Bab 8. Ganesha Eka Prakarsa

Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan lupa untuk kasih like dan komentar. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.

Bab 8

     "Aduh! Sakit." Jelita merasakan pantatnya sakit karena langsung menyentuh lantai.

     "Kamu tidak apa-apa?" tanya murid laki-laki itu.

     "Sakit, tahu!" jawab Jelita dengan nada meninggi.

     "Maaf. Bukan salah aku. Itu kamu yang salah karena berlari tanpa melihat ada orang berjalan dari depan," lanjut laki-laki itu lagi.

     Jelita memandangi wajah murid laki-laki yang baru dilihatnya. Wajahnya lumayan tampan, hanya saja Jelita tidak suka yang sifatnya yang agak sombong. Jelita pun berdiri nggak mau lama-lama jadi tontonan para murid yang lain.

     Jelita menepuk-nepuk rok bagian yang kotor karena terjatuh barusan. Sambil memasang wajah kesal, dia pun pergi menuju mejanya yang ada di barisan ketiga.

     "Kenapa muka kamu ditekuk sambil manyun begitu?" tanya Mawar sambil menggeserkan kursi yang didudukiny agar Jelita bisa lewat dan duduk di kursinya.

     "Siapa murid laki-laki itu?" tanya Jelita sambil bibirnya di manyunkan ke arah murid laki-laki yang di maksud olehnya.

     "Murid baru, mananya Ganesha Eka Prakarsa. Tapi, teman-teman yang lain memanggilnya dengan sebutan Shaka," jelas Mawar dan ditanggapi dengan anggukan oleh Jelita.

     "Ahk ... ngomong-ngomong aku rindu banget sama kalian!" Jelita memeluk Mawar dengan sebelah tangan kanannya dan sebelah lagi menarik Dahlia dan Melati.

     Jelita dan teman-temannya seperti biasa membuat suasana kelas menjadi ramai. Teman kelasnya juga mengaku kalau mereka merasa kehilangan selama dua Minggu ini.

***

     Waktu istirahat hal yang paling dinantikan oleh banyak murid. Termasuk Jelita dan teman-temannya. Mereka punya tempat favorit yang sering dijadikan tempat makan mereka. Jelita memesan banyak makanan karena sangat rindu dengan jajanan kantin. Bakso, siomay, jus jeruk dan snack sudah berjajar di depan Jelita. Makanan sebanyak itu mampu dia habiskan sendiri. Namun, kadang teman yang lainnya ikut menghabiskan snack miliknya.

     Tidak jauh dari tempat Jelita ada Shaka melihat kepadanya. Dia tercengang, kemudian menggelengkan kepalanya karena melihat Jelita makan begitu banyak. Biasanya para gadis tidak suka makan banyak dan memilih diet. Namun, Jelita justru makan sesuka hatinya tanpa beban.

     Jelita pun melihat Shaka yang sedang memperhatikannya. Maka tanpa malu, Jelita meleletkan lidahnya ke arah Shaka. 

      Hal itu malah terlihat menggemaskan di mata Shaka. Tawa pun terukir di wajahnya yang tampan. 

      Sementara itu, Jelita semakin kesal melihat reaksi Shaka yang seperti itu. Dia pun memberikan kepalan tangan padanya. Justru, malah membuat laki-laki itu semakin tertawa terpingkal-pingkal.

***

     Ternyata Erlangga juga mendatangi kantin dan hendak membeli soto ayam dan teh hangat. Dia datang berdua dengan Kenanga, guru magang sama sepertinya. Kenanga adalah tipe perempuan yang anggun dan kalem. Beda jauh dengan Jelita yang selalu tidak bisa diam.

     Saat mereka sampai di kantin, Erlangga dan Jelita saling beradu pandang. Namun, perhatiannya harus buyar saat Kenanga tiba-tiba merangkul tangan Erlangga karena dia jatuh dan keseleo.

