The Saint Class Reincarnator

The Saint Class Reincarnator

PROLOG: KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN

Setelah pulang dari kerja saya sebagai seorang kontraktor biasa saya hanya bisa merasa kelelahan setiap harinya. Pergi setiap pagi sekali dan pulang larut malam. Saya tahu bahwa kehidupan sebagai seorang pengangguran memang tidak mudah dan saya tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi.

Yang bisa saya lakukan hanya mensyukuri apa yang bisa saya lakukan dengan kekuatan tangan saya sendiri.

Hari ini adalah hari yang sama, saya pulang dengan keadaan terasa kelelahan. Saya melihat sekeliling saya dan banyak dari orang-orang yang baru pulang kerja dan lagi mereka adalah orang-orang dengan karir yang menjanjikan. Saya iri.

Saya tidak tahan dengan itu setiap kali perasaan saya seperti terpancing oleh emosi sialan ini. Saya mengeluarkan earphone kabel dari tas saya dan mencolokkannya pada ponsel saya untuk menyalakan sebuah lagu.

Setelah mendengarkan lagu perasaan saya jauh lebih baik, seperti saya bisa bernapas lega. Saya menaikkan volume lebih tinggi dan melanjutkan perjalanan pulang saya lalu saya harus berhenti menunggu lampu merah disini.

Sesekali saya menghentakkan kaki saya untuk mengikuti irama musik dan memejamkan mata atau mengangguk sendiri seolah menikmati alunan musik pop yang saya putar. Tidak ada hal yang lebih menenangkan daripada ini.

Pikir saya seketika menjadi tenang dan jernih, tidak ada hal yang mengganggu saya. Lalu saya melirik ke atas lampu merah untuk memastikan sejenak dan kembali pada diri sendiri lagi.

Tidak saya sadari beberapa orang sudah berkumpul di tengah-tengah saya dan itu semakin banyak hanya demi melewati jalanan ini. Namun, anehnya mereka tiba-tiba menjadi panik dan cemas lalu melarikan diri entah apa yang terjadi pada mereka.

Seseorang berusaha untuk memanggil dan membangunkan saya dari pikiran saya dan musik saya tapi saya tidak mendengar sama sekali dan tetap berdiri menunggu lampu merah.

Saya mulai berpikir seandainya saya diberikan pekerjaan yang layak dengan gaji yang lebih baik mungkin saya bisa mengubah hidup saya. Tetapi, saya tahu itu hanya mimpi. Jika itu mimpi maka seharusnya saya tidak pernah terbangun lagi.

“Awas!!!”

Tintintin!!!

Setelah itu saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Orang-orang yang menunggu lampu merah sudah lari menjauh dari tempat ini dan cahaya sorot sinar mobil yang menyilaukan membelokkan pandangan saya, hanya untuk melihat akhir bibir mobil itu menerjang saya.

Braak!!

Saya terpental seketika dan saya bahkan tidak bisa merasakan apapun saat tubuh saya terbang jauh dari tempat saya berdiri dan mendarat di jalan raya dengan kepala saya jatuh terlebih dahulu kemudian bahu dan punggung saya. Saya tidak bisa mengingat apa-apa tentang itu bahkan alasan mengapa saya terkena sial seperti ini.

Orang-orang buru-buru berlari mendatangi korban kecelakaan dan juga mobil yang tidak jelas datangnya dengan kecepatan tidak normal tanpa menghentikannya sedikitpun.

“Telepon ambulan cepat! Tuan, tuan! Apa anda bisa mendengar saya! Bertahanlah tuan!”

Para orang-orang yang panik menelepon ambulan dan juga memastikan saya untuk tidak menutup mata. Mengapa? Semua nampak kabur di depan mata saya dan orang yang berbicara di depan saya tidak terlihat jelas. Hanya dengungan kuat yang bisa saya dengar.

Darah keluar tidak karuan dari tengkorak belakang kepala. Rusuk tulang punggung sudah menembus pada organ-organ dalamnya setelah tabrakan kuat mobil menukik dari samping dan bocor. Tendonnya pecah dan tulang kakinya belok dan terputar.

