"Bisa enggak lo jangan ganggu hidup gue." jawab Tania polos yang di buat-buat.
"Hah! Gue ganggu hidup lo?" tanya Leo sedikit menyentak karena ini pertama kalinya bagi pria itu di anggap pengganggu oleh seorang wanita dan itu adalah Tania.
Eh ... sok cantik banget ya gue, ngomong kayak gitu — batin Tania merasa jika dirinya seperti perempuan sok cantik yang terus di usik oleh laki-laki genit.
"Ma-makaud gue, gue tau kok gue jelek tapi gue mohon jangan buat hidup gue sengsara karena kalian bully," ucap Tania gagap.
"Emang gue pernah bully lo?" tanya Leo namun Tania diam karena memang Leo tidak pernah membullynya tapi lebih ke bersikap sok akrab padanya.
Tania merampas buku miliknya dari tangan Leo lalu kembali membaca, wanita itu ingin cepat-cepat pergi namun dia tidak bisa pergi duluan karena dia harus menunggu Leo pulang baru Tania akan masuk ke mobilnya dan pergi dari sana.
Tringgg! Handphone Leo berdering hingga Tania mengucap syukur Alhamdulillah di dalam hatinya karena setelah ini pasti Leo akan pergi dari kantin bie'em.
"Halo," sapa Leo pelan.
"....................."
"Biasa di kantin bie'em, kenapa?" tanya Leo.
"...................."
"Gue ke sana sekarang," ucap Leo mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.
"Em, mau pulang bareng enggak?" tawar Leo tiba-tiba membuat Tania mengerutkan dahinya aneh, memangnya sedekat apa mereka berdua sampai-sampai Leo ingin mengajaknya pulang bersama?
"Enggak," sahut Tania singkat sehingga Leo langsung pergi tanpa menyahuti ucapan Tania, dan ini kesempatan Tania masuk ke dalam mobilnya, dirinya sangat tidak sabaran ingin rebahan di kamarnya namun di tengah perjalanan Tania di suruh Aldy untuk datang ke jalanan yang biasa mereka buat untuk taruhan.
"Yeah! Enggak jadi rebahan dong," desis Tania terpaksa pergi ke tempat kakaknya dan ketika Tania sudah sampai, Aldy langsung masuk ke dalam mobil dan memberikan helm kepada Tania.
"Pakai helm lo!" titah Aldy membuat Tania mengerutkan dahinya.
"Lo nyuruh gue buat balapan? Males ah," ucap Tania tidak berminat untuk balapan motor karena dirinya ingin rebahan di kasur bukan malah balapan.
"Lawan gue, musuh lo juga Tania," sahut Aldy.
"Musuh gue, siapa?" tanya Tania.
Aldy menunjuk ke arah lawan Tania, sungguh dunia yang sempit Tania harus berhadapan dengan laki-laki yang amat sangat mengganggu hidupnya lagi.
"Fine, gue bakal kalahin dia," ucap Tania lalu mereka berdua turun dari mobil dan saling berbincang bersama teman-teman mereka yang lain.
Sementara itu di sebrang, Leo terus menatap ke arah Aldy yang sedang mengobrol dengan seseorang berseragam ECHS dan dia sedang memakai helm.
"Lawan lo cewek tuh," ucap Diky datang seraya menepuk pundak Leo.
"Jadi yang pake helm itu cewek?" tanya Leo menatap Diky dan Diky menganggukan kepala iya.
"Dia Adik kandungnya Aldy yang jago banget balapan," ucap Diky membuat Leo berdecih lalu ia menatap ke arah Aldy dan Tania, raut wajah Leo seketika berubah datar.
Sekali Leo pernah balapan dengan wanita yang Diky sebut adalah adik dari musuhnya, ini adalah kedua kalinya. Bagaimanapun caranya Leo harus menang!
"Adiknya Aldy sekolah di ECHS juga?" tanya Leo membuat Diky mengerutkan dahinya kemudian Diky menatap ke arah Tania, pria itu sedikit melebarkan matanya.
"Anji*g! Gue baru tau dong, bikin penasaran aja tapi ah semua orang juga enggak ada yang tau sama muka dia, tersembunyi gitu orangnya." ucap Diky.