     Jelita yang melihat itu langsung memberi kepalan tangannya yang ditujukan kepada Erlangga. Sambil memberi kode peringatan untuknya.

"Awas!" kata Jelita tanpa suara hanya gerakan mulutnya saja.

     Erlangga pun hanya tersenyum geli melihat ancaman dari Jelita yang duduk agak jauh darinya. Namun, senyuman itu di salah artikan oleh Kenanga.

     Jelita dan Erlangga saling memandang dan seakan saling bicara lewat pandangan mereka. Melihat Jelita yang lagi cemburu seperti itu membuat Erlangga senang dan gemes. Erlangga menahan tawanya saat lagi-lagi Jelita menggerakkan tangan ke lehernya, memberi kode 'Kalau macam-macam, kamu akan mati.'

     Beda dengan Jelita, yang sedang kesal karena dia sangat cemburu. Melihat suaminya datang berdua ke kantin dengan seorang guru magang yang terlihat anggun dan dewasa. Apalagi wanita itu terlihat tersenyum bahagia saat diajak bicara oleh Erlangga. Rasanya, Jelita ingin berteriak dengan kencang kalau Erlangga itu adalah miliknya.

     Dengan perasaan dongkol Jelita menghabiskan semua makanan yang baru saja dia pesan lagi. Sampai-sampai Shaka yang melihat itu memberikan julukan kepadanya 'Jeli si gadis rakus' karena menghabiskan semua makanan yang dia pesan ada baso, siomay, mie ayam, jus jeruk, es teh dan snack.

     Bukan hanya Shaka yang terkejut. Dahlia, Mawar dan Melati juga sama terkejutnya. Selama mereka berteman baru kali ini melihat Jelita begitu sangat banyak makan. Sampai mereka ingin muntah karena melihat Jelita makan terus tak ada hentinya.

     "Jel, kamu baik-baik saja, 'kan?" tanya Dahlia menatap Jelita.

     "Iya, aku baik-baik saja. Kenapa?" Jelita balik bertanya.

     "Kamu itu makan kayak orang yang sangat kelaparan karena sudah lama tidak menemukan makanan," jawab Mawar sambil menangkup kedua pipi Jelita dengan gemas.

     "Kamu nggak lagi punya masalah ,'kan?" tanya Melati to the points karena sekarang dia menjadi orang yang bersikap over protektif terhadap orang-orang yang disayanginya.

     Jelita menggelengkan kepalanya karena mana mungkin dia bilang kalau sedang cemburu kepada guru idola para murid. Dia berpikir kalau saat ini lebih baik jangan memberitahu mereka tentang pernikahannya.

     "Aku tidak punya masalah. Hanya saja aku ingat kalau tadi ada acara yang akan dilaksanakan hari ini di panti asuhan, dan aku belum menyiapkan apa-apa." Jelita manggut-manggut dan tertawa garing sehingga teman-teman yang lainnya tidak bicara apa-apa lagi.

     Jelita dan teman-temannya meninggalkan kantin karena sudah terdengar tanda bel masuk berbunyi. Jelita yang jalan paling belakangan melihat ke arah Erlangga dan Kenanga yang juga beranjak dari kursi mereka dan sudah selesai makan. Mereka juga hendak meninggalkan kantin.

     Jelita membelalakkan matanya saat dengan sengaja melihat Erlangga, berjalan sambil memapah Kenanga. Terlihat dua orang berseragam guru itu berjalan bersisian saling berpegangan.

      Tanpa Erlangga sadari kalau tangan Kenanga merangkul pundaknya sehingga dada miliknya menekan pada tubuh Erlangga. Jelita yang masih diam mematung, melihat pemandangan itu. 

      Saat Erlangga dan Kenanga lewat, Jelita sengaja menendang tulang kering kaki Erlangga.

     "Eh, Pak Erlangga maaf aku tidak sengaja! Apa  Bapak baik-baik saja?" tanya Jelita dengan mimik wajah tanpa dosa malah cenderung puas.