Orang yang berusaha membangunkan saya, sementara saya sudah tidak bisa menggerakan seluruh tubuh saya meskipun satu jari saja. Saya ingin berterima kasih karena orang ini mengkhawatirkan saya. Tetapi, saya tidak bisa.

Nama saya, Yoo Jin-Won usia 28 tahun. Pekerjaan kontraktor biasa berpenghasilan rendah. Dan saya, menutup mata untuk yang terakhir kalinya...

“Tuan? Tuan... Ya tuhan... Dia, dia sudah meninggal.”

Korban sudah tidak dapat ditolong bahkan sejak awal. Orang-orang mungkin merasa kasihan dan tidak menduga situasi seperti ini akan terjadi pada orang yang sudah terlihat malang nasibnya.

Dan dunia malam yang terasa panjang ini, suara sirene ambulan yang berseru ditengah kota. Hanya untuk menjadi keheningan cipta pada satu orang.

***

Saya sudah mati. Saya tidak pernah tahu jika mati itu sedemikian bisa membuat ketenangan yang abadi. Tidak ada suara, tidak ada apapun dan hanya ada warna kosong seperti kanfas putih untuk melukis.

Apakah ini alam baka? Hanya itu yang bisa saya pikirkan ketika melihat keseluruhan tempat ini.

“Yoo Jin-Won-ssi.” itu datang tak terduga. Sebuah cahaya kecil seukuran bola tangan mengambang di udara sekitar. Dan lagi itu bisa berbicara. Saya terkejut.

Saya tidak tahu harus apa dengan benda ini dan saya tidak bisa berpikir cepat jika tiba-tiba dalam keadaan ini. Ini terlalu tiba-tiba bagi saya. Membuat saya tidak bisa menjawabnya.

“Saya adalah dewa. Saya akan langsung di intinya untuk berbicara dengan anda.” sepertinya bola cahaya ini mengetahui bahwa saya tidak bisa menjawab dan melanjutkan dengan suara agung. “Anda telah mati, namun kematian anda tidak tercatat sebagai takdir dan itu adalah kecelakaan tidak terduga. Seharusnya anda masih memiliki banyak waktu untuk hidup dan saya harus meminta maaf karena kehidupan anda berakhir dengan menyedihkan.”

Itu berduka pada saya dengan suara nada yang terasa seperti orang yang bersalah.

“Karena itu anda diberikan kesempatan kedua. Anda mendapatkan berkah bahwa anda bisa menjalani kehidupan setelah kematian, yaitu reinkarnasi.”

Benarkah? Sungguh? Saya senang dan tidak tahu harus berkata apa lagi terhadap benda terbang yang mengaku sebagai dewa. Sebenarnya saya tidak terlalu percaya pada dewa dan tidak memiliki agama. Jadi bisakah saya berkonsultasi kepadanya untuk memberikan saya hidup yang lebih baik, misalnya menjadi anak orang kaya seperti menteri dan presiden korea selatan.

“Sayangnya hal itu tidak bisa.” lagi-lagi saya terkejut bahwa pemikiran konyol saya terbaca dengan mudah olehnya.

“Hidup dua kali di dunia yang sama akan mengakibatkan konfrontasi yang besar. Seperti anda yang mengingat kehidupan sebelumnya dan menemui orang yang anda kenal di kehidupan sebelumnya, akan membuat distorsi pada takdir orang tersebut.”

Jadi itu ditolak dengan mentah. Bisa diwajari jika kondisi itu bisa merubah tatanan sistem di dunia ini apalagi melihat situasi dimana ada kehidupan setelah kematian maka dunia akan ramai dan hancur saat itu juga. Fakta itu tidak boleh bocor. Mungkin karena itulah dewa tidak mereinkarnasi manusia di dunia yang sama.

Saya mendengar hal itu hanya di dalam novel yang akhir-akhir ini saya baca dan game yang dimainkan oleh teman kerja belakangan ini yang saya lihat memiliki latar seperti apa yang saya alami saat ini.

