BAB 13: ANAK YANG LICIK

Saya yang telah mengetahui segala cerita dan alur yang ayah katakan menjadi tidak tenang saat itu. Bahkan beberapa hari berlalu hanya dengan begitu saja tanpa ada masalah. Tapi yang paling membingungkan saya masih berusaha cara yang terbaik untuk kehidupan saya.

Kemungkinan saya harus mencari kekuatan yang bisa saya manfaatkan dengan baik.

Sekarang saya tahu faktanya bahwa saya adalah cucu dari Viscount Atarasia, dan sebatas itu.

Sekarang saya sudah memutuskannya. Yohan dan saya sendirian pergi ke Gereja karena ada urusan yang perlu kita selesaikan. Kita berdua sepakat.

Beberapa hari lalu saya menjelaskan rencana saya kepadanya alih-alih menggunakan [Monarch of Diligent] skill untuk mengelabuinya. Dan dia setuju begitu saja tanpa menanyakan hal selanjutnya. Saya hanya bisa mengangguk dan terpukau bahwa setidaknya Yohan berpikiran simpel.

Yohan ada urusan yang harus dia selesaikan sendiri terhadap tugasnya menjadi Paladin dan menemui tutornya.

Sedangkan saya menuju ruangan Direktur.

“Direktur anda punya tamu.”

“Suruh masuk.”

Dengan begitu saya masuk ke dalam ruangan Direktur setelah pemandu mengatakannya dan mendapatkan izin. Sepertinya saya salah mengira bahwa untuk bertemu orang penting akan sedikit sulit.

“Ah, Alvius, ada apa?” begitu melihat saya beliau begitu cerah seperti energinya terisi kembali. “Duduklah.”

Setelah duduk di sofa saya bertatap muka dari mata ke mata dengan Direktur. Saya tahu namanya, tapi mari kita sebut saja seperti itu dahulu.

“Saya akan langsung pada intinya. Direktur, saya sudah mendengar dari ayah saya bahwa saya kemungkinan adalah Saint yang kalian cari. Tidak, saya yakin itu saya.”

“Ya, saya sudah berbicara kepada tuan Raven tentang itu. Lalu bagaimana menurutmu? ” dia bertanya pada saya, saya pun menyeringai seperti memang itulah yang saya tunggu.

“Saya akan melakukannya, menjadi Saint.”

Wajah Direktur terpukau dan tertarik cerah. Dia sudah menduga bahwa saya akan menerima pemikiran itu darinya dan ajakan langsung yang menyertakan namanya. Tapi, menjadi Saint juga hal yang tidak hanya namanya saja namun tugasnya yang berat.

Saya sebagian besar tahu itu. “Tapi, saya juga tidak akan melakukannya.”

“Ya? Mengapa?”

“Sebelum anda bertanya bukankah pertanyaan anda seharusnya seperti ini, ‘Apa ada hal yang bisa saya lakukan untukmu menjadi Saint’ seperti itu?”

Direktur yang diam-diam berpikir akhirnya tahu apa makna di balik perkataan saya dan kembali pada topik dan pandangannya masih tertarik untuk dilanjutkan.

Saya tersenyum ringan, sepertinya beliau masih melakukannya.

“Hm, jadi ini tentang apa yang bisa kamu dapatkan? Jika bisa katakan apa yang kamu inginkan, sesuai kemampuan saya akan melakukan yang terbaik.”

“Tidak, tidak usah seperti itu, terima kasih sudah memikirkan itu. Namun, yang saya inginkan bukan itu. Tapi, anda, Direktur Sarion Ulysey.”

Direktur sedikit tersentak pada kalimat saya, dia yang tadinya berpikir ada sesuatu yang menarik dari mendengar ucapan anak usia 8 tahun kini berubah menjadi serius. Dia mulai paham, lawannya sedang memprovokasinya dan membuatnya serius.

“Apa maksudnya itu?”

Saya menyeringai. “Anda pura-pura tidak tahu atau memang tidak?”