    Erlangga yang merasakan kesakitan pun, melepaskan pegangannya kepada Kenanga. Dia mengusap kakinya yang sakit akibat tendangan dari Jelita.

     "Sepertinya, kaki bapak sulit digerakkan karena sangat sakit. Jelita kamu harus tanggung jawab! Antarkan Bapak ke ruang UKS!" perintah Erlangga langsung melingkarkan tangannya di bahu Jelita.

     Jelita dengan senang hati memapah Erlangga dan membantunya berjalan. Senyum kebahagiaan Jelita terlihat jelas di jawajnya yang cantik. Sementara itu, Kenanga malah bengong menatap kepergian mereka berdua.

***

Apa yang akan terjadi dengan hubungan Jelita dan Erlangga kedepannya, di saat ada orang lain yang menaruh hati pada pasangan mereka? Tunggu kelanjutannya, ya!

Sambil menunggu up bab berikutnya. Yuk, mampir ke novel teman aku ini. Karya yang nggak kalah bagusnya, loh. Meluncur ke novelnya.

  

Terpopuler

Comments

Cerita Aveeii

Cerita Aveeii

terima kasih sudah dibantu promo 🙏🥰 2kembang meluncur

2022-09-22

1

Susilawati Rela

Susilawati Rela

wuih...itu ibu guru kenanga ga malu apa tp tp sama Erlangga sampe segitunya...kalo aku jadi jelita pasti julid sambil bilang ga salah Bu itu assetnya diumbar ke cowok yg bukan muhrim, kasih contoh ya biar diikutin muridnya....🙄 atau cukup bilang ...bukan muhrim itu dilarang tempel tempel...🤭

