Choice And Destiny Of Life
...Happy Reading....
.......
.......
.......
.......
(Keluarga Sinaja)
-Sanjaya Adi Sinaja
-Sofia Lavana Aramoy
-Aldy Putra Sinaja
-Tania Losvita Aramoy
..._-_...
Tania baru saja mendarat dari Amerika dengan penuh semangat Tania menginjak tanah kelahirannya setelah sekian lama akhirnya Tania bisa stay di Indonesia.
Tania Losvita Aramoy, dia perempuan yang nyaris sempurna tapi percayalah, orang cantik juga kadang bisa menjadi korban bullying.
Ketika Tania berada di Amerika, dengan wajah yang rupawan Tania banyak di gemari para lelaki dan banyak juga di musuhi para wanita-wanita yang iri akan kecantikan dan keberuntungan nya, jujur itu membuatnya tidak nyaman. Maka dari itu Tania mempunyai tekat yang kuat untuk merubah dirinya menjadi jelek di depan semua orang.
Tentunya dengan misi yang harus ia jalani juga.
"Oke! Pokoknya besok gue harus tampil beda dari biasanya, yeah itung-itung nyobain pengalaman baru lah ya." gumam Tania di dalam mobil tersenyum miring karena dirinya akan pergi sekolah besok dengan tampilan yang bukan dirinya sekali.
Setelah dua jam lamanya, akhirnya Tania sampai di depan gerbang utama kediaman rumahnya hingga ketika gerbang utama itu terbuka, Tania bisa melihat taman halaman rumahnya yang begitu luas hingga lima menit kemudian, mobil itu sampai di depan rumah besar nan elegan milik keluraga Sinaja.
Tania turun dari mobilnya, senyuman manis terukir di bibir wanita itu, begitu cantik dan menawan sekali. Ia merasa sangat bahagia karena setelah sekian lama dirinya bisa tinggal di Indonesia untuk jangka panjang.
Ketika Tania ingin mengetuk pintu seraya mengucap salam, tiba-tiba saja ponsel wanita itu berdering dari dalam tasnya.
"Halo, Mah." sapa Tania.
"Tania sayang kamu udah di mana sekarang? Mama nungguin kamu di rumah ini? Kata kakak kamu, kamu udah di Indonesia 'kan sayang! Terus kenapa belum sampai juga? Hem!" tanya mama Sofi tanpa jeda sedikitpun.
Sofia Lavana Aramoy adalah mamanya Tania dan Aldy, pendiri Hotel Sheramora di California serta pemilik dari sekolahan Sinara High School Internasional (SHSI) di jakarta.
"Em! Di depan pintu, Mah." jawab Tania mengerutkan dahinya aneh, yeah! Dirinya tidak terlalu mendengar apa yang mamanya katakan karena mamanya itu berbicara terlalu cepat.
"Ngapain di depan pintu, Sayang?" tanya mama Sofi membuat Tania memijat pelan pelipisnya.
"Tania lagi nungguin semut jalan nih ... ya nungguin Mama buka pintu dong." ucap Tania santai hingga di akhir-akhir kalimatnya, wanita itu meninggikan suaranya.
"Hah! Kamu nungguin Mama?" tanya Sofi.
"Enggak! Tania lagi nungguin kodok keluar dari sarangnya," kesal Tania karena mamanya itu suka sekali bertanya banyak.
"Ooohhh gitu ya ...."
"Wait? What? Tania ada di depan rumah sekarang, Mama enggak mau bukain pintu apa?" Tania merasa jengkel dengan sang mama.
"Hem! Kamu udah di depan? Oh tunggu-tunggu Mama buka ya pintunya jangan kabur ya, Nak." ucap mama Sofi membuat Tania menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Mama siapa sih ini, kok nyebelin banget ya." gumam Tania ketika dirinya sudah mematikan sambungan teleponnya.
"Akkkhh! Sayang, Mama lihat kamu di depan Mama sekarang," ucap mama Sofia masih menempelkan handphonenya di telinga sebelah kirinya.
"Itu teleponnya udah Tania matiin Mah." ucap Tania dengan malas sehingga Sofia menurunkan handphonenya.
"Owh putri kesayangan, Mama." Sofia sangat merindukan Tania maka dari itu Sofia langsung memeluk anak perempuannya yang baru saja mendarat dari Amerika.
"Mana Kakakmu?" tanya Sofia celingak-celinguk.
"Pergi ke sekolah." ucap Tania seraya ibu dan anak itu duduk di ruang keluarga, Tania menghela napas panjang kala dirinya merasa sangat lelah.
"Astaga ngapain ke sana?" reaksi Sofia terlihat kaget seperti anaknya sedang pergi ke akhirat saja, sungguh berlebihan — fikir Tania!
"Cari ubur-ubur." jawab Tania datar.
"Kok enggak ke laut aja nyarinya." ucap Sofia percaya, astaga! Tania sampai menepuk jidatnya kuat karena mamanya itu suka sekali membuat orang emosi.
"Astaga Mama ...." pekik Tania kesal.
