Bertunangan

Alessia kaget dia saat ini akan langsung bertunangan dengan Leon.

"Apa bertunangan???" Alessia sangat kaget mendengar perkataan Bella.

Raut wajah Bella menjadi berubah, dia sedih dengan reaksi Alessia. Alessia melihat hal tersebut menjadi tak enak sendiri.

"Apa tante yakin hari ini langsung bertunangan? Kan saya dengan Leon baru bertemu sekali tante dan kami belum saling mengenal lebih lanjut tente" Alessia protes, dia merasa keberatan dengan hal tersebut.

"Bella maafkan saya, ini kesalahan saya Alessia memang belum tau kalau hari ini mereka langsung bertunangan. Ini kesalahan saya, saya mohon maaf" ujar Sebastian pada Bella.

"Ma jangan seperti itu wajar dong ma kalau Alessia belum setuju, kan mereka baru pertama kali bertemu dan belum saling mengenal" Luis berusaha membujuk Bella.

"Ale hari ini kamu mau kan langsung bertunangan dengan Leon?" Sebastian melihat dengan tajam pada Alessia.

"Iya kek" Alessia menundukkan wajahnya, dia bingung harus bagaimana lagi.

Leon dari tadi hanya diam memperhatikan reaksi orang tuanya, kakek Alessia dan Alessia nya sendiri. Dia sangat tertarik melihat reaksi Alessia yang tadi nya menolak dengan tegas perjodohan ini dan sekarang Alessia setuju menerima perjodohan dan hari ini langsung bertunangan. Alessia sangat menuruti Kakeknya dan itu bisa menguntungkan Leon.

Leon dan Alessia saling memakaikan cincin di jari manis mereka masing masing. Raut wajah orang tua Leon terlihat bahagia begitu juga dengan Sebastian. Wajah Leon terlihat biasa saja, datar tanpa ekspresi tak menunjukan dia bahagia atau pun tak bahagia dan raut wajah Alessia hanya berpura pura tersenyum. Dia harus berpura pura bahagia demi kebahagiaan Sebastian kakek Alessia.

************

Keesokan harinya...

Alessia dan Leon bertemu....

"Hai Alessia" sapa Leon.

"Hai" jawab Alessia dengan singkat.

"Sekarang apa mau mu?" tanya Alessia.

"Waah ga sabaran banget sih"

"Iya gue ga sabaran jadi cepetan kamu mau bilang apa!!" 

"Aku mau kamu jadi pengantin pengganti aku" kata Leon dengan wajah serius.

"Apa!!! Pengantin pengganti? Kamu masih waras kan?"

"Aku waras lah... karena aku masih waras makanya gue mau bilang ke kamu tentang rencana aku"

"Males akh aku mau pulang dan apa yang kamu bilang ini akan aku sampaikan ke kakek aku" ancam Alessia.

"Alessia aku butuh kamu dan kamu butuh aku"

"Aku ga butuh kamu" sahut Alessia dengan sengit.

"Alessia kita hanya menikah karena bisnis, perusahaan Sebastian Javier sedang dalam krisis ekonomi dan pernikahan kita hanya sebagai kerjasama membantu Jcorp yang diambang kebangkrutan dan kamu akan jatuh miskin jika kita tidak menikah" ujar Leon dengan serius.

Alessia mengurungkan niatnya untuk pulang setelah mendengar perkataan Leon. Apakah semua ini benar? Jika benar dia hanya akan jadi barang pertukaran saja, apa kakeknya tidak memikirkan perasaannya?

"Gimana? Masih kamu nolak aku" kata Leon lagi.

"Aku bingung... oke lah kamu bilang pernikahan kita karena bisnis dan saling menguntungkan tapi apa hubungannya dengan tawaran kamu yang ingin aku jadi pengantin pengganti? Apa ga salah?" tanya Alessia lagi.

"Begini aku sebenarnya tak ingin meneruskan perusahaan papa, aku lebih suka adikku Liam yang meneruskannya. Bidang aku bukan dalam bisnis tapi papa bilang kalau mau menikah dengan kamu, aku akan dibebaskan untuk memilih jadi dokter atau ceo. Pernikahan kita sama sama menguntungkan"

Alessia terdiam mendengarkan perkataan Leon. Memang pernikahan mereka sama sama saling menguntungkan tapi menjadi pengantin pengganti? Leon belum menjelaskannya tentang hal tersebut.

