Bab 12. Jelita Ngambek

Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan lupa kasih like dan komentar. Semoga hari ini segala urusan kalian dimudahkan dan rezekinya lancar.

Bab 12

    Jelita kesal karena seharian itu dia disibukan oleh perintah dan tugas dari gurunya. Bahkan makan siang di waktu jam istirahat pun dibawakan oleh teman-temannya.

      "Guru baru itu sudah mulai curi-curi perhatian pada pak Erlang," kata seorang murid saat jam pulang.

     Terdengar jelas di telinga Jelita. Dia yakin yang dimaksud oleh para murid perempuan itu adalah guru yang bernama Jenia.

***

     Saat di rumah Jelita lupa membahas tentang Jenia pada Erlangga. Hal itu dikarenakan suaminya mengajak jalan-jalan untuk mencari makanan jajanan yang kebetulan sedang ada acara di alun-alun kota. Selepas Magrib sampai jam 22:00:00 mereka asik berkeliling mencicipi berbagai macam jajanan. Mereka naik motor berboncengan seperti biasa.

     "Sayang, apa tidak apa-apa kita cuma mencicipi makanannya, tapi tidak membeli jajanannya?" bisik Erlangga pada Jelita.

     "Tidak apa-apa, kok. Semua juga begitu. Kalau suka tinggal beli, kalau tidak … nggak usah beli," balas Jelita sambil tersenyum. 

     "Tapi, cuma dengan mencicipi makanan ini, aku sudah kenyang duluan," ucap Erlangga.

     "Lumayan, 'kan. Perut kenyang tidak keluar uang," ujar Jelita sambil tertawa terkekeh.

     "Dasar, ngajarin yang nggak benar ini!" gerutu Erlangga. Jelita malah menarik suaminya ke sebuah gerobak bakso.

***

     Murid-murid yang tergabung dalam fans clubnya Erlangga sedang heboh membicarakan tentang foto yang sedang beredar di grup chat. Tentu saja para murid itu bersama-sama memboikot dan memblokir akun media sosial milik Jenia. Bahkan ada pembicaraan untuk memboikot mata pelajarannya juga. Namun, hal itu beresiko tinggi bagi mereka. Apalagi sebentar lagi akan ada ujian kenaikan kelas.

     "Ada apa, sih? Kok, anak-anak pada ribut," tanya Jelita yang baru saja kembali ke kelas setelah dipanggil oleh kepala sekolah tadi.

     "Anak-anak lagi pada heboh karena ada yang memposting foto antara Pak Erlang dengan Bu Jenia," jawab Dahlia sambil menunjukkan foto itu pada Jelita.

     Melihat foto suaminya sedang bersama dengan guru baru yang seksi itu membuat darah Jelita mendidih. Lalu, dia pun menghubungi Erlangga melalui chat.

     Kak, anak-anak lagi pada heboh membicarakan tentang hubungan Kakak dengan Bu Jenia. Awas, ya, kalau sampai selingkuh! Aku laporkan sama kakek agar punya Kakak disunat lagi.

     Pesan Jelita yang frontal itu sudah sukses terkirim. Namun, belum dibaca oleh Erlangga. Tentu saja hal ini membuat Jelita kesal.

     Lagi sibuk pacaran, ya! Pesan aku tidak tidak dibaca-baca.

     Lihat saja! Kalau pesan aku tidak dibalas sampai waktu istirahat. Kakak akan tahu sendiri akibatnya.

     Jelita menunggu balasan chat dari suaminya. Ketika bel masuk berbunyi pun pesannya belum dibaca juga oleh Erlangga. Padahal dia lihat nomornya aktif dan sempat online tadi.

      Sampai jam istirahat berakhir pun pesan Jelita tidak dibaca oleh Erlangga. Hal ini tentu saja membuat Jelita marah. Langsung saja blokir nomor suaminya itu.

     "Untuk apa punya nomor ponselnya. Jika dihubungi saja tidak bisa dan diabaikan," gumam Jelita.

     "Tadi aku lihat Pak Erlang sama Bu Jenia, sedang di perpustakaan. Mereka terlihat sangat akrab sekali," kata salah seorang teman Jelita yang duduk di meja samping miliknya.

     "Apa? Jangan sampai Pak Erlang suka sama guru itu!" pekik yang lainnya.

     "Justru aku lihat barusan Pak Erlang sedang bicara di ruang guru bersama Bu Jenia," timpal murid yang paling belakang masuk ke kelas.

     Telinga Jelita merasa panas akan cerita pengkhianatan suaminya. Dia benar-benar marah saat ini. Dia pun izin ke luar kelas mau pergi ke toilet untuk membasuh mukanya.

     Saat Jelita berjalan di koridor, dia berpapasan dengan Erlangga dan Jenia yang akan masuk ke kelas tempatnya mengajar. Jelita, memilih diam pura-pura tidak kenal dan peduli pada keduanya.