Sepertinya saya terlalu memprovokasinya sehingga beliau mulai terlihat marah pada kerutan di dahinya. Dia bukan tipe orang yang mudah tersulut amarahnya. Tapi, bisa di ketahui bahwa dia juga tipe orang yang mudah di provokasi pada tujuan yang lain.

“Saya bersedia menjadi Saint, tapi tidak seperti yang anda pikirkan. Itulah mengapa saya menginginkan anda untuk berada di pihak saya, bukan sebagai penanggung jawab, tapi sebagai pemilik Gereja Suci Lindon.”

“Jadi kamu ingin sepenuhnya memanfaatkan apa yang ada di Gereja ini, beraninya!”

“Kata memanfaatkan itu sedikit kasar. Tapi bisa diartikan begitu. Saya ingin otoritas penuh di dalam Gereja ini dan saya menjadi Saint akan keluar dari segala peraturan yang ada dan meskipun saya melakukan sesuatu yang melanggar, maka tidak akan ada hukuman.”

Itu bukan sesuatu yang mudah. Direktur yang merasa dirinya diancam dan tidak nyaman mulai memasang raut wajah marah dan disitu juga dia mengeluarkan energi gelombang yang kental dan menekan di ruangan ini.

Meskipun dia telah kehilangan kekuatan sebagai Saint, bukan berarti dia sepenuhnya kehilangan, bahkan sisa kekuatannya masih bisa dikatakan besar.

“Coba pikirkan ini. Saya rasa saya lebih berharga daripada semua hal yang saya katakan. Memiliki Saint akan meningkatkan kuasa pada tempat ini dan banyak manfaat yang bisa anda dapatkan ketika mengumumkan hal itu.”

Benar. Kenyataan itu tidak berubah. Kata ‘Saint’ saja sudah cukup membuat dunia terguncang akan keberadaannya. Ditambah dimanakah keberadaan itu berada. Jika dia ada di tempat lain maka tempat itu sepenuhnya akan menjadi pusat dari pikiran masyarakat bahwa, dimana pun Saint berada disitulah tempat teraman.

Dan mengenal bahwa saat ini yang akan menjadi Saint ada di depan matanya Direktur tidak bisa memungkirinya.

“Apa yang sebenarnya kamu rencanakan?”

Mendengar itu sudah lebih cukup. Akhirnya, akhirnya orang di depan tidak lagi melihat saya sebagai sosok anak kecil yang mudah di tipu dan naif hanya dengan kekuatan yang ada di tubuhnya.

Saya terkekeh dan menyeringai. Ini benar-benar menarik, bagaimana rasanya menggerakan pikiran orang dan memancingnya hingga kesana.

[Skill ‘Gaze of Wisdom (L)’ telah diaktifkan!]

Dundundun!

Itu menatapnya. Direktur melihat apa yang ada di depannya. Itu sosok yang membuatnya tidak mampu untuk menahan gejolak ketakutan pada dirinya. Dia merinding dan kulitnya menjadi pucat.

“Pertama, saya ingin otoritas dimana saya bisa berbuat sesuka hati. Kedua, anda akan tetap memihak saya apapun yang terjadi. Ketiga, mendengar ada peraturan bahwa seorang Priest akan tinggal sekamar di asrama dengan seorang Paladin, saya ingin bahwa kakak Yohan yang menjadi teman sekamar saya, tanpa terkecuali.”

Karena saya tahu ada peraturan itu dari ayah yang menjelaskan bahwa ketika kami sudah masuk di akademi Gereja ini dan menjadi Priest dan Paladin, maka akan ada aturan dimana Priest dan Paladin akan sekamar, tentu dengan gender yang sama.

Priest itu akan di ajarkan tanggung jawab mengurus seseorang dimana Paladin tersebut bisa saja terluka dan mungkin parah, karena itu tugasnya adalah menyembuhkannya dengan kekuatan sucinya. Bisa dibilang ‘Healer’.

Dan Paladin akan diajarkan tanggung jawab besar, bagaimana rasanya menjaga dan melindungi seorang Priest, seorang supporter yang bisa membantu mereka dari belakang medan pertempuran.

Itu adalah simbiosis, jika tidak ada Priest maka Paladin tidak selamanya bisa bertahan. Dan jika tidak ada Paladin, Priest tidak akan pernah ada yang hidup lama di medan perang.

