Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan lupa kasih like, komentar, dan bintang 5. Semoga hari ini kalian bahagia dan dimudahkan rezekinya.
***
Bab 20
Berita kalau Erlangga tunangan dari Jelita kini sudah tersebar. Shaka merasakan patah hati. Dia tahu kalau saingannya itu bukan orang sembarangan.
"Pantas saja Jelita menolak pernyataan cintaku," gumam Shaka.
"Saingannya terlalu berat, ya?" sindir Melati sambil menepuk bahu Shaka.
"Sudah kamu menyerah saja, cari perempuan yang lain. Toh, masih banyak yang lebih cantik dari Jelita," ujar Mawar
"Selagi janur kuning belum melengkung, masih ada harapan," ucap Shaka dengan percaya diri.
'Nih, anak susah dibilangin. Biarkan saja dia itu sendiri nanti,' batin Mawar sambil mengerlingkan matanya.
"Aku kasih tahu kamu, ya. Lebih baik jangan berharap kepada Jelita. Mereka itu saling mencintai satu sama lain. Jadi, kamu jangan punya pikiran untuk berusaha memisahkannya," ujar Dahlia.
"Kenapa begitu? Bisa saja suatu hari nanti Jelita berbalik menyukai aku dan membenci Pak Erlangga," tukas Shaka.
"Hei, kamu jangan mengada-ngada! Kalau Jelita sampai mendengar ucapanmu barusan dia pasti akan marah padamu," hardik Dahlia sambil bertolak pinggang dan melotot ke arah Shaka.
***
Sementara itu, Jelita dan Erlangga sedang berada di halaman belakang sekolah. Keduanya sedang membicarakan masalah yang sedang dihadapi Erlangga.
"Untuk saat ini aku masih bisa mengajar. Kecuali kalau aku ketahuan sudah menikah dengan kamu, baru aku akan dipecat dari sekolah ini," kata Erlangga sambil membenarkan anak rambut dan menyelipkan ke belakang telinga Jelita.
"Kalau kakak berhenti mengajar dari sekolah ini, bekerja saja di perusahaan Darmawangsa. Seperti yang di harapan oleh kakek selama ini," ujar Jelita dengan menatap lembut ke arah suaminya.
"Saat ini aku tidak ingin jauh darimu sampai kamu lulus dari sekolah ini. Aku akan terus mengajar di sini," ucap Erlangga dengan tangan yang saling menggenggam.
Tidak jauh dari sana terlihat Jenia sedang menatap ke arah mereka. Terlihat jelas tatapan mata yang tidak suka dan kedua tangannya mengepal erat.
"Erlangga, apa bagusnya gadis manja itu? Bukannya kamu sangat membencinya?" desis Jenia.
***
Waktu pun terus bergulir anak-anak kelas Xll sedang mempersiapkan ujian untuk nilai akhir semester. Kegiatan jam pelajaran tambahan pun semakin padat. Para murid dan guru pulang sampai hampir waktu Maghrib.
Jelita sekarang semakin sibuk dan hanya berinteraksi dengan Erlangga saat pagi hari. Tentu saja ini membuat air hangat selalu rindu akan istri kecilnya.
"Sayang, tahu nggak? Aku begitu rindu sekali padamu. Kita hanya bisa menghabiskan waktu bersama di akhir pekan saja," ucap Erlangga sambil memeluk Jelita, saat gadis itu sedang menyiapkan sarapan untuk mereka.
Erlangga dan Jelita, kini sudah menempati rumah baru mereka semenjak tiga bulan yang lalu. Jelita yang sibuk dengan pelajaran sekolah dan Erlangga yang sibuk dengan pekerjaan kantornya, membuat keduanya jarang berinteraksi bersama akhir-akhir ini.
"Bulan depan aku selesai ujian sekolah. Setelah itu akan memiliki banyak waktu luang dan mempersiapkan diri untuk masuk ke perguruan tinggi," balas Jelita dengan kedua tangannya sibuk mengaduk nasi goreng yang ada di dalam wajan.
"Kakek minta aku untuk melanjutkan ke S3, tetapi aku merasa bosan kalau terus belajar. Bagaimana menurutmu?" tanya Erlangga sambil menyesap tengkuk Jelita yang mulus.
"Kakak, jangan! Nanti kamu tinggalkan bekas," gerutu Jelita sambil memegang tengkuknya.
"Tidak, Sayang," bales Erlangga sambil tersenyum, lalu mencium pipi kanan Jelita.
"Kak, teman-teman ingin belajar bersama di sini, setiap akhir pekan selama dua minggu berturut-turut. Bolehkan?" tanya Jelita sambil menghadap ke arah Erlangga.
"Hanya ketiga temanmu itu boleh. Selain mereka tidak boleh, apalagi kalau sampai ada murid laki-laki yang ikut belajar bersama denganmu di sini," jawab Erlangga.
"Oh, iya. Untuk pesta pernikahan kita semua sudah selesai. Tinggal menyebarkan undangan dan memasang dekorasi di gedung nanti," kata Jelita setelah mematikan kompor gas.