     Hatinya merasa sangat sakit saat melihat Erlangga tersenyum kepada wanita lain. Sementara pada dirinya barusan tidak. Suaminya itu hanya diam saja.

     'Awas, saja. Akan aku balas dengan hal yang sama. Dia pikir aku tidak laku, banyak laki-laki yang suka sama aku. Tapi, tidak aku ladenin karena kakek melarang aku untuk pacaran,' batin Jelita.

      Setelah merasa puas mencuci mukanya yang terasa panas, Jelita pun kembali ke kelasnya. Betapa terkejutnya dia saat keluar dari toilet ada Erlangga berdiri di depan pintu toilet putri.

     Jelita langsung melangkah lebar mengabaikan keberadaan Erlangga. Dia sangat marah padanya saat ini. Jangankan untuk berbicara, melihat mukanya saja tidak mau.

     "Jelita," panggil Erlangga. Namun, diabaikan oleh Jelita.

     "Cantik," kata Erlangga saat menggoda gadisnya itu. Namun, tetap saja Jelita berjalan cepat di koridor kelas Xl.

     Erlangga yang merasa kesal karena sudah diabaikan oleh istrinya. Segera saja menambah kecepatannya juga untuk mendahului Jelita. Namun, langkahnya terhenti saat ada seseorang yang memanggilnya.

     "Erlangga, kenapa kamu ada di koridor kelas sebelas? Bukannya kamu saat ini mengajar kelas sepuluh?" tanya Jenia yang sedang berjalan di koridor kelas sambil membawa buku absensi murid yang tadi tertinggal.

     "Aku ada urusan sebentar," kata Erlangga mata melihat ke arah Jelita yang semakin menjauh.

     Melihat Erlangga malah memilih berbicara dengan Jenia, membuat Jelita semakin keki pada suaminya itu. Dia pun berlari dan masuk ke dalam kelasnya.

***

     Sore harinya Jelita mendengar kabar kakeknya sakit lagi. Dia di antar sama ayah mertuanya untuk ke rumah keluarga Darmawangsa. Dia pergi tanpa memberi tahu Erlangga karena sedang marah sama suaminya.

     "Kakek, sudah aku bilang untuk istirahat. Jangan ngurusin perusahaan lagi. Serahkan semuanya urusan di sana kepada orang-orang kepercayaannya Kakek," ucap Jelita sambil memegang tangan yang sudah berkeriput dan lemah itu.

     "Kakek baik-baik saja. Hanya saja semalam tidak bisa tidur karena terus memikirkan kamu," ucap Kakek Darmawangsa sambil tersenyum lemah.

     "Kakek jangan terlalu mencemaskan aku. Aku ini sudah besar … sudah punya suami, juga." Jelita menatap sedih pada kakeknya yang terbaring lemas.

***

     Sementara itu, Erlangga baru pulang ke rumah sesaat setelah Jelita pergi. Dia mencari keberadaan istri kecilnya itu. Dia yakin kalau Jelita sedang marah padanya.

     "Handphone aku mana, ya?" Erlangga mencari handphone miliknya di dalam tas kerja dan saku bajunya. Namun, dia tidak menemukan benda itu.

     "Seharian ini aku tidak memegangnya. Apa tertinggal di sekolah?" Erlangga bermonolog.

***

Apa yang sebenarnya sudah terjadi pada Erlangga? Akankah Jelita dengan mudah memaafkan suaminya? Tunggu kelanjutannya, ya!

Sambil menunggu up bab berikutnya. Yuk, baca juga karya teman aku ini. Ceritanya bagus dan seru, loh. Cus kepoin novelnya.

Terpopuler

Comments

Sopia Jr

Sopia Jr

aduh di sunat lagi abis dong....?