“Karena itu saya butuh kakak Yohan. Dan terakhir, saya ingin di bebas tugaskan dari tugas saya sebagai Saint. Alasannya, tidak mungkin anak kecil seperti saya mengambil tugas seperti menetralkan tanah yang terkontaminasi kegelapan secara terus menerus.”

Jadi itu tidak mungkin. Dipikir bagaimanapun itu memang realitas yang tak terbantahkan, mental mungkin dewasa tapi secara fisik rasanya tidak mungkin, seorang anak kecil melakukan tugas sebesar itu terus menerus.

“Tapi, itu adalah tugas seorang Saint.” Direktur mencoba membuat pernyataan yang bisa menolak fakta itu.

Mungkin dia berpikir bahwa meskipun tubuhnya kecil tapi jika kekuatannya besar maka tidak akan ada kemungkinan terburuk dalam itu.

Tapi, mengapa saya harus peduli?

“Direktur sepertinya anda meremehkan saya. Anda tahu saya bisa menghancurkan tempat ini jika mau. Dan coba pikirkan dengan baik, jika saya berpihak pada bangsawan siapa yang akan jatuh terlebih dahulu?”

Direktur tersentak dan ekspresinya terdistorsi menjadi putus asa. Dia semakin di tekan oleh hawa keberadaan yang tidak diketahui apa yang ada di hadapannya, yang terus melihatnya.

Kekuatan ini bahkan hampir bisa setara dengan Dewa, pikirnya.

Karena selama dia menjadi Grand Saint dia tidak memiliki yang seperti itu.

“Apakah ini artinya kita beraliansi?”

“Hahaha. Kata aliansi itu terlalu ketat, kita harus menandatangani kontrak dan lain sebagainya. Saya tidak suka cara repot. Katakan saja kita berkomplot dan bekerja sama.” saya mengatakan tawaran yang membuat Direktur bisa sedikit fokus. “Jika anda butuh saya, saya akan melakukan yang terbaik dan sebaliknya jika saya butuh anda, saya harap anda memberikan yang terbaik juga.”

Itu bukan tawaran buruk. Jika dilihat dari persyaratan sebelumnya itu hanyalah sebuah filter untuk menutupinya dengan selimut tembus pandang. Sementara dia tidak dirugikan secara finansial dengan memakan kekayaan pada Gereja ini demi keuntungannya.

Direktur termenung sejenak dalam pikirannya, dia diam-diam melihat lawan bicaranya sejenak dengan pahit. Kenyataan yang dihadapannya bahkan bisa sampai berpikir seperti itu.

Beliau tahu Alvius tidak seperti kebanyakan anak seusianya. Selain jenius dia juga anak yang penuh teka-teki dan misteri dan tidak ada yang tahu apa yang ada dipikiran anak itu.

Seperti dia sedang berusaha menciptakan skema yang sangat besar yang bisa mengguncang dunia.

“Baiklah, aku akan menerimanya.” jawab Direktur dengan menghela napas. “Itu artinya kamu menerima akan menjadi Saint dan tinggal disini selama masa pendidikan?”

“Tentu, selama 7 tahun ke depan saya akan tetap disini. Saya juga harus menemani kakak saya bermain disini agar tidak bosan. Dan melakukan banyak hal.”

Bermain? Melakukan banyak? Memikirkannya saja membuat Direktur menatap dengan curiga dan waspada. Takutnya dia akan termakan lagi oleh provokasi itu.

Itulah masa pendidikan di akademi Gereja ini. Harus sampai tujuh tahun untuk lulus dari sini. Dan selama itu juga saya harus bertahan meskipun banyak hal yang akan merepotkan nantinya.

“Baiklah kalau begitu saya permisi dulu. Saya harapkan kerja sama yang baik dengan anda. Bahkan jika anda tidak suka, anda harus menahannya.”

Saya tersenyum ceria dan cerah cemerlang seperti sebuah harapan besar sedang bersinar dan pergi.

Direktur yang melihat kilauan cahaya wajah yang berseri itu tidak menyangka bahwa anak kecil ini telah memonopoli dirinya sebagai pemilik tempat ini.

