CH 8

Hari ini jenazah Pak Yudha dibawa pulang ke Indonesia untuk dimakamkan.

Tangis Bu Santi mengiringi kepergian suaminya.

Kerabat dekat dan beberapa rekan Ray serta Pak Yudha juga banyak yang datang untuk berbelasungkawa.

"Sabar ya Ray, semoga Alloh mengampuni segala dosa Om Yudha, semoga dimudahkan jalannya,di lapangkan kuburnya dan di terima segala amal perbuatan baiknya" ucap Danu sahabat Ray seraya memegang pundak Ray

"Iklas, mungkin ini yang terbaik untuk om Yudha. Kita semua sayang om Yudha tapi Alloh lebih sayang sama om Yudha" ucap Niko yang juga sahabat baik Ray

"Terimakasih, Danu, Niko. InsyaAlloh aku iklas" ucap Ray

Setelah jenazah dimakamkan, tinggal Ray dan Mami nya serta asisten rumah tangga yang ada dirumah.

Semua kerabat dan teman-temannya sudah pulang.

Dan saat seperti ini lah Bu Santi dan Ray baru benar-benar merasakan arti kehilangan seseorang yang kita cintai. Khususnya Bu Santi yang selama ini tidak pernah jauh dari Pak Yudha

"Mam makan dulu, ini Ray buatkan sup ayam kesukaan Mami" ucap Ray masuk kedalam kamar dan membawa semangkuk sup ayam

"Mam, Ray suapin ya" ucap Ray duduk disamping Mami nya yang bersandar di sandaran kasur

Tapi Bu Santi hanya diam, pandangannya kosong dan air mata selalu membasahi pipinya.

"Mam, iklaskan Papi pergi, ini yang terbaik untuk Papi. Jika Mami seperti ini, justru kasian Papi. karena ratapan Mami justru akan memperberat kepergian Papi."

Seorang mayit akan disiksa dengan sebab tangisan orang yang masih hidup. (H.R al-Baihaqi No. 7416). Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain(QS. 6:164) (QS. 17:15) (QS. 35:18) (QS. 39:7).

"Iklaskan Papi pergi Mi, ini sudah kehendak Alloh. Mami harus ingat semua yang bernyawa pasti akan kembali kepada Alloh. Kita didunia ini hanya sedang antri untuk menunggu giliran, kapan waktu kita akan dipanggil dan kembali menghadap Alloh. Karena sesungguhnya apa yang kita miliki didunia ini hanya titipan, kekayaan ini, bahkan diri kita ini semua hanya titipan Allah. Tidak ada yang abadi didunia ini Mi, hanya di akhirat lah semua akan abadi dan kekal. Boleh kita bersedih karena kepergian Papi tapi jangan meratapi kepergian Papi dan jangan juga larut dalam kesedihan itu"

Bu Santi tak menjawab dan menangis sesenggukan memeluk Ray.

"Ray, Mami tidak sanggup menghadapi semua ini. Mami tidak bisa hidup tanpa Papi" tangis Bu Santi

"Istighfar Mi, istighfar! jangan berkata seperti itu, Mami harus iklas, Mami harus bisa merelakan kepergian Papi. Kalau Mami menyayangi Papi do'akan Papi! karena hanya doa yang saat ini Papi butuhkan. Hanya doa yang bisa membantu Papi disana." ucap Ray

"Ray, bagaimana dengan kehidupan Mami setelah ini? apa yang harus Mami lakukan tanpa Papi?" tangis Bu Santi

"Mi, Didunia ini Mami tidak sendiri. Mami punya Ray. Ray akan menjaga Mami dan menyayangi Mami" ucap Ray memegang tangan Bu Santi

***

Keesokan harinya di meja sarapan, suasana rumah masih terlihat dalam suasana berduka. terasa sepi dan sunyi. Bahkan Bu Santi hanya diam tak menyentuh makanan yang ada didepannya.

"Sebaiknya Mami makan, dari kemarin Mami sudah tidak makan, kasihan tubuh Mami jika Mami tidak makan. Mami bisa sakit" ucap Ray begitu mengkhawatirkan Mami nya.

Ray dengan telaten menyuapi Mami nya. hingga Bu Santi yang awalnya tidak mau makan, perlahan mau membuka mulutnya dan meneteskan air mata, mentap putranya.

