Seperti biasa Tania akan mamarkirkan mobilnya di luar sekolah, lebih tepatnya di dekat pohon kantin bie'em kemudian wanita itu menunggu kekasihnya di bangku depan kantin bie'em untuk masuk bersama ke sekolah.
Beberapa menit Tania duduk dan menunggu, mata wanita itu terlihat kosong tanda dirinya sedang melamun hingga saat Leo dan kedua sahabatnya sampai di kantin bie'em, wanita itu masih saja melamun dan tidak menyadarinya kedatangan mereka.
"Udah nunggu lama ya?" tanya Leo turun dari motornya namun tidak ada jawaban dari Tania membuat Leo mengerutkan dahinya aneh.
"Tania!" panggil Leo membuyarkan lamunan Tania lalu wanita itu menoleh ke arah Leo, matanya sedikit tersentak kala dirinya tidak menyadari kedatangan kekasihnya.
"Eh udah sampai ya," ucap Tania berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Leo.
"Kamu ngelamun lagi?" tanya Leo.
"Enggak kok," sahut Tania bohong.
"Cerita sama aku kalo kamu lagi ada masalah, jangan diem aja karena diem kamu buat aku khawatir sama kamu, oke?!" ucap Leo lembut seraya mengelus pipi Tania membuat Rio dan Diky saling beradu pandang lalu mereka beruda mengedikkan bahu bersama.
"Iya, ya udah kita masuk sekarang ya." ucap Tania tersenyum manis dan Leo manganggukkan kepalanya pelan.
"Ayok." sahut Leo pergi bersama Tania.
"Makin romantis aja tuh dua serangkaian manusia," ucap Diky melongo melihat Leo dan Tania pergi meninggalkan dirinya dan Rio.
"Ck! Makanya enggak usah sok-sokan jadi jomblo pilihan lo, lihat kemesraan orang lain jadi iri 'kan lo." ejeo Rio membuat Diky membulatkan matanya.
"Heh! Apa kabar sama lo yang sok-sokan udah punya tunangan padahal nyatanya hidup lo msih kosong melompong," pekik Diky membuat Rio mendengus.
"Gue nyaman sendirian," sahut Rio.
"Cium ni pantat gue kalo lo nyaman sendirian, tiap hari di pepet cewek-cewek mulu, masih bilang nyaman sendirian lo!" ejek Diky membuat Rio bungkam karena nyatanya memang hidup Rio tidak jauh beda dengan Leo yang di segani oleh para wanita-wanita.
.........
Ketika Leo dan Tania mendekati gerbang, Leo mencegah tangan Tania yang hendak berjalan duluan masuk sekolah membuat Tania memnalikkan tubuhnya menghadap Leo.
"Kenapa?" tanya Tania.
"Pulang sekolah ke halaman belakang sekolah ya, ada hal yang mau aku omongin sama kamu." suruh Leo dengan serius hingga Tania mengerutkan dahinya.
"Apa?" tanya Tania penasaran.
"Pulang sekolah nanti aja ya," ucap Leo dan Tania menganggukkan kepalanya patuh kemudian wanita itu berjalan duluan masuk gerbang sekolah.
Di setiap jam pelajaran Tania selalu menunggu akan pulang sekolah, sungguh hari ini menjadi lebih lambat bagi Tania yang sudah tidak sabar akan bertemu dengan Leo di halaman belakang sekolah nanti.
Setelah bel jam istirahat berbunyi, Tania harus sendirian lagi karena Aldy dan ketiga sahabatnya meninggalkan Tania lagi. Ayolah! Wanita itu bisa frustasi juga jika kakaknya itu tak kunjung berbaikkan dengannya.
"Mau sampai kapan coba dia diemin gue mulu kayak gini?" gumam Tania berjalan keluar kelas, wanita itu merasa kesal dengan sikap kekanak-kanakan kakaknya itu.
"Tania!" panggil seseorang pelan tepat di depan Tania membuat Tania mendongakkan kepalanya.
"Kenapa?" tanya Tania karena yang memanggil dirinya adalah anak Ips si culun Kenan.
"Ka-kamu ke mana aja sih, kok enggak pernah ke perpustakaan lagi?" tanya Kenan berbicara dengab mengedip-ngedipkan matanya yang sipit.
"Itu aku udah pinjem buku banyak di perpustakaan jadi aku baca di kelas aja deh," sahut Tania berbohong karena tidak mungkin dirinya mengatakan bahwa selama semingguan lebih dirinya tidak ke perpustakaan karena sering mojok dengan Leo.