Dewa melanjutkan pembicaraan. Lalu tiba-tiba cahaya bola yang mengambang seperti redup beberapa kali untuk terus bertahan.

“Sepertinya waktu saya tidak banyak... Akan saya katakan, kehidupan anda kali ini adalah di dunia dimana kekuatan itu ada. Anda akan diberkahi salah satu kekuatan. Jadi apa ada hal yang anda inginkan, seperti kemampuan khusus.”

Saya berpikir untuk itu. Tunggu dulu, jika yang dimaksud kekuatan di dunia baru yang akan saya tinggali itu artinya dunia itu akan penuh dengan sihir dan semacam itu!? Apa maksudnya saya bisa meminta jenis kekuatan yang akan saya bawa ke dunia tersebut atau ini semacam hadiah perpisahan?

“Itu bisa anda simpulkan seperti itu. Tapi, saya hanya memiliki keterbatasan jadi saya tidak tahu akan memberikan banyak atau tidak.” kemudian dengan goyangan kecil dari bola cahaya dewa sebuah monitor layar visual muncul di udara dan jumlahnya begitu banyak dan berbaris sangat rapi berjajaran.

“Silahkan anda pilih Skill yang akan anda miliki.”

Jadi ini semacam hal acak yang harus saya pilih ketika memainkan kartu tarot keberuntungan. Jika saya salah memilih maka saya akan mendapatkan kemungkinan ‘Fools’ dan lain seperti tingkat keberuntungan yang rendah. Karena ini random.

Karena saya tidak tahu hal semacam ini saya pun mengangkat tangan saya dan menekan salah satu kartu bewarna perak yang terlihat sedikit berkarat tanpa berpikir panjang.

Kemudian dewa berbicara dengan nada panik. “Tunggu kamu tidak memikirkannya terlebih dahulu?”

Saya menggeleng. Lagipula apa yang bisa saya mengerti tentang ini, kehidupan saya dipenuhi oleh keringat dan kerja keras saya dan bermain seperti ini bukanlah keahlian saya. Dewa menghela napas seperti menduga ini bahwa saya tidak punya pilihan lain.

“Baiklah kalau begitu.” dewa kemudian menggoyangkan tubuh cahayanya yang mungil dan monitor layar visual dan kartu yang tersebar di udara menghilang begitu saja.

Kalau begitu mari kita pergi ke dunia baru. Dengan Skill yang saya dapatkan mungkin saya akan sedikit beruntung kali ini dan bekerja dengan layak dan mendapatkan uang yang banyak untuk hari tua saya. Meskipun sulit nanti saya sudah menetapkan hati saya.

“Ah, saya lupa bilang. Bahwa dunia baru anda memiliki tingkat SSS dimana kekacauan dan kehancuran akan selalu di depan mata anda. Sebagian benua sudah di kuasai oleh iblis dan monster dan dungeon muncul di manapun kemungkinannya.”

Eh?

Dewa batuk beberapa kali dengan suara ‘Ahem’ dan dengan suara tidak enak dia berkata dengan ‘hehehe’ tidak bersalah lalu berbicara. “Kalau begitu semoga beruntung!” dan cahaya bola itu menghilang. Tidak, itu melarikan diri. Sementara saya mematung seperti membeku.

Beberapa detik berlalu ketika dewa itu pergi. Padahal saya sudah mengatakan pada diri saya untuk menetapkan hati dikehidupan kedua ini. Lalu apa? Dunia hancur? Tingkat SSS? Iblis, monster?

Saya tersenyum dengan air mata deras mengalir. Dengan suara rendah dalam pikiran saya mengatakan. Sialan!

Saya kemudian meremas kuat kartu Skill yang ada di tangan saya dan meledak seperti kembang api kecil di tangan saya. Lalu dengan beberapa bunyi kecil yang menggemaskan sesuatu muncul.

[Pemilik baru terkonfirmasi.]

[Skill ‘Sacred Architech World (Myth)’ berhasil di dapatkan!]

Kemudian dengan pesan itu tubuh saya mulai di tarik oleh medan yang sangat kuat dan visi saya semakin cepat dan semakin cepat menjadi gelap lalu menghilang.

