CH 18

"Tutup mata kamu Ray, aku tidak pakai baju" teriak Bela panik dan menyilangkan tangannya di depan dada

Tapi Ray tidak mendengarkan Bela dan langsung mengangkat tubuh Bela, kembali mendudukkan Bela dan perlahan memandikan Bela.

"Ray, kenapa kamu tidak menutup mata kamu" protes Bela

Ray diam dan menatap Bela

"Bel, apa yang ada pada diri kamu halal untukku" jawab Ray

"Ta-tapi_" Bela tak melanjutkan perkataannya karena Ray sudah mengguyurnya dengan air

Sebagai laki-laki normal tentu saja ini sebenarnya juga tidak mudah untuk Ray, tapi Ray berusaha untuk tetep terlihat tenang dan tidak terpengaruh apa-apa saat melihat tubuh istrinya tanpa sehelai kain pun.

Setelah selesai memandikan Bela, Ray menutup tubuh istrinya dengan handuk dan membopongnya kembali kekamar, mengeringkan tubuhnya dan mengantikan Bela dengan pakaian baru, Ray juga mengeringkan rambut Bela dengan hair dryer.

"Sekarang sudah cantik, kita makan" ucap Ray dan mengangkat tubuh Bela ke kursi roda

Saat Ray akan mendorong kursi roda, Bela memegang tangan Ray

"Ray, tunggu!" ucap Bela lirih

"Ada apa lagi Bel? kalau mau berdebat nanti saja ya setelah makan. Aku laper mau makan" ucap Ray

"Ray, kenapa kamu lakukan ini semua?" tanya Bela dan kini buliran-buliran kristal yang sejak tadi ditahan, tak mampu lagi ditahannya dan pecah menggenangi sudut matanya

Ray tersenyum tak menjawab, tapi tangannya menyeka bulir-bulir kristal yang membasahi pipi Bela.

Tanpa berkata apa-apa, Ray kembali mendorong kursi roda Bela menuju ruang makan.

"Den Ray, non Bela. Silahkan makan malam sudah siap" ucap bik Siti

"Terimakasih ya bik" ucap Ray

"Sama-sama den, semoga non Bela suka ya" ucap Bik Siti dan Bela tersenyum

"Kenapa cuma kita berdua yang makan, emm.. Mam.. Mami tidak ikut kita makan malam? a-atau mami ada di Singapura?" tanya Bela menahan takut

"Kenapa tegang gitu? Kamu takut ketemu Mami?" tanya Ray seraya mengambilkan nasi untuk Bela

"Biar aku ambil sendiri" ucap Bela berusaha meminta sondok nasinya

"Kamu cukup duduk saja, jangan mulai bantah lagi!" ucap Ray menatap Bela

"Ray aku ini lumpuh, tapi tanganku normal. biarkan aku mengambil makananku sendiri"

"Bela, aku suami kamu. turuti saja kata-kataku!" tegas Ray.

Dan kali ini Bela pun hanya diam dan menurut

"Kamu Belum jawab pertanyaan ku, apa kamu takut ketemu Mami?"! tanya Ray

"Em..em.. sebenarnya, iya aku ada perasaan takut. Aku sudah sangat menyakiti dan mengecewakan Mami dan Papi. Aku tau Mami pasti akan sangat marah jika melihat aku ada disini" ucap Bela

"Kamu benar, Mami pasti akan sangat marah sama kamu, apalagi setelah semua yang yang sudah kamu lakukan, jadi karana kamu tau kalau kamu salah, mulai saat ini kamu harus menebus kesalahan kamu. Minta maafkanlah yang tulus sama Mami, Ray yakin Mami pasti akan memaafkan kamu." ucap Ray

"Ray sebenarnya untuk apa kamu lakukan semua ini? kamu tau Mami pasti akan sangat marah jika melihatku, tapi kenapa kamu malah bawa aku kesini" ucap Bela

"Lalu aku harus bawa kamu kemana? kamu istriku, kamu harus ada bersamaku. Dan itu berarti kamu juga harus bersama dengan Mami ku. Karena aku juga tidak mungkin meninggalkan mamiku. Karena Surga anak laki-laki ada pada ibunya, sedangkan surga seorang istri ada pada ridho suami. Sampai sini kamu paham? itu berarti kamu harus minta maaf dengan tulus sampai mamiku mau memaafkan kamu " ucap Ray

"Ray, kamu ini sebenarnya kenapa Ray? kita ini hanya suami istri diatas kertas. Kenapa kamu harus melakukan semua ini seolah aku ini calon mantu yang harus mengiba agar direstui mertuanya." ucap Bela

"Jadi kamu belum sadar juga?"

