Tania tidak akan menunjukan identitasnya dengan mudah, maka dari itu Tania harus berjalan kaki menjauhi rumah elite milik keluarganya dan menunggu jemputan Leo di depan rumah mini Kenara sederhana yang di mana rumah itu adalah milik Tania dan Aldy sehingga Leo tidak akan curiga jika sewaktu-waktu Tania masuk ke dalam rumah itu di depan Leo.
Tania dan Leo menghabiskan waktu sore mereka hingga malam hari, setelah puas bersenang-senang Leo mengantar Tania pulang tepat di depan rumah mini Kenara hingga pada saat mobil Leo sudah pergi, Tania baru melangkahkan kakinya berjalan memasuki perkarangan rumahnya.
Pergi dengan sangat gembira, Tania juga menampakan raut wajah bahagia ketika pulang, Aldy penasaran sekaligus khawatir akan bagaimana kencan sang adik dan musuhnya tadi sehingga Aldy menyusul sang adik ke kamarnya untuk memastikan perasaan gundahnya terhadap sang adik.
"Tania!" panggil Aldy masuk ke kamar adiknya tanpa mengetuk pintu.
"Eh iya kak," sahut Tania menoleh ke arah balakang dengan kaget.
"Lo bahagia sama dia?" tanya Aldy berjalan pelan menuju kasur sang adik yang tengah duduk di sana.
"Menurut lo?" tanya Tania menyipitkan matanya.
"Jawab!" titah Aldy dingin.
"Iya, gue bahagia sama Leo." jawab Tania.
"Yakin, lo enggak akan nyesel nantinya?" tanya Aldy sembari duduk menghadap sang adik, mata pria itu tidak lepas menatap tajam adiknya.
"Kenapa lo kepo sampai segitunya?" tanya Tania menujukkan raut wajah tidak suka dan risih.
Aldy mengernyit heran, sejak kapan adiknya itu risih saat di tanya-tanya? Bukankah keseharian Tania adalah selalu berinisiatif untuk bercerita tentang kehidupan pribadinya pada Aldy?
"Why do you want to know the privacy of my life?" tanya Tania sinis dan seketika membuat Aldy terkejut kala sang adik sudah mulai berubah dan benar-benar sudah merasa risih saat Aldy ikut campur dalam kehidupannya.
"Jadi maksud lo gue enggak berhak ikut campur urusan pribadi lo?" tanya Aldy membuat detak jantung Tania berdegup sangat cepat. Deg! Deg! Tania mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Bu-bukan gitu Kak," lirih Tania merasa dirinya sudah berlaku tidak sopan dengan sang kakak.
"Anji*g emang, otak adek gue udah di cuci sama tu cowok brengs*k," sengit Aldy membuat Tania mengerutkan dahinya tidak suka mendengar kata-kata kasar kakaknya yang menyalahkan kekasihnya.
"Apaan sih Kak? Segalanya nyalahin cowok gue mulu, punya masalah apa sih lo sama cowok gue?" tanya Tania meninggikan suaranya.
"Wow! Sekarang lo udah berani bentak gue demi cowok lain," ucap Aldy tak percaya adiknya itu marah demi pria yang ia benci.
"Lo bener-bener udah berubah Kak, lo bukan kakak gue yang dulu lagi," sentak Tania dengan marah hingga Aldy tertawa sinis.
"Gue berubah? Yang ada elo tu yang udah berubah, Kara." bentak Aldy dengan mata memerah karena marah membuat Tania membulatkan matanya kaget.
"K-kenapa jadi gue?" tanya Tania menelan salivanya kasar, wanita itu merasa kakaknya sedang dalam mode amarah besar.
"Kenapa lo harus tinggal di Indonesia sih kalo lo jadi be*o gini gara-gara cowok." sentak Aldy membuat Tania menundukkan kepalanya.