Terpopuler

Comments

Putri Azula

Putri Azula

ceritanya bagus banget Thor, tapi tolong bahasanya terlalu baku kalau bisa jgn pakai kata saya untuk pemeran utamanya...

tetap semangat ya Thor

2023-05-15

1

Ari Arexc

Ari Arexc

pilih kata yg pas thor, kalo kata saya , anda itu kurang pas

2022-10-08

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG: KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN
2 BAB 1: HIDUP SEBAGAI MOB
3 BAB 2: BERKAH KEKUATAN SUCI
4 BAB 3: KERAJAAN SUCI HARVELLION
5 BAB 4: DISKRIMINASI STATUS
6 BAB 5: SAUDARA YANG TIDAK TAHU CARA MENAHAN
7 BAB 6: PUTRA DARI PALADIN TERKUAT
8 BAB 7: TRAGEDI 5 TAHUN LALU
9 BAB 8: SESUATU DI DALAM TUBUH
10 BAB 9: YANG TERPENTING ADALAH...
11 BAB 10: SEBUAH MAKNA
12 BAB 11: TIMBULNYA HARAPAN
13 BAB 12: MASING-MASING CAHAYA
14 BAB 13: ANAK YANG LICIK
15 BAB 14: SAINT BARU DAN EKSISTENSI
16 BAB 15: KUTUKAN ITU HIDUP
17 BAB 16: KUTUKAN ITU HIDUP (2)
18 BAB 17: DESCENDANT OF DILIGENT
19 BAB 18: DESCENDANT OF DILIGENT (2)
20 BAB 19: SHADOW ASSASSIN
21 BAB 20: SHADOW ASSASSIN (2)
22 BAB 21: IKATAN
23 BAB 22: DECEPTION EYE
24 BAB 23: DECEPTION EYE (2)
25 BAB 24: DECEPTION EYE (3)
26 BAB 25: DUNGEON DEMON
27 BAB 26: DUNGEON DEMON (2)
28 BAB 27: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU
29 BAB 28: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU (2)
30 BAB 29: TRANSFORMASI ARCHANGEL
31 BAB 30: PENGORBANAN SAINT
32 BAB 31: SAINT YANG TERLELAP
33 BAB 32: SAINT YANG TERLELAP (2)
34 BAB 33: SAINT YANG TERLELAP (3)
35 BAB 34: JATUH TANPA DAYA
36 BAB 35: TUJUAN DAN KESADARAN
37 BAB 36: CLARITY SHADOWLESS
38 BAB 37: UNDANGAN TAK TERDUGA
39 BAB 38: ORANG YANG LEBIH GILA
40 BAB 39: ORANG YANG LEBIH GILA (2)
41 BAB 40: ORANG YANG LEBIH GILA (3)
42 BAB 41: KEPINGAN YANG BANGKIT
43 BAB 42: SATU YANG BERHARGA
44 BAB 43: SATU YANG BERHARGA (2)
45 BAB 44: IDE YANG MENAKUTKAN
46 BAB 45: KEMUNCULAN DRYAD
47 BAB 46: KEMUNCULAN DRYAD (2)
48 BAB 47: BUKAN OLEH SIAPAPUN
49 BAB 48: PENULIS BINTANG
50 BAB 49: SESUATU YANG DI NANTI
51 BAB 50: BERTOLAK BELAKANG
52 BAB 51: RENCANA
53 BAB 52: DUNGEON RAID
54 BAB 53: DUNGEON RAID (2)
55 BAB 54: DUNGEON RAID (3)
56 BAB 55: WANITA BAYANGAN
57 BAB 56: WANITA BAYANGAN (2)
58 BAB 57: WANITA BAYANGAN (3)
59 BAB 58: TEN TAIL CHIMERA
60 BAB 59: TEN TAIL CHIMERA (2)
61 BAB 60: TEN TAIL CHIMERA (3)
62 BAB 61: LADANG KEBUSUKAN
63 BAB 62: LADANG KEBUSUKAN (2)
64 BAB 63: LADANG KEBUSUKAN (3)
65 BAB 64: LADANG KEBUSUKAN (4)
66 BAB 65: PADA HARI ITU