"Istriku memang hebat! Disela-sela kesibukan belajar masih bisa mengurus pesta pernikahan kita," puji Erlangga yang sedang duduk dan memperhatikan cerita yang sedang menyindukkan nasi goreng ke piringnya.
"Itu karena aku ingin pesta semua berjalan sesuai dengan keinginanku," balas Jelita.
"Terima kasih, Sayang. Aku semakin mencintaimu," ucap Erlangga jujur dan mencium tangan Jelita.
"Aku juga mencintaimu, Kak. Semoga kita selalu bersama sampai maut memisahkan," kata Jelita dengan penuh harap.
"Aamiin, Cintaku ... Istriku!" seru Erlangga.
***
Hari ujian akhir semester pun berlangsung dan para murid berharap semua berjalan lancar. Mereka juga berharap akan lulus bersama-sama dengan nilai yang memuaskan.
Hari kelulusan pun tiba dan berjalan sesuai dengan harapan para murid. Semua orang lulus dengan nilai yang baik.
Tidak disangka ternyata Jelita mendapatkan nilai tertinggi di sekolah itu. Dia pun mendapat penghargaan dari sekolah.
"Selamat kepada Jelita! Dia yang mendapatkan nilai tertinggi dengan nilai yang hampir sempurna," ucap kepala sekolah dan mendapat tepukan yang meriah dari teman-temannya.
***
Saat di rumah pun Erlangga dan kedua orang tuanya Begitu juga dengan kakek Dharmawangsa memberikan ucapan selamat untuk Jelita.
"Selamat, Sayang!" seru Erlangga dengan perasaan bahagia.
"Terima kasih, semuanya," ucap Jelita dengan mata yang berkaca-kaca betapa bahagianya dia saat ini.
"Pastinya kalian sudah tidak sabar ingin segera hari Minggu," godaan Pak Aditama dan membuat Erlangga dan Jelita malu.
"Hari Minggu nanti pesta pernikahan kalian akan digelar," kata kakek Darmawan dengan senyum lebarnya karena merasa bahagia, melihat cucunya berada di tengah-tengah orang yang menyayanginya.
"Iya, Kek. Aku ingin segera mengumumkan pada dunia kalau Jelita adalah istriku yang aku cintai dan sayangi," pungkas Erlangga dengan kedipan nakal pada Jelita.
"Aku juga ingin semua orang tahu kalau Kak Erlang adalah milikku," balas Jelita dengan pipi yang merona.
***
"Jelita Ada yang ingin aku katakan kepadamu." Jenia menghadang langkah Jelita yang baru keluar dari sebuah butik baju pengantin.
Kedua perempuan itu pun masuk ke sebuah restoran yang ada di samping butik. Jenia menatap tajam ke arah Jelita.
"Apa kamu tahu siapa aku?" tanya Jenia dengan nada bicara yang ketus.
"Tahu, Anda adalah guru magang di sekolah ini," jawab Jelita.
"Bukan. Tapi, aku adalah kekasih Erlangga semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama," jawab Jenia dengan sarkas.
"Itu, 'kan dulu. Sekarang aku ada tunangannya Erlangga," balas Jelita tidak mau kalah pada wanita yang sedang menatapnya tajam.
"Tapi aku adalah wanita yang paling dicintai olehnya. Dan asal kamu tahu, kalau Erlangga itu sangat membenci dirimu sejak dahulu!" tutur Jenia dan itu membuat Jelita sangat terkejut.
'Benarkah kalau kak Erlangga itu benci kepadaku? Tapi, dia bilang sendiri kalau sangat mencintai aku. Tidak! Ini pasti akal-akalan dia saja karena iri kepadaku,' batin Jelita.
"Kamu pikir aku akan percaya begitu saja dengan ucapan kamu?" balas Jelita dan dia pun pergi meninggalkan Jenia yang menetapnya dengan penuh kekesalan.
***
Saatnya Jelita sedang memasak untuk makan malam, handphone miliknya berdering. Terlihat ada nomor suaminya yang tertera di layar.
"Assalamu'alaikum, Kak. Ada apa? Tumben belum pulang," tanya Jelita.
"Wa'alaikumsalam. Pemilik ponsel ini baru saja mengalami kecelakaan dan sekarang sedang berada di rumah sakit," balas seseorang yang suaranya asing bagi Jelita.
"Astaghfirullahal'adzim. baik Pak saya akan segera ke sana." Jelita pun mematikan kompornya.
***
Bagaimana keadaan Erlangga? Akankah pesta pernikahan mereka bisa dilaksanakan? Tunggu kelanjutannya, ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Andi Fitri
asal jgn lupa ingatan aja .
2023-12-01
1
Susilawati Rela
ini ngeblur loh buat aku.....apa benar Erlangga celaka, kalo lihat sinopsis, kan pisahnya saat jelita hamil, ini jelita belum disentuh jadi mungkin ga akan pisah dulu kali ya....🤔
2022-09-08
3
Ayi
jngn bilng nntik Erlangga lupa ingatan malah ingat mantannya ?? jngn smpe yah 🤔
2022-09-08
3