Teman-teman baca sampai selesai, ya. Lalu, kasih like dan komentar. Semoga hari kalian menyenangkan dan bahagia selalu.
***
Bab 7
Jelita duduk di lantai beralaskan tikar, bersama Erlangga. Erlangga yang sedang sibuk memeriksa tugas milik muridnya. Sementara Jelita membaca buku pelajaran sambil bersandar di bahu Erlangga.
"Kak, apa benar? Katanya ada syarat khusus saat kakak mengajukan kerja di sekolah ANGKASA RAYA?" tanya Jelita sambil mendongakkan kepalanya melihat ke arah Erlangga.
"Iya, benar." Erlangga menjawab singkat pertanyaan dari Jelita karena dia sedang membenarkan jawaban tugas milik murid yang salah.
"Apa itu?" tanya Jelita penasaran.
"Dilarang menikah selama masa jadi guru magang di sana," jawab Erlangga yang masih asik berkutat dengan lembar-lembar kertas jawaban milik murid-muridnya.
Jelita menegakkan tubuhnya, kemudian menangkup wajah Erlangga sehingga kini mereka saling bertatapan. Jelita ingin tahu apa konsekuensi bila melanggar syarat khusus itu.
"Jika, itu dilanggar oleh kakak. Apa yang akan kakak terima dari pelanggaran itu?"
"Konsekuensi dari pelanggaran itu adalah dipecat dan tidak bisa tidak bisa mengajukan kembali untuk mengajar di sana." Erlangga mencubit pipi Jelita yang terlihat mulai chubby.
"Hah! Bagaimana kalau nanti kita ketahuan oleh pihak sekolah?" Nada kecewa terdengar dengan sangat jelas dari ucapan gadis remaja itu.
Erlangga menyimpan kertas-kertas lembar jawaban itu di lantai. Lalu, dia pun duduk saling berhadapan dengan Jelita. Digenggamnya tangan sang istri dengan lembut dan diciumnya. Hal ini malah membuat Jelita tersenyum malu dengan pipi yang merona.
"Makanya, kita harus menyembunyikan pernikahan kita. Aku juga bekerja magang di sana juga baru dua tahun. Setidaknya, itu sampai kita bekerja magang lima tahun." Erlangga menjelaskan.
"Kalau begitu kita harus menyembunyikan status kita dari orang-orang di sekolah?" Jelita merasa kecewa karena harus menutupi statusnya sebagai istri dari guru idola para murid.
Erlangga hanya menganggukkan kepalanya. Dia melihat ekspresi wajah Jelita yang sangat menggemaskan. Erlangga pun mengacak-acak rambut Jelita. Sehingga, istrinya itu berteriak kesal.
"Kakak!"
Jelita pun ingin membalas perbuatan Erlangga. Namun, tangan Erlangga menahan kedua tangan Jelita. Akhirnya, Jelita malah jatuh ke dalam pelukan suaminya.
Erlangga hanya tertawa kencang melihat penampilan Jelita yang kacau balau.
"Ada apa Jelita? Kenapa berteriak?" Wulandari buru-buru masuk ke kamar Erlangga yang kebetulan tidak dikunci.
Kedua pasangan suami istri itu terkejut dengan masuknya Wulandari. Apalagi posisi mereka yang terlihat intim.
"Oh, maaf. Ibu nggak lihat apa-apa," kata Wulandari dan menutup kembali pintu kamar Erlangga.
"Kakak, sih. Jadi, ibu berpikir yang tidak-tidak lagi, nantinya." Jelita melepaskan diri dari pelukan Erlangga.
***
Erlangga dan Jelita pun akhirnya berangkat ke sekolah masing-masing. Jelita akan diantar ke sekolah oleh Aditama menggunakan mobil kakeknya, Sementara itu, Erlangga berangkat seperti biasa mengendarai motor kesayangannya.
"Kakak hati-hati di jalan. Jangan ngebut!" kata Jelita saat mencium tangan Erlangga sesaat sebelum berangkat.
