Hari pertama akan berangkat ke sekolah Tania terus menekuk wajahnya pasalnya sekolahan barunya di tempatkan di sekolahan elite milik papanya yaitu Eton Company High School.
Sekolahan yang di penuhi murid-murid anak pejabat dan juga pengusaha ternama, Tania merasa hidupnya akan semakin di persulit lagi karena dirinya akan menjadi orang yang berbeda dari mereka semua nantinya.
"ECHS? Ah gue gak suka di sana, ini pasti permintaan lo iya 'kan?" tunjuk Tania sedikit nyolot karena kakaknya itu juga sekolah di sana.
"Kenapa emang? Papa bilang terserah Kakak so, ...."
Aldy tidak dapat menyelesaikan perkataannya karena Tania sudah lebih dulu menyentil bibir kakaknya itu. Ctak! Wanita sangat kesal dengan kakaknya.
"Aawww, sakit kucing,'' pekik Aldy.
"Ergg! Lo tuh ya, ish nyebelin banget tau enggak, pokoknya gue enggak mau tau rencana awal gue enggak boleh gagal. Titik, enggak boleh gagal." ucap Tania geregetan dengan kakaknya itu.
"Gue kasih tau sekarang, di sekolah lo enggak boleh kasih tau sama semua murid kalo gue itu Adek lo, kalo enggak gue bakal hancurin reputasi lo di depan semua cewek-cewek," ancam Tania menunjuk wajah kakaknya.
"Maksud lo apaan sih?" tanya Aldy.
"Enggak udah pura-pura be*o lo," sentak Tania memelotot marah hingga Aldy memutar bola mata jengah.
"Ngapain juga mau di tutup-tutupin, enggak mungkin 'kan lo malu punya Kakak ganteng kayak gue gini," tanya Aldy narsis abis membuat Tania mual.
"Bentar, lo tunggu di sini gue bakal tunjukin sama lo okeh." ucap Tania masuk ke dalam mobilnya hingga lima menit kemudian Tania pun keluar dari mobilnya.
"Taaaa – daaa ...." pekik Tania merentangkan kedua tangannya sembari tersenyum lebar, Aldy yang awalnya menatap layar handphone langsung menoleh ke arah adiknya, tiba-tiba mata pria itu membulat sempurna.
"Lo kok kayak han ...."
Aldy tidak dapat menyelesaikan perkataannya karena Tania memukul mulut Aldy yang hampir saja ingin mengatai dirinya hantu.
"Gue bukan hantu ya," teriak Tania jengkel.
"Ngapain lo dandan jelek kayak gini?" tanya Aldy frontal mengatakan tampilan makeup adiknya sangatlah jelek.
"Jelek banget ya?" tanya Tania dan dengan cepat di balas anggukan oleh Aldy, pria itu sungguh tidak suka dengan tampilan jelek Tania.
"Yey berhasil," jerit Tania memeluk sang kakak.
"Muka jelek kok bahagia sih? Stres lo," protes Aldy sambil melepaskan pelukan Tania dengan paksa, raut wajah Aldy tampak kesal.
"Apaan sih, ini itu emang udah rencana awal gue buat jadi jelek di sekolah," sahut Tania riang sendiri.
"Apa? lo mau ke sekolah pake tampilan gelandangan kayak gini?" pekik Aldy kaget, bisa gagal dong rencananya mau pamer punya adik cantik di sekolahan nanti kalau Tania benar-benar ingin sekolah dengan tampilan jelek.
Bagaimana tidak di katakan mirip gelandangan, penampilan Tania saat ini memakai kaca mata bulat besar, gigi palsu yang menonjol, tompel ukuran kelereng di pipi kanan bahkan rambut Tania di kuncir kiri kanan dan lagi Tania lebih memakai rok panjang ketimbang rok pendek.
Bukan hanya cupu tapi Tania benar-benar berniat untuk merubah penampilannya menjadi jelek sejelek-jeleknya di mata orang-orang.
"Sembarangan aja kalo ngomong, tampilan jelek kayak gini juga aslinya cantik ya." pekik Tania kesal.
"Gue enggak terima penampilan jelek lo, Tania." kesal Aldy setengah mati.
"Gue enggak butuh pendapat lo, berangkat sekarang enggak usah banyak cekcok, inget rahasia lo gue pegang sampai sekarang." ancam Tania masuk mobilnya dan pergi meninggalkan Aldy yang masih terpaku di dalam garasi.
