"Udah mulai sepi ni sekolah, mau tidur sini kita?" tanya Diky menatap Rio, Diky sudah merasa bosan karena dari mata pelajaran terakhir hingga bel pulang sekolah berbunyi mereka duduk di basecamp mereka yaitu di rooftop sekolah.
Rio tidak menjawab tapi pria itu menggerakkan kepalanya ke arah Leo yang sedang melamun sejak dua jam yang lalu sehingga Diky mengikuti arahan Rio yang menatap Leo.
"Belum kelar juga," ucap Diky membulatkan matanya tak percaya sahabatnya itu masih bertahan melamun sejak dua jam yang lalu.
"Ada masalah apa sih dia?" tanya Diky menatap Rio karena biasanya Rio mengetahui masalah yang sedang di alami Leo walau tidak semuanya.
"Yang ini gue juga enggak tahu," ucap Rio membuat Diky mendengus karena ternyata Leo tidak memberitahu masalahnya pada Rio.
"Leo," panggil Diky namun tidak ada tanggapan apapun dari Leo membuat Diky menghampirinya dan menepuk pundak sahabatnya itu.
"Gue sama Rio mau pulang, lo gimana?" tanya Diky ketika Leo tersadar dari lamunannya.
"Kalian duluan aja," ucap Leo.
"Bareng aja lah," ucap Diky karena jika mereka berdua meninggalkan Leo pulang sendirian takutnya pria itu di incar dan di keroyok oleh anak-anak Sinara High School Internasional.
"Gue enggak mau di ganggu," ucap Leo membuat Rio dan Diky paham bahwa pria itu sedang mengusir mereka berdua sehingga mau tak mau mereka berdua pergi dari rooftop sekolah meninggalkan Leo yang ingin menyendiri.
"Dari mana dia bisa tahu tentang mereka termasuk Sasya?" gumam Leo mengerutkan dahinya, pria itu tidak henti-hentinya berfikir tentang dari mana Tania bisa tahu tentang Mauren, Alia dan Sasya.
"Apa jangan-jangan dua cewek sialan itu yang ngomong sama Tania," sengit Leo mengeraskan rahangnya.
"Aghhh !!" Leo berdiri dari tempat duduknya lalu pria itu turun dari rooftop sekolah.
Ketika Leo baru saja keluar dari gerbang sekolah, tidak sengaja pria itu melihat Tania yang sedang menggedor pintu mobil seseorang, ia pun langsung menghampiri Tania.
"Tania?!" panggil Leo menghentikan tangan Tania yang mengedor-gedor pintu mobilnya. Glukk! Wanita itu membulatkan matanya karena dirinya mengenali suara itu.
"Tania, kenapa kamu gedor kaca mobil ini?" tanya Leo hendak menyentuh pundak kekasihnya itu.
"Bukan urusan ...." ucapan Tania berhenti ketika kaca mobil di depannya terbuka, mata wanita itu membulat saat Aldy menatap dirinya.
"Naik!" titah Aldy pada Tania.
"Lo ??" tunjuk Leo kaget bercampur marah karena baru saja kekasihnya itu menggedor pintu mobil Aldy.
"Buruan naik!" sentak Aldy menatap tajam Tania, sontak Tania berlari ke sebrang dan membuka pintu mobilnya tapi Leo dengan sigap mengejar dan mencekal tangan Tania.
"Tunggu," tahan Leo.
"Kamu bareng aku," ucap Leo pada Tania membuat wanita itu menelan salivanya kasar.
"Gue bareng Aldy," ucap Tania melepas paksa cekalan tangan Leo tapi Leo malah berpindah menggenggam kedua pundak Tania.
"Aku pacar kamu Tania sedangkan dia bukan siapa-siapa kamu, aku enggak mau kamu di apa-apain sama dia karena dia bukan orang baik," ucap Leo marasa tidak nyaman dan tidak suka melihat Tania ingin pulang bersama Aldy maka dari itu Leo mengatakan Aldy bukan orang yang baik agar Tania tidak ikut pulang bersama Aldy.
