BAB 9: YANG TERPENTING ADALAH...

Ayah dan Yohan yang panik segera bangkit dan mendekat ke arah Direktur yang tiba-tiba berteriak. Dia telah membatalkan kemampuan untuk melihat dan keluar secepatnya dari dalam jurang dalam tubuh anak ini.

“Direktur ada apa?!”

Tubuh Direktur menggigil ketakutan dan wajahnya menjadi pucat dengan cepat. Dia terengah-engah dan wajahnya sedikit mengeluarkan keringat dingin.

Saya tidak tahu apa yang terjadi. Mungkin ini karena monitor telah mengambil kendali sementara jadi saya hanya bisa menatap lurus ke depan tanpa ekspresi dan tanpa tatapan serius.

Lalu beberapa detik berlalu dan saya berhasil mengendalikan diri saya kembali.

Saya melihat Direktur dan sepertinya dia terlihat tidak terlalu baik. Saya sendiri tidak tahu apa yang telah dia lihat di dalam diri saya dan apa yang telah di lakukan monitor kepadanya sampai membuatnya terlihat sangat ketakutan.

“Sa-saya tidak apa. Hanya...” Direktur melihat saya dengan tatapan masih dalam keadaan pucat. Dia mencoba menenangkan dirinya sendiri dan menarik napas dengan mengaturnya.

Begitu dia bisa bernapas dengan baik dan kulitnya yang pucat kembali seperti semula. Kemudian dia membuka mulutnya.

“Saya hanya sedikit terkejut saja, jadi jangan khawatir” dengan senyuman, dia seolah ingin membuat kami berpikir bahwa dia tidak apa-apa. Ayah yang tidak punya pilihan pun hanya bisa memahami saja, mungkin benar dia sudah membaik, itu saja.

Kemudian Direktur berkata dengan melihat saya. “Sudah selesai nak. Sekarang giliran yang tertua sepertinya.” dan mengangguk ringan lalu mengganti pandangannya pada Yohan.

Saya hanya menduga-duga, sepertinya dia memang berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Tapi karena dia bersikeras begitu dan mulai melanjutkan bagiannya kepada Yohan dengan santainya. Saya rasa saya tidak perlu cemas dengan apa yang dilakukan monitor kepadanya dan bangkit dari tempat duduk saya dan diganti oleh Yohan.

Lalu kemudian giliran Yohan berlangsung. Saya diam-diam berbisik dalam pikiran saya dan berkata pada monitor. “Monitor bisakah lakukan hal yang sama untuk menjaga informasi Yohan. Namun jangan membuatnya ketakutan lagi.”

Dan dengan cepat dan penuh tanggapan, responnya terlihat membaik dari sebelumnya.

[Perintah telah dilakukan.]

Eh? Mhm... Bukankah monitor-nim bekerja terlalu keras.

Tidak ragu, saya memberikan -nim di belakang namanya.

Saya rasa perlu untuk berterima kasih kepadanya karena selalu bisa mendukung penuh saya dan membuat saya bisa percaya dengan kemungkinan hidup saya akan menjadi lebih baik dan lebih baik.

Giliran Yohan pun telah berlalu. Itu bekerja tanpa ada teriakkan pada Direktur kali ini jadi saya rasa monitor melakukan tugasnya dengan benar untuk tidak menakutinya. Tapi, wajah Direktur terlihat pucat lagi dan dia seperti memaksakan diri untuk tersenyum.

“Baiklah karena sudah selesai saya rasa cukup” dia mengambil cangkir teh miliknya dan meminumnya. Lagi, tangannya gemetar kali ini. Sudah kuduga sepertinya monitor berlebihan juga kali ini.

Direktur pun berbicara seperti mengalihkan hal itu dan kondisinya. “Apakah kalian sudah melihat papan pengumumannya? Aku rasa kalian akan terkejut ketika melihat hasilnya, kalian harus mengeceknya sendiri.”