"Anji*g," sentak Aldy menendang ban mobilnya emosi.
Miskin di lingkungan orang kaya, jelek di lingkungan orang kaya, polos di lingkungan orang kaya, kuper di lingkungan orang kaya sekalipun orang itu sangat berprestasi, jika itu di lingkungan kelas atas yang sombong akan kekayaan.
Orang itu akan menjadi korban dalam segala hal keburukan yang di berikan oleh para penindas.
Aldy takut itu terjadi pada Tania.
..........
Saat bel sekolah sudah berbunyi nyaring—tanda semua murid masuk ke dalam kelas, Tania baru saja sampai ke sekolahan, wanita itu sempat di larang masuk oleh security sekolah namun karena Tania mengatakan dirinya adalah murid baru yang sempat kesasar datang ke sekolah jadinya security sekolah itu mengizinkan Tania untuk masuk.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk." ucap buk Novi dari dalam kelas.
"Permisi Buk, saya ingin mengantarkan murid baru di kelas ini." ucap buk Lilak yang menjadi guru bimbingan konseling sekolahan ECHS.
"Oh iya, silahkan masuk Buk." sahut buk Novi.
"Tania, ayo masuk." titah buk Lilak.
"Ini dia muridnya, dia datang terlambat karena dia sempat kesasar, harap di maklumi ya Buk." ucap buk Lilak menjelaskan kenapa Tania bisa datang terlambat.
Aldy yang mendengar penjelasan buk Lilak langsung membulatkan matanya tak percaya baru pertama kali masuk sekolah, adiknya itu sudah berani berbohong pada guru.
"Baiklah kalo begitu saya permisi dulu, Buk." pamit buk Lilak keluar dari kelas baru Tania.
"Pagi Buk," sapa Tania ramah pada buk Novi yang hanya di balas senyum manis dari guru muda itu.
"Siapa nama kamu?" tanya buk Novi.
"Tania, Buk." sahut Tania.
"Baiklah anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan Tania perkenalkan dirimu sekarang." titah buk Novi hingga Tania menghadap ke arah semua murid di kelas itu.
"Hay teman-teman perkenalkan nama aku Tania Losvita Ar ... ehem Tania Losvita A." ucap Tania hampir saja keceplosan padahal di dalam mobil tadi wanita itu sudah latihan.
"Hampir keceplosan 'kan lo, kenapa enggak keceplosan sih." umpat Aldy kesal sendiri.
"Iyuhhh, cupu banget ya dia,"
"Bakal jadi santapan barunya Clara deh kayaknya,"
"Kaliatan banget gak diurus tuh muka,"
"Miskin kalik, makanya gak di urus,"
Wow! Begitulah bisikkan para murid yang tertangkap oleh pendengaran Tania, tapi sepertinya murid-murid di bangku belakang banyak yang mengata-ngatai Tania karena gerak mulut mereka bisa Tania lihat dengan jelas dari depan.
"Tania kamu duduk di samping Aldy. Aldy angkat tanganmu." ucap buk Novi.
Mendengar namanya di sebut, Aldy langsung mengangkat tangannya dengan semangat tapi tidak dengan Tania yang malah tidak terima duduk dengan sang kakak.
"Enggak bisa ganti tempat duduk ya Buk?" tanya Tania memelas, ayolah! Wanita itu ingin jauh dari kakaknya.
"Duduk di belakang aja deh Buk."
"Enggak pantas kali, Buk. Dia duduk di samping pangeran sekolahan kita,"
"Bener banget Buk, suruh duduk paling pojok aja deh tu murid baru,"
"Lagian Aldy 'kan enggak pernah mau duduk sama orang asing, Aldy lo protes dong masa iya lo di suruh buk Novi duduk sama cewek jelek."
Banyak murid yang heboh karena buk Novi menetapkan Tania untuk duduk di samping Aldy pasalnya Aldy tak pernah mau duduk bersampingan dengan perempuan mana pun kecuali teman dekat atau pacarnya.
"Diam!!!" pekik buk Novi.
"Tania, kenapa enggak mau duduk sama Aldy?" tanya buk Novi membuat Tania bingung harus menjawab apa.
"Karena, karena aku gak biasa duduk bareng cowok, Buk." alibi Tania sepertinya masuk akal.
"Ibu rasa lebih baik kamu duduk di samping Aldy, biar kamu gak susah juga liat papan tulis," ucap buk Novi melihat Tania sepertinya minus, makanya Buk Novi menempatkan Tania di samping Aldy yang duduk di bangku barusan kedua.
