Tak ku sangka

Mereka sudah tiba dirumah Bella dan Luis. Leon langsung masuk dengan terburu buru tanpa menunggu Alessia.

Alessia masuk ke dalam rumah mendengar seperti orang bertengkar dilantai atas. Alessia tak memperdulikannya dia mencari Bella.

Alessia melihat Bella sedang sibuk menyiapkan makan malam bersama dengan beberapa pelayan.

"Ada siapa ma? Kok Leon marah marah diatas"tanya Alessia.

"Itu si Liam udah pulang, biasa mereka selalu bertengkar" jawab Bella.

"Bertengkar karena apa ma?"

"Leon marah si Liam ga datang di pernikahan kalian, sudahlah ga usah dipikirkan mereka memang kayak begitu nanti juga baik dengan sendirinya"

Alessia membantu Bella menyiapkan makan malam.

"Ale panggil Leon dan Liam suruh turun buat makan" kata Bella.

"Iya ma"

Alessia naik ke lantai atas, dia memperhatikan beberapa foto dalam pigura. Walau dia beberapa kali kerumah orang tua Leon tapi dia jarang memperhatikan foto keluarga mereka. Mata Alessia membulat saat melihat foto seorang pria disamping Leon. Pria itu sama dengan pria yang menegurnya waktu di Thailand dan yang melakukan pelecahan padanya.

"Apa pria malam itu Liam? Liam kan adiknya Leon" kata Alessia dengan pelan.

Tubuh Alessia bergetar dia takut...

Bayangan pria itu yang menyentuhnya disaat malam itu tak bisa dia lupakan.

"Ale..." panggil Leon.

"Le..Leon" kata Alessia dengan wajah pucat.

"Kamu kenapa Ale" Leon mendekati Alessia.

"Aku.. aku takut" Alessia memeluk Leon dengan erat.

"Kak ada apa" tanya Liam saat melihat Leon dan Alessia.

"Ga tau ini istriku tiba tiba seperti ini" Leon mencoba menenangkan Alessia.

"Ale aku ingin mengenalkan adikku" kata Leon melihat Alessia.

Alessia masih di dalam dekapan Leon.

"Hai kakak ipar" sapa Liam dengan ramah.

Alessia melihat Liam, suaranya dan wajahnya. Benar pria itu adalah Liam. Alessia merasakan sesak di dadanya lalu tak sadarkan diri dipelukan Leon.

••**••**••**••**••

Leon menemani Alessia yang terbaring lemah di dalam kamarnya, dia melihat wajah Alessia. Leon merasa bersalah pada Alessia, dia mengerti pasti Alessia sakit hati mendengar segala yang dia ucapkan sebulan yang lalu, dia tak bermaksud untuk menyakiti perasaan Alessia.

Dia tak seperti Alessia yang bisa mengekspresikan segala perasaannya secara gamblang, setiap perkataan yang keluar dari bibirnya hanya kata kata menyakitkan walau sebenarnya dia tak bermaksud demikian.

Dalam sebulan ini Leon banyak pikiran dan perkerjaan, dia sengaja pulang tengah malam dan pergi pagi pagi agar tidak bertemu dengan Alessia. Setiap dia pulang dan melihat Alessia tertidur dengan nyaman diranjang membuat Leon ingin membawa Alessia di dalam dekapannya.

Tidur sambil merangkul Alessia merupakan hal ternyaman yang pernah dia rasakan.

••**••**••**••**••

Liam berdiam diri di dalam kamarnya, dia memang pria yang masuk ke dalam kamar Alessia saat malam itu.

Flashback

"Kita mau kemana pa" tanya Liam.

"Kerumah teman lama, kamu ingat Alessia?"

"Hmm Alessia" kata Liam sambil mengingat ingat siapa Alessia.

"Kamu ingat ga mamamu menangis histeris saat tau temannya meninggal kecelakaan. Sampai kita kebingungan menenangkan mamamu yang menangis heboh"

"Ooh iya aku ingat. Dia Ale kan pa? Gadis kecil yang sering aku ganggu dulu"

"Betul sekali. Gadis kecil yang selalu kamu buat menangis, kalian berdua dulu sering bertengkar dan saat Leon datang pasti langsung menempel pada Leon hahaha papa ingat wajahnya yang lucu mengadu pada Leon tentang kelakuanmu" kata Luis sambil tertawa mengingat kenangan lama.

Saat Luis dan Sebatian berbicara di dalam ruang kerja Sebatian Liam menunggu diluar rumah.

Pada saat itu Liam melihat Alessia pulang tengah malam diantar teman temannya. Liam berfikir Alessia pasti pergi tanpa ijin ke kakeknya terlihat dari gerak gerik Alessia yang mengendap endap masuk ke dalam rumah.

