Perjodohan

Alessia menangis disamping ranjang pasien VVIP di salah satu rumah sakit swasta terbaik di ibu kota.

"Kakek... kakek bangun... aku janji akan jadi anak yang penurut tidak membantah omongan kakek lagi. Bangun kek" Alessia memegang tangan kakeknya dengan erat. Sakit sekali hati Alessia melihat kakeknya terbaring lemah tak berdaya di ranjang pasien.

"Tante kita bawa aja kakek pengobatan di luar negeri biar lebih baik dan bisa cepat sembuh"

"Ale tenang pak Sebastian pasti akan sehat. Tadi kena serangan jantung. Kamu yang sabar yaa sayang" kata Gisela dengan lembut.

Gisela sedih melihat keadaan ini. Gisela wanita berumur paruh baya adalah asisten dan sekretaris pribadi Sebastian. Gisela dulu sahabat Megan ibu Alessia, Gisela membantu Sebastian dan Anita membesarkan, merawat dan menjaga Alessia dari umur 6 tahun sampai diusianya sekarang 20 tahun. Gisela sempat menikah namun akhirnya bercerai, Mantan suami Gisela menceraikannya karena tidak bisa memberikan keturunan. Jadilah Gisela sangat menyayangi Alessia seperti putrinya sendiri.

"Nanti kalau pak Sebastian sudah makin membaik kita bawa berobat keluar negeri yaa" Gisela membelai lembut punggung Alessia.

"Terima kasih tante. Tante memang yang terbaik" Alessia memeluk tante nya dengan erat.

Sudah seminggu Sebastian dirawat di rumah sakit, Alessia juga selama seminggu tidak berangkat kuliah. Dia fokus menemani kakeknya, hanya tinggal kakeknya saja didunia ini. Wendy dan Joy bergantian datang dan menemani Alessia dirumah sakit juga membawa beberapa tugas kuliah agar Alessia tak ketinggalan kuliah.

"Terima kasih Wen, Joy tanpa kalian apa lah aku ini cuma remukan rempeyek yang ada udang dibalik tepung" Alessia memeluk kedua sahabat dekatnya itu. Mereka bersahabat dari mereka masih sekolah sampai kuliah. Joy teringat tentang Steve yang terus menerus bertanya pada Joy dan Wendy kemana Alessia.

"Ale sewaktu kamu ga masuk tuh si Steve nanyain kamu terus loh, bikin aku makin sebal setengah hidup dengan kelakuan si Steve" Joy jengkel dengan kelakuan Steve.

"Ngapain tuh mahluk hidup nanyain aku?" Alessia menyerengitkan dahinya.

"Lah kamu nanya aku trus aku nanya sapa dong, memang kamu ada masalah apa sih sama tuh mahluk?" tanya Joy yang penasaran, Wendy yang mendengarkan juga ikut penasaran.

"Apa yaa..... Alessia masih berfikir dia buat masalah apa dengan Steve ..." aku inget, pas aku ngantuk banget trus gue mau ke toilet kan malah nabrak si Steve itu. Orangnya yaa ampun sombong banget bikin jengkel. Aku berantem mulut gitu lah sama dia, merasa sok terkenal dia, kalau dia terkenal pasti dong aku tau. Lah ini aku aja ga tau" Alessia menjelaskan dengan semangat perjuangan tentang pertengkarannya dengan Steve.

"Kayaknya cuman kamu aja deh Le yang ga tau siapa Steve di kampus kita, walau itu cantik yaa Le tapi pergaulan kurang luas. Kayak aku dong semua cowok cakep di kampus kita aku tau" Wendy berkata dengan semangat juga.

"Aah peduli amat sama Steve.. Steve itu"

"Sstt jangan gitu Le, biasa aja kamu jatuh cinta sama tuh orang loh" Wendy tertawa meledeki Alessia.

Mereka terus bercanda dan tertawa bersama persahabatan mereka terjalin manis dan saling mendukung satu dengan yang lain. Mereka punya rules sendiri dengan persahabatan mereka yaitu tak akan pernah berpacaran dengan mantan pacar sabahat mereka karena bila itu terjadi akan menyakiti sahabat mereka sendiri.

*•*•*•*•*•*•*•*•*

Akhirnya keadaan Sebastian semakin membaik dan keluar dari rumah sakit. Alessia sangat senang kakeknya sudah sehat kembali, Sebastian beristirahat dirumahnya. Beberapa kolega dan para atasan perusahaan mengunjungi Sebastian dirumahnya. Alessia mengawasi orang orang yang datang walau ada Gisel yang membantunya.