"Ooh! Sekarang kamu mau ke mana?" tanya Kenan dan Tania mengedikkan bahunya tidak tahu.
"Kita ke kantin aja yuk," ajak Kenan.
"Enggak laper," sahut Tania melas, dirinya masih dalam mode bad mood karena sikap acuh kakaknya jadi dirinya tidak ada nap*u makan sedikitpun.
"Kamu emang udah makan?" tanya Kenan.
"Belum," sahut Tania.
"Kenapa belum makan?" tanya Kenan.
"Enggak laper, Kenan." sahut Tania lagi.
"Kok enggak laper, emang perut kamu udah penuh?" tanya Kenan membuat Tania semakin kesal karena Kenan memang suka sekali memutar-mutar pertanyaan dan Tania sungguh tidak suka itu tapi dengan penuh kesabaran Tania menghela napasnya pelan.
"Anggap aja kayak gitu ya," sahut Tania tersenyum lebar tapi lebih ke senyum yang di paksakan.
"Abis makan apa emang kok perut kamu bisa penuh sampai enggak laper lagi?" tanya Kenan sungguh membuat amarah Tania ingin meledak-ledak.
"Enggak mood makan," ucap Tania lagi.
"Kenapa emang ...."
"Stop jangan nanya lagi, oke! Kamu kalo laper ke kantin sendirian aja ya, aku mau ke lapangan." ucap Tania pelan lalu ia meninggalkan Kenan begitu saja.
"Kenan, buat gue makin kesel aja deh," umpat wanita itu hendak ke lapangan namun tanpa sengaja mata wanita itu melihat para pria tampan sedang berjalan menaiki tangga sekolah.
"Cogan lewat tuh," gumam Tania tersenyum genit padahal ia sudah punya kekasih namun wanita itu malah tertarik untuk mengikuti para pria tampan itu.
"Gue ngilangin bad mood pake cuci mata aja lah," gumam Tania tersenyum miring.
Diam-diam Tania melangkahkan kakinya mengikuti para pria tampan itu, wanita itu terus menundukkan kepalanya agar terlihat takut pada semua murid yang berpapasan dengannya hingga ketika sampai di rooftop, wanita itu bersembunyi di dekat pintu seraya dirunya cuci mata melihat para pria tampan itu.
"Yang tengah emang idaman banget dah!" gumam Tania tersenyum menikmati pemandangan yang ada di depan matanya itu tanpa sadar di belakangnya ada seorang pria yang mengikutinya sejak tadi, pria itu memutar bola mata jengah saat Tania mengatakan idaman pada salah satu pria tampan di atas rooftop sekolah itu.
Hnya beberapa menit saja pria itu berdiri di belakang Tania kemudian pria itu pergi saat dirinya merasa muak sedangkan Tania masih saja setia menatap para pria tampan itu hingga saat bel masuk kelas berbunyi, wanita itu pun kemudian turun dari rooftop.
.........
Saat pulang sekolah, Leo mengatakan pada kedua sahabatnya bahwa dirinya ingin bertemu dengan Tania sebentar namun sudah tiga puluh menit lebih Diky dan Rio menunggu di kantin bie'em, Leo dan Tania tak kunjung keluar juga dari sekolahan.
"Lama!" desis Rio mulai jenuh.
"Banget!" timpal Diky tiduran di atas motor sportnya.
"Harus banget dia ketemu Tania waktu pulang sekolah? Kenapa enggak jam istirahat tadi aja?" tanya Rio agak kesal karena dirinya ingin cepat-cepat pulang namun jika mereka meninggalkan Leo, takutnya Leo di incar oleh anak-anak Sinara High School Internasional.
"Samperin aja gimana?" tawar Diky turun dari motornya, pria itu juga merasa jenuh menunggu Leo yang tak kunjung kembali.
"Lo tahu di mana mereka?" tanya Rio.
"Tahu dong, masih di sekolahan juga." ucap Diky.
"Ya udah ayok." ajak Diky sehingga Rio bangkit daru tempat duduknya dan mereka berdua berjalan masuk ke sekolah untuk mencari keberadaan Leo dan Tania.
.......
.......
...::: Bersambung :::...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Ratna Kurniati
payah si taniA
2021-01-09
1
Intan Putri
apa bener ini taruhan leo ya dapatin tania
2021-01-06
0
Intan Putri
apa bener ini taruhan leo ya dapatin tania
2021-01-06
0