Penyesalan

Alessia terbangun saat merasakan sinar matahari pagi menyinari wajahnya. Alessia menggerakan tubuhnya yang terasa sangat lelah dan kepalanya pusing.

Alessia teringat tadi malam dia berhubungan seksual dengan Leon tapi dimana Leon sekarang. Leon tak ada di ranjang, Alessia mendengar suara gemericik di kamar mandi dia yakin Leon pasti sedang mandi.

Leon sangat kesal menahan amarahnya sendiri dibawah guyuran air. Kenapa dia bisa berbuat hal sebodoh itu, melakukan hubungan intim dengan Alessia? Walau sebenarnya dia juga menikmati kejadian tadi malam, apa lagi dia merupakan pria pertama untuk Alessia tapi dia juga kasian pada Alessia. Dia bingung harus bagaimana bersikap di depan Alessia.

Alessia berada dikamar juga memikirkan apa yang telah dia lakukan. Berhubungan intim dengan Leon dan melepaskan keperawannya untuk Leon, bahkan Leon saja tidak mencintainya.

Alessia sibuk dengan pemikirannya sendiri sehingga tak menyadari Leon sudah keluar dari kamar mandi.

"Kamu ga mandi" tanya Leon dengan datar.

"I..iya aku mau mandi" jawab Alessia gugup. Dia sangat gugup dihadapan Leon.

Leon juga sama dia merasakan kegugupan dihadapan Alessia tapi dia memilih untuk bersikap dingin seperti tak ada kejadian apapun diantara mereka.

**********

Leon dan Alessia hanya saling diam di dalam kamar, memesan makanan di dalam kamar.

Alessia dan Leon makan dalam diam.

Saat Alessia melihat Leon pikirannya kembali mengingat kejadian tadi malam, mengingat bagaimana dia mendesah dibawah Leon. Alessia mengeleng gelengkan kepalanya sendiri berusaha untuk tidak mengingat kejadian tadi malam.

"Kamu kenapa? Kok geleng geleng kepala sendiri. Apa ini tentang tadi malam..." kata Leon yang akhirnya membahas kejadian malam itu.

"Kita mabuk" jawab Alessia singkat.

"Ya kita mabuk" jawab Leon tak bersemangat.

"Ale.. aku..."

"Aku apa? Kamu mau mengatakan kalau tadi malam adalah kesalahan gitu!!" kata Alessia dengan angkuh. Dia takut... dia takut sakit hati kalau Leon akan kalau tadi malam adalah kesalahan.

"Bukan seperti itu" Leon berkata dengan perlahan.

"Lalu seperti apa?"

"Please Ale... dengarkan dulu penjelasanku, aku belum selesai bicara"

"Yaa sudah bicara lah.. aku sekarang mendengarkanmu" kata Alessia melihat Leon kesal.

"Ale maaf... aku tak tau kalau tadi malam aku pria pertama bagimu" kata Leon dengan menyesal.

"kita mabuk" kata Alessia mengulang kata katanya lagi.

"Iya kita mabuk" ujar Leon pelan.

Mereka kembali diam...

"Aku kira kamu..."

"Kamu kira aku apa? sudah tak perawan lagi? Sudah ku katakan tak usah dipikirkan, lagi pula nanti anehkan jika kita bercerai dan aku masih perawan. Aku berencana akan menikah lagi saat kita sudah bercerai dan statusku menjadi janda jadi wajar jika aku sudah tak perawan" jawab Alessia dengan dingin. Dia tak mau kelihatan seperti wanita lemah, mencoba menguatkan perasaannya sendiri.

Alessia berdiri dia ingin keluar kamar.

"Kamu mau kemana?" tanya Leon.

"Bukan urusanmu" jawab Alessia dengan dingin.

Alessia memilih berjalan jalan sendiri di sekitar hotel sambil mencoba menenangkan pikirannya. Berkali kali Leon menghubungi ponselnya tapi Alessia tidak menghiraukannya.