Direktur tersenyum, lalu membuang muka ke arah lain dengan batuk ringan, dan menghadap pada kami lagi dengan tawa canggung “Hehehe”. Saya dan Yohan saling melihat dan ayah yang merasa memang ada yang aneh berbicara.

“Kalian pergilah melihat pengumumannya.”

Saya dan Yohan pun mengangguk dan pergi dari ruangan ini meninggalkan ayah dan Direktur sendirian.

Kemudian, setelah dua anak itu pergi.

“Katakan Direktur, ada apa sebenarnya?”

Cangkir yang masih di pegang oleh Direktur gemetar hebat dan dengan pelan-pelan dan hati-hati dia meletakkannya kembali ke meja.

Wajahnya menjadi pucat pasi lagi dan ekspresinya menggelap penuh dengan teror seperti dia telah melihat sesuatu yang tidak pernah ada di muka bumi ini. Dia lalu menjawab dengan nada ketakutan.

“Tuan Raven, sebenarnya siapa kedua putra anda? Tidak, apa mereka adalah anak yang sama ketika kalian menitipkannya pada Gereja.”

Mendengar ucapan Direktur yang sepertinya mengandung kata negatif membuat Felix emosi dan meledak kesal. “Apa maksud anda Direktur?!”

“Tidak, jangan salah paham dulu. Dengarkan penjelasan saya. Pertama, Alvius lalu Yohan. Ketika saya menyelam pada diri kedua putra anda, saya tidak bisa menemukan satu pun informasi, entah itu Skill mereka, kekuatan mereka, atau bahkan informasi kecil mereka tentang atribut yang mereka miliki. Itu semua kosong dan gelap.”

Direktur belum selesai. Dia melanjutkan kembali dengan matanya menatap Felix penuh tekanan dan ketakutan, pupilnya bergetar hebat.

“Lalu, di dalam tubuh mereka, ada sosok mata yang mengerikan. Berbeda dengan Yohan, sosok yang melihat saya hanya ada satu. Tapi, milik Alvius... Mereka ada tujuh!”

Felix yang mencerna informasi itu hanya membeku kaku pada raut wajahnya. Dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Direktur. Tetapi, dia tahu dengan sendiri bahwa memang kedua putranya memiliki potensi seperti itu. Namun, kasusnya berbeda jika membicarakan Alvius. Karena sejak awal dia tahu bahwa Alvius tidak hanya berbakat namun dia memiliki potensi untuk membuka bakat miliknya atau orang lain.

Dia sudah tahu. Namun, dia memilih menutup mata dan berusaha yang terbaik untuk mendukung kedua putranya dari belakang dan mensupport mereka dengan sesuatu yang mereka butuhkan.

Lalu apa ini? Apakah kedua putranya memiliki potensi menjadi monster? Tidak, dia tidak membiarkan pikiran kotor itu menguasainya.

“Direktur. Saya mengerti kedua putra saya berbakat. Namun saya tidak akan membiarkan anda untuk membuat putra saya terlihat seperti monster di depan saya.”

“Tidak tuan Raven, sepertinya anda salah paham. Saya tidak berkata bahwa itu monster.”

“Apa?”

Felix pun bingung dengan maksud dari Direktur. Direktur pun menjelaskan apa maksud dari perkataannya yang tidak jelas itu dengan serius dan tenang.

“Sepertinya kedua putra anda memiliki potensi sebagai seorang penyelamat. Meskipun saya tidak mendapatkan apapun ketika menyelam ke dalam diri mereka. Tapi, mata saya masih bisa melihat energi yang dikeluarkan oleh orang lain. Dan kasus putra anda apalagi Alvius, dia benar-benar di luar nalar. Energinya.... Bahkan mencakup setidaknya seluas langit dan sedalam lautan.”

Dia tidak tahu jika kedua putranya sehebat itu. Dia memang tidak bisa melihat energi mereka. Dan mendengar apa yang dikatakan Direktur membuatnya yakin bahwa itu memang benar adanya dan dia percaya itu. Felix lega dan puas dengan itu saja.