"Iya aku tau, aku salah. Tapi Papi juga sudah janji kan akan mengembalikan apa yang sudah kami ambil. Jadi aku mohon Ray ceraikan aku" pinta Bela

"Kamu suka ayam? ini coba ayamnya dimakan. Masakan bik Siti itu sangat enak" ucap Ray mengalihkan pembicaraan dan mengambilkan ayam ke piring Bela

"Ray"

"Sebaiknya jangan bicara saat sedang makan, jika masih ada yang ingin dibicarakan. Bicaralah setelah makan!" ucap Ray memasukkan makanan kedalam mulutnya

Bela pun akhirnya diam dan menghabiskan makannya

Setelah selesai makan, Ray kembali membopong Bela ke kursi rodanya

"Mau jalan-jalan ke luar dulu apa mau langsung ke kamar?" tanya Ray

"Aku mau ke kamar" jawab Bela

Sesampainya kamar tanpa menunggu perintah Ray membopong Bela kembali dan merebahkan tubuh Bela ke ranjang. Menarik selimut untuk menutup kaki Bela

"Ini" ucap Ray memberitahu obat pada Bela

Bela segera mengambilnya dan Ray menyodorkan lagi segelas air.

"Terimakasih Ray" ucup Bela

"Minumlah" ucap Ray

"Tidurlah dulu, aku mau ke ruang kerjaku sebentar. Kalau butuh apa-apa, kamu panggil saja aku. ruang kerjaku ada disebelah" ucap Ray

"Iya Ray" ucap Bela

Ray berusaha tenang dan kini diruang kerjanya Ray memikirkan perkataan Bela tentang Mami nya, karena Mami nya pasti akan sangat marah jika melihat ada Bela disini

Ray kini bertekad besok sebelum menjemput maminya pulang ke ruang ini, Ray akan membicarakan semua ini pada Mami nya terlebih dulu.

***

Klek

Ray membuka pintu kamar dan melihat Bela yang sudah tertidur

Ray membaringkan tubuhnya disamping Bela dan menatap wajah Bela.

Sampai akhirnya Ray tertidur. Dan saat sepertiga malam Ray bangun untuk melakukan sholat tahajjud.

Mendengar Ray berdoa dengan khusuk dan memohonkan kesembuhan untuk dirinya, tanpa disadari air mata Bela kembali pecah

Laki-laki yang selama ini disakiti dan dihianatinya. Sekarang malah satu-satunya orang yang mendoakan kesembuhannya dengan tulus

Selesai sholat Ray kembali merebahkan tubuhnya disampaikan Bela, namun Ray melihat mata Bela basah .

Ray mendekat dan mengusap wajah Bela yang basah.

"Kamu belum tidur?" tanya Ray lirih

Bela membuka matanya dan kembali menangis

"Kenapa menangis?" tanya Ray menyeka air mata Bela

"Aku malu sama kamu, aku sudah begitu jahat. Tapi kenapa kamu begitu baik. Aku tidak pantas mendapatkan semua ini" ucap Bela terisak

"Semua manusia didunia ini, tidak ada yang luput dari dosa. Aku pun pernah melakukan dosa, tapi Alloh itu maha pengampun. Dan Alloh Akan mengampuni hambanya yang mau bertaubat. Bela bertaubatlah!"

Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar {39} : 53-54).

^Happy Reading^

Terpopuler

Comments

Adiwaluyo

Adiwaluyo

subhanallah maha suci Allah

2022-11-11

1

Yani

Yani

Gimana reaksinya bu Santi tau Bela ada di rumah

2022-09-10

0

Puspita Sari

Puspita Sari

hebat Ray smg usahanya bisa membuat bela sadar dan mendapat hidayah

2022-09-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!