"Katanya sih cantik tapi enggak tahu juga sih," tambah Diky dan Leo tidak perduli akan ucapan Diky, terserah secantik apapun dia toh tidak bisa menarik perhatian Leo.
...........
Aldy dan Tania pulang telat sampai malam hari karena mereka merayakan kemenangan Tania yang balapan motor dengan Leo.
Ya, Tania menang dari Leo pasalnya Tania mengibuli Leo yang memelankan motornya sehingga Leo sangat santai tanpa mengebut tapi sampai akhir menuju finish Tania menancapkan gasnya yang memang sudah menjadi trik jitu Tania dan seketika Tania di depan Leo dan menginjak finish duluan.
Sungguh teledor sejak awal Leo benar-benar meremehkan Tania sampai dia melihat keahlian Tania yang ternyata benar-benar hebat, dua kali pria itu di kalahkan oleh wanita yang sama, dia adalah Tania.
Kini Aldy dan Tania sedang masuk ke dalam rumah dengan berjalan mengendap-endap hingga. Klik! Papa Sanjaya menghidupkan lampu ruang tengah. Glukk! Kedua adik-kakak itu menelan saliva kaget kala melihat raut wajah menyeramkan Sanjaya.
"Dari mana kalian?" tegur Sanjaya begitu keras.
"Em tadi dari ... dari ... itu dari ...."
"Dari mana," sentak Sanjaya membuat Aldy menyenggol sang adik agar ikut menolongnya mencari alasan.
"D-dari taruhan ... enggak! b-balapan motor, Pah." jawab Tania ikut tergagap namun wanita itu langsung berkata jujur pada papanya hingga Aldy membulatkan matanya lebar-lebar karena kejujuran sang adik yang di mana bisa jadi masalah besar bagi mereka berdua.
"Balapan sampai malam," sentak Sanjaya.
"M-masih jam delapan kok Pah," sahut Aldy cengengesan.
"Jangan lupa kalian adalah putra dan putri keluarga Sinaja, kalo media sampai melihat kalian, Papa enggak akan segan-segan ngehukum kalian." sengit papa Sanjaya membuat Aldy dan Tania sekali lagi menelan saliva dengan kasar.
"E-enggak akan kok Pah, lagian siapa sih yang tahu tentang kita berdua yang notabenenya anak Papa sama Mama." ucap Aldy dan di balas anggukkan kepala oleh Tania.
"Masuk kamar kalian sekarang," titah Sanjaya memelotot hingga Aldy dan Tania cepat-cepat menaiki tangga.
.........
Pagi ini Tania merasa bosan hingga di sepanjang jalan, kerjaan Tania menghitung setiap langkahnya dari kantin bie'em sampai koridor sekolah.
"Dua ratus tiga belas, dua ratus empat belas, dua ratus lima belas, dua ratus enam ...."
"Duarrr," entah muncul dari mana tiba-tiba Leo mengageti Tania yang sedang berhitung.
"Monyet eh monyet." latah Tania.
"Di mana monyet?" tanya Leo sok polos.
"Aghh! Elo yang monyet, ganggu orang lagi berhitung aja lo, berapa hitungan gue tadi nyet? Aghh ... lupa 'kan gue jadinya." bentak Tania kesal.
"Hitungan? Emang lo ngitungin apaan?" tanya Leo menyipitkan matanya.
"Setiap langkah kaki ...." Tania menghentikan perkataannya lalu ia melirik sinis ke arah Leo.
"Ngapain lo kepo sama urusan gue." ucap Tania dengan nada nyolot bahkan mata wanita itu memelotot marah pada Leo.
Untuk beberapa saat Leo bungkam kala dirinya bertanya-tanya tentang wanita yang ada di depannya saat ini memanglah cupu bertompel kelereng tapi kenapa cara bicaranya sangat tidak kalem? Leo menyipitkan matanya curiga.
"Sstt! Heran deh gue, penampilan lo kok kayak yang enggak cocok gitu ya sama tingkah cuek plus kasar lo ini." ucap Leo menampilkan raut wajah serius.
Sepertinya Tania memang belum terbiasa berbicara lembut, buktinya setiap kali berhadapan dengan Leo, dirinya selalu kelabakan marah-marah.
"M-maksud lo?" tanya Tania pura-pura tidak paham.