"Kayak lo enggak ngaca aja," sengit Tania menepis tangan Leo lalu ia masuk ke dalam mobil, sedangkan Leo hanya bisa diam di tempatnya melihat kekasihnya sedang marah padanya.
"Kamu lagi marah sama aku, Tania," desis Leo.
.........
Di dalam mobil Aldy mencoba untuk menghibur Tania dengan cara bernyanyi tapi entah kenapa setiap lirik yang di nyanyikan Aldy malah membuat hati Tania terasa ngilu dan ingin marah pada kakaknya itu.
"Biarkan ku pergi karna aku tak sanggup lagi mengingat semua kenangan dulu disaat engkau menyakitiku...." Mata Tania melirik ke arah kanan di mana sang kakak sedang berteriak menyanyikan lagu Rossa yang judulnya 'tak sanggup lagi'
"Berisik!" umpat Tania membuang mukanya malas, lebih baik dirinya menatap jalanan dari pad harus mendengar kakaknya bernyanyi.
"Mungkin kau bukan cinta sejatiku, mungkin kau bukan belahan jiwaku yang diturunkan tuhan tuk menjadi pendamping hidupku ...." lanjut Aldy menyanyikan lagu Dadali yang judulnya 'di saat aku pergi'
"Bisa diam enggak sih kak, berisik tahu enggak lo." pekik Tania mulai risih karena lirik lagu itu jelas sangat mewakili perasaannya saat ini, dan itu membuat Tania tidak nyaman.
Diam-diam Aldy terkekeh melihat kekesalan adiknya itu namun ia tidak mau berhenti hingga tiga detik kemudian pria itu kembali bernyanyi.
"Ku menangis membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diri ...." Tania sungguh geram dengan sang kakak yang mengejutkannya dengan lagu galaunya itu.
"Sekali lagi lo nyanyi, gue lakban mulut lo. pekik Tania mengancam hingga irama bernyanyi Aldy pun berhenti.
"Kini sendiri di sini mencarimu tak tau di mana semoga tenang kau ...." Aldy kembali bernyanyi.
"Astaghfirullahaladzim, Kak Aldy." pekik Tania tiba-tiba membuat Aldy tersentak kaget.
"Apa sih lo ngagetin aja." pekik Aldy mengelus dadanya karena pekikkan Tania membuat jantung pria itu berdegup kaget.
"Leo masih hidup belum mati Kak." ceplos Tania membuat Aldy mengernyit lalu ia tersenyum miring.
"Cie di belain." ucap Aldy menggoda sang adik.
"Enggak waras lo." ketus Tania memalingkan pandangannya, wanita itu belum menyadari sikap kakaknya yang tidak marah seperti biasanya, ketika membicarakan tentang Leo.
...Kediaman keluarga Sinaja....
Aldy terus tersenyum sejak di sekolahan tadi hingga di dalam kamar Tania, Aldy masih memasang wajah gembira, sekarang Aldy duduk di bangku rias sang adik sedangkan Tania duduk di atas kasur menghadap sang kakak.
Beberapa menit yang lalu Tania baru menyadari tingkah sang kakak yang sangat aneh, wanita itu pun beranjak dari tempat duduknya untuk mendekati kakaknya.
"Lo beneran sakit jiwa ya, Kak?" tanya Tania kemudian. Plakk! Ia menepuk kening Aldy dengan sangat kuat.
"Aw! Gila lo ya, sakit kucing." pekik Aldy mengusap-usap keningnya membuat Tania memutar bola mata jengah, kakaknya selalu memanggil dirinya 'Kucing' padahal wajahnya tidak imut seperti Mika ataupun Kucing.
