Terpaksa Menikahi Sang Dokter

Terpaksa Menikahi Sang Dokter

Pulang malam

Masa muda harus dinikmati dengan berbagai pengalaman juga petualangan. Dan itu yang dilakukan Alessia sekarang. Dia sedang berjingkrak jingkrak, menggerakan badannya dan bersenandung mengikuti alunan music EXO. Alessia menonton konser EXO dengan Joy dan Wendy.

"Suho i love you" teriak Joy saat melihat Suho berjalan dari atas panggung menuju tempatnya berdiri.

"Loh Sehun mana, eeh itu Sehun... Sehun" teriak Alessia tak mau kalah dari Joy.

Makin histeris Alessia berteriak saat Sehun seperti melihatnya.

"Sehuuun ooh my god Sehuuun" teriak Alessia makin keras.

"Woi keras amat sih teriaknya, sumpah berisik banget" ujar Wendy kesal dengan teriakan Alessia.

"Apaan sih, biasa aja kali... Namanya juga konser bebas dong mau teriak teriak juga" jawab Alessia tak kalah kesal dengan Wendy.

"Terserah dah, eeeh itu Kai... Kai marry me kai" Wendy juga berteriak saat melihat Kai menuju arahnya.

"Astaga cakep amat ya, mata aku bagaikan kena vitamin A" Joy masih bersemangat.

"Cakepan Sehun dong" kata Alessia tak mau kalah.

"Cakepan Suho" jawab Joy.

"Iiish apaan sih pada berantem cuma gara idol, asal kalian tau yaa yang paling cakep dan sexy itu cuman Kai" ujar Wendy.

"Terserah dah, bagi aku Sehun, bagi Joy Suho, bagi Wendy Kai jadi sesama EXO L jangan saling tikung dan saling support demi idol kesayangan kita" Alessia berucap dengan bijak pada Wendy dan Joy.

Mereka melihat Alessia dengan heran, sejak kapan Alessia mendadak bijak.

"Iya.. iya hidup EXO" teriak Joy dan Wendy bersamaan.

Alessia, Joy dan Wendy kembali menikmati konser EXO...

*********************************

Tanpa terasa sudah waktu sudah menunjukan jam 1 pagi dini hari.

"Gila aku ga akan melupakan konser mereka deh, sumpah keren banget" ucap Alessia yang masih tersenyum teringat konser tadi.

"Iya sama aku juga" kata Wendy senyuman yang tak lepas dari wajahnya.

"Ale tumben banget kamu bisa keluar sampe jam 1 pagi, ga dimarahin kakek Sebastian pulang jam segini?" tanya Joy pada Alessia.

"Mati aku" Alessia kebingungan, dia belum pernah pulang sampai selarut ini. Pulang jam 11 malam saja dia pasti sudah kena omelan dan amarah Sebastian Javier kakeknya.

Sepanjang perjalanan pulang bibir Alessia tak berhenti bergerak.

"Le kenapa mulut mu komat kamit terus kayak mbah dukun lagi baca mantra sih" ujar Joy heran melihat Alessia.

"Enak aja bilang aku kayak mbah dukun lagi baca mantra. Aku lagi baca doa ini berharap kakek udah tidur dan ga tau kalau aku belum pulang. Pusing aku" Alessia merasa gelisah sendiri.

Sebastian Javier kakek Alessia sangat protektif pada dirinya, menjaga dan melindungi Alessia. Sebastian juga sangat memanjakan Alessia, Alessia dari umur 2 tahun sudah tinggal bersama kakeknya. Kedua orang tua Alessia sudah meninggal karena kecelakaan mobil dan hanya Alessia yang selamat dari kecelakaan tersebut. Semenjak kejadian tersebut Sebastian menjadi sangat protektif dan menjaga Alessia.

Teman teman Alessia menurunkan dirinya tidak terlalu jauh dari rumahnya, berharap kakeknya sudah tidur dan tidak menunggu dia pulang. Alessia membuka pintu dengan sangat perlahan, matanya melihat di sekeliling rumah dan tak ada kakeknya. Alessia menarik napasnya dengan lega saat sudah berada dikamarnya dan berteriak kecil.

