Bulan madu

Alessia terus menangis...

Leon melihat Alessia menangis, air mata jatuh dipipinya. Leon seakan tersadar dengan apa yang telah diperbuatnya.

Leon merebahkan dirinya disamping Alessia, dia khilaf...

Dia hampir memperkosa Alessia hanya karena tak suka ada pria lain menyentuh Alessia. Entahlah dia cemburu atau apapun itu, dia hanya tak suka ada orang lain yang menyentuh miliknya.

Alessia masih terus menangis, dia tak pernah diperlakukan seperti ini. Direndahkan, dihina dan dikasari oleh orang lain.

"Maafkan aku Ale.. maaf Ale" ujar Leon dengan sangat menyesal.

Leon memutuskan untuk keluar kamar, dia ingin menenangkan diri sejenak. Dia sangat menyesal dengan apa yang diperbuatnya. Alessia hanya bisa menangis...

Tengah malam dia kembali ke kamar hotel melihat Alessia sudah terlelap diranjang, Leon memutuskan untuk duduk di sofa. Alessia tau Leon masuk kamar dan duduk di sofa dan berpura pura tidur.

Keesokan harinya...

Leon tak bisa tidur dia terjaga sepanjang malam sambil terus memikirkan perbuatan pada Alessia, dia harus menyelesaikan masalah mereka.

"Kamu sudah bangun?" tanya Leon saat melihat Alessia bergerak diranjang.

Alessia hanya diam tak menjawab pertanyaan Leon.

"Ale aku benar benar menyesal, perbuatanku diluar kontrol. Maafkan aku" ujar Leon sangat menyesal.

Alessia masih diam...

Leon mendekati Alessia.

"Aku berjanji tak akan berbuat seperti itu lagi padamu. Maafkan aku Ale" ujar Leon benar benar menyesal.

Alessia melihat Leon mencari jawaban dimata Leon, mata Leon benar benar terlihat menyesal atas perbuatannya.

"Aku akan memaafkanmu tapi jangan pernah kamu ulangi lagi perbuatan hampir memperkosaku" ujar Alessia dengan menahan air mata.

"Aku berjanji tak akan pernah mengulanginya lagi,

terima kasih Ale" kata Leon tersenyum melihat Alessia.

Walau ada perasaan ragu tapi Alessia mencoba untuk memaafkan Leon.

Alessia dan Leon bersiap untuk pergi berbulan madu, tiket 3 hari ke Thailand sudah dipesan oleh Leon terlebih dahulu untuk dia berbulan madu bersama Cassy. Sekarang perjalanan bulan madu nya bersama Alessia terpaksa Leon lakukan agar tidak ketahuan pernikahan pura pura mereka.

Alessia dan Leon duduk dikelas bisnis...

Alessia melihat ke jendela pesawat, dia sangat lelah dan mengantuk. Lingkaran hitam terlihat dimatanya, Leon juga sama dia kurang tidur.

"Kamu tidur lah" ujar Leon.

"Aku lelah sekali... dan ini semua salahmu" kata Alessia.

"Aku mengantuk tapi aku tak ingin tidur" rengek Alessia dengan manja pada Leon.

Leon menghela nafasnya, ini lah susahnya menikah dengan gadis masih berumur 20 tahun.

Leon memanggil pramugari...

"Bisa minta kopi untuk kami berdua" ujar Leon saat pramugari mendekatinya.

"Ooh baiklah pak, mau kopi apa pak? Saya akan menyediakannya spesial untuk anda" kata pramugari sambil tersenyum menggoda Leon.

Alessia menjadi kesal, apa apaan pramugari ini senyumnya tampak terlihat begitu cantik seperti ingin menggoda Leon.

"Ini sih ulah mu yang membuatku tidak bisa tidur" kata Alessia dengan suara agak keras agar pramugari  tadi mendengarnya.

"Iya.. maaf aku yang salah" balas Leon.

"Aduh maaf yaa.. kami jadi merepotkanmu mbak pramugari. Kemarin kami baru menikah jadi hari ini kami sangat kelelahan, ooh iya aku ga mau kopi tapi teh aja" kata Alessia sengaja berkata seperti itu agar pramugari tidak melirik Leon.

Pramugari jadi salah tingkah, senyumnya yang tadi begitu cantik jadi berubah menjadi kecut. Di dalam hatinya Alessia bersorak gembira, akhirnya dia bisa membalas pramugari yang genit tersebut.

