Alessia hamil

Alessia membuka kelopak matanya, melihat ruangan putih disekitarnya. Alessia melihat ibu mertuanya Bella sedang menangis dirangkul Luis juga ada Leon disana, mereka berbicara dengan seorang dokter berumur setengah baya, samar samar dia mendengar tentang kehamilan.

"Jadi menantu saya hamil dok?" tanya Bella.

"Iya bu Bella, bu Alessia sedang mengandung 4 minggu. Kehamilannya masih sangat muda, saya harap kecelakaan ini tidak mempengaruhi kehamilannya" kata dokter.

"Leon sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah" kata Luis.

Alessia memegang perutnya yang masih datar, dia hamil? Alessia ingin melihat ekspresi wajah Leon tapi dia tak bisa melihatnya, posisi Leon membelakangi Alessia jadi dia tak bisa melihatnya.

"Mana cucu ku? Bagaimana cucuku" kata Sebastian yang baru tiba dirumah sakit.

"Masih belum siuman kek" kata Leon.

Alessia langsung menutup matanya berpura pura masih tak sadarkan diri.

Sebastian melihat Alessia dengan sedih..

"Kenapa Alessia bisa kecelakaan?" Tanya Sebastian pada Leon.

"Tadi pihak kepolisian membawa Alessia kerumah sakit, Alessia mengalami kecelakaan tunggal. Kakek tenang saja yaa sebentar lagi Alessia akan sadar" kata Leon dengan suara lembut pada kakeknya.

Alessia tak tahan jika harus berpura pura tidur, dia akhirnya membuka matanya...

"Alessia kamu sudah siuman nak" kata Bella langsung memegang tangan Alessia.

"Bagaimana keadaanmu sayang? Apa ada yang sakit?" Tanya Sebastian dengan sedih dan khawatir.

Dokter langsung menghampiri Alessia dan memeriksa keadaannya.

"Alessia kenapa kamu diam saja, ini mama nak. Kamu baik baik aja kan nak?" Kata Bella dengan khawatir.

Dokter masih terus memeriksa Alessia dengan serius lalu menanyakan beberapa hal pada Alessia.

"Kamu ingat siapa namamu?" tanya dokter.

"Iya namaku Alessia" jawab Alessia dengan suara pelan.

"Kamu ingat siapa saja yang diruangin ini?" tanya dokter itu lagi.

Alessia melihat mereka satu persatu.

"Iya aku mengingatnya" kata Alessia lalu memalingkan wajahnya tak ingin melihat Leon.

"Sepertinya bu Alessia tak memiliki luka yang serius. Saya ingin melakukan ct scan tapi mengingat bu Alessia sedang mengandung saya...." kata dokter.

"Saya tidak memperbolehkan Alessia melakukan ct scan dok" kata Leon dengan suara tegas.

"Benar dokter Leonard, saya mengerti paparan radiasi dapat menimbulkan bahaya terhadap janin yang sedang dalam kandungan" jelas dokter pada orang tua Leon juga Sebatian.

Sebastian makin sedih melihat keadaan Alessia, Bella menangis dia tak ingin ada hal buruk terjadi pada menantunya.

"Sekarang biarkan bu Alessia beristirahat dulu, tidak boleh terlalu lelah dan banyak berfikir. Nanti saya akan kembali memeriksa keadaannya" kata dokter lagi.

Orang tua Leon dan Sebastian keluar dari ruang rawat Alessia tapi tidak dengan Leon. Leon masih tetap disana terus melihat Alessia. Leon mendekati Alessia, melihat mata Alessia dan bertanya...

"Apa ada yang sakit?" tanya Leon dengan khawatir.

Alessia hanya diam, dia tak memperdulikan perkataan Leon yang mengkhawatirkannya.

"Maafkan aku sudah membuatmu seperti ini Ale" kata Leon lagi.

"Tinggalkan aku, aku mau sendiri" jawab Alessia.

"Baiklah aku akan keluar, Ale aku akan selalu bersamamu. Sekarang kamu beristirahatlah, nanti aku akan datang lagi" ujar Leon dengan lembut.,

Leon keluar kamar Alessia, dia berdiam diri di dalam ruang praktiknya. Dia merasa sangat bersalah pada Alessia, dia yang menyebabkan ini semua. Seandainya dia menolak untuk bertemu Cassy tentu Alessia tak akan salah paham dan menjadi seperti ini keadaannya.

*************

Sudah tiga hari dia dirumah sakit, Bella, Luis, Sebatian, Gisel juga Wendy dan Joy selalu bergantian menjaga Alessia, begitu juga dengan Leon selalu datang setiap hari.

