CH 16

Mendengar permintaan cerai dari Bela Ray tak langsung menanggapi, Ray tau apa yang dilakukan mungkin terlihat sangat konyol. Ray laki-laki sukses, kaya, tampan dengan mudah bisa mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik dari Bela. Tapi nyatanya Ray tidak melakukan semua itu. Ray mempunyai alasan tersendiri untuk mempertahankan rumah tangganya yang jauh dari kata sempurna ini. Ray yakin dan Ray percaya Alloh memberi kita ujian bukan tanpa maksud.

Dan Ray percaya tidak ada kesabaran yang akan sia-sia, buah dari kesabaran itu pasti akan terasa manis saat waktunya tiba.

***

"Pi, apa sebenarnya yang diinginkan Ray? Bela tidak mengerti dengan apa yang lakukan. Setelah apa yang sudah Bela lakukan pada keluarganya, Bela tidak yakin kalau Ray hanya ingin mempertahankan rumah tangga ini, atau jangan-jangan Ray akan balas dendam dengan cara menyakiti Bela perlahan?" ucap Bela

"Tapi sepertinya Ray tidak mungkin melakukan apa yang kamu tuduhkan, Ray bukan orang jahat seperti itu, dan Papi yakin Ray tidak mungkin menyakiti kamu"

"Kita juga terlihat tidak seperti orang jahat pi, tapi kenyataannya?" ucap Bela menatap Papi nya

"Kita memang bukan orang jahat, siapa yang bisa bilang kita orang jahat" sahut Pak Bobby

"Terus gimana ini pi? kalau Ray nekat bawa aku pulang ke Indonesia, tapi Papi lihat bagaimana keadaanku? aku tidak mau Ray sampai tau keadaan aku yang seperti ini pi, atau? bagaimana kalau kita pergi jauh pi, ke Korea, Belanda atau Jerman mungkin?" tanya Bela

"Jika itu yang kamu inginkan, kita akan pergi jauh. Sekarang tujuan Papi hanya ingin melihat kamu bahagia. Jika dengan cara pergi jauh bisa membuat kamu bahagia, baiklah kita akan pergi jauh dari Ray dan kita tinggalkan semuanya. Semuanya ini sudah tidak penting lagi bagi Papi, karena harta satu-satunya yang paling penting buat Papi ya cuma kamu " Jawab Pak Bobby

Pak Bobby segera mengurus administrasi rumah sakit dan mengurus kepulangan Bela, setelah semua selesai Pak Bobby membawa Bela langsung menuju bandara untuk melakukan penerbangan ke Jerman, tapi sebelum berangkat Ray sudah lebih dulu ada dibandara dandan berjalan menghampiri Bela yang saat ini sedang duduk dikursi rodanya.

"Ternyata kamu datang lebih cepat dari perkiraanku" ucap Ray membuka kaca mata hitamnya

"Ray, kenapa kamu ada disini?" gumam Bela

"Kamu pikir untuk apa aku disini? tentu saja untuk melakukan melakukan perjalanan pulang ke Indonesia bersama dengan istriku" ucap Ray tersenyum menyeringai

"Apa maksud kamu? aku tidak mau pergi sama kamu" ucap Bela

"Seorang istri itu harus ikut kemana pun suaminya pergi" jawab Ray mendekatkan wajahnya pada Bela.

"Ray, biarkan Bela pergi bersama dengan Papi. Papi akan kembalikan semua yang sudah Papi ambil dari kamu, tapi tolong biarkan Bela pergi" sahut Pak Bobby

"Tidak perlu, Ray sudah tidak membutuhkan harta yang sudah kalian ambil itu, yang Ray butuhkan hanya istri Ray."

"Ray, aku tidak bisa ikut bersama kamu. Aku tau kamu ingin balas dendam denganku. Tapi kamu tidak perlu melakukan semua itu, Tuhan sudah menghukumku, kamu lihat saat ini aku duduk dikursi roda. Bukan karena aku masih sakit, tapi karena aku tidak bisa berjalan lagi" tangis Bela pecah di tempat yang rame ini juga semua pandangan mengarah pada Bela

Ray tidak menjawab tapi langsung mengambil alih kursi roda dan mendorong kursi roda Bela.

