Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan lupa untuk selalu kasih like, komentar, dan bintang 5. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.
***
Bab 19
Saat Jelita berlari menghindari para fans Erlangga, ada seseorang yang menarik tangannya di balik pintu. Jelita yang hampir menjerit, mulutnya di tutup oleh tangan seseorang. Dia bisa mencium wangi tubuh orang yang di cintainya. Begitu dia mendongakkan kepala, terlihat tatapan tajam yang sering menatapnya setiap hari.
"Diamlah sebentar di sini," kata Erlangga setelah melepaskan tangannya dari mulut Jelita.
"Para fans Kakak, pada barbar semua," ucap Jelita dan membuat Erlangga terkekeh.
"Termasuk kamu," ujar Erlangga yang kini berdiri saling berhadapan.
Kedua orang itu menunggu waktu bel masuk berbunyi di ruang OSIS yang kebetulan kosong hari ini. Momen ini malah membuat keduanya saling berbagi cerita lucu. Setelah bel masuk berbunyi, Jelita pun cepat-cepat masuk ke kelasnya.
Namun, ketika dia masuk kelas tatapan tajam dari teman-temannya membuat Jelita merinding. Dia pun duduk di bangkunya dan terlihat jelas dari sorot mata ketiga temannya itu minta penjelasan.
"Kamu punya hutang cerita kepada kami!" desis Mawar pada Jelita.
"Iya. Nanti aku akan cerita semuanya pada kalian setelah pulang sekolah," jawab Jelita.
Selama seminggu ini guru-guru mata pelajaran akan membahas soal yang sudah diujiankan kemarin. Jadi, para murid tahu bagian mana yang benar dan salah. Juga akan mengerti cara pengerjaan soalnya.
Seperti yang sudah dijanjikan oleh Jelita kepada teman-temannya tadi. Dia pun mengajak mereka ke rumah kakeknya, setelah meminta izin pada Erlangga.
***
"Sebenarnya aku dan Kak Erlang itu sudah dijodohkan oleh kakek," aku Jelita dan membuat ketiga sahabatnya itu terkejut.
"Ceritakan secara jelas, menyeluruh, dan terperinci!" titah Dahlia yang suka akan sebuah berita panas dan heboh. Dia akan terus mengorek informasi sampai merasa puas.
"Kak Erlang itu anaknya Pak Aditama—"
"Apa?" teriak ketiga gadis remaja itu memotong pembicaraan Jelita.
"Iya, makanya aku dan Kak Erlang sudah kenal sejak kecil. Dia selalu menjaga aku dan menemani aku saat sendirian. Jika liburan pun kami pergi bersama. Dan alasan dia magang di sekolah kita pun, karena dia ingin menjaga aku," jelas Jelita.
"Wah, kamu curang Jelita. Kita berteman sejak belum baligh. Tapi, kamu menyembunyikan laki-laki tampan itu dari kami," kata Melati bersungut-sungut.
"Jangan-jangan guru spesial itu adalah Pak Erlangga?" tanya Dahlia penasaran dan kedua temannya mengangguk.
"Iya, kalian benar. Kak Erlang juga yang mengajari aku semua mata pelajaran itu," jawab Jelita.
"Jadi, sejak kapan kalian pacaran?" tanya Dahlia dan kedua teman lainnya pun menatap Jelita karena sangat penasaran.
"Aku mau jujur, tapi kalian harus berjanji tidak akan memberi tahu kepada siapapun!" pinta Jelita dengan menatap satu persatu temannya.
"Iya, aku janji!" kata Dahlia.
"Aku juga janji!" lanjut Mawar.
"Aku juga berjanji!" timpal Melati.
"Sejak kapan, ya? Yang jelas sejak kami menikah, aku tinggal bersama dengannya," jawab Jelita jujur.
"A-pa? Me-nikah?" Ketiga teman Jelita tergagap mendengar pengakuan ini.
"Mak-sud kamu, kalau status kamu itu adalah istri Pak Erlangga?" tanya Dahlia dengan mata yang terbelalak saking terkejutnya.
Kedua teman lainnya pun sama. Mulut mereka terbuka dan mata yang membulat. Berita besar yang baru saja mereka ketahui.
"Sejak kapan kalian menikah?" tanya Mawar sambil mengguncangkan kedua bahu Jelita.