Liam juga melihat Alessia keluar dari kamarnya dan masuk ke dapur. Liam memperhatikan tingkah Alessia yang menurutnya lucu. Liam mengikuti Alessia di balik gelap malam, dia hanya ingin melihat Alessia.

Liam memperhatikan wajah Alessia dari jauh, wajah gadis kecil yang sering bersamanya dulu sangat cantik, dia ingin memiliki Alessia.

Tiba tiba muncullah ide gila, dia ingin menganggu Alessia.

Liam mendekat Alessia... dia memeluk Alessia dari belakang, mendekap Alessia dan menutup bibir agar tidak berteriak. Tentu saja Alessia melakukan penolakan.

"Diam!!!" Liam membentak Alessia tapi sayang Alessia tak mau mendengarkannya malah meronta rontakan badannya.

"Diam atau kau akan aku sakiti" kata Liam mengancam Alessia. Dan berhasil Alessia berubah diam.

"Aku akan melepaskanmu tapi kamu harus menurut padaku" kata Liam.

"Masuk kamarmu" dan Alessia menuruti perkataannya.

Liam memeluk Alessia dari belakang meremas kedua payudara Alessia. Merasakan payudara Alessia yang besar dan menggemaskan, kulit Alessia sangat lembut membuat Liam sangat menginginkannya.

Tapi saat dia mendengar Alessia menangis dan memohon jangan memperkosanya Liam menjadi geli sendiri. Dia memang menginginkan Alessia tapi tidak memperkosanya.

Liam memutuskan untuk melepaskan Alessia, dia akan kembali lagi untuk mendekati Alessia.

Flashback off

Dia sangat terluka dan marah saat tau kakak kandungnya, Leon yang akan dijodohkan dengan Alessia. Harusnya dia bukan Leon, Leon sudah memiliki kekasih. Liam juga tau perbuatan orang tua nya yang memisahkan Leon dan Cassy.

Dia kira Cassy akan menolak semua pemberian orang tuanya tapi dia salah menilai wanita itu.

Cassy hanyalah wanita matrealistis dan dengan gampang orang tuanya menyingkirkan Cassy.

Liam pergi dari rumah, dia tak sanggup bila harus melihat Alessia menikah dengan kakak kandungannya dan berusaha untuk merelakan Alessia.

Tapi merelakan Alessia memang tak mudah, dia tak sengaja bertemu Alessia di Thailand dan mereka di hotel yang sama. Ternyata Alessia menyadari siapa dia hanya dari suaranya dan malah Alessia pingsan. Liam memberitahu petugas hotel berpura pura melihat ada seorang wanita pingsan di taman.

Setelah melihat Leon datang dan membawa Alessia kembali ke kamar hotel Liam menjadi lega. Dia kembali pada dunia nya dan merelakan Alessia.

Tok..tok...

Suara pintu kamar Liam ada yang mengetuk..

"Liam, papa boleh masuk" tanya Luis.

"Iya pa" Liam bergegas membuka pintu kamar.

"Kenapa lampu kamar tak kamu hidupkan?"

"Lagi malas aja pa"

"Kamu kenapa malas? Apa ini ada hubungannya dengan Alessia? Apa kamu menyukai Alessia?"

Liam kaget mendengar papa nya mengetahui perasaannya pada Alessia.

"Papa mengerti kalau kamu menyukai Alessia tapi kamu harus hilangkan perasaanmu pada Alessia, dia kakak iparmu, istri kakakmu sendiri"

"Iya pa, aku mengerti tapi kak Leon sepertinya tidak mencintai Alessia pa"

"Mungkin sekarang belum tapi papa yakin Leon pasti akan jatuh cinta pada Alessia dan bisa melupakan mantan pacarnya itu. Kamu tidak lihat tadi wajah Leon berubah saat Alessia sakit? Dia begitu khawatir dengan keadaan Alessia"

Liam tak bisa berkata kata lagi, jika memang Alessia juga mencintai Leon dia tak bisa berbuat apapun.

"Wanita bukan hanya Alessia, kamu pasti akan bisa mendapatkan wanita lain yang sama baik dan cantiknya seperti Alessia"

"Iya pa" jawab Liam dengan tak bersemangat.

Liam berharap dia bisa melupakan dan merelakan Alessia walau itu sangat sulit tapi jika Alessia tak bahagia dengan Leon kakaknya salah kah jika dia ada keinginan untuk merebutnya.

Terpopuler

Comments

Sakura Nanda

Sakura Nanda

adik ipar laknat 🤬

2020-06-04

4

Ahmad Rozaq

Ahmad Rozaq

lanjuut baca ah

2020-06-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!