2022-10-03

1

Susilawati Rela

Susilawati Rela

jangankan jelita aku aja sebel sama Erlang...🤨

2022-09-05

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Tertangkap Basah
2 Bab 2. Mendapatkan Hukuman
3 Bab 3. Sah Menjadi Suami-Istri
4 Bab 4. Hampir Ketahuan
5 Bab 5. Belajar Jadi Seorang Istri
6 Bab 6. Menjawab Tantangan
7 Bab 7. Mulai Masuk Ke Sekolah
8 Bab 8. Ganesha Eka Prakarsa
9 Bab 9. Belajar Kelompok
10 Bab 10. Cemburu
11 Bab 11. Jenia Putri Atmaja
12 Bab 12. Jelita Ngambek
13 Bab 13. Jelita Ngambek (2)
14 Bab 14. Kembali Berbaikan
15 Bab 15. Ujian dan Pembagian Raport
16 Bab 16. Mengunjungi Rumah Baru
17 Bab 17. Kencan Dan Hampir Ketahuan
18 Bab 18. Ketahuan
19 Bab 19. Rahasia Terbongkar
20 Bab 20. Berita Membahagiakan dan Berita Mengejutkan
21 Bab 21. Operasi
22 Bab 22. Kemarahan Jenia
23 Bab 23. Erlangga Sadar Dari Komanya
24 Bab 24. Kenyataan Tentang Erlangga
25 Bab 25. Kemarahan Erlangga
26 Bab 26. Memori Hilang Sebagian
27 Bab 27. Perceraian
28 Bab 28. Hamil
29 Bab 29. Potongan Memori
30 Bab 30. Melahirkan
31 Bab 31. Pulang Kembali Ke Indonesia
32 Bab 32. Bertemu Kembali
33 Bab 33. Arga Menghilang
34 Bab 34. Ciuman Setelah Bertemu Kembali
35 Bab 35. Erlangga Bertemu Dengan Arga
36 Bab 36. Erlangga
37 Bab 37. Buku Milik Kakek Darmawangsa
38 Bab 38. Berkunjung Ke Rumah Aditama
39 Bab 39. Jatuh Ke Kolam Ikan
40 Bab 40. Mengetahui Kisah Masa Lalu
41 Bab 41. Mencoba Mendekati Kembali
42 Bab 42. Penolakan
43 Bab 43. Menginap
44 Bab 44. Makan Malam (1)
45 Bab 45. Makan Malam (2)
46 Bab 46. Pergi Liburan
47 Bab 47. Tinggal Bersama
48 Bab 48. Erlangga Dan Arga
49 Bab 49. Arga Overprotektif
50 Bab 50. Aksi Gila Jenia
51 Bab 51. Sah
52 Bab 52. Pesta Pernikahan
53 Bab 53. Hantu Pengantin
54 Bab 54. Keluarga
55 Bab 55. Bulan Madu (1)
56 Bab 56. Bulan Madu (2)
57 Bab 57. Ingin Cepat Hamil
58 Bab 58. Tidak Akan Menyerah
59 Bab 59. Hamil
60 Bab 60. Akhirnya yang Bahagia (Pengumuman Pemenang Giveaway)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Tertangkap Basah
2
Bab 2. Mendapatkan Hukuman
3
Bab 3. Sah Menjadi Suami-Istri
4
Bab 4. Hampir Ketahuan
5
Bab 5. Belajar Jadi Seorang Istri
6
Bab 6. Menjawab Tantangan
7
Bab 7. Mulai Masuk Ke Sekolah
8
Bab 8. Ganesha Eka Prakarsa
9
Bab 9. Belajar Kelompok
10
Bab 10. Cemburu
11
Bab 11. Jenia Putri Atmaja
12
Bab 12. Jelita Ngambek
13
Bab 13. Jelita Ngambek (2)
14
Bab 14. Kembali Berbaikan
15
Bab 15. Ujian dan Pembagian Raport
16
Bab 16. Mengunjungi Rumah Baru
17
Bab 17. Kencan Dan Hampir Ketahuan
18
Bab 18. Ketahuan
19
Bab 19. Rahasia Terbongkar
20
Bab 20. Berita Membahagiakan dan Berita Mengejutkan
21
Bab 21. Operasi
22
Bab 22. Kemarahan Jenia
23
Bab 23. Erlangga Sadar Dari Komanya
24
Bab 24. Kenyataan Tentang Erlangga
25
Bab 25. Kemarahan Erlangga
26
Bab 26. Memori Hilang Sebagian
27
Bab 27. Perceraian
28
Bab 28. Hamil
29
Bab 29. Potongan Memori
30
Bab 30. Melahirkan
31
Bab 31. Pulang Kembali Ke Indonesia
32
Bab 32. Bertemu Kembali
33
Bab 33. Arga Menghilang
34
Bab 34. Ciuman Setelah Bertemu Kembali
35
Bab 35. Erlangga Bertemu Dengan Arga
36
Bab 36. Erlangga
37
Bab 37. Buku Milik Kakek Darmawangsa
38
Bab 38. Berkunjung Ke Rumah Aditama
39
Bab 39. Jatuh Ke Kolam Ikan
40
Bab 40. Mengetahui Kisah Masa Lalu
41
Bab 41. Mencoba Mendekati Kembali
42
Bab 42. Penolakan
43
Bab 43. Menginap
44
Bab 44. Makan Malam (1)
45
Bab 45. Makan Malam (2)
46
Bab 46. Pergi Liburan
47
Bab 47. Tinggal Bersama
48
Bab 48. Erlangga Dan Arga
49
Bab 49. Arga Overprotektif
50
Bab 50. Aksi Gila Jenia
51
Bab 51. Sah
52
Bab 52. Pesta Pernikahan
53
Bab 53. Hantu Pengantin
54
Bab 54. Keluarga
55
Bab 55. Bulan Madu (1)
56
Bab 56. Bulan Madu (2)
57
Bab 57. Ingin Cepat Hamil
58
Bab 58. Tidak Akan Menyerah
59
Bab 59. Hamil
60
Bab 60. Akhirnya yang Bahagia (Pengumuman Pemenang Giveaway)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!