"Iya, kamu juga di sekolah jangan membuat keributan lagi bersama teman-temanmu itu," balas Erlangga dengan mengecup kening Jelita dan membuat pipinya merona.
"Iya, Kak. Jelita tidak janji!" kata Jelita sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya yang rapi.
"Awas pokoknya, kalau sampai kena hukuman lagi. Akan kakak tambah hukumannya berkali-kali lipat!" Ancam Erlangga. Jelita malah tertawa kencang.
Sesuai kesepakatan semalam, Jelita dan Erlangga akan menutupi hubungan mereka. Bahkan mereka tidak boleh sering terlibat saat di sekolah.
Berangkat dan pulang sekolah pun masing-masing. Untuk mengurangi rasa kecurigaan dari pihak sekolah. Baik itu dari kalangan guru maupun murid.
Dulu Jelita selalu bersemangat kalau pergi ke sekolah itu alasan utamanya adalah karena bisa bertemu dengan teman-temannya. Bukan semangat untuk mencari ilmu. Namun, kini dia juga semangat untuk mencari ilmu, agar tidak dikatai bodoh oleh Erlangga. Seperti saat dia menerima pelajaran di rumah. Untungnya, Erlangga selalu menjelaskan mata pelajaran dengan cara yang menyenangkan, sehingga tidak membuatnya kesal. Namun, ada yang lebih Jelita sukai, yaitu saat Erlangga selalu serius memberikan pelajaran untuknya. Di saat yang seperti itu Erlangga terlihat tampan di mata Jelita.
"Ayo, Jelita semangat! Buktikan kalau kamu juga bisa!" teriak Jelita menyemangati dirinya sendiri.
"Tentu saja Jelita akan bisa. Menantu ayah 'kan gadis yang hebat," ucap Aditama.
"Apa menurut Ayah, aku ini anak yang hebat?" Jelita tersipu malu.
"Tentu saja. Ayah akan selalu dukung kamu," ujar Aditama dengan senyum tulusnya.
"Terima kasih, Ayah!" ucap Jelita dengan senyum manisnya.
***
Jelita baru menginjakan kakinya kembali di sekolah. Setelah dua Minggu dia menjalani hukuman. Hal pertama yang dia lakukan adalah menemui teman-temannya. Sebab, selama dua minggu ini handphone miliknya juga disita oleh Kakek Dharmawangsa. Sehingga, dia tidak bisa melakukan kontak dengan teman-temannya.
Langkah kaki jenjangnya menelusuri koridor di sepanjang jalan menuju ruang kelasnya. Jelita juga menyapa balik kepada orang-orang yang mengucapkan salam untuknya. Selain terkenal karena suka melanggar aturan sekolah, Jelita juga terkenal ramah tidak sombong juga tidak pelit. Makanya, banyak orang yang suka padanya.
Senyum Jelita langsung terukir saat melihat Dahlia, Mawar dan Melati sudah berkumpul di meja masing-masing. Kedua kakinya pun langsung berlari kecil menuju ke arah teman-temannya berada. Namun, saat akan berbelok dia bertabrakan dengan seorang murid laki-laki. Sehingga, membuat Jelita terjatuh ke lantai.
"Aduh! Sakit." Jelita merasakan pantatnya sakit karena langsung menyentuh lantai.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya murid laki-laki itu.
"Sakit, tahu!" jawab Jelita dengan nada meninggi.
'Siapa orang ini?' tanya Jelita dalam hatinya.
***
Siapa laki-laki itu, ya? Tunggu kelanjutannya, ya!
Mampir juga ke karya teman aku ini. Ceritanya bagus dan seru, loh. Yuk, kepoin karyanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Andi Fitri
wah nampak sdh mulai muncul pengacau nih
2023-12-01
1
Susilawati Rela
wah ...calon masalah ini kayaknya..🤭
2022-09-03
3