Tetapi, Direktur masih belum ingin mengakhiri pembicaraannya.

“... Tuan Raven. Saya mengerti jika Yohan ingin menjadi Paladin. Tetapi, Alvius dia tidak bisa menjadi Priest.”

Alvius langsung bangkit dan membuang kekecewaannya kepada Direktur. “Tunggu! Saya membawanya kemari agar dia bisa belajar menjadi seorang Priest—!”

Direktur menghentikan Felix berbicara dengan tangannya terangkat.

“Bukan itu maksud saya. Sepertinya... Alvius, adalah seorang Saint yang kami cari.”

Felix tidak bereaksi dengan perkataan lagi. Dia pun kehilangan kekuatan pada kedua kakinya dan membuatnya duduk kembali. Dia kemudian mengusap wajahnya dengan kedua tangannya dan menutupnya.

“Bagaimana ini bisa terjadi...” dia merenung menggumamkan itu. Bukan karena senang, tentu dia bangga dengan anaknya yang berbakat. Namun, tidak kali ini. Dia tahu apa tugas dari Saint itu.

“Saya tahu itu berat. Itu adalah kenyataannya.”

“Apakah anda akan menggunakan putra saya, lagi?”

Lagi. Direktur tahu apa maksud kata itu dan kemudian ekspresinya jatuh. Dia tidak berani memandang Felix. Dia dipenuhi oleh perasaan bersalah dan juga sebuah tanggung jawab yang tidak terelakkan.

“Saya tidak bermaksud—”

Felix yang sudah tidak kuat menahan emosi yang bergejolak dalam hatinya mulai meraung murka, ini seperti kesempatan untuknya karena putranya tidak ada disini untuk melihat sisi buruk dari ayahnya yang tidak bisa mengendalikan diri.

“Apa satu saja tidak cukup!? Dan anda ingin menggunakan putra-putra saya? Saya sudah cukup kehilangan orang yang saya cintai, dan kali ini tidak lagi. Saya tidak akan membiarkan siapapun memanfaatkan putra saya demi kebaikan lagi. Bahkan demi Kerajaan ini.”

“Tuan Raven...”

Felix memukul dadanya dengan kekesalan bimbangnya. “Saya...! Saya sudah tidak bisa kehilangan lagi, saya tidak sanggup. Terasa seperti baru kemarin saya kehilangan Alisia. Saya tidak bisa kehilangan sesuatu yang ditinggalkan Alisia kepada saya.”

Felix mengatakan itu dengan kesedihan mendalamnya. Luka yang lama dia simpan dan tidak bermaksud untuk muncul lagi, tiba-tiba keluar dan meluap begitu saja. Dia tahu ini akan terjadi dan takut tidak bisa mengendalikan diri.

Kemudian dia ingat dengan yang dikatakan Yohan kepadanya.

“Apa ayah berniat untuk menyembunyikannya dari dunia selamanya?!”„

“Dia adalah adikku yang selama ini aku jaga dan awasi. Sekarang lihatlah, dia sudah sembuh total dari penyakitnya. Dia sudah terkurung di rumah ini bahkan sejak masih kecil, sekarang dia bisa membuat keputusannya sendiri.”„

Dia membuka matanya.

Sekarang dia tidak bisa mencegah apa-apa lagi. Karena putranya yang memiliki hak untuk memutuskan jalan mereka sendiri.

“Sayang... tolong jaga kedua putra kita.”„

Karena tugasnya adalah menjaga, bukan mencegah mereka untuk meraih impian.

Demi masa depan mereka, demi orang yang dicintainya. Dia harus mempercayai kedua putranya yang semakin cepat tumbuh.

Terpopuler

Comments

Cha Yujin

Cha Yujin

Maaf ya kak banyak dramanya. Jujur buat scene drama lebih sulit drpd fightnya.

