Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan lupa untuk kasih like dan komentar. Semoga hari kalian menyenangkan dan sehat selalu.
***
BAB 5
Sementara itu Jelita, dia sedang duduk di dekat tukang es cincau dan ikut antri memesan. Cuaca siang hari yang terik, membuat udara terasa panas. Sehingga, membuat Jelita ingin makan sesuatu yang dingin.
"Jelita?" Dahlia terkejut saat melihat temannya lagi duduk di antrian orang yang sedang membeli es cincau.
"Dahlia!" Jelita sangat terkejut saat ditegur sapa oleh temannya.
"Oh, Jelita sama siapa kamu ke sini?" tanya mamanya Dahlia.
Jelita gelagapan ditanya begitu. Dia bingung mau jawab apa. Jika, jujur maka rahasianya akan terbongkar. Kalau bohong, alasan apa yang bisa dibuat agar mereka percaya kepadanya.
'Ayo, Jelita! Berpikir alasan yang logis.' Jelita berbicara dalam hatinya pada dirinya sendiri.
"Aku ikut belanja sama bibi pembantu rumah. Karena panas dan juga haus, aku beli saja es cincau. Kelihatannya sangat enak, aku penasaran ingin mencobanya," jawab Jelita dengan senyuman hangat miliknya.
Jadinya Jelita malah asik ngobrol sama Dahlia dan mamanya sambil makan es cincau. Dia lupa pada Erlangga yang kini sedang panik mencari dirinya.
Hampir satu jam mereka berbicara di sana dekat dengan tukang cincau. Dahlia pun mengajak Jelita pulang bersama. Namun, Jelita menolak dengan alasan sedang menunggu bibi pembantunya.
Jelita menunggu Erlangga di tempat terbuka jalur yang paling utama yang sering dilalui oleh orang. Tidak berapa lama suaminya itu datang tergopoh-gopoh.
"Kak Erlang, kenapa lama?" tanya Jelita tanpa merasa bersalah sudah membuat suaminya kalang kabut mencari dia keliling pasar.
"Jelita, kenapa kamu langsung main pergi saja?" Erlangga malah balik bertanya.
"Maaf, habisnya aku takut ketahuan sama Dahlia dan mamanya. Jadinya, aku cepat-cepat pergi dari sana. Eh, malah bertemu beneran di tukang es cincau," jawab Jelita diakhiri tawanya yang renyah.
Erlangga ingin sekali memeluknya, jika mereka bukan di tempat umum. Istrinya yang tadi menghilang dan dia mencari setengah mati. Kini malah asik tertawa.
"Ya sudah. Ayo, kita pulang!" ajak Erlangga.
***
Jelita membantu Wulandari memasak untuk makan malam nanti. Rencananya mereka mau makan sayur toge sama goreng tempe. Menu sederhana dan tidak banyak macamnya. Meski di rumah Kakek Dharmawangsa, saat makan itu banyak rupa dan makanan mahal. Namun, tidak masalah bagi Jelita, makan dengan menu yang seperti itu.
"Jelita, tolong ambilkan ibu wajan!" pinta Wulandari kepada Jelita yang sedang asik membersihkan toge.
"Baik, Bu." Jelita pun beranjak dari kursinya.
"Bu, wajan itu apa, ya?" tanya Jelita tanpa beban.
Erlangga yang dari tadi sedang memeriksa hasil ulangan murid-muridnya. Langsung mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah Jelita. Dia penasaran apa benar Jelita tidak tahu apa itu, wajan.
"Wajan, alat masak untuk menggoreng tempe," jawab Wulandari.
"Oh, yang ini 'kan, Bu?" tanya Jelita sambil memegang sebuah wajan berukuran kecil.
"Iya, benar! Alat masak untuk menggoreng dan menumis masakan," jawab Wulandari.
"Jelita jangan-jangan kamu juga tidak tahu nama peralatan dapur yang lainnya?" tanya Erlangga sambil tertawa meledek.
Jelita diam saja. Benar, jika dia tidak tahu apa-apa tentang urusan dapur. Seumur hidupnya dia baru kalau alat untuk menggoreng namanya wajan.
Erlangga yang melihat Jelita, seperti itu. Malah tertarik untuk memberikan tantangan. Agar Jelita bisa dengan cepat tahu nama-nama peralatan dapur.
"Jelita, kakak beri kamu tantangan untuk menghafal nama-nama perlengkapan dapur. Hadiahnya akan kakak ajak makan kemanapun Jelita inginkan. Jika, kamu mampu menghafal semua mana-mana peralatan makan dan masak!" Erlangga menantang Jelita.
"Mau tidak, terima tantangan ini?" tanya Erlangga kepada Jelita.
Jelita terdiam memikirkan tantangan yang diberikan oleh Erlangga. Untuk menghafal nama-nama peralatan makan dan memasak. Memang Jelita tidak tahu apa-apa, hanya saja bukan berarti dia tidak akan bisa untuk belajar 'kan.
"Oke. Aku terima tantangan kakak!" Jelita mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Erlangga sebagai tanda menerima tantangan ini.
