Ketika Cinta, Benci, Dan Rindu Menyatu

Ketika Cinta, Benci, Dan Rindu Menyatu

Bab 1. Tertangkap Basah

..."Percayalah, kalau aku sangat mencintaimu. Maafkan aku yang pernah melupakan cintaku ini untukmu."...

...—Erlangga—...

..."Rasa cintaku untukmu berubah jadi benci karena luka yang kamu torehkan di hatiku."...

...—Jelita—...

***

BAB 1

     "Berhenti! Jelita!" teriak seorang lelaki paruh baya berseragam PDH mengejar seorang murid perempuan.

     "Sudah aku bilang, itu bukan aku yang buat, Pak Bagas!" balas Jelita juga sambil lari dari kejaran guru Bahasa Indonesia.

     Jelita, murid kelas XI SMA ANGKASA RAYA yang terkenal jahil dan sering membuat keributan bersama teman-temannya. Dia sering terkena hukuman baik itu membersihkan toilet, atau perpustakaan. Tidak jarang juga disuruh berdiri di lapangan upacara dan hormat pada bendera. Meski sering terkena hukuman, itu tidak membuatnya jera. Jelita, berulang kali melakukan kesalahan hal yang sama.

     Berlari dengan sekuat tenaga, membuat Jelita, kehilangan kendali pada tubuhnya. Sehingga, saat ada seorang guru magang, yang berjalan dari arah berlawanan, tabrakan pun tidak bisa dielakkan lagi. Jelita pun menindih tubuh orang yang ditabraknya.

     "Sampai kapan kamu akan terus berada di atas tubuhku, Jelita!" 

     "Kak Erlang, eh … Pak Erlangga. Maaf."

     "Jelita! Tunggu! Awas kamu, ya." Pak Bagas kelelahan mengejar Jelita, sampai napasnya putus-putus.

     "Gawat!" gumam Jelita sambil melihat ke arah belakang. Kemudian, dia melanjutkan larinya kembali, menjauh. Ternyata guru Bahasa Indonesia itu sudah hampir menyusulnya, meski dengan langkah yang terseok-seok karena kehabisan napas.

     "Jelita, berhenti! Jangan membuat ulah lagi!" teriak Erlangga, seorang guru magang yang mengajar mata pelajaran Ekonomi. Namun, Jelita menghiraukan teriakan dari guru idola, para murid itu.

***

     Merasa kalau dirinya sudah aman, Jelita pun akhirnya berhenti. Dilihatnya, tidak ada Pak Bagas yang mengejar lagi. Dia pun memutuskan pergi ke kantin karena lapar dan kehausan sehabis berlari tadi. Gara-gara ada yang menggambar orang berkepala botak di papan tulis, lalu oleh Jelita diberi tulisan nama, Pak Bagas. Kebetulan guru itu baru keluar dari ruang kelas sebelah, dan melihat Jelita bersama teman-temannya tertawa riang. Rasa penasaran karena melihat anak didiknya tertawa sambil menyebut namanya, membuat Pak Bagas melihat apa yang menjadi sumber bahan ketawa mereka. Guru itu langsung marah begitu tahu dirinya yang menjadi bahan olok-olokan Jelita dan teman-temannya. Jelita pun, akhirnya kena marah.

***

     "Hai, teman-teman aku minta air! Haus banget. Pak Bagas itu atlet, ya? Gila … aku dikejar sampai keliling sekolah," kata Jelita begitu sampai ke meja di mana temannya pada ngumpul.

     Satu gelas jus jeruk milik Dahlia langsung habis diminum oleh Jelita. Sementara itu, yang punya jus hanya bisa menatap pasrah. Bukan hal yang aneh di antara mereka berbagi makanan dan minuman bersama-sama. Jelita pun ikut nyomot makanan ringan milik Mawar.

     Perutnya yang terasa lapar, membuat Jelita, memutuskan memesan bakso sama es teh. Sambil makan mereka selalu dibarengi dengan bergosip. Mau apapun itu yang bisa jadi bahan obrolan.

     "Eh, tahu tidak kenapa Melati menangis tadi pagi, bahkan sampai pingsan?!" Kata Dahlia sambil memakan snack yang dibeli oleh Jelita barusan.