Saat Alessia berada di taman belakang rumah seorang pria yang dia kenal menghampirinya. Luis Geraldo pria setengah baya itu menghampiri Alessia.

"Apa kabarmu Alessia?" tanya Luis.

"Baik om. Terima kasih" jawab Alessia dengan sopan.

"Paa, apa itu Alessia" tanya seorang wanita yang seumuran dengan Luis datang menghampiri mereka.

"Iya ma ini Alessia anak Megan dan Harry" jawab Luis.

Alessia sekarang mengerti ini istri dari Luis Geraldo.

"Yaa ampun Ale kamu cantik sekali persis seperti mama mu" wanita itu melihat Alessia dengan seksama.

"Maaf tante siapa ya?" Alessia merasa heran dengan perlakuan istri dari Luis Geraldo ini.

"Ooh maaf tante belum mengenalkan diri tante padamu. Nama tante Bella Geraldo istri dari om Luis, tante sahabat mama mu Megan"

"Tante mengenal mama saya?" Alessia menjadi penasaran.

"Tentu saja sayang..."

Alessia dan Bella akhirnya duduk bersama, Bella menceritakan tentang hubungannya dengan Megan mama Alessia. Alessia jadi mengerti kenapa Luis Geraldo selalu mengatakan Alessia cantik dan Bella Geraldo juga mengatakan hal yang sama. Mereka dulu sahabat mama dan papa Alessia.

"Seandainya dulu......" Bella menangis teringat dengan Megan.

"Ma sudahlah ma.. liat anak Megan dan Harry sangat cantik dan sudah dewasa. Semoga janji kita dulu pada Harry bisa kita wujudkan. Aku yakin Leon pasti menyetujuinya" kata Harry pada Bella.

Alessia menjadi bingung, siapa lagi Leon mungkin salah satu sahabat orang tuanya.

"Iya pa.. mama akan sangat bahagia bila hal itu terjadi. Liat lah Alessia sangat sempurna cocok banget yaa pa" Bella yang tadinya menangis sekarang tersenyum melihat Alessia.

Alessia hanya membalas senyum juga pada Luis dan Bella. Dia tak mengerti maksud mereka yang penting bagi Alessia bersikap hormat dan menghargai orang lain itu penting.

Luis dan Bella sekarang berada di ruang kerja Sebastian. Alessia menjadi penasaran, Luis waktu itu tengah malam datang ke rumahnya dan berbicara di ruang kerja kakeknya juga. Alessia berusaha menguping dari balik pintu mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan. Walau tidak terlalu jelas tapi Alessia mendengar tentang perjodohan.

"Siapa yang mau dijodohkan yaa"  pikir Alessia.

Lalu terdengar lagi suara tertawa Sebastian dan Luis juga Bella. Mereka sepertinya sudah ada kata sepakat, Alessia segera bersembunyi saat mendengar suara langkah kaki menuju pintu keluar dari ruang kerja Sebastian. Luis dan Bella akhirnya berpamitan pulang, Sebastian mengantarkan mereka sampai ke pintu utama rumah mewah tersebut.

Tak lama Sebastian menyuruh salah satu asisten rumah tangga memanggil Alessia. Alessia keluar dari tempat persembunyiannya untuk menemui Sebatian kakeknya.

Tok..tok...

"Masuk"

"Maaf kek memanggil aku yaa" Alessia berjalan dengan santai mendekati kakeknya.

"Iya Le... besok malam ikut kakeknya untuk pertemuan keluarga" Kata Sebastian pada Alessia.

"Ada acara pertemuan keluarga apa kek" tanya Alessia penasaran.

"Acara perjodohan kamu dengan anak teman papa mu Luis dan Bella Geraldo" Sebastian berkata dengan tegas.

"Apa kek? Perjodohan?? Aku yang mau djodohkan kek?" tanya Alessia tak percaya.

"Iya cucu ku sayang... besok jam 7 malam kita ke restoran Mozaic untuk bertemu mereka dan tidak ada penolakan atau alasan apapun"

"Tapi kek..."

"Tak ada tapi tapi an. Kamu besok harus mau Ale, kakek harap kamu mengerti" suara Sebastian berubah yang tadinya lembut menjadi lebih tegas.

"Baiklah kek" Alessia berkata dengan tak semangat. Dia terpaksa harus mengikuti keinginan kakeknya.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!