Mata Leon mendelik pada Alessia, dia sangat kesal dengan apa yang dikatakan Alessia tapi Alessia hanya membalas dengan memberikan cium jauh dengan telapak tangannya.

"Maaf ini minumannya" ujar pramugari dan berlalu pergi dari hadapan Alessia dan Leon.

"Jangan ganggu aku sampai pesawat mendarat" ujar Leon dengan dingin.

"Iiis.. siapa juga yang mau ganggu kamu, aku juga ngantuk" balas Alessia pada Leon.

**************

Mereka sudah berada di kamar hotel....

"Waah kamarnya bagus bangeeet" Alessia berteriak melihat kamar hotel.

"Aku mau tiduuuur lagi" Alessia melompat ke ranjang dan langsung menutup matanya.

"Minggir aku mau tidur juga" usir Leon dan mendorong Alessia sampai terjatuh dilantai.

"Aduuuh sakit!!! Apaan sih kamu main dorong dorong aja" teriak Alessia sambil memegang pinggangnya yang sakit karena menyentuh lantai.

Leon tak memperdulikannya dia tetap melanjutkan tidurnya dengan santai.

"Leon kamu minggir aku mau tidur disini" Alessia menarik tubuh Leon tapi Leon tak bergeming dia tetap menahan tubuhnya diatas ranjang.

"Kenapa kamu pesan kamar dengan satu tempat tidur, kita harus menghabiskan 3 hari disini loh"

"Cassy... dia yang memesan kamar hotel ini, dia ingin kami menghabiskan bulan madu berduaan disini. Kami juga memesan kamar hotel tanpa breakfast tapi sekarang situasinya berbeda..."

"Ooh tentu saja kamu berencana untuk tidak bangun pagi kan. Aku sudah bisa membayangkan rencana jorokmu" ucap Alessia dengan kesal.

"Aku tidak berfikir demikian"balas Leon dengan geli mendengar imajinasi Alessia yang luar biasa.

"Aku dan Cassy berencana mencari makan diluar hotel sambil menikmati udara dipagi hari"

"Hadeeh aku yakin cuma alasan bilang aja kamu pelit" cibir Alessia.

Leon hanya tertawa melihat wajah Alessia yang cemberut. Dia mengambil telepon di meja samping ranjang dan menelpon resepsionis untuk pesan breakfast.

"Kamu mau telepon resepsionis untuk menambahkan breakfast?" Tanya Alessia.

Leon menganggukan kepalanya.

"Ga usah kita bangun agak siangan lalu jalan jalan sambil menikmati wisata kuliner. Sekarang kita pikirkan yang lebih penting aja"

"apa itu?" tanya Leon.

"Ranjangnya" jawab Alessia.

"Mau extra bed?"

"Iya.. aku tak mau seranjang denganmu" Alessia bergidik ngeri, dia teringat lagi kejadian Leon hampir memperkosanya.

"Ga usahlah... nanti papa ku tau loh, bisa jadi masalah" 

"Iya juga sih"

"Sofa. Itu sofa kayaknya empuk" tunjuk Leon melihat sofa yang ada dikamar.

"Iya bener. Kamu pas disitu" kata Alessia dengan gembira.

"Aku?? Sepertinya kamu deh yang pas bukan aku" jawab Leon yang enggan tidur disofa.

"Please deh biasanya laki laki itu yang mengalah, kamu malah egois" sahut Alessia dengan kesal.

"Sekarang jamannya emansipasi wanita, kedudukan wanita dan pria sama sekarang jadi tak ada masalahkan kalau kamu yang tidur disana" sahut Leon dengan santai.

"Sudahlah kita berbagi ranjang aja, tubuh kamu paling cuma seperempat dari besarnya ranjang ini. Masih banyak tempat yang luas. Kita pakai aja pembatas dengan guling dan batal" kata Leon melihat Alessia dengan serius.

Alessia melihat ranjang besar yang nyaman dan empuk itu, dia tak rela jika tubuhnya harus tidur disofa tapi dia juga tak rela harus satu ranjang dengan Leon. Walau pas malam pertama mereka sudah pernah tidur satu ranjang tapi saat ini berbeda.

"Tidak!!! Dari pada aku harus satu ranjang denganmu lebih baik aku di sofa" kata Alessia dengan tak semangat.

"Terserah itu pilihanmu, tidur disini atau disana" kata Leon dengan cuek.

Alessia sangat kesal...

Leon bukan hanya kasar tapi juga sangat egois dan mau menang sendiri, Alessia merasa mungkin ini salah satu yang menyebabkan si Cassy itu pergi meninggalkan Leon.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!