ambulans!" teriak Ray.

Bu Santi segera mengambil ponsel dan menghubungi ambulans, tak lama setelahnya ambulans datang dan membawa pak Yudha kerumah sakit.

Tangis bu Santi pecah tak kala melihat suami terbaring tak berdaya.

"Pi bangun, jangan tinggalkan Mami! Mami tidak bisa hidup tanpa Papi," ucap Bu Santi terisak.

"Istigfar Mi! disaat seperti ini sebaiknya kita banyak beristighfar dan berdoa untuk kesembuhan papi!" ujar Ray.

"Ini semua gara-gara wanita ular itu, dia sudah menghancurkan perusahaan kita dan sekarang lihat! Papi kamu jadi seperti ini dan ini semua karena dia," geram Bu Santi.

Namun Ray lebih memilih diam dan tak menanggapi perkataan Maminya. Ray selalu berdoa untuk papinya.

Sampai di rumah sakit, Pak Yudha segera mendapatkan perawatan pertama, hingga akhirnya pak Yudha harus di rawat di ruang ICU karena kehilangan kesadaran. Mengetahui perusahaan yang telah dirintis olehnya selama bertahun-tahun dalam sekejap diambang kehancuran, membuat Pak Yudha tak sanggup menghadapi kenyataan ini. Segalanya telah dicurahkan dan dikorbankan untuk perusahaan termasuk waktu!

Bahkan, dirinya tidak ingat. Kapan terakhir dirinya bisa menikmati hidup dengan santai atau sekedar bergurau dengan anaknya. Itu semua dilakukan untuk memajukan perusahaan. Namun sekarang semua itu seolah tak ada gunanya. Semua hancur.

Sehebat apapun upadaya manusia, mereka lupa apa yang kita miliki ini sesungguhnya hanya titipan dan kapanpun Alloh ingin mengambilnya makan tidak sulit bagi Alloh untuk menghilangkan semua itu dalam waktu sekejap mata.

“Ray, kamu harus balas dendam! Kamu harus bisa merebut semua itu kembali. Saat ini Bela masih istri kamu, karena itu lakukan segala cara untuk bisa mendapatkan saham kita kembali!" ucap Bu Santi.

“Mi, bagaimana bisa Ray melakukan itu? Saham itu tidak cacat hukum. Mami sendiri yang menandatangani penyerahan saham secara sadar. Otomatis itu sudah menjadi hak Bela, jika ternyata Bela memilih untuk menjual saham itu, kita tidak bisa menyalahkan Bela," ujarnya.

“Mami tidak mau tau! kamu harus bisa mendapatkan saham itu kembali!" ucap bu Santi.

“Mi, sebaiknya saat ini kita fokus pada kesembuhan Papi, tidak usah berpikir yang lain dulu," jawab Ray.

“Ray, kamu itu, anak kita. Kalau bukan kamu yang membantu kami siapa lagi?" tuntut bu Santi kesal dengan sikap Ray.

“Mi, sudah waktunya sholat Azhar, bagaimana kalau kita sholat berjamaah disini dan kita berdoa untuk kesembuhan Papi!” ajak Ray

mengalihkan pembicaraan.

“Kamu saja yang sholat! Mami tidak sholat!” jawabnya.

“Mi, apa Mami pernah berpikir kenapa Alloh memberikan kita cobaan ini? Apa yang terjadi dengan perusahaan dan sakitnya Papi saat ini, bukan tanpa sebab. Ini semua karena Alloh merindukan Mami dan Papi. Alloh ingin Mami dan Papi ingat kembali pada Alloh dan memohon pertolongan serta kesembuhan pada Alloh,"

"Karena sungguh apa yang kita miliki, ini semua milik Alloh. Dengan mudah Alloh akan memberikan pada siapa yang dikendaki dan dengan mudah juga Alloh mengambilnya kembali, " ujar Raya berusaha membuka hati Mami nya.

"Cukup Ray! jangan ceramah lagi! Saat ini Mami sudah cukup pusing, jangan tambah lagi, dengan ocehan kamu itu," Bu Santi kesal.

"Astaghfirullah haladzim" gumam Ray mengelus dada.

Cobaan dan ujian yang Alloh berikan belum juga membuat Bu Santi sadar.

^Happy Reading^

Terpopuler

Comments

Tati Suwarsih Prabowi

Tati Suwarsih Prabowi

Astaghfirullah...g sadar2 juga tuh ortunya ray

2023-05-04

1

Farhidayu💜🌱🏠🇯🇴

Farhidayu💜🌱🏠🇯🇴

kerasnya hati ibu Ray... sombong kpd Pencipta.... Masih lagi belum sadar

2022-09-04

0

Yani

Yani

Sabar Ray semoga mmh nya di luluhkan hatinya

2022-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!