Alessia tak mengetahui apa Leon khawatir atau tidak. Dia bersikap biasa saja, dia selalu tidur tiap hari dirumah sakit menemani Alessia, tak ada hal penting yang mereka bicarakan hanya Leon yang selalu menanyakan kabar Alessia, menanyakan makanan apa yang Alessia inginkan, memberikannya vitamin dan mengecek semua perkembangan kesehatan dan memeriksa luka dikepala Alessia.

Bella juga selalu datang tiap hari kerumah sakit, membawa Alessia hasil masakannya dan selalu menghibur Alessia. Bella menceritakan masa kecil Leon, Liam dan Alessia saat mereka sering berkunjung dirumah Alessia.

"Kamu tau saat itu umurmu 5 tahun, Liam sering sekali mengganggumu. Saat itu kamu membuat rangkaian bunga melihat Leon datang kamu langsung memberikannya bunga tersebut, kamu ingat ga perkataanmu pada Leon?" kata Bella menceritakan masa kecil mereka.

"Apa yang aku lakukan ma?"

"Kamu mengatakan "kak Leon aku mau menikah denganmu, jadikan aku istrimu yaa" kamu sangat lucu sekali Ale"

"Benarkah ma aku meminta Leon untuk menikahiku?"

"Tentu saja akhirnya kamu menikah kan dengan Leon dan kamu tau ga apa yang dilakukan Liam?"

Alessia menggelengkan kepalanya, dia benar benar tak mengingat kejadian masa kecil mereka.

"Liam sangat marah dan merusak rangkaian bunga yang kamu buat. Kamu menangis dan Leon langsung menggendongmu lalu memberikanmu coklat, Leon bagaikan pelindungmu"

Alessia tertawa ternyata Liam dari dulu memang suka menganggunya dan sampai dia dewasa Liam juga melakukan hal yang tak baik padanya. Dulu Leon bagaikan seorang pelindung dan selalu membuat Alessia bahagia tapi sekarang Leon berubah menjadi orang yang paling menyakitinya.

Leon mendengar dari balik pintu perkataan mama nya tentang Alessia. Leon teringat Alessia gadis kecil yang dulu sering berlari mendekatinya, gadis kecil yang selalu mengadu tentang Liam. Liam sering menganggu Alessia dan Leon lah yang selalu menjadi penolongnya, mengusap air mata Alessia tapi sekarang dia lah yang menjadi penyebab Alessia menangis .

Alessia kembali dari rumah sakit dan kembali kerumahnya, mbak Susi menyambut Alessia dengan bahagia juga khawatir, mbak Susi sudah mengetahui tentang kecelakaan Alessia. Awalnya Bella memaksa meminta pada Leon agar Alessia tinggal dirumahnya tapi Leon tak memperbolehkannya. Alessia merasa lega Leon tak menyetujui permintaan ibu mertuanya itu, Alessia takut jika dia tinggal dirumah mertuanya akan bertemu Liam.

"Kamu harus banyak istirahat dulu yaa... Jangan kuliah dulu sampai kamu benar benar sehat. Ingat kamu sedang mengandung tak boleh terlalu lelah" ujar Leon dengan lembut.

Alessia tak menjawab dia hanya ingin sendiri, tiba tiba Leon memeluknya, Alessia hanya bisa mematung dengan perlakuan Leon padanya. Leon mengecup kening Alessia dengan pelan, melihat Alessia dengan pandangan yang berbeda, sangat berbeda seakan takut kehilangan Alessia.

"Aku pergi kerumah sakit dulu yaa, jika ada sesuatu segera hubungi aku. Jangan lupa untuk makan nanti aku akan meneleponmu untuk memastikan kamu makan, jangan lupa minum vitamin dan penguat janin" kata Leon lalu memeluk Alessia lagi.

Alessia menganggukan kepalanya mendengar perkataan Leon, dia tak menyangka Leon bisa sangat lembut dan begitu memperhatikannya.

Selepas Leon pergi Alessia menangis, dia menangis sendirian dikamarnya. Dia masih ingat dengan kejadian Leon bersama Cassy, Alessia takut kehilangan Leon. Pernikahan mereka hanya pura pura dan sekarang Cassy wanita yang Leon cintai sudah kembali. Sakit sekali perasaan Alessia, dia mencintai Leon.

Cinta ini tumbuh berkembang di dalam hatinya tanpa bisa dia tolak...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Krisna New

Krisna New

aku ga suka type laki2 yg ga tegas
pilih salah satu balikan ke mantan atau pilih istri jgn egois ga ada satu pun wanita yg mau berbagi pisang

2021-03-29

0

Dewa D

Dewa D

Kok baru cap 18 sih di sebelah udah up 30 pokok nya di tunggu ceritanya

2020-06-01

0

Ahmad Rozaq

Ahmad Rozaq

lanjuut trus kutunggu ys

2020-06-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!