"GL company tanam saham Jcorp, perusahan Sebastian Javier selamat dari ambang kehancuran dan kamu pasti jadi pewarisnya. Saatnya tiba kamu nanti bisa menghandel Jcorp jadi aku pun bisa bebas dengan apa yang aku inginkan" jelas Leon lagi.

"Keinginan kamu? Terus keinginan aku gimana?" Tanya Alessia lagi.

"Sudahlah jangan membicarakan keinginan kamu yang penting sekarang kamu nikah sama aku. Kita tidak ada yang rugi" ujar Leon dengan santai.

"Aku bingung harus menjawab apa.

"Aku anggap kamu setuju"

"Eeh aku belum jawab apa apa loh"

Alessia melihat Leon dengan tajam, dia tak bisa berfikir lagi. Mendengar perkataan Leon membuat kepalanya menjadi pusing.

"Begini Ale, apa kamu ga merasa aneh kalau kita baru pertama bertemu langsung bertunangan dan sebulan lagi kita menikah?"

"Iya aneh sih"

"Aku tadinya akan menikah dengan kekasih ku Cassy walau tanpa restu dari orang tua. Aku ga tau apa yang diperbuat sama papa ke Cassy, akhirnya Cassy pergi padahal semuanya sudah dipersiapkan dari gedung sampai segala urusan pernikahan. Semua orang diperusahaan dan rumah sakit sudah tau aku mau nikah, demi menyelamatkan nama baik keluarga akhirnya mereka menjodohkan aku sama kamu"

"Jadi ini alasan aku jadi pengantin pengganti kamu" kata Alessia dengan kecewa.

"Iya selain itu kamu juga anak teman papa dan mama, perusahaan keluarga kamu diambang kebangkrutan jadinya mereka makin semangat menjodohkan kita"

"Ooh...

"Pernikahan kita hanya sementara Ale setelah itu kita bercerai"

Leon dan Alessia hanya saling diam dan sibuk dengan pemikiran mereka masing masing.

"Aku mau pulang dulu nanti aku pikirkan semua rencana yang kamu katakan" kata Alessia dengan tak bersemangat.

Alessia berada di mobilnya, dia merasa miris dengan hidupnya. Haruskah dia menikah dengan Leon yang hanya memanfaatkannya saja.

**************

Alessia pulang kerumahnya dengan pikiran yang tak menentu. Dia bertemu dengan Sebastian yang baru pulang dari perusahaan.

"Ale sudah pulang? Gimana udah bertemu dengan tunanganmu tadi"

"Sudah tapi aku kecewa kek" ujar Alessia dengan raut wajah sedih.

"Loh kenapa? Apa kamu dikecewakan sama Leon? Kakek akan bicarakan dengan Luis"

"Kek bukan seperti Leon berkata padaku kalau pernikahan aku dan dia hanya pernikahan bisnis"

"Ale kakek mau minta maaf padamu. Sebenarnya memang seperti itu tapi kakek yakin kamu akan bahagia bersama Leon. Orang tua Leon sepertinya menyayangimu, cinta akan tumbuh seiringnya kalian bersama. Leon juga seorang dokter jadi walau nanti adiknya yang meneruskan GL company, dia tetap bisa mencukupi semua kehidupanmu Ale" ujar Sebastian melihat Alessia dengan sayang.

"Kakek jika memang menurut kakek ini yang terbaik aku akan menerimanya"

"Tapi jika kamu ga setuju, kakek akan membatalkan pernikahan ini. Kakek nanti akan berjuang menyelamatkan perusahaan JCrop dengan semampu kakek tapi jika tak bisa kita tidak akan jatuh miskin. Hanya hidup kita tak akan seperti sekarang"

"Aku setuju kakek... apapun yang menurut kakek merupakan hal yang terbaik untukku, aku bahagia"

Sebastian memeluk dengan sayang ke Alessia, dia bersyukur Alessia menuruti semua rencananya. Sebastian sudah berumur dan sering sakit sakitan, tak tau kapan malaikat maut akan menjemputnya.

Sebastian melakukan ini semua demi Alessia, demi kehidupan nyaman Alessia.

Alessia menghubungi Leon, mereka janjian untuk bertemu keesokan harinya. Membahas pernikahan dan kerjasama mereka.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!