"Mau 'kan," ucap Buk Novi.
Mau tak mau Tania harus menuruti apa yang di perintahkan oleh gurunya itu.
"Kenapa? Enggak mau duduk bareng cogan ya?" tanya Aldy sedikit mengejek membuat Tania semakin jengkel dan. Bukk! Tania menginjak kaki kakaknya dengan kekuatan penuh.
"Aawwww ...." pekik Aldy memegangi kaki kirinya yang di injak oleh sang adik. Sontak semua murid menoleh ke arah sumber suara dengan perasaan kaget dan heran.
"Ada apa Aldy?" tanya buk Novi.
"Itu enggak ada apa-apa kok Buk, c-cuma tiba-tiba ada kecoa yang cium tangan aku aja tadi makanya jadi refleks teriak deh," jawab Aldy dengan senyum kecut. Jujur, kakinya saat ini terasa nyut-nyutan.
"Aaghh mau dong cium tangan Aldy."
"Ih kecoanya genit."
"Pasti kaget 'kan ya?"
"Si cewek jelek bawa kecoa di sekolahan kalik."
Yeah! Beginilah kelas baru Tania yang di penuhi wanita-wanita centil dan rempong, di dalam hati Tania sungguh ingin muntah karena ternyata sekolahan lamanya dengan sekolahan barunya ini tidak ada bedanya, sama-sama banyak wanita-wanita mentel.
"Sudah diam! Jangan ribut lagi, Aldy jangan di ulangi lagi." peringat buk Novi.
"Siap Buk." sahut Aldy.
"Ughhh! Di cium kecoa ya? pftt." ejek Tania mengulurkan lidahnya namun Aldy hanya bisa menatap intens ke arah Tania.
...Pulang sekolah -> kediaman keluarga Sinaja....
"Aaarrrgggg cape banget, hari pertama sekolah udah banyak hadapin cibiran semua murid." keluh Tania menghempaskan tubuhkan di kasur, hari ini pengalaman pertama Tania menjadi wanita jelek sungguh melelahkan.
Bayangkan saja saat Tania sedang fokus menulis materi, ada saja bola-bola kertas yang terlempar mengenai kepalanya, sampai saatnya bola-bola kertas itu salah sasaran dan mengenai kepala Aldy, sontak saja Aldy menggebrak meja dan melempar bola-bola kertas itu pada pelakunya.
'Sampe ada benda yang melesat kena gue lagi, jangan harap lo pada bisa pulang dalam keadaan baik-baik aja,'
Ancaman Aldy mampu membuat semua orang takut dan tidak berani lagi melempari Tania menggunakan bola-bola kertas, takut salah sasaran mereka.
Tak sampai di situ, saat Tania menuju kantin beberapa kali dirinya mendapatkan perkataan pedas soal muka jeleknya bahkan dua kali dirinya jatuh di lantai karena di dorong oleh murid lain.
Sampai di kantin, dirinya tidak ada tempat untuk duduk bahkan Aldy tidak bisa mengajak adiknya untuk duduk bersamanya karena Aldy sedang bersama teman-temannya.
"Makanya gak usah jelekin tuh muka cantik." sahut Aldy masuk ke dalam kamar Tania.
"Ck! Lo lihat 'kan Kak banyak banget murid yang gak sopan di sekolahan Papa tadi," ucap Tania.
"Iya jatuhnya elo yang jadi korban," ketus Aldy
"Emang nyebelin sih mereka," umpat Tania
"Kenapa sih milih muka jelek?" tanya Aldy
"Malas jadi cantik," jawab Tania.
"Cuma itu?" tanya Aldy merasa tidak yakin alasan adiknya hanya sesimpel itu.
"Mau cari teman baik doang," ucap Tania.
"Dengan cara lo jadi jelek." pekik Aldy.
"Woy s*tan gak usah keras-keras nanti ad ...." yang benar saja sebelum Tania memperingati sang kakak untuk tidak berteriak takutnya ada yang mendengar, namun sang mama sudah mendahului Tania bicara.
"Siapa yang jelek?" tanya mama Sofi.
.......
.......
.......
...,,, Bersambung ,,,...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Putri Ambarwati
semangat kak
2021-02-08
0
Ucy (ig. ucynovel)
Seru thor 👍
2021-01-08
0
R_armylove ❤❤❤❤
semangat ya
2020-12-19
0