Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan lupa untuk selalu kasih like, komentar, dan bintang 5. Semoga hari ini kalian bahagia dan dimudahkan rezekinya.
***
Bab 18
Ujian semester pun telah dijalani oleh murid-murid SMA ANGKASA RAYA. Seperti ajaran tahun sebelumnya, Shaka mengajak teman-teman sekelasnya untuk makan di cafe miliknya. Tentu saja semua orang sangat senang. Setelah seminggu berjuang dengan soal-soal, kini akhirnya bisa bersenang-senang.
"Jelita, ikut aku!" ajak Shaka sambil berbisik.
"Ada apa?" tanya Jelita mengekor teman laki-lakinya itu pergi ke suatu ruangan di balik pintu dekat toilet pengunjung.
Ternyata Shaka mengajak Jelita ke ruang kerja pribadinya. Dia kemudian mengeluarkan sebuah kotak dan menyerahkannya pada gadis pujaan hatinya.
"Ini." Jelita terperangah saat melihat kotak berisi coklat dengan berbagai bentuk.
Shaka tersenyum saat melihat netra bening milik Jelita terlihat berbinar karena senangnya. Dia pun mengambil satu buah coklat dan memasukan ke mulut Jelita.
"Enak?" tanya Shaka sambil tersenyum.
"Iya. Dari mana kamu dapat coklat ini?" tanya Jelita sambil mengunyah coklat yang lumer di mulutnya.
"Papa baru pulang dari Amerika. Aku pesan padanya agar membawakan aku satu kotak coklat terenak dan terbaik dari sana," jawab Shaka.
Saat Jelita asik makan coklat, ada telepon masuk dari Erlangga. Kebiasaan Jelita yang memanggil suaminya dengan manja membuat Shaka cemburu.
"Assalamu'alaikum, Sayangku … Cintaku," ucap Jelita begitu mengangkat panggilan.
"Baiklah. Aku pulang sekarang! Tunggu, awas jangan tinggalin!" seru Jelita sambil berjalan menuju pintu, tetapi dia kembali lagi karena kotak coklatnya tertinggal.
"Shaka, aku pulang duluan, ya! Ada keperluan penting," ucap Jelita dengan senyum bahagianya.
"Apa barusan itu laki-laki yang menjadi calon suami kamu?" tanya Shaka.
"Iya," jawab Jelita sambil tersenyum.
Shaka merasakan dadanya terasa ditikam. Sakit, tetapi tidak berdarah.
***
Jelita pun masuk ke dalam kamar tidur dia dan suaminya. Terlihat kalau Erlangga sedang duduk di atas ranjang. Lalu, Jelita itu pun langsung menerjang tubuh suaminya.
"Kakak!"
"Kamu lama sekali, sih!" Erlangga membalikan badannya, kini dia menindih tubuh Jelita. Keduanya saling memandang dengan penuh kekaguman.
"Kenapa? Kakak rindu aku," bisik Jelita.
"Iya. Aku rindu sekali padamu. Kenapa kamu malah ikut sama teman-teman kamu itu?" Erlangga malah bersungut dan membuat Jelita gemas.
Jelita pun menarik tengkuk suaminya dan memberikan sebuah ciuman manis padanya. Ketika keduanya larut dalam skin relationship. Ada suara yang mengejutkan mereka.
"Hmmm, kalau bisa tutup pintunya dulu. Apalagi ini masih siang," ucap Ibu Wulandari.
Hal ini membuat dua anak manusia itu malu setengah hidup. Jelita diam mematung karena sangat malu sampai mukanya merah padam. Berbeda dengan Erlangga yang langsung bangkit dan berjalan ke arah pintu lalu menutupnya.
"Ibu jangan ganggu, kasihan Jelita. Seharusnya ibu pura-pura tidak melihat," bisik Erlangga.
"Awas loh, kalian kebablasan bikin cucu untuk ibu dan ayah," balas Ibu Wulandari.
"Kami belum sampai ke tahap itu," ujar Erlangga dengan kesal.
***
Erlangga mengajak Jelita ke rumah baru mereka. Dia seperti biasa menaiki motor dan membonceng istrinya.
