Perjodohan 2

Alessia menghubungi Wendy tapi ponsel nya tidak aktif lalu menghubungi Joy. Alessia menceritakan tentang dirinya yang akan di jodohkan dengan anak rekan kerja kakeknya Sebastian.

"Udah lah Le memang kan orang orang kaya sepertimu nikahnya dengan yang sederajat, bukan kayak aku" kata Joy.

"Kok kamu gitu sih Joy, bukan masalah orang kaya atau tidak kaya tapi aku juga manusia Joy. Aku ga mau di jodoh jodohkan kayak gitu" jawab Alessia dengan kesal.

"Ale harusnya kamu bersyukur udah memiliki segalanya masih banyak yang lebih menderita hidupnya, masih banyak orang yang harus berkerja keras demi sesuap nasi. Nah kamu cuma masalah seperti itu aja udah ngeluh terus. Kamu tunangan dan nikah nanti pasti udah jelaskan bibit bebet bobot nya. Kalau aku jadi kamu, aku sih ga masalah" Joy merasa iri dengan keberuntungan Alessia.

Wajah Alessia berubah, dia terdiam benar yang di ucapkan Joy dia harus bersyukur dengan segala yang dia miliki tapi uang tidak bisa menjamin kebahagiaan tapi semuanya butuh uang.

"Sorry Ale aku bukannya mau menyinggung perasaanmu tapi aku hanya ingin mengatakan yang real bukan cuman perkataan manis aja" Joy merasa tak enak mengatakan hal meyakitkan pada Alessia.

"Iya Joy, kamu memang benar aku harus liat realita" Alessia menghela nafasnya dengan berat.

"Le bukannya aku mau ngusir kamu tapi aku mau kerja nih"

Alessia melihat penampilan Joy yang sudah rapi.

"Kerja jam 8 malam? Kerja dimana?" tanya Alessia heran.

"Aku kerja jadi waitress di salah satu club malam Forty floor " jawab Joy.

"Kamu kerja disana Joy? Serius?" Kata Alessia kaget mendengar Joy berkerja diclub malam.

"Iya"

"Tapi kenapa Joy? Kalau kamu butuh uang bilang ke aku, kamu ga harus kerja disana"

"Ga semua orang hidupnya seberuntung kamu Ale dan aku disana jdi waitress bukan wanita penghibur. Udahlah santai aja aku bisa jaga diri"

Alessia tak bisa berkata lagi, dia mengantarkan Joy ke club tempat Joy berkerja.

"Thanks Le udah ngantarin aku, sekarang kamu pulang sana nanti kakek Sebastian nyariin loh"

"Hati hati yaa Joy" ujar Alessia melihat Joy dengan sedih.

Alessia memutuskan untuk segera pulang, dia tak ingin mengecewakan kakeknya lagi. Alessia berharap hari esok akan lebih baik lagi.

*****************

Alessia sudah berada di dalam mobil bersama kakeknya, mereka akan segera berangkat ke restoran mozaic.

"Ale kakek tau kamu terpaksa mau datang kesini tapi tolong hargai Luis dan Bella. Bella adalah sahabat Megan mama mu. Anak mereka bernama Leonard. Tolong jangan buat kakek malu Ale" Sebastian menatap cucu nya dengan lembut.

Diumurnya yang sudah tua dan mempunyai sakit jantung Sebastian ingin memastikan Alessia cucu nya bisa memiliki seorang pendamping yang akan menjaga dan melindungi Alessia.

"Iya kek" jawab Alessia dan memberikan senyumannya pada kakeknya.

Alessia masuk ke dalam restoran yang di maksud kakeknya. Disana sudah ada Luis dan Bella Geraldo juga lelaki yang akan dijodohkan dengannya.

Alessia melihat setiap detail pria yang akan dijodohkan dengannya. Leon tau Alessia mengamatinya dan tak mempermasalahkan itu. Alessia melihat Leon memiliki alis tebal, garis rahang yang sempurna dibalut dengan wajah yang sangat tampan pasti tak akan sulit bagi pria seperti Leon untuk mencari wanita yang akan menikah dengannya.

Alessia ingin tau alasan Leon yang memiliki wajah rupawan pasti dengan mudah mencari wanita yang dia inginkan dan kenapa mau dijodohkan dengannya pasti ada suatu alasan yang Alessia belum tau itu apa.

"Ooh iya Alessia anak tante Leon itu seorang dokter loh di salah satu rumah sakit swasta milik kami" ujar Bella dengan semangat menjelaskan tentang perkerjaan Leon.

"Tapi itu hanya sementara Leon akan memimpin GL company dan melanjutkan kepemimpinanku" ujar Luis.

