Seminggu telah berlalu entah kenapa hidup Tania bisa ada kedatangan orang yang tidak di undang bahkan tidak di inginkan, sosok itu adalah Cleo.
Tepat di hari ini, lagi-lagi Tania sulit masuk sekolah lebih tepatnya terjebak di dalam mobil di karenakan muak bertemu dengan sosok pria bernama Cleo.
Awalnya Tania sudah memarkirkan mobilnya di depan pohon kantin bie'em tapi siapa sangka ketika Tania ingin keluar tiba-tiba saja dia melihat Leo serta sahabatnya datang dan berparkir di depan kantin bie'em, Tania menunggu sebentar, berharap mereka akan pergi sebentar lagi tapi bukannya masuk ke sekolahan mereka malah nongkrong di kantin bie'em.
Sudah dua jam Tania melihat Leo yang tidak bergerak pergi dari kantin bie'em lain halnya dengan kedua sahabatnya yang sudah dari tadi pergi meninggalkan Leo, di lihatnya Leo dari dalam mobil sembari menunggu ada keajaiban yang bisa menolongnya keluar dari sana.
Tringgg....
Ketika sedang menatap Leo yang tak kunjung pergi tiba-tiba handphone Tania berdering dan itu adalah kakaknya, Aldy.
"Di mana lo? Kenapa enggak masuk kelas?" bentak Aldy ketika Tania mengangkat teleponnya.
"Iya kak," sahut Tania tidak menjawab.
"Heh! Gue nanya jam pertama lo gak masuk, ke mana lo?" tanya Aldy sekali lagi.
"Gue masih bertapa di goa sambil baca mantra," jawab Tania dengan leluconnya. Tidak, Tania benar-benar seperti sedang bertapa karena memang sejak dua jam yang lalu wanita itu tidak keluar dari mobilnya, terlebih beberapa kali ia juga berdoa agar Leo pergi dari sana.
"Gue serius," ucap Aldy.
"Gue lebih serius Kak, sekarang gue masih di mobil nungguin keajaiban biar bisa keluar dari sini," sahut Tania dan tiba-tiba saja sambungan teleponnya terputus.
"Dih langsung di matiin, bukannya nolongin gue atau apa ni orang. Dasar Aldy gila!" umpat Tania kesal lalu ia memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku.
Beberapa menit Tania menunggu di dalam mobil. Tokk! Tokk! Tania sedikit terkejut melihat kakaknya menggedor kaca mobilnya lalu Tania membuka kaca mobilnya sedikit.
"Kenapa enggak keluar?" tanya Aldy menampilkan raut wajah serius seolah-olah sedang marah dengan adiknya itu.
"Masuk dulu tapi lewat belakang ya," titah Tania membuat Aldy mendengus dan berjalan lewat belakang setelah itu masuk ke mobil lalu duduk di samping sang adik.
"Lo kenapa sih, sakit jiwa?" tanya Aldy memeriksa kening Tania. Kebiasaan Aldy yang tidak akan pernah bisa hilang, dalam keadaan apapun pasti selalu menyenangkan baginya jika menambahkan bumbu candaan.
"Ih apaan sih, elo tu yang sakit." sentak Tania menepis tangan Aldy dengan kuat.
"Galak banget bocah," Aldy mengusap-usap tangannya yang terasa sedikit sakit.
"Itu cowok masalahnya," tunjuk Tania ke arah kantin bie'em dan Aldy mengikuti arah jari telunjuk sang adik, raut wajah Aldy seketika menjadi datar.
"Leo! Kenapa dia?" tanya Aldy menoleh ke arah adiknya yang menaikan sebelah alisnya, ternyata kakaknya kenal dengan si pengganggu hidup Tania itu.
"Temen lo?" tanya Tania namun Aldy menggelengkan kepalanya cepat.
"Saingan!" jawab Aldy sinis.
"Saingan? Dia idola sekolahan sama kayak lo? Atau musuh lo?" tanya Tania tidak paham.
"Em, bisa di bilang kayak gitu," sahut Aldy.
"Kenapa? Lo di ganggu sama dia? Biar gue hajar dia kalo berani macem-macem sama lo," sarkas Aldy menatap intens ke arah Leo.
"Enggak tau kenapa dia deketin gue mulu," ucap Tania melipat kedua tangannya di perut, Aldy mengurutkan dahinya sembari menyipitkan mata menatap sang adik penuh curiga.
"Apa? Gue enggak tertarik ya sama dia, yang ada hidup gue makin ribet gara-gara dia," ucap Tania merasa kakaknya itu sedang mencurigai dirinya.