Rumah itu kini tampak begitu asri dan jauh lebih bagus. Semua perabot furniture sudah mengisi di setiap ruangan di rumah itu. Betapa senangnya Jelita saat melihat ada boneka kesayangannya juga di bawa ke sana dari rumah kakeknya.
"Ahk, kangen banget sama choco," ucap Jelita sambil memeluk dan mencium boneka beruang berwarna coklat.
"Senangnya. Coba kalau aku yang dipeluk sambil diciumi seperti itu," ujar Erlangga.
"Kakak mau? Sini!" Jelita tersenyum sambil melambaikan tangan, kemudian menepuk kasur di sampingnya.
"Awas kalau enggak dipeluk dan dicium," gumam Erlangga sambil berjalan ke arah tempat tidur.
Ternyata Jelita membuktikan ucapannya. Dia memeluk tubuh suaminya dan mencium kedua pipinya.
Erlangga yang merasa tidak puas, langsung saja nyosor bibir Jelita yang kissable. Mereka menikmati kebersamaan mereka bahkan sampai menginap di sana. Tidak ada yang mengganggu membuat keduanya hampir melewati batas. Untungnya mereka tidak sampai beneran bercinta karena dikejutkan oleh suara dering telepon dari orang tua Erlangga.
"Maafkan aku. Hampir saja aku khilaf," kata Erlangga.
"Tidak apa-apa, Kak. Lagian kita ini sudah suami istri. Jadi, tidak berdosa," ujar Jelita yang menutupi tubuhnya yang hampir polos.
"Tapi, meski begitu aku belum boleh menyentuh kamu sampai hari pesta pernikahan kita," lirih Erlangga yang menjambak rambut sendiri.
"Jika aku menginginkan hal ini, bagaimana?" tanya Jelita pelan.
"Tidak. Kita baru boleh melakukannya setelah pesta pernikahan kita. Jangan sampai ada berita kamu hamil duluan," tukas Erlangga sambil menyerahkan baju milik Jelita yang tadi dibuka olehnya.
"Kita sudah menikah satu tahun lebih. Akan disebut hamil di luar nikah bagaimana?" tanya Jelita.
"Hai, mulut orang itu bisa dengan mudahnya memutar balikan fakta. Bagaimana, jika ada yang bilang kamu hamil duluan dan mengaborsinya? Aku tidak mau itu," jelas Erlangga.
"Sudahlah jangan pikirkan orang lain. Kita tidur, ini sudah malam," ajak Jelita yang kini sudah selesai memakai baju.
***
Hari Senin pun tiba dan semua murid masih masuk sekolah meski sudah selesai ujian. Saat Jelita turun dari mobil terlihat murid-murid memandangnya dengan tatapan sinis dan dingin. Namun, Jelita mengabaikan hal itu. Saat ini dia ingin menemui teman-temannya.
"Apa? Jadi, si murid badung itu kekasih Pak Erlang!" teriak salah seorang murid perempuan yang sedang berkumpul dan dilewati oleh Jelita.
"Hai, tahu enggak, sih. Katanya kekasih Pak Erlang itu di Jelita si murid badung," kata seorang murid perempuan lainnya yang terlewati oleh Jelita.
'Apa? Aku sudah ketahuan!' kata Jelita dalam hatinya. Dia pun cepat-cepat pergi menuju kelasnya.
"Hai, bukannya itu Jelita!" seru murid lainnya yang agak jauh dari Jelita.
"Waduh, gawat! Aku ketahuan. Bagaimana, ini?" Jelita berlari sekuat tenaga ke arah kelasnya.
"Woi, Jelita tunggu! Jangan lari kamu!" terik beberapa murid perempuan yang kemudian mengejar Jelita.
***
Apa yang akan dilakukan oleh para murid itu terhadap Jelita? Akankah pernikahan Jelita dan Erlangga ketahuan oleh publik? Tunggu kelanjutannya, ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Susilawati Rela
orang orang iri kalo dulu suka disebut sirik (sirik:iri) ada istilah...sirik tanda tak mampu...😁😁😁
2022-09-08
1