Alessia menutup mata menikmati hembusan angin menerpa wajahnya, duduk sendiri di bangku taman. Alessia menyadari ada seseorang yang duduk disampingnya tapi dia tak memperdulikannya tetap memejamkan matanya.

"Hembusan angin... dia sepertimu bisa dirasakan tapi tak bisa dimiliki" ujar seorang pria.

Alessia menyerengitkan dahinya, suara pria ini seperti dia kenal...

Alessia membuka matanya melihat pria yang duduk disampingnya.

"Siapa kamu?" tanya Alessia.

"Kita bertemu lagi Alessia" kata pria itu dengan senyum diwajahnya.

"Kamu.. kamu" Alessia membulatkan matanya. Dia pria itu, pria yang melakukan pelecehan padanya.

Wajah Alessia berubah, dia ketakutan, tubuhnya bergetar.

************

Alessia terbangun di ranjang hotel, sejak kapan dia berada disini?  Seingatnya tadi dia bersama pria yang pernah melakukan pelecehan padanya lalu dia tak mengingat lagi apa yang terjadi padanya. Kemana pria itu? Alessia ketakutan semoga dia tak akan pernah bertemu lagi dengan pria tersebut. Alessia melihat Leon yang tertidur sambil duduk di sofa dekat ranjang.

"Leon.." panggil Alessia.

Leon membuka matanya saat mendengar suara Alessia.

"Kamu sudah bangun?" tanya Leon.

"I..iya aku kenapa bisa disini"

"Kamu ditemukan pingsan di taman oleh petugas hotel, aku sudah memeriksamu. Tak ada masalah mungkin kamu hanya kelelahan"

"Terima kasih Leon, sebaiknya aku pindah tidur ke sofa"

"Jangan kamu disini saja biar aku yang di sofa" ujar Leon dan tersenyum lembut ke Alessia.

"Makan dulu ya" Leon mengambilkan makanan yang sudah dipesan terlebih dulu untuk Alessia.

Alessia merasa canggung saat Leon menyuapi dia makan walau sudah berkali kali Alessia menolaknya tapi Leon tetap menyuapinya. Leon memberikan vitamin ke Alessia setelah itu menyelimuti tubuh Alessia saat dia mau tidur.

Alessia melihat Leon dengan heran, Leon berbeda lagi. Dia berubah lagi menjadi berbeda, terkadang Leon lembut terkadang dia egois.

"Leon tidurlah disini"

"Aku disini aja"

"Aku ga apa apa kok kan ada ini dan ini" kata Alessia sambil menunjuk bantal dan guling yang ada dihadapan mereka.

"Jangan salahkan aku jika nanti ada yang meminta lebih" kata Leon dengan pelan.

"Kamu bilang apa?" tanya Alessia yang tak mendengar perkataan Leon, dia masih sibuk menyusun bantal dan guling sebagai pembatas.

Leon merasa Alessia aneh menyusun berbagai macam bantal dan guling sebagai pembatas, untuk apa juga dia melakukan itu. Mereka juga sudah melakukan hubungan intim sepertinya hal tersebut sia sia.

"Sudah selesai sekarang saatnya tidur" Alessia berteriak senang melihat hasil karyanya.

Leon tersenyum melihat Alessia, wajah Alessia sangat lucu saat dia berteriak dengan gembira.

Mereka tidur dengan nyaman di atas ranjang.

Alessia menggerakan badannya, dia merasa tangan Leon memeluk erat tubuhnya dengan salah satu tangan memegang payudaranya.

"Aduh nih orang kesampetan dalam kesempitan deh" kata Alessia dalam hati.

"Leon tanganmu" kata Alessia dengan pelan.

"Ssstttt" Leon bukannya melepaskan tangannya tapi malah meremas payudara Alessia.

"Aaah Leeeoooon" suara desahan keluar dari bibir Alessia.

Leon langsung menciumi tubuh Alessia dengan bernapsu sementara tangannya menyelinap masuk ke bagian bawah tubuhnya. Tangan Leon menyentuh dengan lembut organ intimnya yang sudah basah.