2022-12-23

2

★←Råvêñ→★

★←Råvêñ→★

Dramanya Lumayan di Chapter ini

2022-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG: KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN
2 BAB 1: HIDUP SEBAGAI MOB
3 BAB 2: BERKAH KEKUATAN SUCI
4 BAB 3: KERAJAAN SUCI HARVELLION
5 BAB 4: DISKRIMINASI STATUS
6 BAB 5: SAUDARA YANG TIDAK TAHU CARA MENAHAN
7 BAB 6: PUTRA DARI PALADIN TERKUAT
8 BAB 7: TRAGEDI 5 TAHUN LALU
9 BAB 8: SESUATU DI DALAM TUBUH
10 BAB 9: YANG TERPENTING ADALAH...
11 BAB 10: SEBUAH MAKNA
12 BAB 11: TIMBULNYA HARAPAN
13 BAB 12: MASING-MASING CAHAYA
14 BAB 13: ANAK YANG LICIK
15 BAB 14: SAINT BARU DAN EKSISTENSI
16 BAB 15: KUTUKAN ITU HIDUP
17 BAB 16: KUTUKAN ITU HIDUP (2)
18 BAB 17: DESCENDANT OF DILIGENT
19 BAB 18: DESCENDANT OF DILIGENT (2)
20 BAB 19: SHADOW ASSASSIN
21 BAB 20: SHADOW ASSASSIN (2)
22 BAB 21: IKATAN
23 BAB 22: DECEPTION EYE
24 BAB 23: DECEPTION EYE (2)
25 BAB 24: DECEPTION EYE (3)
26 BAB 25: DUNGEON DEMON
27 BAB 26: DUNGEON DEMON (2)
28 BAB 27: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU
29 BAB 28: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU (2)
30 BAB 29: TRANSFORMASI ARCHANGEL
31 BAB 30: PENGORBANAN SAINT
32 BAB 31: SAINT YANG TERLELAP
33 BAB 32: SAINT YANG TERLELAP (2)
34 BAB 33: SAINT YANG TERLELAP (3)
35 BAB 34: JATUH TANPA DAYA
36 BAB 35: TUJUAN DAN KESADARAN
37 BAB 36: CLARITY SHADOWLESS
38 BAB 37: UNDANGAN TAK TERDUGA
39 BAB 38: ORANG YANG LEBIH GILA
40 BAB 39: ORANG YANG LEBIH GILA (2)
41 BAB 40: ORANG YANG LEBIH GILA (3)
42 BAB 41: KEPINGAN YANG BANGKIT
43 BAB 42: SATU YANG BERHARGA
44 BAB 43: SATU YANG BERHARGA (2)
45 BAB 44: IDE YANG MENAKUTKAN
46 BAB 45: KEMUNCULAN DRYAD
47 BAB 46: KEMUNCULAN DRYAD (2)
48 BAB 47: BUKAN OLEH SIAPAPUN
49 BAB 48: PENULIS BINTANG
50 BAB 49: SESUATU YANG DI NANTI
51 BAB 50: BERTOLAK BELAKANG
52 BAB 51: RENCANA
53 BAB 52: DUNGEON RAID
54 BAB 53: DUNGEON RAID (2)
55 BAB 54: DUNGEON RAID (3)
56 BAB 55: WANITA BAYANGAN
57 BAB 56: WANITA BAYANGAN (2)
58 BAB 57: WANITA BAYANGAN (3)
59 BAB 58: TEN TAIL CHIMERA
60 BAB 59: TEN TAIL CHIMERA (2)
61 BAB 60: TEN TAIL CHIMERA (3)
62 BAB 61: LADANG KEBUSUKAN
63 BAB 62: LADANG KEBUSUKAN (2)
64 BAB 63: LADANG KEBUSUKAN (3)
65 BAB 64: LADANG KEBUSUKAN (4)
66 BAB 65: PADA HARI ITU
67 BAB 66: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN
68 BAB 67: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (2)