Kini Bu Santi menyadari kesalahannya. Saat Ray dengan telaten membujuk Bu Santi untuk makan, padahal sebagai seorang ibu. Bu Santi justru tidak pernah memperhatikan Ray dan tidak pernah menyuapi Ray, sejak Ray kecil Bik Siti lah yang mengurus segala keperluan Ray, yang memandikan dan menyuapi, semua itu dilakukan oleh asisten rumah tangga. Karena Bu Santi terlalu sibuk membantu Pak Yudha mengurus perusahaan.

"Maafkan Mami Ray" tangis Bu Santi menyesal dan memegang pipi Ray lembut

Ray tersenyum dan tanpa disadari air mata yang sedari tadi ditahan pecah seketika. Kali pertamanya Ray merasakan belaian lembut seorang ibu. Ray yang sejak kecil hanya dimanjakan dengan uang tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya, kini merasakan perasaan itu. perasaan diperhatikan dan disayang oleh wanita yang telah melahirkan dirinya ke dunia ini.

"Mi" tangis Ray memeluk erat Bu Santi

"Maafkan Mami sayang, maafkan Mami" ucap Bu Santi mengusap punggung Ray

Saat ini Bu Santi benar-benar merasakan apa yang dulu Ray rasakan. Sendiri dirumah tanpa perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Bahkan Bu Santi sama sekali tidak mengingat kapan terakhir kali melihat senyum bahagia anaknya? dan kapan terakhir kali mereka liburan bersama. Ya karena semua itu sepertinya tidak pernah terjadi. Hidup Bu Santi dan Pak Yudha selama ini hanya dihabiskan untuk mengurus bisnisnya. Sampai melupakan segalanya.

"Mami salah, Mami bersalah sama kamu Ray. Maafkan Mami" ucapnya lagi

Keduanya berpelukan dan saling menangis.

Dret.. dret...

Panggilan masuk diponsel Bu Santi

"Hallo" jawab Bu Santi

"Bu, karyawan sedang menuntut gaji mereka. Apa yang harus saya lakukan?" tanya Winda sekertaris Bu Santi panik

"Ada apa lagi ini? saya baru saja kehilangan suami saya. Kenapa tidak ada yang mau mengerti" ucap Bu Santi

"Jadi bagaimana ini Bu, saya sudah mencoba menenangkan mareka. Tapi mereka tidak menghiraukan saya bahkan sekarang semua buruh mogok kerja Bu, pabrik kita sudah berhenti beroperasional" jelas Winda

"Kamu tenang Winda, saya pasti kan mencari solusinya. Saya akan segera kembali ke Singkat" jawab Bu Santi menutup telpon

"Ada apa Mi?" tanya Ray

"Pabrik Mami berhenti beroperasional, para buruh meminta gaji meraka. Sedangkan perusahaan sedang dalam kondisi krisis keuangan karena semua investor menarik saham mereka dan berpindah ke perusahaan Bela" ucap Bu Santi

Mendengar kata Bela. Kini Ray yang sempat beberapa hari melupakan Bela dan fokus pada pemakaman Papi nya, kini teringat kembali dengan kondisi Bela yang juga sedang tidak baik karena kecelakaan.

"Mi, ijinkan Ray mengurus masalah perusahaan dan pabrik Mami disana. Dan sebaiknya Mami tetep di Indonesia. Masalah pekerjaan biar Ray yang menangani" ucap Ray

"Tapi bagaimana bisa kamu menangani? saat ini perusahaan sedang krisis. Saham anjlok dan tidak ada lagi investor yang mau bekerjasama dengan perusahaan Mami" ucap Bu Santi

"Percayakan saja semua pada Ray mi. Ray akan mengurus semuanya." ucap Ray menyakinkan Mami nya

"Kamu yakin Ray?" tanya Bu Santi

"Ray yakin Mi, Ray ingin sekarang Mami istirahat. sudah waktunya Mami istirahat. Biar Ray yang bekerja" jawab Ray

^Happy Reading^

Terpopuler

Comments

QurrotunAF

QurrotunAF

Ceraikan Bella, Ray. Jangan mau menerima Bella yang sudah seperti sampah lahir batinnya.

2022-09-06

2

Yani

Yani

Jangan sampsi Ray balikan ma Bella kasian Ray

2022-09-06

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

bu santi beruntu g punya ray yg sdh hijrah dan jd anak sholeh..di kala momiy trpuruk dia maju paling depan siap membantu momiy...tp ray tlng kamu klu bisa jangan mau balikn sm bella..

2022-09-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!