67 BAB 66: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN
68 BAB 67: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (2)
69 BAB 68: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (3)
70 BAB 69: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP
71 BAB 70: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP (2)
72 BAB 71: KEBODOHAN YANG SELALU DI INGAT
73 BAB 72: JALAN YANG TERHUBUNG
74 BAB 73: SALING MEMANFAATKAN
75 BAB 74: TAHANAN DAN KEMATIAN
76 BAB 75: TAHANAN DAN KEMATIAN (2)
77 BAB 76: TAHANAN DAN KEMATIAN (3)
78 BAB 77: NEGERI RAS DWARF
79 BAB 78: NEGERI RAS DWARF (2)
80 BAB 79: NEGERI RAS DWARF (3)
81 BAB 80: NEGERI RAS DWARF (4)
82 BAB 81: ELDER OF DWARF
83 BAB 82: ELDER OF DWARF (2)
84 BAB 83: ELDER OF DWARF (3)
85 BAB 84: ELDER OF DWARF (4)
86 BAB 85: NEGOSIASI YANG BURUK
87 BAB 86: MALAPETAKA YANG TERULANG
88 BAB 87: MALAPETAKA YANG TERULANG (2)
89 BAB 88: GERBANG DUNGEON
90 BAB 89: MEMENUHI UNDANGAN
91 BAB 90: ‘QUEEN NIGHT 25‘
92 BAB 91: ‘QUEEN NIGHT 25’ (2)
93 BAB 92: DISASTER
94 BAB 93: DISASTER (2)
95 BAB 94: DISASTER (3)
96 BAB 95: DISASTER (4)
97 BAB 96: DISASTER (5)
98 BAB 97: PIECE OF LIGHT
99 BAB 98: PIECE OF LIGHT (2)
100 BAB 99: PIECE OF LIGHT (3)
101 BAB 100: ARTIFACT STAR WRITER
102 BAB 101: ARTIFACT STAR WRITER (2)
103 BAB 102: ARTIFACT STAR WRITER (3)
104 BAB 103: HAL YANG PERLU DILAKUKAN
105 104: HAL YANG PERLU DILAKUKAN (2)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
PROLOG: KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN
2
BAB 1: HIDUP SEBAGAI MOB
3
BAB 2: BERKAH KEKUATAN SUCI
4
BAB 3: KERAJAAN SUCI HARVELLION
5
BAB 4: DISKRIMINASI STATUS
6
BAB 5: SAUDARA YANG TIDAK TAHU CARA MENAHAN
7
BAB 6: PUTRA DARI PALADIN TERKUAT
8
BAB 7: TRAGEDI 5 TAHUN LALU
9
BAB 8: SESUATU DI DALAM TUBUH
10
BAB 9: YANG TERPENTING ADALAH...
11
BAB 10: SEBUAH MAKNA
12
BAB 11: TIMBULNYA HARAPAN
13
BAB 12: MASING-MASING CAHAYA
14
BAB 13: ANAK YANG LICIK
15
BAB 14: SAINT BARU DAN EKSISTENSI
16
BAB 15: KUTUKAN ITU HIDUP
17
BAB 16: KUTUKAN ITU HIDUP (2)
18
BAB 17: DESCENDANT OF DILIGENT
19
BAB 18: DESCENDANT OF DILIGENT (2)
20
BAB 19: SHADOW ASSASSIN
21
BAB 20: SHADOW ASSASSIN (2)
22
BAB 21: IKATAN
23
BAB 22: DECEPTION EYE
24
BAB 23: DECEPTION EYE (2)
25
BAB 24: DECEPTION EYE (3)
26
BAB 25: DUNGEON DEMON
27
BAB 26: DUNGEON DEMON (2)
28
BAB 27: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU
29
BAB 28: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU (2)
30
BAB 29: TRANSFORMASI ARCHANGEL
31
BAB 30: PENGORBANAN SAINT
32