"Aaah berhasil"

Alessia merasakan padanya terasa sangat lelah setelah menghabiskan waktu dengan berjoget joget jingkrakan tak jelas. Membersihkan wajahnya dan berganti pakaian tidur tapi lagi lagi ada masalah yang muncul, perut Alessia berbunyi. Cacing cacing diperutnya berdemo untuk diberi makanan, Alessia melihat jam sudah jam 2 dini hari, ini sudah lewat dari jam makan malamnya. Alessia mencoba memejam kan matanya membiarkan rasa lapar yang di deranya. Tapi tetap tak bisa di malah tak bisa tidur, Alessia memutuskan untuk ke dapur, di dapur dia membuka kulkas melihat ada apel disana. Alessia menggigit buah Apelnya dengan santai dan sambil memejamkan mata. Rasa kantuk sudah menderainya, lelah tapi lapar. Alessia tiba tiba merasakan seperti ada yang lewat tapi memilih tak memperdulikannya dan melanjutkan menggigit buah apelnya, Alessia merasa ada yang memperhatikannya menjadi gelisah sendiri. Dia memilih untuk melanjutkan makan buahnya di kamar.

Alessia melihat lampu ruang kerja kakeknya masih menyala lalu ada seorang pria keluar dari ruang kerja kakeknya, Alessia melihat heran dengan kedatangan orang tersebut yang bertamu sampai tengah malam. Orang tersebut melihat Alessia dengan lembut dan berkata...

"Apa kamu Alessia?"

Alessia menganggukan kepalanya dengan heran pada lelaki tersebut.

"Kamu sangat cantik"

Alessia menyerengit dahinya.

"Maaf anda siapa ya?" tanya Alessia.

"Saya Luis Geraldo. Sekarang kamu sudah besar Alessia dan menjadi seorang gadis yang dewasa. Seandainya kedua orang tua mu masih hidup tentu mereka akan sangat bahagia mempunyai putri sepertimu dan saya permisi dulu karena malam semakin larut" ucap Luis Geraldo pada Alessia.

Alessia hanya terdiam mendengarkan lelaki yang bernama Luis Geraldo berbicara.

Alessia yang masih bingung berjalan menuju kamarnya, dia menaikin satu persatu anak tangga dirumahnya saat sampai di depan kamarnya dan membuka pintu kamar tiba tiba ada yang memeluk Alessia dari belakang, mendekap dirinya dan menutup bibirnya dengan sebelah tangan oleh seseorang. Alessia kaget dia merontak ronta sangat panik dan bingung mendapat perlakuan seperti itu.

"Diam!!" Suara berat seorang pria membentak Alessia. Alessia tak mau diam, dia makin merontak rontakan badannya.

"Diam atau kau akan aku sakiti" ancam pria tersebut. Alessia terdiam lebih baik dia menurut sekarang, dia belum tau maksud pria itu membekapnya.

"Aku akan melepaskanmu tapi kamu harus menurut padaku" ujar pria tersebut masih berada dibelakang Alessia.

"Masuk kamarmu" Alessia memegang handel pintu dan membukanya.

"Matikan lampu kamarmu" Alessia pun mematikan lampu kamarnya.

Semua menjadi gelap, Alessia merasakan hembusan napas lelaki tersebut dibelakang lehernya. Lelaki tersebut memeluk Alessia lagi dari belakang dengan berbeda tidak seperti tadi dengan paksaan.

"Aapaa mau mu" Alessia memberanikan diri bertanya pada lelaki yang tak dikenalnya.

Lelaki itu tak menjawab tapi tiba tiba tangannya masuk ke dalam baju Alessia dan meremas kedua gunung kembarnya.

"Lepaskan aku.. aaah" Alessia mendesah saat lelaki itu menyentuh bagian sensitif Alessia.

"Kumohon lepaskan aku.. please jangan memperkosa aku, kumohon" Alessia mulai menangis dan ketakutan dengan keadaan sekarang ini.

"Jangan menangis atau kau akan kuperkosa sesuai keinginanmu itu" ancam lelaki tersebut. Lelaki itu terus saja menyentuh bagian bagian sensitif Alessia. Alessia mengigit bibirnya berusaha agar suara desahan tak keluar dari bibirnya.

Tak lama kemudian secara perlahan tangan lelaki tersebut mulai mengendur tak lagi menyentuh bagian sensitif Alessia. Lelaki itu juga sudah melepaskan pelukannya dari tubuh Alessia dan keluar dari kamarnya. Tubuh Alessia mendadak kaku, dia sangat shock mendapatkan perlakuan dari orang tak dikenalnya.

Alessia tak bisa tidur, dia sangat ketakutan. Pintu kamar dan jendela dia kunci semuanya. Lampu juga tak berani dia matikan, Alessia sangat takut kejadian itu bisa terulang lagi.

Bersambung.......................

Terpopuler

Comments

Krisna New

Krisna New

baru mampir disini

2021-03-28

0

Noer Indah

Noer Indah

gue udah mampir thoor, cemunguut up nya...💪💪💪

2020-08-03

1

oktabebee

oktabebee

Mampir juga kak di "MAHMUD I LOVE U?"
Makasih kak 🤗

2020-07-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!