"Saat kita mendapat hukuman diskors waktu itu," jawab Jelita meringis karena goncangan kuat dari temannya.
"Kalau begitu kalian menikah sudah lama sekali," gumam Melati mengingat kejadian dulu.
"Sudah satu tahun, ya?" Dahlia manggut-manggut.
Keempat orang gadis itu saling berbagi cerita. Kebanyakan mereka menggoda Jelita karena sangat penasaran akan hubungannya dengan laki-laki yang menjadi idola di sekolah.
"Lalu, apa kalian sudah melakukan hubungan suami istri?" tanya Dahlia dan kedua orang lainnya pun sama-sama ingin tahu.
"I-tu, kita sepakat tidak akan melakukan hal itu sampai pesta pernikahan kita digelar nanti," jawab Jelita.
"Kapan pestanya akan dilaksanakan?" tanya Mawar dengan penuh semangat.
"Setelah lulus sekolah nanti," jawab Jelita dan membuat ketiga temannya ikut merasa senang. Apalagi mereka akan menjadi pagar ayu di acara pernikahan itu.
***
Jelita mendapatkan teror dari orang yang tidak dikenal. Meja milik dia dicoret-coret dengan tulisan yang membuat sakit hati. Bahkan teman-temannya pun ikut marah.
"Hayo, jujur! Siapa yang sudah melakukan hal ini sama Jelita?" teriak Mawar di depan kelas.
"Hai, Mawar! Kita jangan menuduh kami. Bisa saja ini perbuatan kelas lain. Meski kami tidak terima kalau Jelita dan Pak Erlangga pacaran. Tapi, kami juga tidak lupa jasa Jelita pada kita-kita yang sering membantu dalam belajar sehingga nilai-nilai kita bagus," ucap salah seorang teman kelas mereka.
"Iya, benar. Kita bukan manusia yang tidak tahu malu dengan membully orang yang sudah berbuat baik pada kita," lanjut murid lainnya.
"Kayaknya aku tahu, siapa yang melakukan hal ini?" ujar seorang murid laki-laki yang duduk di pojok.
"Siapa?" tanya Dahlia.
"Rose dan teman-temannya. Tadi aku dengar mereka bicara sambil tertawa dan menyebut-nyebut nama Jelita. Tapi, aku tidak punya bukti. Jadi, nanti di sangka fitnah," jawabnya.
"Kalau Rose dan teman-temannya, sih. Aku bisa mengerti kalau ini perbuatan mereka. Bukannya kalian sering terjadi pertentangan dengan Rose dan kawan-kawannya," kata Silvia dan membuat beberapa teman lainnya mengiyakan.
***
Erlangga dipanggil oleh pihak kepala sekolah dan dewan sekolah. Dia pun memberi tahu kepada mereka, kalau dirinya dan Jelita sudah bertunangan beberapa waktu yang lalu.
"Pak Erlangga, sudah tahu 'kan peraturan di sekolah ini terhadap guru magang," ucap kepala sekolah.
"Iya, saya tahu. Dan hal ini sudah kami bicarakan dengan kedua keluarga kami. Kedepannya, setelah saya selesai di wisuda akan mengundurkan diri dari sini. Kakek Darmawangsa menginginkan aku memegang perusahaan miliknya," jawab Erlangga.
Beberapa guru sangat kecewa mendengar ucapan Erlangga. Terutama para guru yang menaruh hati padanya. Mereka berharap kalau Erlangga bisa mengabdi di sana dalam waktu yang lama.
'Ini semua gara Jelita biang keladinya!' Dasar bocah nyebelin dan suka menyusahkan," batin Kenanga memaki gadis yang sering membuatnya kesal.
'Jelita? Yang benar saja? Bukannya Erlangga sangat tidak suka dengan sifat tuan putri itu? Apa Erlangga terpaksa menerima perjodohan ini?' Jenia bertanya-tanya dalam hatinya.
***
Apa yang akan Erlangga dan Jelita lakukan, setelah ketahuan hubungan mereka? Apakah perasaan Erlangga benar-benar tulus pada Jelita? Tunggu kelanjutannya, ya!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Susilawati Rela
emang ada kemungkinan gitu Erlangga ga tulus sama jelita??? kalo gitu mah kelaut aja lah Erlang....🤨
2022-09-08
2
Ayi
Erlangga tulus gak yaah 🤔
2022-09-08
2