"Setau gue ya cewek cupu berkaca mata bulat kayak lo itu pastinya kurang pergaulan sama kutu perpustakaan, penakut, kalem plus polos abis, bahan bullyan lagi tapi kayaknya enggak ada gitu kriteria yang menandakan kalo lo itu cupu. Ah! Lo emang cupu tapi di penampilan doang kalo masalah tingkah mah enggak ada kalem-kalemnya lo." ucap Leo menjelaskan pengetahuannya so'al anak cupu dan apa yang baru saja di sampaikan Leo memang tidak ada yang sesuai dengan sifat asli Tania. Glek! Seketika Tania menelan ludahnya dengan kasar.
"Mulai curiga nih orang, ergh! Kayaknya beneran deh penampilan cupu gue enggak sesuai kayak orang cupu asli, secara 'kan gue orangnya kasar banget apalagi sama si cowok pengganggu ini." batin Tania membenarkan perkataan Leo.
"Em ...." Tania berusaha melancarkan otaknya untuk berfikir jawaban apa yang harus ia berikkan pada Leo agar si pengganggu hidupnya itu tidak mencurigainya.
"Iya emang! M-maksud gue, emang bener gue bersikap kasar i-itu karena biar gue keliatan berani di depan kalian semua," ucap Tania akhirnya mendapatkan jawaban juga walau agak susah juga berbohong.
"Makin kagum deh gue sama lo," ucap Leo tiba-tiba tersenyum lebar, wow! Tania akui Leo memang sangat tampan namun kenapa dirinya tidak terpesona dan malah merasa merinding.
Dan ya, mereka baru saja kenal semingguan lebih, masa iya Leo sudah kagum dengan Tania. Terdengar konyol bukan!
"Oh," sahut Tania cuek.
"Gue serius bahkan perasaan gue lebih dari kata kagum doang," ucap Leo dengan tatapan yang tidak luput dari wajah Tania.
"Lo tunggu bentar di sini," ucap Leo berlari menuju parkiran sekolah dan mengambil rumput hijau lalu ia kembali ke koridor, pria itu sibuk menganyam rumput yang baru saja ia ambil sedangkan Tania hanya diam memerhatikan saja.
"Selesai," ucap Leo membuat Tania mengerutkan dahinya, apanya yang selesai! Fikir wanita itu.
"Tan, gue belum bisa kasih lo cincin beneran tapi setelah gue dapatin cinta lo, gue bakal berusaha beliin lo cincin berlian yang bagus buat pernikahan kita nanti," ucap Leo dengan frontal.
"Hah! Nikah? Siapa? Gue sama lo? Sehat lo?" tanya Tania merasa aneh dan risih plus jijik karena ia tidak pernah menemukan pria semacam Leo.
"Gue suka sama lo." ucap Leo kemudian.
"Lo sakit atau gimana sih? Baru juga kenal udah ngomong suka sama gue," ucap Tania tanpa ekspresi.
"Kalo lo enggak beda dari cewek-cewek lain mungkin gue juga enggak bakalan suka sama lo." ucap Leo namun Tania memutar bola mata malas.
"Maaf tapi gue enggak mau sama lo," sahut Tania langsung menolak Leo, pria itu membulatkan matanya karena Tania langsung menolaknya begitu saja.
"Gue bener-bener udah jatuh cinta sama lo bahkan setiap kali gue bertatapan sama lo, jantung gue selalu berdebar." ucap Leo dengan suara lembut membuat Tania semakin risih namun wanita itu bergeming.
"Ini! Gue enggak bakal pasang cincin rumput ini di jari lo sekarang tapi sampai lo mau jadi pacar gue nanti lo harus pake ini cincin tanda lo udah terima gue nantinya. Oke!!!" ucap Leo meletakan cincin itu di telapak tangan Tania.
"Aku sayang kamu Tania." bisik Leo lalu pria itu pergi meninggalkan Tania.
"Wah gila sih ni cowok," umpat Tania kesal karena dirinya sudah menolak Leo secara terang-terangan namun pria itu masih memebrikan cincin rumput aneh itu.
.......
.......
...+_+Bersambung+_+...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
R_armylove ❤❤❤❤
2 like dulu ya
2021-02-01
0
Noejan
Hadirr ☺
2021-01-18
0
Micelle
"berapa hitungan gue tadi nyet" njirrr di katain monyet dong si leo nya
2020-12-23
6