"Sayang jangan begitu biarkan Leon memilih meneruskan menjadi dokter atau menjadi CEO di GL company. Ingat anak kita bukan cuma Leon tapi ada Liam juga sayang, adik Leon" ujar Bella dengan lembut.

"Walau ada Liam tapi anak itu masih suka seenaknya sendiri. Belum bisa bertanggung jawab, Seperti sekarang entah kemana dia pergi, sibuk dengan teman temannya. Rumah sakit memang milik keluarga kita, aku lebih suka Leon meneruskan perusahaan dari pada Liam" kata Luis tak mau kalah.

"Sayang nanti saja yaa kita bahas, kasian Alessia dia belum mengerti tentang semua ini" ujar Bella lagi.

"Maafkan om yaa Alessia. Leon dulu meneruskan kuliahnya menjadi seorang dokter walau aku menentangnya tapi anak itu sangat keras kepala. Akhirnya aku mengalah dan aku masih menginginkan Leon menjadi penerus perusahaanku" ujar Luis memberikan pengertian pada Alessia.

"Iya om" ujar Alessia sambil tersenyum.

Sekarang Alessia sudah tau ternyata Leon seorang dokter dan memiliki adik laki laki bernama Liam.

"Pak Sebastian sepertinya kita harus meninggalkan Alessia dan Leon berdua aja deh. Biar mereka bisa saling berbincang bincang dan saling mengenal" ujar Bella Geraldo.

"Benar itu Pak Sebastian. Seperti mereka kita tinggalkan dulu" ujar Luis dan mendapatkan anggukan dari Sebastian.

"Alessia tante tinggal dulu kalian berdua yaa supaya saling mengenal" Mereka pun meninggalkan Alessia dan Leon berdua.

Sepeninggalan mereka suasana Alessia dan Leon bukannya makin membaik tapi malah makin hening. Alessia kesal dengan situasi ini, dia memilih untuk membuka pembicaraan mereka duluan.

"Aku suka makan disini, ini salah satu restoran favoritku" Alessia memulai pembicaraan mereka.

"Namaku Alessia Javier dan kamu Leon kan?" tanya Alessia.

Leon masih saja diam seribu bahasa tak menjawab pertanyaan Alessia.

"Sepertinya kamu lagi sariawan ya jadinya memilih untuk diam begitu" Alessia mencoba menebak sifat pria ini sepertinya sangat bertolak belakang dengan sifatnya yang cerewet dan tak bisa diam.

"Aku bukan sariwan tapi lagi malas berbicara" ujar Leon akhirnya bersuara.

"Yaa sudah diam lah kalau begitu ga usah ngomong"

Leon melihat Alessia dengan tak suka, kenapa dia harus dijodohkan dengan wanita seperti Alessia.

"Aku mau bicara sama kamu. Aku ga mau dijodohkan sama kamu" kata Alessia dengan santai.

"Serius kamu ga mau dijodohin sama aku?" tanya Leon dengan serius.

"Apa masih kurang jelas perkataan aku. Iya aku ga mau dijodohin sama kamu

"

"Yaa udah kalo kamu ga mau" Leon berkata dengan santai.

"Baguslah"sahut Alessia.

"Tuh ada kakek mu, bilang aja kalau ga mau dijodohin"

"Seandainya aku bisa bilang ga mungkin aku ada disini"

"Kenapa sih kamu mau dijodohin sama aku?" tanya Alessia.

"Karena aku butuh kamu"

"Butuh gimana maksud mu?"

"Aku minta nomor ponsel mu, besok kita ketemu lagi. Ada yang harus aku omongin ke kamu"

Alessia memberikan nomor ponselnya dan mereka janjian untuk bertemu lagi membahas tentang perjodohan mereka berdua.

"Aku minta tolong sama kamu untuk mengikuti perkataan mama aku sekarang ini yaa, aku ga mau mama aku sedih" Leon berkata dengan pelan.

"Memang harus bagaimana?"

"Pokoknya ikutin aja dulu alur drama ini besok aku jelasin ke kamu"

"Baiklah kalau begitu"

Sebastian, Bella dan Luis sudah kembali duduk dimeja bersama Alessia dan Leon. Walau Alessia dan Leon bersikap biasa demi melihat orang orang yang mereka sayang bahagia.

"Alessia hari ini kamu dan Leon akan langsung bertunangan" Bella melihat Alessia dengan bahagia.

"Apa bertunangan???" Alessia sangat kaget mendengar perkataan Bella.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sulis Daniati

Sulis Daniati

😊😊😊😊😊😊😊😊

2022-11-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!