     "Iya, kenapa sih? Penasaran banget aku." Mawar pun ikut memakan snack yang ada di depan Jelita.

     "Ayahnya, selingkuh lagi. Kali ini sama wanita malam. Tiap hari ayah dan ibunya Melati bertengkar. Semalam dia curhat sama aku. Dia juga minta bantuan sama aku untuk melabrak wanita itu." Dahlia si Ratu Gosip pun memulai ceritanya.

     "Kalian juga ikut aku nanti, ya. Kita labrak sama-sama tuh, pelakor!"

     Jelita dan Mawar hanya menganggukkan kepalanya, tanda mengerti dan setuju. Dahlia pun senang, kemudian menghubungi Melati lewat chat. Mereka selalu kompak dalam segala hal. Bila ada yang membutuhkan bantuan, maka, yang lainnya siap membantu. Susah dan senang akan mereka jalani sama-sama. Persahabatan mereka sudah terjalin, semenjak duduk di bangku sekolah menengah pertama.

***

     Para guru sedang mengadakan rapat saat semua murid sudah pulang sekolah. Kepala sekolah, kemarin sudah meminta kepada seluruh guru yang mengajar di SMA ANGKASA RAYA, untuk meluangkan waktu untuk rapat yang sangat penting ini. Kini, mereka semua sudah hadir dan mendengarkan pembukaan dari Kepala Sekolah Wirata.

     "Sekarang, sedang marak kalau anak-anak remaja suka datang ke klub saat malam hari. Sudah banyak sekolahan lain melakukan sidak saat malam hari dan mendatangi beberapa klub, dan mereka pun menemukan murid mereka sedang senang-senang di sana.

     "Jadi, saya mohon kerjasamanya kepada bapak ibu, Anda semua. Untuk mengawasi para murid kita. Jangan sampai kejadian yang menimpa siswa dari sekolahan lain terjadi juga di sekolah ini. Pak Erlangga dan Pak Bagas, tugas dimulai dari Anda berdua malam ini. Malam selanjutnya akan di gilir sama guru yang lainnya."

***

     Sesuai rencana tadi siang mereka akan mencari ayahnya Melati, di klub langganannya, sesuai informasi yang didapat oleh Melati dari teman-teman yang sering melihat ayahnya sama seorang wanita malam, di salah satu klub terkenal.

     Jelita, membohongi kakeknya, agar bisa keluar dari rumah, malam ini. Dia bilang akan menginap di rumah Dahlia untuk mengerjakan tugas sekolah. Kakeknya pun memberikan izin karena percaya kepada cucu satu-satunya. Tanpa tahu, kalau yang sebenarnya adalah akan pergi ke klub malam. Jelita, juga bukan anak yang suka berbohong, walau nakal dan jahil. Namun, kali ini dia terpaksa melakukan karena tidak ada cara lain. Jelita mana mungkin bilang sama kakeknya minta izin untuk pergi ke klub malam. Bisa-bisa dia dihukum tidak bisa keluar rumah selama satu Minggu.

     Jelita dan ketiga temannya kini sudah berada di dalam klub malam, untuk mencari keberadaan ayahnya Melati. Keempat pasang mata itu mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat yang bisa mereka jangkau. Suasana yang remang-remang membuat mereka harus memicingkan mata, agar bisa melihat lebih jelas. Jelita pun melihat dengan mata kepalanya sendiri, ayah dari Melati, sedang bercumbu dengan seorang wanita berpenampilan seksi, dan pakaian yang sangat minim karena kurang bahan.

     Suara musik yang sangat gaduh, membuat suara Jelita tidak terdengar. Akhirnya dia menggunakan bahasa isyarat kepada teman-temannya. Jelita, menunjuk ke arah pojok ruangan. Di mana ada sepasang manusia yang duduk di sofa sedang bercumbu. Jelita, Dahlia, Mawar dan Melati pun mendatangi mereka. Melati menarik wanita itu untuk menjauh dari ayahnya. Adu mulut pun terjadi antara Melati dan wanita yang diduga menjadi pelakor dalam rumah tangga orang tua Melati. Ayahnya membela pelakor itu dan menampar balik Melati, ketika sebelumnya pelakor ditampar oleh Melati. Keributan yang dilakukan oleh Jelita dan teman-temannya, mengundang perhatian orang-orang yang ada di sana.