"Ada apa sayang?" tanya Sofia panik.
"Percaya banget sama omongan aku," ucap Tania tak habis fikir, ada ya orang seperti mamanya ini.
"Kak Aldy itu ke sekolah buat ngurusin data pindahan aku ke sekolah baru aku, bukan malah nyari ubur-ubur, oke." ucap Tania menutupi rasa kesalnya dengan tersenyum pahit.
"Besok Tania mau langsung sekolah," ucap Tania.
"Loh, baru juga dateng kok udah mau sekolah aja sih anak Papa," ucap papa Sanjaya Adi Sinaja turun dari tangga.
Sanjaya adalah papanya Tania dan Aldy, sang CEO di perusahaan Sinaja Company Grup bahkan pendiri sekolahan Eton Company High School (ECHS).
"Oh my gosh, finally Papa," pekik Tania memeluk papanya yang sudah beberapa tahun tidak berjumpa, wanita itu sangat merindukan Papanya yang suka memanjakan dirinya.
"Makasih udah izinin aku stay di Indonesia." ucap Tania masih memeluk papanya.
"Ini hadiahmu yang ke enam belas tahun, Sayang." ucap Sanjaya mencium kening putri tunggalnya, pria baruh baya itu juga sangat merindukan putrinya.
"Widih! Dateng-dateng udah dapet tontonan drama aja nih," pekik Aldy yang baru saja datang dan langsung mengganggu moment sang adik.
Aldy Putra Sinaja — anak pertama yang hanya beda 10 menit dari Tania, kebanggaan sang papa.
"Dari mana Kamu?" tanya Sanjaya.
"Oh itu Pah, Aldy baru aja ...." perkataan Aldy langsung terpotong.
"Papa tau gak tadi di bandara Kak Aldy cuma sekedar nyapa aku doang trus abis itu dia pergi gitu aja ninggalin aku," ucap Tania bohong agar kakaknya itu di omeli oleh kedua orang tuanya.
"Heh apa-apa lo, bohong banget, Aldy ke sekolah tadi, pah. Sumpah✌🏻" pekik Aldy panik karena setiap kata yang keluar dari mulut Tania, entah itu benar atau salah, papanya akan percaya.
"Dia yang bohong, hukum aja dia Pah," ucap Tania menjulurkan lidahnya sembari berlari menuju kamarnya di lantai dua. Aldy yang tidak terima dengan perlakuan sang adik langsung mengejar sang adiknya.
Byurrr ....
Ketika Tania membuka pintu tiba-tiba saja ada tepung dari atas pintu yang jatuh ke badan Tania sehingga wajah dan tubuh Tania berwarna putih semuanya, wanita itu cukup terkejut. Tidak, dia sangat terkejut karena dirinya tidak menyangka kejahilan kakaknya itu masih melekat setelah tiga tahun tidak bertemu.
"Haha! Cie mandi tepung ni ye," ejek Aldy tertawa terbahak-bahak membuat Tania menatap kakaknya dengan sinis.
"Papaaaaaa ...." pekik Tania memanggil sang papa ingin mengadukan kejahilan kakaknya.
"Kenapa sayang ...." papa Sanjaya tiba-tiba menghentikan ucapannya saat melihat anak gadisnya di lumuri banyak tepung, sedangkan Sofi menutup mulutnya berusaha menutupi tawanya. Mamanya itu tau rencana putra sulungnya.
"Putri Papa kenapa?" tanya Sanjaya.
"Tanya tuh sama Putra kebanggaan Papa," kesal Tania mengerucutkan bibirnya kesal hingga Sanjaya menatap ke arah Aldy.
"Ini itu sambutan tergokil dari Kakak, lo pasti enggak nyangka 'kan bakal dapet kejutan dari gue." ucap Aldy menghampiri Tania yang memasang tampang datar.
Byurr! Tania yang di dekati oleh Aldy langsung melempar tepung ke wajah sang kakak hingga pria itu terbatuk-batuk di buatnya.
"Gak ada akhlak!" umpat Aldy di buat kelilipan juga. Byurr! Tania melempar tepung lagi hingga dengan cepat Aldy menghindar dan berlari.
"Huaaah! Mama tolongin Aldy," jerit Aldy berlari ke arah mama Sofi dan bersembunyi di belakang sang mama hingga tepung yang ada di wajah Aldy mengenai baju sang mama.
"Kita mandi tepung sekarang,'' pekik Tania melempar tepung ke wajah Sofi dan Sanjaya tanpa rasa takut.
Tidak terima di penuhi tepung oleh sang anak. suami dan istri malah ikut bersekongkol untuk membalas dendam kepada Aldy dan Tania sehingga terjadilah kejar-kejaran dan gelak tawa dari keluarga bahagia tersebut.
.......
.......
.......
.......
...\=\=Bersambung \=\=...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
happy famiily🤗🤗
2023-06-21
0
ayu nuraini maulina
udah tau d dpn pintu knp g langsung pencet bel
2023-06-21
0
ayu nuraini maulina
tidak menjamin itu semua yg ada makin d tindas iya
2023-06-21
0