69 BAB 68: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (3)
70 BAB 69: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP
71 BAB 70: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP (2)
72 BAB 71: KEBODOHAN YANG SELALU DI INGAT
73 BAB 72: JALAN YANG TERHUBUNG
74 BAB 73: SALING MEMANFAATKAN
75 BAB 74: TAHANAN DAN KEMATIAN
76 BAB 75: TAHANAN DAN KEMATIAN (2)
77 BAB 76: TAHANAN DAN KEMATIAN (3)
78 BAB 77: NEGERI RAS DWARF
79 BAB 78: NEGERI RAS DWARF (2)
80 BAB 79: NEGERI RAS DWARF (3)
81 BAB 80: NEGERI RAS DWARF (4)
82 BAB 81: ELDER OF DWARF
83 BAB 82: ELDER OF DWARF (2)
84 BAB 83: ELDER OF DWARF (3)
85 BAB 84: ELDER OF DWARF (4)
86 BAB 85: NEGOSIASI YANG BURUK
87 BAB 86: MALAPETAKA YANG TERULANG
88 BAB 87: MALAPETAKA YANG TERULANG (2)
89 BAB 88: GERBANG DUNGEON
90 BAB 89: MEMENUHI UNDANGAN
91 BAB 90: ‘QUEEN NIGHT 25‘
92 BAB 91: ‘QUEEN NIGHT 25’ (2)
93 BAB 92: DISASTER
94 BAB 93: DISASTER (2)
95 BAB 94: DISASTER (3)
96 BAB 95: DISASTER (4)
97 BAB 96: DISASTER (5)
98 BAB 97: PIECE OF LIGHT
99 BAB 98: PIECE OF LIGHT (2)
100 BAB 99: PIECE OF LIGHT (3)
101 BAB 100: ARTIFACT STAR WRITER
102 BAB 101: ARTIFACT STAR WRITER (2)
103 BAB 102: ARTIFACT STAR WRITER (3)
104 BAB 103: HAL YANG PERLU DILAKUKAN
105 104: HAL YANG PERLU DILAKUKAN (2)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
PROLOG: KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN
2
BAB 1: HIDUP SEBAGAI MOB
3
BAB 2: BERKAH KEKUATAN SUCI
4
BAB 3: KERAJAAN SUCI HARVELLION
5
BAB 4: DISKRIMINASI STATUS
6
BAB 5: SAUDARA YANG TIDAK TAHU CARA MENAHAN
7
BAB 6: PUTRA DARI PALADIN TERKUAT
8
BAB 7: TRAGEDI 5 TAHUN LALU
9
BAB 8: SESUATU DI DALAM TUBUH
10
BAB 9: YANG TERPENTING ADALAH...
11
BAB 10: SEBUAH MAKNA
12
BAB 11: TIMBULNYA HARAPAN
13
BAB 12: MASING-MASING CAHAYA
14
BAB 13: ANAK YANG LICIK
15
BAB 14: SAINT BARU DAN EKSISTENSI
16
BAB 15: KUTUKAN ITU HIDUP
17
BAB 16: KUTUKAN ITU HIDUP (2)
18
BAB 17: DESCENDANT OF DILIGENT
19
BAB 18: DESCENDANT OF DILIGENT (2)
20
BAB 19: SHADOW ASSASSIN
21
BAB 20: SHADOW ASSASSIN (2)
22
BAB 21: IKATAN
23
BAB 22: DECEPTION EYE
24
BAB 23: DECEPTION EYE (2)
25
BAB 24: DECEPTION EYE (3)
26
BAB 25: DUNGEON DEMON
27
BAB 26: DUNGEON DEMON (2)
28
BAB 27: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU
29
BAB 28: BERSINARNYA CAHAYA PEMBURU (2)
30
BAB 29: TRANSFORMASI ARCHANGEL
31
BAB 30: PENGORBANAN SAINT
32
BAB 31: SAINT YANG TERLELAP
33
BAB 32: SAINT YANG TERLELAP (2)