     Erlangga dan Pak Bagas, yang kebetulan sedang melakukan sidak malam itu ke sana, melihat ada keramaian yang saling berteriak dan adu mulut. Saat mereka mendekati, ternyata ada keempat murid sekolahnya yang sedang bertengkar. Erlangga pun menengahi mereka berenam. Pihak manajemen klub pun meminta mereka untuk menyelesaikan masalahnya di luar. Jelita ketakutan saat melihat Erlangga menatapnya tajam.

     "Jelita, Dahlia, Mawar dan Melati besok orang tua kalian harus datang ke sekolah!" perintah Pak Bagas.

     Mereka berempat pun akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Melati pulang bersama ayahnya. Mawar diantar oleh Pak Bagas. Dahlia membawa mobil sendiri. Tadi mereka datang ke klub menggunakan mobilnya. Sementara Jelita, diantar pulang oleh Erlangga menggunakan motor.

***

     Jelita duduk di sofa dengan perasaan takut dan cemas karena sejak tadi kakeknya diam dan hanya menatapnya saja. Erlangga yang duduk di sampingnya saja terlihat gelisah.

     "Kakek …!" panggil Jelita akhirnya, setelah kesunyian yang begitu lama di antara mereka. Suara Jelita yang memelas minta dimaafkan karena sudah berbohong.

     "Kakek menyerah mendidik kamu. Sebaiknya kamu menikah dengan Erlang. Agar dia yang mengambil alih dalam mendidik kamu yang semakin tidak bisa dikontrol kelakuannya!" titah Kakek Darmawangsa.

"Apa?" teriak Jelita.

***

Apa yang akan dilakukan oleh Jelita dan Erlangga? Tunggu kelanjutannya, ya!

Teman-teman yuk mampir juga ke karya teman aku ini. Ceritanya oke punya, loh! Cus ke lapaknya.