***

“Sudah selesai?” Yohan yang menunggu di luar ruangan dan bersandar di tembok sudah tersenyum dari tadi. Dia benar-benar mudah ditebak, ketika wajahnya terlihat sangat tertarik.

Itu menggemaskan untuk dinilai saat dia telah mengetahui segalanya. Saya juga seperti itu.

“Mhm, tentu saja.”

Terpopuler

Comments

You Me

You Me

justru yg berbeda jadi semakin pengen baca

2023-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG: KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN
2 BAB 1: HIDUP SEBAGAI MOB
3 BAB 2: BERKAH KEKUATAN SUCI
4 BAB 3: KERAJAAN SUCI HARVELLION
5 BAB 4: DISKRIMINASI STATUS
6 BAB 5: SAUDARA YANG TIDAK TAHU CARA MENAHAN
7 BAB 6: PUTRA DARI PALADIN TERKUAT
8 BAB 7: TRAGEDI 5 TAHUN LALU
9 BAB 8: SESUATU DI DALAM TUBUH
10 BAB 9: YANG TERPENTING ADALAH...
11 BAB 10: SEBUAH MAKNA
12 BAB 11: TIMBULNYA HARAPAN
13 BAB 12: MASING-MASING CAHAYA
14 BAB 13: ANAK YANG LICIK
15 BAB 14: SAINT BARU DAN EKSISTENSI
16 BAB 15: KUTUKAN ITU HIDUP
17 BAB 16: KUTUKAN ITU HIDUP (2)
18 BAB 17: DESCENDANT OF DILIGENT
19 BAB 18: DESCENDANT OF DILIGENT (2)
20 BAB 19: SHADOW ASSASSIN
21 BAB 20: SHADOW ASSASSIN (2)
22 BAB 21: IKATAN
23 BAB 22: DECEPTION EYE
24 BAB 23: DECEPTION EYE (2)
25 BAB 24: DECEPTION EYE (3)
26 BAB 25: DUNGEON DEMON
27 BAB 26: DUNGEON DEMON (2)
28 BAB 27: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU
29 BAB 28: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU (2)
30 BAB 29: TRANSFORMASI ARCHANGEL
31 BAB 30: PENGORBANAN SAINT
32 BAB 31: SAINT YANG TERLELAP
33 BAB 32: SAINT YANG TERLELAP (2)
34 BAB 33: SAINT YANG TERLELAP (3)
35 BAB 34: JATUH TANPA DAYA
36 BAB 35: TUJUAN DAN KESADARAN
37 BAB 36: CLARITY SHADOWLESS
38 BAB 37: UNDANGAN TAK TERDUGA
39 BAB 38: ORANG YANG LEBIH GILA
40 BAB 39: ORANG YANG LEBIH GILA (2)
41 BAB 40: ORANG YANG LEBIH GILA (3)
42 BAB 41: KEPINGAN YANG BANGKIT
43 BAB 42: SATU YANG BERHARGA
44 BAB 43: SATU YANG BERHARGA (2)
45 BAB 44: IDE YANG MENAKUTKAN
46 BAB 45: KEMUNCULAN DRYAD
47 BAB 46: KEMUNCULAN DRYAD (2)
48 BAB 47: BUKAN OLEH SIAPAPUN
49 BAB 48: PENULIS BINTANG
50 BAB 49: SESUATU YANG DI NANTI
51 BAB 50: BERTOLAK BELAKANG
52 BAB 51: RENCANA
53 BAB 52: DUNGEON RAID
54 BAB 53: DUNGEON RAID (2)
55 BAB 54: DUNGEON RAID (3)
56 BAB 55: WANITA BAYANGAN
57 BAB 56: WANITA BAYANGAN (2)
58 BAB 57: WANITA BAYANGAN (3)
59 BAB 58: TEN TAIL CHIMERA
60 BAB 59: TEN TAIL CHIMERA (2)
61 BAB 60: TEN TAIL CHIMERA (3)
62 BAB 61: LADANG KEBUSUKAN
63 BAB 62: LADANG KEBUSUKAN (2)
64 BAB 63: LADANG KEBUSUKAN (3)
65 BAB 64: LADANG KEBUSUKAN (4)