34
BAB 33: SAINT YANG TERLELAP (3)
35
BAB 34: JATUH TANPA DAYA
36
BAB 35: TUJUAN DAN KESADARAN
37
BAB 36: CLARITY SHADOWLESS
38
BAB 37: UNDANGAN TAK TERDUGA
39
BAB 38: ORANG YANG LEBIH GILA
40
BAB 39: ORANG YANG LEBIH GILA (2)
41
BAB 40: ORANG YANG LEBIH GILA (3)
42
BAB 41: KEPINGAN YANG BANGKIT
43
BAB 42: SATU YANG BERHARGA
44
BAB 43: SATU YANG BERHARGA (2)
45
BAB 44: IDE YANG MENAKUTKAN
46
BAB 45: KEMUNCULAN DRYAD
47
BAB 46: KEMUNCULAN DRYAD (2)
48
BAB 47: BUKAN OLEH SIAPAPUN
49
BAB 48: PENULIS BINTANG
50
BAB 49: SESUATU YANG DI NANTI
51
BAB 50: BERTOLAK BELAKANG
52
BAB 51: RENCANA
53
BAB 52: DUNGEON RAID
54
BAB 53: DUNGEON RAID (2)
55
BAB 54: DUNGEON RAID (3)
56
BAB 55: WANITA BAYANGAN
57
BAB 56: WANITA BAYANGAN (2)
58
BAB 57: WANITA BAYANGAN (3)
59
BAB 58: TEN TAIL CHIMERA
60
BAB 59: TEN TAIL CHIMERA (2)
61
BAB 60: TEN TAIL CHIMERA (3)
62
BAB 61: LADANG KEBUSUKAN
63
BAB 62: LADANG KEBUSUKAN (2)
64
BAB 63: LADANG KEBUSUKAN (3)
65
BAB 64: LADANG KEBUSUKAN (4)
66
BAB 65: PADA HARI ITU
67
BAB 66: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN
68
BAB 67: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (2)
69
BAB 68: SATU YANG PERLU DIPERHATIKAN (3)
70
BAB 69: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP
71
BAB 70: ANTARA DELUSI DAN PRINSIP (2)
72
BAB 71: KEBODOHAN YANG SELALU DI INGAT
73
BAB 72: JALAN YANG TERHUBUNG
74
BAB 73: SALING MEMANFAATKAN
75
BAB 74: TAHANAN DAN KEMATIAN
76
BAB 75: TAHANAN DAN KEMATIAN (2)
77
BAB 76: TAHANAN DAN KEMATIAN (3)
78
BAB 77: NEGERI RAS DWARF
79
BAB 78: NEGERI RAS DWARF (2)
80
BAB 79: NEGERI RAS DWARF (3)
81
BAB 80: NEGERI RAS DWARF (4)
82
BAB 81: ELDER OF DWARF
83
BAB 82: ELDER OF DWARF (2)
84
BAB 83: ELDER OF DWARF (3)
85
BAB 84: ELDER OF DWARF (4)
86
BAB 85: NEGOSIASI YANG BURUK
87
BAB 86: MALAPETAKA YANG TERULANG
88
BAB 87: MALAPETAKA YANG TERULANG (2)
89
BAB 88: GERBANG DUNGEON
90
BAB 89: MEMENUHI UNDANGAN
91
BAB 90: ‘QUEEN NIGHT 25‘
92
BAB 91: ‘QUEEN NIGHT 25’ (2)
93
BAB 92: DISASTER
94
BAB 93: DISASTER (2)
95
BAB 94: DISASTER (3)
96
BAB 95: DISASTER (4)
97
BAB 96: DISASTER (5)
98
BAB 97: PIECE OF LIGHT
99
BAB 98: PIECE OF LIGHT (2)
100
BAB 99: PIECE OF LIGHT (3)
101
BAB 100: ARTIFACT STAR WRITER
102
BAB 101: ARTIFACT STAR WRITER (2)
103
BAB 102: ARTIFACT STAR WRITER (3)
104
BAB 103: HAL YANG PERLU DILAKUKAN
105
104: HAL YANG PERLU DILAKUKAN (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!