"Justin aja lo anggap sahabat, kenapa Leo malah lo izinin masuk ke lingkaran hidup lo, hah?" bentak Leo membuat Tania memejamkan matanya lemah, Justin adalah sahabat baiknya jadi mana mungkin Tania menjalim hubungan dengan sahabat baiknya sendiri.
"Gue itu kakak lo Tania, kehidupan lo bukan tanggung jawab Papa doang tapi kehidupan lo itu tanggung jawab gue juga," bentak Aldy semakin keras hingga tubuh Tania menjadi bergetar.
Sanjaya dan Sofia bisa mendengar teriakan Aldy yang sedang marah dengan Tania dan Sofia hendak naik ke atas tapi tiba-tiba saja tanggannya di tahan oleh Sanjaya hingga Sofia menoleh ke arah suaminya, Sanjaya menggeleng kepalanya tanda jangan naik ke atas, Sanjaya tahu bagaimana Aldy akan menangani adiknya tanpa harus di lerai oleh kedua orang tuanya.
Aldy yang sangat takut adiknya akan tersakiti oleh Leo sampai harus meneriaki adiknya itu agar sang adik merenungi perubahan apa yang sudah terjadi kepadanya saat sudah mengenal Leo.
"Selama ini apa masalah yang gue gak tahu? Semua gue tahu bahkan tanpa gue minta, lo cerita semua masalah lo mulai dari hal kecil sampai hal besar lo cerita semua ke gue tapi sekarang lo bilang gue yang berubah?!" ucap Aldy menjeda perkataannya.
"Lo sadar nggak sih, lo udah di be*oin sama cowok lo itu karena pada saat lo berani ngelakuin apapun yang Leo mau, pada saat lo berani keluar di jam pelajaran demi panggilan Leo yang nyuruh lo buat bolos di kantin bie'em dan pada saat lo juga berani bohongin gue waktu itu lo bilang sakit jadi enggak bisa masuk sekolah tapi nyatanya lo malah jalan sama Leo dan temannya yang lain. Lo itu udah berani hancurin komitmen marganya kakek Hans," pekik Aldy membongkar sedikit kelakuan Tania.
Kakek Hans adalah ayah dari Sofia yang bermarga 'Ramora' sedangkan istri kakek Hans yaitu nenek Hanna bermarga 'Aramoy' seperti Sofia dan Tania.
Keluarga besar kakak Hans dan nenek Hanna sangat kental akan yang namanya kejujuran, tidak perduli baik dan buruknya sebuah perbuatan, segala perbuatan itu tetap harus di ucapkan dengan jujur. Namun kali ini Tania sudah berani berbohong dengan Aldy, adiknya itu sangat mengecewakan bukan.
"Sekarang bilang ke gue siapa yang berubah di antara kita berdua?" tanya Aldy masih dengan nada tinggi hingga tubuh Tania menjadi bergetar ketakutan di buatnya.
Aldy heran kenapa Tania berani berbohong, seumur hidup Tania tidak pernah di ajarkan untuk berbohong namun kali ini demi Leo, Tania berani berbohong. Aldy benar-benar kecewa dengan Tania karena untuk pertama kalinya Tania berbohong pada Aldy.
Tania sangat percaya diri ketika membodohi sang kakak tapi sayangnya dia lah yang bodoh sudah berbohong kepada sang kakak hingga akhirnya sang kakak tahu kebenarannya.
"Siapa?" bentak Aldy lebih keras lagi.
"Maafin Tania !" setelah sekian lama wanita itu diam, ia hanya bisa mengeluarkan kata maaf pada kakaknya.
"Bodo amatlah, gue enggak akan maksa lo buat jauhin ataupun putusin Leo lagi karena di lihat dari kepercayaan diri lo, gue jadi penasaran sama hubungan yang lo bilang bahagia itu bakal bertahan sampai kapan." ucap Aldy seakan-akan memberitahu Tania bahwa hubungan mereka tidak akan bertahan lebih lama lagi.