66 BAB 65: PADA HARI ITU
67 BAB 66: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN
68 BAB 67: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (2)
69 BAB 68: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (3)
70 BAB 69: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP
71 BAB 70: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP (2)
72 BAB 71: KEBODOHAN YANG SELALU DI INGAT
73 BAB 72: JALAN YANG TERHUBUNG
74 BAB 73: SALING MEMANFAATKAN
75 BAB 74: TAHANAN DAN KEMATIAN
76 BAB 75: TAHANAN DAN KEMATIAN (2)
77 BAB 76: TAHANAN DAN KEMATIAN (3)
78 BAB 77: NEGERI RAS DWARF
79 BAB 78: NEGERI RAS DWARF (2)
80 BAB 79: NEGERI RAS DWARF (3)
81 BAB 80: NEGERI RAS DWARF (4)
82 BAB 81: ELDER OF DWARF
83 BAB 82: ELDER OF DWARF (2)
84 BAB 83: ELDER OF DWARF (3)
85 BAB 84: ELDER OF DWARF (4)
86 BAB 85: NEGOSIASI YANG BURUK
87 BAB 86: MALAPETAKA YANG TERULANG
88 BAB 87: MALAPETAKA YANG TERULANG (2)
89 BAB 88: GERBANG DUNGEON
90 BAB 89: MEMENUHI UNDANGAN
91 BAB 90: ‘QUEEN NIGHT 25‘
92 BAB 91: ‘QUEEN NIGHT 25’ (2)
93 BAB 92: DISASTER
94 BAB 93: DISASTER (2)
95 BAB 94: DISASTER (3)
96 BAB 95: DISASTER (4)
97 BAB 96: DISASTER (5)
98 BAB 97: PIECE OF LIGHT
99 BAB 98: PIECE OF LIGHT (2)
100 BAB 99: PIECE OF LIGHT (3)
101 BAB 100: ARTIFACT STAR WRITER
102 BAB 101: ARTIFACT STAR WRITER (2)
103 BAB 102: ARTIFACT STAR WRITER (3)
104 BAB 103: HAL YANG PERLU DILAKUKAN
105 104: HAL YANG PERLU DILAKUKAN (2)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
PROLOG: KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN
2
BAB 1: HIDUP SEBAGAI MOB
3
BAB 2: BERKAH KEKUATAN SUCI
4
BAB 3: KERAJAAN SUCI HARVELLION
5
BAB 4: DISKRIMINASI STATUS
6
BAB 5: SAUDARA YANG TIDAK TAHU CARA MENAHAN
7
BAB 6: PUTRA DARI PALADIN TERKUAT
8
BAB 7: TRAGEDI 5 TAHUN LALU
9
BAB 8: SESUATU DI DALAM TUBUH
10
BAB 9: YANG TERPENTING ADALAH...
11
BAB 10: SEBUAH MAKNA
12
BAB 11: TIMBULNYA HARAPAN
13
BAB 12: MASING-MASING CAHAYA
14
BAB 13: ANAK YANG LICIK
15
BAB 14: SAINT BARU DAN EKSISTENSI
16
BAB 15: KUTUKAN ITU HIDUP
17
BAB 16: KUTUKAN ITU HIDUP (2)
18
BAB 17: DESCENDANT OF DILIGENT
19
BAB 18: DESCENDANT OF DILIGENT (2)
20
BAB 19: SHADOW ASSASSIN
21
BAB 20: SHADOW ASSASSIN (2)
22
BAB 21: IKATAN
23
BAB 22: DECEPTION EYE
24
BAB 23: DECEPTION EYE (2)
25
BAB 24: DECEPTION EYE (3)
26
BAB 25: DUNGEON DEMON
27
BAB 26: DUNGEON DEMON (2)
28
BAB 27: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU
29
BAB 28: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU (2)
30
BAB 29: TRANSFORMASI ARCHANGEL
31
BAB 30: PENGORBANAN SAINT