"Ray, berhenti! aku bilang berhenti! kenapa kamu masih belum mengerti juga? apa keadaan aku yang sekarang belum cukup? apa kamu masih ingin menghukumku juga?" teriak Bela namun lagi-lagi Ray tidak mendengarkan

"Ray tolong jangan lakukan ini, Papi mohon. Maafkan kami" ucap paj Bobby

"Pi, Tolong jangan ikut campur urusan rumah tangga kami" ucap Ray menghentikan langkah nya

"Tapi kondisi Bela_" ucap Pak Bobby terhenti

"Bela istri saya, jadi tolong mulai sekarang jangan ikut campur urusan rumah tangga kami" tegas Ray

"Ta-tapi apa yang akan kamu lakukan pada Bela? apa kamu tidak melihat keadaan Bela sekarang seperti apa?" Pak Bobby berusaha mencegah Ray untuk membawa pergi Bela

"Apa yang akan saya lakukan? apa saya harus melaporkan kegiatan apa saja yang saya lakukan dengan istri saya? tidak kan? apapun yang akan saya lakukan pada istri saya, itu urusan rumah tangga kami yang tidak perlu diketahui orang lain" ucap Ray kembali berjalan seraya mendorong kursi roda

"Papi tolong Bela, Bela tidak mau ikut Ray" teriak Bela, saat Pak Bobby akan mengejar Bela. Beberapa orang suruhan Ray menghadang Pak Bobby untuk mendekat.

"Saya mau menyelamatkan anak saya, minggir kalian" teriak Pak Bobby

"Pi, tolong Bela. Tolong Bela"

"Kamu tidak perlu berteriak dan mempermalukan diri kamu seperti ini. Kamu istriku. Semua orang tidak akan ada yang perduli dengan teriakan kamu" ucap Ray

****

Didalam pesawat

Ray tampak acuh dan tidak memperdulikan Bela didalam pesawat bahkan tak ada percakapan apapun, Ray hanya diam dan fokus pada majalah yang ada ditangannya.

"Ray, apa sih yang sebenarnya kamu inginkan?"

"Ray, aku tanya sama kamu? kenapa tidak dijawab?" gerutu Bela

"Kenapa? kamu bicara sama aku?" ucap Ray melihat Bela

"Kamu pikir, aku bicara sama siapa? tentu saja aku bicara sama kamu?" Jawab Bela kesal

"Lain kali kalau bicara sama suami harus belajar yang sopan" ucap Ray

"Suami lagi, suami lagi. Kenapa sih selalu bilang seperti itu?" gerutu Bela

"Agar kamu tidak lupa, kamu itu perempuan bersuami. jadi sebelum melakukan apapun itu bicara dulu dengan suami kamu. Bukan asal kabur" ucap Ray

"Siapa juga yang kabur? aku hanya ingin mencari pengobatan yang terbaik." kilah Bela

"Apapun alasan kamu kabur dari suami bukan hal yang bisa dibenarkan"

"Kita ini hanya suami istri diatas kertas. Tidak lebih!" tegas Bela

"Kita ini suami istri sah di hadapan Alloh" timpal Ray

"Kalau begitu segera ceraikan aku!" ucap Bela

Namun kali ini Ray tidak menjawab. Ray kembali memakai kacamata hitamnya dan menyandarkan kepalanya bersiap tidur

"Ray, Ray" ucap Bela mengguncangkan tubuh Ray

"Huussstt... " ucap Ray meletakkan jari telunjuk pada mulutnya memberi isyarat pada Bela agar diam

"Menyebalkan sekali sih kamu Ray" gumam Bela

Ray hanya diam dan sedikit tersenyum menyeringai

****

Kini keduanya sudah turun dari pesawat dan menempuh perjalanan darat dengan mobil.

Dan saat ini Bela sudah lebih tenang dan tidak lagi protes kemana Ray akan membawanya.

Hanya saja sekarang Bela mulai gelisah saat mengingat dirinya sebentar lagi akan bertemu dengan Bu Santi mertua yang sudah dimanfaatkan dan dikuras hartanya.

^Happy Reading^

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Tambah serub

2022-09-10

1

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

knp kamu takut sm bu santi bella apa krn ingat kejahatan kamu ya..ray luar biasa hebaty ya..

2022-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!