"Kenapa Kakak benci banget sama Leo?" tanya Tania sedikit ragu dan pria itu mengepal tangannya kuat.
"Inget ini! Kalo sampai lo bilang ke gue, lo nyesel karena enggak percaya sama kata-kata gue, secinta apapun lo sama dia, gue bakal hajar dia habis-habisan!" ucap Aldy menghindari pertanyaan Tania.
"Tania tanya kenapa Kakak ...."
"Itu bukan urusan lo," jawab Aldy sengit lalu ia pergi dari kamar adiknya, Tania menggigit bibit bawahnya, sakit rasanya saat kakaknya berbicara seperti itu padanya.
..........
"Pagi Mah, Pah." sapa Aldy berjalan menuju meja makan membuat kedua orang tua itu tersenyum dan menyapa putra mereka.
"Pagi Mah, Pah." sapa Tania berjalan menuju ruang makan hingga Aldy yang hendak duduk di kursinya, ia urungkan.
Tania duduk du kursi dan tetsenyum pada sang Mama, dirinya ingin berbicara pada sang mama namun Aldy sudah lebih dulu memotongnya, "Mah ...."
"Aldy berangkat sekolah Mah–Pah." ucap Aldy menyalami kedua orang tuanya lalu ia pergi begitu saja tanpa menyapa adiknya ataupun menjahili Tania seperti biasanya.
"Hati-hati." sahut kedua orang tuanya.
"Tania makan dulu sayang." ucap Sofia menatap Tania namun Tania malah bangkit dari tempat duduknya.
"Tania mau berangkat juga Mah–Pah." ucap Tania langsung menyalami kedua orang tuanya.
"Hati-hati ya sayang." ucap Sofia pelan.
"Anak-anak kamu itu kenapa sih Pah, enggak pernah loh Mama lihat Kakak sama Adek berantem sampai segininya." ucap Sofia sedih melihat tingkah laku kedua anaknya yang sudah semingguan ini terlihat berbeda dari biasanya.
"Papa denger mereka berantem karena Tania udah punya pacar tapi Kakaknya enggak suka sama pacar Tania," sahut Sanjaya mengunyah makanannya pelan.
"Kakak cemburu deh kayaknya Pah karena perhatian Adek udah di bagi sama laki-laki lain," ucap Sofi membuat Sanjaya diam sebentar.
"Em! mungkin," sahut Sanjaya.
"Tapi kok Kakak egois gitu sih kayak Papahnya aja," ucap Sofia asal ceplos membuat Sanjaya tanpa sadar menjatuhkan sendok makannya.
"Papa! Kenapa sih, ngagetin Mama aja," bentak Sofia karena Sanjaya mengejutkan dirinya, Sanjaya menatap istrinya yang terlalu jujur itu dengan tajam namun Sofia tidak merasa takut sedikitpun.
"Malam ini kamu harus aku hukum, Sofia." ucap Sanjaya membuat Sofia membulatkan matanya.
"Loh emang Mama ngelakuin kesalahan ya?" tanya Sofia, memangnya kesalahan apa yang ia lakukan hingga suaminya ingin menghukum dirinya.
Sanjaya bangkit dari tempat duduknya lalu ia mendekatkan wajahnya pada wajah sang istri membuat detak jantung Sofia berdegup dua kali lebih cepat.
"Hati aku sakit karena kamu ngatain aku egois, Sayang." ucap Sanjaya membuat Sofia menelan salivanya kasar, orang tua tampan itu tersenyum miring karena melihat ekspresi wajah istrinya yang tegang.
...,...
...,...
...,...
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Ratna Kurniati
percuma dong berpenampilan culun tp bisa dibodhin!!!
2021-01-09
4
Micelle
wah dbodohi itu tania nya
2020-12-23
0
Sendra Taalempungan
tania cuman di manfaatin 😑
2020-12-04
5