BAB 31: SAINT YANG TERLELAP
33
BAB 32: SAINT YANG TERLELAP (2)
34
BAB 33: SAINT YANG TERLELAP (3)
35
BAB 34: JATUH TANPA DAYA
36
BAB 35: TUJUAN DAN KESADARAN
37
BAB 36: CLARITY SHADOWLESS
38
BAB 37: UNDANGAN TAK TERDUGA
39
BAB 38: ORANG YANG LEBIH GILA
40
BAB 39: ORANG YANG LEBIH GILA (2)
41
BAB 40: ORANG YANG LEBIH GILA (3)
42
BAB 41: KEPINGAN YANG BANGKIT
43
BAB 42: SATU YANG BERHARGA
44
BAB 43: SATU YANG BERHARGA (2)
45
BAB 44: IDE YANG MENAKUTKAN
46
BAB 45: KEMUNCULAN DRYAD
47
BAB 46: KEMUNCULAN DRYAD (2)
48
BAB 47: BUKAN OLEH SIAPAPUN
49
BAB 48: PENULIS BINTANG
50
BAB 49: SESUATU YANG DI NANTI
51
BAB 50: BERTOLAK BELAKANG
52
BAB 51: RENCANA
53
BAB 52: DUNGEON RAID
54
BAB 53: DUNGEON RAID (2)
55
BAB 54: DUNGEON RAID (3)
56
BAB 55: WANITA BAYANGAN
57
BAB 56: WANITA BAYANGAN (2)
58
BAB 57: WANITA BAYANGAN (3)
59
BAB 58: TEN TAIL CHIMERA
60
BAB 59: TEN TAIL CHIMERA (2)
61
BAB 60: TEN TAIL CHIMERA (3)
62
BAB 61: LADANG KEBUSUKAN
63
BAB 62: LADANG KEBUSUKAN (2)
64
BAB 63: LADANG KEBUSUKAN (3)
65
BAB 64: LADANG KEBUSUKAN (4)
66
BAB 65: PADA HARI ITU
67
BAB 66: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN
68
BAB 67: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (2)
69
BAB 68: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (3)
70
BAB 69: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP
71
BAB 70: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP (2)
72
BAB 71: KEBODOHAN YANG SELALU DI INGAT
73
BAB 72: JALAN YANG TERHUBUNG
74
BAB 73: SALING MEMANFAATKAN
75
BAB 74: TAHANAN DAN KEMATIAN
76
BAB 75: TAHANAN DAN KEMATIAN (2)
77
BAB 76: TAHANAN DAN KEMATIAN (3)
78
BAB 77: NEGERI RAS DWARF
79
BAB 78: NEGERI RAS DWARF (2)
80
BAB 79: NEGERI RAS DWARF (3)
81
BAB 80: NEGERI RAS DWARF (4)
82
BAB 81: ELDER OF DWARF
83
BAB 82: ELDER OF DWARF (2)
84
BAB 83: ELDER OF DWARF (3)
85
BAB 84: ELDER OF DWARF (4)
86
BAB 85: NEGOSIASI YANG BURUK
87
BAB 86: MALAPETAKA YANG TERULANG
88
BAB 87: MALAPETAKA YANG TERULANG (2)
89
BAB 88: GERBANG DUNGEON
90
BAB 89: MEMENUHI UNDANGAN
91
BAB 90: ‘QUEEN NIGHT 25‘
92
BAB 91: ‘QUEEN NIGHT 25’ (2)
93
BAB 92: DISASTER
94
BAB 93: DISASTER (2)
95
BAB 94: DISASTER (3)
96
BAB 95: DISASTER (4)
97
BAB 96: DISASTER (5)
98
BAB 97: PIECE OF LIGHT
99
BAB 98: PIECE OF LIGHT (2)
100
BAB 99: PIECE OF LIGHT (3)
101
BAB 100: ARTIFACT STAR WRITER
102
BAB 101: ARTIFACT STAR WRITER (2)
103
BAB 102: ARTIFACT STAR WRITER (3)
104
BAB 103: HAL YANG PERLU DILAKUKAN
105
104: HAL YANG PERLU DILAKUKAN (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!