Leon melihat wajah Alessia, dia ******* bibir Alessia sambil memasukan pelan pelan juniornya ke dalam inti Alessia. Gerakan Leon sangat perlahan membuat Alessia menikmati setiap gerakan pinggul Leon yang maju mundur memasukan juniornya di lubang kenikmatan Alessia.

*************

Lagi lagi Alessia terbangun sendirian, Leon sudah tak ada diranjang tapi suara gemericik air dikamar mandi membuatnya lega tapi juga malu. Percintaan tadi malam mereka lakukan dalam keadaan sadar dan tidak mabuk.

Leon keluar dari kamar mandi, Alessia terpanah melihat Leon. Baru kali ini dia dengan sadar melihat tubuh Leon yang atletis.

"Kamu sudah bangun.. cepetan mandi setelah itu kita jalan jalan" ajak Leon.

"Benarkah? Asyiiik jalan jalan" teriak Alessia dengan semangat.

***********

Leon dan Alessia berjalan jalan berdua menikmati kota Bangkok. Leon merangkul pundak Alessia seakan takut wanita itu pergi jauh darinya, Alessia tak mempermasalahkannya malah merasa sangat nyaman berada dalam dekapan Leon.

"Aku lapar" rengek Alessia dengan manja pada Leon.

"Kita cari tempat makan istriku yang manja" kata Leon mencubit hidung Alessia.

"Terima kasih suamiku" balas Alessia.

Mereka makan di salah satu restoran yang Alessia cari di google.

"Aku harap makannya beneran enak" kata Alessia dengan antusias setelah memesan makanan dari buku menu.

Leon gelisah, dia merasa tak nyaman berada di restoran tersebut. Alessia memperhatikan semua tingkah laku Leon.

"Kamu kenapa?" tanya Alessia.

"Aku tidak biasa makan ditempat yang terlalu ramai" kata Leon dengan pelan.

"Kamu tak nyaman disini? Kenapa ga bilang dari tadi, kita kan bisa pindah cari restoran yang lebih sepi"

"Aku ga mau melihat wajahmu kecewa, kamu kan penasaran dengan rasa masakan di restoran ini"

"Tapi bukan seperti Leon, kita pindah aja"

"Ga usah, ga apa apa. Maaf aku tak bermaksud demikian"

"Kamu yakin tak masalah?"

"Aku yakin"

Alessia dan Leon makan siang bersama sambil tanpa rasa canggung lagi. Tiba tiba ponsel Leon berbunyi...

Leon tak memperdulikannya tetap asyik makan bersama Alessia.

"Leon ponselmu berbunyi terus" kata Alessia.

"Biarkan saja kan aku memang cuti 3 hari" jawab Leon.

"Berarti besok kita pulang yaa" wajah Alessia berubah dia kecewa.

"Apa mau diperpanjang lagi?" tanya Leon.

"Bisa kah?"

"Bisa, Kamu hubungi saja mama. Kalau kamu yang minta cuti ku diperpanjang tentu mama tidak akan keberatan, rumah sakit kan milik keluargaku"

"Siap pak dokter"

Leon tertawa lagi dengan tingkah Alessia walau baru menikah selama tiga hari tapi dia merasakan hidupnya lebih berbeda jadi lebih banyak tertawa. Alessia selalu tertawa dan suka bercanda menceritakan hal hal konyol membuat Leon bisa tertawa dengan lepas saat bersama Alessia.

Alessia sangat berbeda dengan Cassy, Cassy wanita lebih dewasa, serius jarang bercanda dan tertawa lepas tanpa beban seperti Alessia.

Perkerjaan Cassy sebagai staff manager di GL company membuatnya menjadi lebih serius. Leon dan Cassy sudah berpacaran selama 5 tahun, sifat mereka berdua hampir sama. Hubungannya dengan Cassy tak seperti hubungannya dengan Alessia.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Kusdiawati Rezarasya

Kusdiawati Rezarasya

Suka .
🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗

2020-11-27

1

Nelfi Erawati

Nelfi Erawati

adik pak dokter di Bangkok juga ya? itu dia yg jumpa ditanam hotel

2020-09-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!