"Elo yang gila bukan gue, dari tadi senyam-senyum enggak jelas, abis obat lo?" ucap Tania kembali duduk di tempatnya semula, dan tiba-tiba saja pria itu kembali tersenyum.
"Lo benaran udah putus 'kan dari Leo?" tanya Aldy membuat mata Tania membulat. Degg! Bahkan detak jantung Tania di buat kaget oleh pertanyaan kakaknya itu.
"Pantasan sikap Kak Aldy berubah kayak dulu lagi ternyata dia ngira gue udah putus dari Leo," batin Tania padahal ia sudah berusaha menutupi semua masalahnya dari kakaknya tapi kakaknya itu sudah lebih dulu mengetahuinya.
"Gitu deh." jawab Tania singkat.
"Gue tahu dari Mika katanya lo udah end sama si parasit sialan itu." ucap Aldy ternyata pria itu mengetahui informasi dari sahabat adiknya yaitu Mika.
"Untung lo udah putusin dia duluan sebelum dia nyakitin lo," ucap Aldy namun tatapan mata pria itu melirik reaksi wajah Tania.
"Kayaknya Kak Adly enggak tahu semua permasalahan gue sama Leo deh," batin Tania di buat cemas, apakah dirinya harus jujur atau dirinya tetap diam saja.
"Iya ... ya udah nggak usah bahas dia lagi." ucap Tania ingin menghentikan percakapan mereka tentang Leo namun Aldy menyipitkan matanya sembari menatap dalam mata sang adik.
"Tapi gue penasaran deh, kenapa lo bisa putus sama dia? Beberapa hari yang lalu aja lo kukuh banget nggak mau pisah sama dia, terus kenapa sekarang dengan mudahnya lo malah mutusin dia?" tanya Aldy curiga.
Kalau di pikir-pikir Tania dan Leo tidak ada kata putus sehingga hubungan mereka bisa di bilang masih resmi pacaran tapi sejak Tania mengetahui kebenarannya, ia sudah tidak mau berurusan lagi dengan Leo, dirinya menganggap hubungan mereka sudah selesai.
"Itu karena ... em ... itu ... itu karena gue percaya sama omongan kalian tentang, ya tentang Leo yang nggak pernah serius dalam menjali hubungan karena dia emang suka mainin perasaan cewek-cewek dong," jawab Tania kikuk.
"Bisa segampang itu lo percaya?" tanya Aldy tidak percaya dengan pengakuan adiknya itu.
"Ya mau gimana lagi makin hari tu orang makin buat gue curiga karena dia selalu ngehindar dari gue dan dari pada gue beneran di jadiin korban mainan dia dong mending gue putusin dia," ucap Tania asal padahal nyatanya Leo selalu mencari keberadaan Tania.
"Masa iya? Terus tadi kenapa dia masih ngebet banget deketin lo?" tanya Aldy.
"Em mungkinnnn karena gue mutusin dia tanpa alasan jadi dianya mau minta penjelasan gitu," ucap Tania sesantai mungkin agar kakaknya itu tidak curiga.
"Lo bertahan pacaran sama dia udah sembilan hari, masa iya putus gitu aja sih! Pasti ada masalah di balik lo mutusin dia, iya enggak?" tanya Aldy sangat ingin tahu kenapa adiknya itu bis putus dengan Leo.
"Enggak ada yang spesial, oke." ucap Tania malas karena kakaknya itu tidak ada henti-hentinya bertanya.
"Ergh! Makin banyak Kak Aldy nanya ini itu ke gue, makin susah juga buat gue nyari jawabnnya, s*tan " batin Tania kesal
.......
.......
.......
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
veve12479 😉
hahahahhahahahahhahahhahahahhaha hhahaha aduh sakit mulutku dari tadi ketawa
2021-01-19
0
Arie Susan92💜🇮🇩
kerenn thor sya suka sya suka 😁
2021-01-16
0
Angela Jasmine
Fokus sama nyanyian aldy dari tadi
2020-07-16
18