Terpopuler

Comments

Cambodipit

Cambodipit

aku baca "apa" nya lempeng banget, soalnya gaada tanda serunya/Sob/

2024-04-16

2

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2023-01-22

0

Tiahsutiah

Tiahsutiah

mampir

2022-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Tertangkap Basah
2 Bab 2. Mendapatkan Hukuman
3 Bab 3. Sah Menjadi Suami-Istri
4 Bab 4. Hampir Ketahuan
5 Bab 5. Belajar Jadi Seorang Istri
6 Bab 6. Menjawab Tantangan
7 Bab 7. Mulai Masuk Ke Sekolah
8 Bab 8. Ganesha Eka Prakarsa
9 Bab 9. Belajar Kelompok
10 Bab 10. Cemburu
11 Bab 11. Jenia Putri Atmaja
12 Bab 12. Jelita Ngambek
13 Bab 13. Jelita Ngambek (2)
14 Bab 14. Kembali Berbaikan
15 Bab 15. Ujian dan Pembagian Raport
16 Bab 16. Mengunjungi Rumah Baru
17 Bab 17. Kencan Dan Hampir Ketahuan
18 Bab 18. Ketahuan
19 Bab 19. Rahasia Terbongkar
20 Bab 20. Berita Membahagiakan dan Berita Mengejutkan
21 Bab 21. Operasi
22 Bab 22. Kemarahan Jenia
23 Bab 23. Erlangga Sadar Dari Komanya
24 Bab 24. Kenyataan Tentang Erlangga
25 Bab 25. Kemarahan Erlangga
26 Bab 26. Memori Hilang Sebagian
27 Bab 27. Perceraian
28 Bab 28. Hamil
29 Bab 29. Potongan Memori
30 Bab 30. Melahirkan
31 Bab 31. Pulang Kembali Ke Indonesia
32 Bab 32. Bertemu Kembali
33 Bab 33. Arga Menghilang
34 Bab 34. Ciuman Setelah Bertemu Kembali
35 Bab 35. Erlangga Bertemu Dengan Arga
36 Bab 36. Erlangga
37 Bab 37. Buku Milik Kakek Darmawangsa
38 Bab 38. Berkunjung Ke Rumah Aditama
39 Bab 39. Jatuh Ke Kolam Ikan
40 Bab 40. Mengetahui Kisah Masa Lalu
41 Bab 41. Mencoba Mendekati Kembali
42 Bab 42. Penolakan
43 Bab 43. Menginap
44 Bab 44. Makan Malam (1)
45 Bab 45. Makan Malam (2)
46 Bab 46. Pergi Liburan
47 Bab 47. Tinggal Bersama
48 Bab 48. Erlangga Dan Arga
49 Bab 49. Arga Overprotektif
50 Bab 50. Aksi Gila Jenia
51 Bab 51. Sah
52 Bab 52. Pesta Pernikahan
53 Bab 53. Hantu Pengantin
54 Bab 54. Keluarga
55 Bab 55. Bulan Madu (1)
56 Bab 56. Bulan Madu (2)
57 Bab 57. Ingin Cepat Hamil
58 Bab 58. Tidak Akan Menyerah
59 Bab 59. Hamil
60 Bab 60. Akhirnya yang Bahagia (Pengumuman Pemenang Giveaway)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Tertangkap Basah
2
Bab 2. Mendapatkan Hukuman
3
Bab 3. Sah Menjadi Suami-Istri
4
Bab 4. Hampir Ketahuan
5
Bab 5. Belajar Jadi Seorang Istri
6
Bab 6. Menjawab Tantangan
7
Bab 7. Mulai Masuk Ke Sekolah
8
Bab 8. Ganesha Eka Prakarsa
9
Bab 9. Belajar Kelompok
10
Bab 10. Cemburu
11
Bab 11. Jenia Putri Atmaja
12
Bab 12. Jelita Ngambek
13
Bab 13. Jelita Ngambek (2)
14
Bab 14. Kembali Berbaikan
15
Bab 15. Ujian dan Pembagian Raport
16
Bab 16. Mengunjungi Rumah Baru
17
Bab 17. Kencan Dan Hampir Ketahuan
18
Bab 18. Ketahuan
19
Bab 19. Rahasia Terbongkar
20
Bab 20. Berita Membahagiakan dan Berita Mengejutkan
21
Bab 21. Operasi
22
Bab 22. Kemarahan Jenia
23
Bab 23. Erlangga Sadar Dari Komanya
24
Bab 24. Kenyataan Tentang Erlangga
25
Bab 25. Kemarahan Erlangga
26
Bab 26. Memori Hilang Sebagian
27
Bab 27. Perceraian
28
Bab 28. Hamil
29
Bab 29. Potongan Memori
30
Bab 30. Melahirkan
31
Bab 31. Pulang Kembali Ke Indonesia
32
Bab 32. Bertemu Kembali
33
Bab 33. Arga Menghilang
34
Bab 34. Ciuman Setelah Bertemu Kembali
35
Bab 35. Erlangga Bertemu Dengan Arga
36
Bab 36. Erlangga
37
Bab 37. Buku Milik Kakek Darmawangsa
38
Bab 38. Berkunjung Ke Rumah Aditama
39
Bab 39. Jatuh Ke Kolam Ikan
40
Bab 40. Mengetahui Kisah Masa Lalu
41
Bab 41. Mencoba Mendekati Kembali
42
Bab 42. Penolakan
43
Bab 43. Menginap
44
Bab 44. Makan Malam (1)
45
Bab 45. Makan Malam (2)
46
Bab 46. Pergi Liburan
47
Bab 47. Tinggal Bersama
48
Bab 48. Erlangga Dan Arga
49
Bab 49. Arga Overprotektif
50
Bab 50. Aksi Gila Jenia
51
Bab 51. Sah
52
Bab 52. Pesta Pernikahan
53
Bab 53. Hantu Pengantin
54
Bab 54. Keluarga
55
Bab 55. Bulan Madu (1)
56
Bab 56. Bulan Madu (2)
57
Bab 57. Ingin Cepat Hamil
58
Bab 58. Tidak Akan Menyerah
59
Bab 59. Hamil
60
Bab 60. Akhirnya yang Bahagia (Pengumuman Pemenang Giveaway)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!