32
BAB 31: SAINT YANG TERLELAP
33
BAB 32: SAINT YANG TERLELAP (2)
34
BAB 33: SAINT YANG TERLELAP (3)
35
BAB 34: JATUH TANPA DAYA
36
BAB 35: TUJUAN DAN KESADARAN
37
BAB 36: CLARITY SHADOWLESS
38
BAB 37: UNDANGAN TAK TERDUGA
39
BAB 38: ORANG YANG LEBIH GILA
40
BAB 39: ORANG YANG LEBIH GILA (2)
41
BAB 40: ORANG YANG LEBIH GILA (3)
42
BAB 41: KEPINGAN YANG BANGKIT
43
BAB 42: SATU YANG BERHARGA
44
BAB 43: SATU YANG BERHARGA (2)
45
BAB 44: IDE YANG MENAKUTKAN
46
BAB 45: KEMUNCULAN DRYAD
47
BAB 46: KEMUNCULAN DRYAD (2)
48
BAB 47: BUKAN OLEH SIAPAPUN
49
BAB 48: PENULIS BINTANG
50
BAB 49: SESUATU YANG DI NANTI
51
BAB 50: BERTOLAK BELAKANG
52
BAB 51: RENCANA
53
BAB 52: DUNGEON RAID
54
BAB 53: DUNGEON RAID (2)
55
BAB 54: DUNGEON RAID (3)
56
BAB 55: WANITA BAYANGAN
57
BAB 56: WANITA BAYANGAN (2)
58
BAB 57: WANITA BAYANGAN (3)
59
BAB 58: TEN TAIL CHIMERA
60
BAB 59: TEN TAIL CHIMERA (2)
61
BAB 60: TEN TAIL CHIMERA (3)
62
BAB 61: LADANG KEBUSUKAN
63
BAB 62: LADANG KEBUSUKAN (2)
64
BAB 63: LADANG KEBUSUKAN (3)
65
BAB 64: LADANG KEBUSUKAN (4)
66
BAB 65: PADA HARI ITU
67
BAB 66: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN
68
BAB 67: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (2)
69
BAB 68: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (3)
70
BAB 69: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP
71
BAB 70: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP (2)
72
BAB 71: KEBODOHAN YANG SELALU DI INGAT
73
BAB 72: JALAN YANG TERHUBUNG
74
BAB 73: SALING MEMANFAATKAN
75
BAB 74: TAHANAN DAN KEMATIAN
76
BAB 75: TAHANAN DAN KEMATIAN (2)
77
BAB 76: TAHANAN DAN KEMATIAN (3)
78
BAB 77: NEGERI RAS DWARF
79
BAB 78: NEGERI RAS DWARF (2)
80
BAB 79: NEGERI RAS DWARF (3)
81
BAB 80: NEGERI RAS DWARF (4)
82
BAB 81: ELDER OF DWARF
83
BAB 82: ELDER OF DWARF (2)
84
BAB 83: ELDER OF DWARF (3)
85
BAB 84: ELDER OF DWARF (4)
86
BAB 85: NEGOSIASI YANG BURUK
87
BAB 86: MALAPETAKA YANG TERULANG
88
BAB 87: MALAPETAKA YANG TERULANG (2)
89
BAB 88: GERBANG DUNGEON
90
BAB 89: MEMENUHI UNDANGAN
91
BAB 90: ‘QUEEN NIGHT 25‘
92
BAB 91: ‘QUEEN NIGHT 25’ (2)
93
BAB 92: DISASTER
94
BAB 93: DISASTER (2)
95
BAB 94: DISASTER (3)
96
BAB 95: DISASTER (4)
97
BAB 96: DISASTER (5)
98
BAB 97: PIECE OF LIGHT
99
BAB 98: PIECE OF LIGHT (2)
100
BAB 99: PIECE OF LIGHT (3)
101
BAB 100: ARTIFACT STAR WRITER
102
BAB 101: ARTIFACT STAR WRITER (2)
103
BAB 102: ARTIFACT STAR WRITER (3)
104
BAB 103: HAL YANG PERLU DILAKUKAN
105
104: HAL YANG PERLU DILAKUKAN (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!