2022-09-03

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Tertangkap Basah
2 Bab 2. Mendapatkan Hukuman
3 Bab 3. Sah Menjadi Suami-Istri
4 Bab 4. Hampir Ketahuan
5 Bab 5. Belajar Jadi Seorang Istri
6 Bab 6. Menjawab Tantangan
7 Bab 7. Mulai Masuk Ke Sekolah
8 Bab 8. Ganesha Eka Prakarsa
9 Bab 9. Belajar Kelompok
10 Bab 10. Cemburu
11 Bab 11. Jenia Putri Atmaja
12 Bab 12. Jelita Ngambek
13 Bab 13. Jelita Ngambek (2)
14 Bab 14. Kembali Berbaikan
15 Bab 15. Ujian dan Pembagian Raport
16 Bab 16. Mengunjungi Rumah Baru
17 Bab 17. Kencan Dan Hampir Ketahuan
18 Bab 18. Ketahuan
19 Bab 19. Rahasia Terbongkar
20 Bab 20. Berita Membahagiakan dan Berita Mengejutkan
21 Bab 21. Operasi
22 Bab 22. Kemarahan Jenia
23 Bab 23. Erlangga Sadar Dari Komanya
24 Bab 24. Kenyataan Tentang Erlangga
25 Bab 25. Kemarahan Erlangga
26 Bab 26. Memori Hilang Sebagian
27 Bab 27. Perceraian
28 Bab 28. Hamil
29 Bab 29. Potongan Memori
30 Bab 30. Melahirkan
31 Bab 31. Pulang Kembali Ke Indonesia
32 Bab 32. Bertemu Kembali
33 Bab 33. Arga Menghilang
34 Bab 34. Ciuman Setelah Bertemu Kembali
35 Bab 35. Erlangga Bertemu Dengan Arga
36 Bab 36. Erlangga
37 Bab 37. Buku Milik Kakek Darmawangsa
38 Bab 38. Berkunjung Ke Rumah Aditama
39 Bab 39. Jatuh Ke Kolam Ikan
40 Bab 40. Mengetahui Kisah Masa Lalu
41 Bab 41. Mencoba Mendekati Kembali
42 Bab 42. Penolakan
43 Bab 43. Menginap
44 Bab 44. Makan Malam (1)
45 Bab 45. Makan Malam (2)
46 Bab 46. Pergi Liburan
47 Bab 47. Tinggal Bersama
48 Bab 48. Erlangga Dan Arga
49 Bab 49. Arga Overprotektif
50 Bab 50. Aksi Gila Jenia
51 Bab 51. Sah
52 Bab 52. Pesta Pernikahan
53 Bab 53. Hantu Pengantin
54 Bab 54. Keluarga
55 Bab 55. Bulan Madu (1)
56 Bab 56. Bulan Madu (2)
57 Bab 57. Ingin Cepat Hamil
58 Bab 58. Tidak Akan Menyerah
59 Bab 59. Hamil
60 Bab 60. Akhirnya yang Bahagia (Pengumuman Pemenang Giveaway)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Tertangkap Basah
2
Bab 2. Mendapatkan Hukuman
3
Bab 3. Sah Menjadi Suami-Istri
4
Bab 4. Hampir Ketahuan
5
Bab 5. Belajar Jadi Seorang Istri
6
Bab 6. Menjawab Tantangan
7
Bab 7. Mulai Masuk Ke Sekolah
8
Bab 8. Ganesha Eka Prakarsa
9
Bab 9. Belajar Kelompok
10
Bab 10. Cemburu
11
Bab 11. Jenia Putri Atmaja
12
Bab 12. Jelita Ngambek
13
Bab 13. Jelita Ngambek (2)
14
Bab 14. Kembali Berbaikan
15
Bab 15. Ujian dan Pembagian Raport
16
Bab 16. Mengunjungi Rumah Baru
17
Bab 17. Kencan Dan Hampir Ketahuan
18
Bab 18. Ketahuan
19
Bab 19. Rahasia Terbongkar
20
Bab 20. Berita Membahagiakan dan Berita Mengejutkan
21
Bab 21. Operasi
22
Bab 22. Kemarahan Jenia
23
Bab 23. Erlangga Sadar Dari Komanya
24
Bab 24. Kenyataan Tentang Erlangga
25
Bab 25. Kemarahan Erlangga
26
Bab 26. Memori Hilang Sebagian
27
Bab 27. Perceraian
28
Bab 28. Hamil
29
Bab 29. Potongan Memori
30
Bab 30. Melahirkan
31
Bab 31. Pulang Kembali Ke Indonesia
32
Bab 32. Bertemu Kembali
33
Bab 33. Arga Menghilang
34
Bab 34. Ciuman Setelah Bertemu Kembali
35
Bab 35. Erlangga Bertemu Dengan Arga
36
Bab 36. Erlangga
37
Bab 37. Buku Milik Kakek Darmawangsa
38
Bab 38. Berkunjung Ke Rumah Aditama
39
Bab 39. Jatuh Ke Kolam Ikan
40
Bab 40. Mengetahui Kisah Masa Lalu
41
Bab 41. Mencoba Mendekati Kembali
42
Bab 42. Penolakan
43
Bab 43. Menginap
44
Bab 44. Makan Malam (1)
45
Bab 45. Makan Malam (2)
46
Bab 46. Pergi Liburan
47
Bab 47. Tinggal Bersama
48
Bab 48. Erlangga Dan Arga
49
Bab 49. Arga Overprotektif
50
Bab 50. Aksi Gila Jenia
51
Bab 51. Sah
52
Bab 52. Pesta Pernikahan
53
Bab 53. Hantu Pengantin
54
Bab 54. Keluarga
55
Bab 55. Bulan Madu (1)
56
Bab 56. Bulan Madu (2)
57
Bab 57. Ingin Cepat Hamil
58
Bab 58. Tidak Akan Menyerah
59
Bab 59. Hamil
60
Bab 60. Akhirnya yang Bahagia (Pengumuman Pemenang Giveaway)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!