"Gue alihin perhatian dia terus lo lari masuk gerbang sekolah," ucap Aldy dan Tania langsung setuju kemudian Aldy keluar dari mobil lalu pria itu menghampiri kantin bie'em, dengan berbasa-basi Aldy berpura-pura membeli minuman ringan.
Leo melirik aneh ke arah Aldy pasalnya Aldy tidak pernah sekalipun jajan di kantin bie'em sedangkan Aldy karena ingin mengalihkan perhatian Leo, pria itu terpaksa harus mengajak Leo berbicara duluan.
"Gue enggak ada urusan sama lo." ucap Aldy tiba-tiba padahal Leo hanya meliriknya sekilas.
"Enggak penting," sahut Leo menatap Aldy dari bawah sampai atas lalu secepat kilat ia kembali menatap arah jalanan seakan-akan sedang menunggu kedatangan seseorang.
"Mata lo banci lihatin gue dari bawah sampai atas," ucap Aldy membuat Leo tersenyum miring karena Aldy terlalu caper di depannya.
"Dan lo kayak ibuk-ibuk komplek yang suka komentarin gerak-gerik gue," sahut Leo menatap Aldy dengan tajam.
Aldy ingin sekali menghajar laki-laki di depannya ini namun karena tersadar Tania sudah berlari pergi masuk sekolahan Aldy hanya mengepal tangannya sembari pergi meninggalkan Leo.
............
Ketika pulang sekolah Tania malah bertemu dengan sosok yang selalu ia hindari. Bagaimana tidak, Leo bersandar di mobil Tania sembari memutar-mutar kotak motornya.
Sialan ni cowok — umpat Tania dalam hati lalu ia berjalan terus ke kantin bie'em seolah-olah ia tidak melihat keberadaan Leo.
"Main nyelonong aja," ucap Leo menatap Tania yang melewatinya menuju kantin bie'em, Leo pun berlari mengejar Tania dan duduk di samping wanita itu.
"Lo masuk sekolah kok gue enggak lihat lo lewat gerbang, padahal gue datengnya pagi-pagi banget loh?" tanya Leo.
Entahlah! Tania enggan menjawab pertanyaan dari Leo, ada rasa curiga dalam dirinya ketika Leo berbicara dengan sangat lembut, pasalnya tadi di kelas ketika sahabat Aldy maupun Aldy sendiri mengatakan bahwa sifat Leo itu cuek, dingin dan juga pemilih dalam urusan wanita.
Tidak sembarang wanita bisa dekat dengan Leo bahkan jika ada wanita yang di dekati Leo, hati-hati jadi bahan koleksian mantan.
"Gue sampai bela-belain bolos dua mata pelajaran cuma buat nungguin lo di sini tapi lo nya malah udah masuk duluan," ucap Leo namun Tania bergeming dan pura-pura fokus membaca buku.
"Tania," panggil Leo namun tiada respon dari Tania, wanita itu menyipitkan matanya seolah-olah dirinya terlihat sangat fokus membaca hingga dirinya tidak mendengar panggilan Leo.
"Enggak bisa berhenti dulu apa bacanya," ucap Leo mulai datar suaranya.
"Tania, gue lagi ngomong sama lo," kembali Leo berucap namun Tania tak kunjung merespon.
"Bisa enggak lo jangan cuek sama gue," bentak Leo merampas novel Tania, pria itu merasa tidak suka karena di abaikan oleh Tania.
Tania sempat tersentak kaget tapi tak lama kemudian ia menghela napas panjang, dirinya berusaha untuk tetap tenang, jangan emosi dan jangan marah di depan Leo.
Bisa-bisanya Leo membentak dirinya, Eihh kalau bukan karena penyamarannya yang menjadi anak baik-baik, udah pasti dia tonjok tuh muka sialan si Leo.
"Bisa enggak lo jangan ganggu hidup gue," jawab Tania polos yang di buat-buat.
"Hah! Gue ganggu hidup lo?" tanya Leo sedikit menyentak karena ini pertama kalinya bagi pria itu di anggap pengganggu oleh seorang wanita dan itu adalah Tania.
Eh ... sok cantik banget ya gue, ngomong kayak gitu — batin Tania merasa jika dirinya seperti sok cantik yang terus di usik oleh pria genit.
.......
.......
.......
...##Bersambung##...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
R_armylove ❤❤❤❤
mampir kaka
2021-02-01
0
veve12479 😉
hahahahha aduh ngagak sumpah
2021-01-19
0
Aliya Aja
si Leo seleranya lain daripada yg lain ternyata..
2021-01-04
9