Erlangga tersenyum senang, karena ini merupakan cara tercepat agar Jelita mau belajar segala sesuatu yang berhubungan dengan dapur. Tidak ada rugi baginya untuk mengetahui itu semua.
Jelita pun meminta buku catatan dan pensil kepada Erlangga. Kemudian, dia menuliskan nama-nama semua barang-barang yang ada di dapur kepada ibu mertuanya. Wulandari senang melihat semangat belajar Jelita.
"Ibu, papan kayu ini apa namanya?" tanya Jelita sambil menunjukan papan kayu yang tadi pagi dipakai untuk alas mengiris tempe.
"Itu namanya talenan, Sayang," jawab Wulandari sambil mencuci tangannya.
"Nama benda begitu saja, tidak tahu," kata Erlangga mengejek Jelita.
Erlangga memasang senyuman di wajahnya. Senang menggoda Jelita yang bertanya terus menuliskan nama benda itu juga fungsinya untuk apa. Jelita hanya membalas dengan memeletkan lidahnya ke arah Erlangga. Lalu melanjutkan lagi acara belajarnya ala Jelita.
"Kalau ini, Bu. Apa namanya?" tanya Jelita sambil memegang benda yang dipakai untuk meniruskan minyak untuk makanan yang digoreng.
"Itu mananya serok atau serokan gorengan," jawab Wulandari.
"Wah, ibu hebat, ya. Sabar dalam memberitahu Jelita, semua barang-barang yang ada di dapur ini. Sudah satu jam lebih, apa belum tertulis semua barang yang ada di sini?" Erlangga tersenyum jahil kepada Jelita.
"Ini seharusnya tidak akan membutuhkan waktu yang lama. Jika, kakak tidak terus mengganggu aku!" balas Jelita dengan kesal karena setiap bertanya nama barang ini itu kepada ibu mertuanya, suaminya selalu berkomentar.
Aditama masuk ke dapur dan melihat Jelita sedang menulis di bukunya. Sambil bertanya nama-nama barang yang dia pegang.
"Wah, ada apa ini? Kok Jelita menuliskan nama-nama alat untuk memasak," tanya Aditama begitu duduk di kursi meja makan.
Melihat ayah mertuanya sudah pulang, Jelita mencium tangannya dengan takzim. "Ayah, tumben sudah pulang?"
"Iya, Kakek Dharmawangsa tidak ada kegiatan apa-apa lagi. Dan menyuruh, Ayah, untuk pulang saja ke rumah," jawab Aditama. "Terus apa yang sedang Jelita, lakukan?"
"Jelita sedang belajar menghafal nama-nama barang yang dipakai untuk makan dan memasak, Yah." Jelita dengan senyum lebarnya menunjukan buku catatan yang sudah terisi banyak.
"Anak, Ayah. Memang hebat!" puji Aditama kepada Jelita dan membuatnya tersipu malu.
Erlangga diam-diam tersenyum senang. Setidaknya dia akan mendidik Jelita sedikit demi sedikit dengan cara yang menyenangkan. Sehingga, tidak menjadi beban dan bosan baginya.
Jelita itu anak yang cerdas, hanya saja keras kepala dan mudah terpancing emosinya. Butuh kesabaran dan kerja keras untuk mendidiknya. Usianya yang masih remaja membuat emosinya mudah labil. Butuh perhatian ekstra.
Mereka makan malam dengan menu sederhana. Sore tadi Jelita memasak tempe goreng. Kali ini dia dengan hati-hati saat membalikan gorengan tempenya. Bahkan api kompornya juga dikecilkan, agar minyaknya tidak muncrat kemana-mana.
"Kakak, makan tempe gorengnya juga. Itu aku yang masak!" pinta Jelita kepada Erlangga saat akan menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Baik, Tuan Putri. Akan hamba makan tempe goreng buatan Anda," goda Erlangga sambil menampakkan senyum manisnya.
"Ayah juga mau tempe hasil masakan menantu yang cantik ini!" Aditama ikutan menggoda Jelita dan dibalas kerlingan mata oleh Erlangga.
Acara makan malam berjalan sangat menyenangkan bagi Jelita. Setelah itu dia dan Erlangga, pamit mau membawa pakaian Jelita, di rumah kakek Dharmawangsa. Mereka berdua mengendarai motor, Jelita tentu saja dibonceng. Dia memeluk butuh Erlangga di belakang dengan erat. Padahal Erlangga melajukan motornya dengan lambat.
'Kesempatan.'
***
Apakah Jelita bisa menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yang baik? Tunggu kelanjutannya, ya.
Sambil menunggu up Jelita bab berikutnya. Yuk, baca juga karya teman aku ini. Ceritanya bagus dan seru, loh. Kepoin deh novelnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Tiahsutiah
salut sama jelita yg ga manja padahal dia anak orang kaya,tp bisa menyesuai kan diri di mana dia berada,
2022-09-21
2
Ayi
lnjutt Thor 🤗
2022-09-01
5