Pernikahan

Hari ini hari pernikahan Alessia dan Leonard. Pernikahan yang akan dilakukan di salah satu gereja di tempat mereka tinggal. Pintu gerbang gereja sudah terbuka, Alessia berjalan dengan anggun mengenakan gaun putih bersama dengan Sebatian.

Semua mata melihat dengan kagum kecantikan sang mempelai wanita tidak terkecuali Leon. Leon sangat terpesona melihat Alessia yang sangat cantik, penampilan Leon juga istimewa dia memakai setelan jas pengantin putih, membuat Leon tampak bersinar.

Leon mengulurkan tangannya untuk mengambil tangan Alessia dari tangan kakeknya. Saat tangan Alessia akan berada ditangan Leon tiba tiba Sebastian menarik tangan Alessia dan memeluk cucunya dengan erat. Setetes air mata jatuh dipipi Sebastian, Alessia tak menyangka kakeknya begitu emosional. Untuk beberapa saat suasana di dalam gereja menjadi penuh haru.

"Jaga cucu kakek yaa Leon"

"Iya kek... aku akan menjaga Alessia dengan segenap jiwa ku"

"Kakek mempercayaimu" ujar Sebastian.

Bella meneteskan air mata dipipinya, dia sangat bahagia akhirnya Leon bisa menikah dengan wanita yang pilihannya.

"Kamu cantik banget Alessia, ga salah mama menjodohkan aku dengan kamu" bisik Leon ditelinga Alessia. Alessia hanya tersenyum tak menanggapi perkataan Leon.

Pernikahan Leon dan Alessia berjalan dengan lancar juga pesta pernikahan berlangsung dengan mewah di salah satu hotel bintang lima. Hampir 3 jam Alessia berdiri menyalami satu persatu tamu undangan. Banyak sekali tamu dari dua keluarga yang datang memberikan selamat termaksud Steve.

Steve datang bersama orang tuanya, Steve sedih dan kecewa. Dia menyukai Alessia belum sempat dia menjalin hubungan dengan Alessia malah Alessia sudah menikah dengan lelaki lain.

Alessia sangat lelah walau ini hanya pernikahan pura pura tapi dia senang bisa memakai gaun pengantin begitu juga dengan Leon terlihat wajahnya juga sama lelahnya seperti Alessia. Mereka berdua tersenyum penuh dengan kepalsuan.

Resepsi pernikahan sudah selesai sekarang mereka berada di dalam hotel tempat untuk beristirahat. Alessia duduk sendirian di dalam kamar hotel, Leon tak ada disana.

"Aah biarlah tuh laki laki ga ada jadi ga akan ada malam pertama. Aku juga ga mau disentuh tuh orang aneh" kata Alessia pada dirinya sendiri.

Alessia mengganti pakaiannya dia sangat lelah.. Alessia menuju ranjang dan terlelap di ranjang hotel tanpa memikirkan Leon.

Leon masuk ke dalam kamar hotel melihat Alessia tertidur diranjang. Dia merasa kasian pada Alessia, dia sebenarnya tak ingin melakukan semua ini tapi demi masa depannya dan demi Cassy wanita yang dia cintai, dia akan melakukan apapun.

"Maafkan aku Ale...." Leon tidur disamping Alessia.

************

Paginya...

Alessia merasa ada yang mengganjal diperutnya dan saat dia melihat ada sepasang tangan memeluknya dengan erat. Alessia dengan perlahan memindahkan lengan Leon, dia merasa risih Leon memeluknya.

Alessia menuju kamar mandi, dia ingin secepat mungkin keluar dari kamar hotel. Dia sangat lapar tak mau menunggu Leon yang masih terlelap diatas ranjang.

Alessia sudah berada di dalam restoran, dia memutuskan makan sendiri.

"Boleh duduk disini?" suara pria menganggetkan Alessia.

"Eeh Steve... ngapain disini?" tanya Alessia dengan heran adanya Steve.

"Aku menginap disini dan selamat yaa Alessia atas pernikahannya" ujar Steve.

"Terima kasih" jawab Alessia dengan singkat.

Steve dan Alessia makan pagi dengan hening...

"Alessia sebenarnya aku suka sama kamu" ujar Steve memulai pembicaraan.

"Kamu suka sama aku?"

"Tapi aku telat yaa... seandainya aku lebih cepat melamarmu tentu keadaan berbeda" ujar Steve dengan tak bersemangat.

"Tunggu dulu... bukannya kita kemarin bertengkar terus dan kenapa kamu bisa suka sama aku ?"

"Awalnya aku memang sempat mengira kamu tertarik sama aku tapi ternyata dugaan aku salah. Kamu malah udah nikah duluan sama si dokter kaku itu jadilah cintaku bertepuk sebelah tangan"

"Maaf deh Steve, aku ga tau"

"Yaa sudahlah mungkin kita belum jodoh tapi bila kamu ga bahagia dengan pernikahanmu, aku akan selalu ada untukmu"

"Yee itu sih mau mu" kata Alessia sambil tertawa.

Alessia dan Steve berbicara berdua sambil tertawa, mengingat pertemuan mereka yang salah paham. Alessia melihat Steve tak seperti yang dia kira, Steve ternyata asyik dan enak diajak berbicara.

Leon memperhatikan interaksi Alessia dan Steve dengan tak suka. Dia mengenal siapa Steve Mulya, anak pengusaha Richard Mulya pesaing bisnis LG company. Leon khawatir Steve ada maksud yang lain dengan Alessia.

"Eheeem" Leon berdehem di depan meja Alessia dan Steve.

"Eeh Leon kamu sudah bangun" kata Alessia dengan santai.

"Iya sayang.. kamu kok ninggalin aku sih"

Alessia kaget Leon memanggil dia dengan panggilan sayang.

"Abis kamu tidurnya nyenyak banget aku jadi ga tega membangunkanmu"

"Eeh ada Steve disini apa kabarmu Steve? bagaimana kabar pak Richard" sapa Leon dengan berpura pura ramah.

"Kabar saya dan papa saya baik pak Leonard" jawab Steve dengan sopan.

"Kalian saling mengenal?" Tanya Alessia.

"Iya sayang aku mengenal Steve dan pak Richard, mereka rekan bisnis papa"

"Ooh ternyata dunia ini sempit yaa... aku dan Steve teman satu kampus"

"Ooh.. kamu makan apa sayang?" tanya Leon dengan berpura pura mesra pada Alessia.

Alessia menghela napasnya, sekarang ada Steve mereka harus memainkan drama yang memuakkan ini.

"Kalau begitu saya permisi dulu yaa Ale dan pak Leonard. Sampai bertemu lagi Ale jika kamu membutuhkan aku, aku akan bersedia melakukan apapun untukmu. Kamu wanita terindah yang pernah ku temui" ujar Steve sambil mengecup punggung tangan Alessia.

Leon menjadi sangat marah, dia tak suka tangan Alessia dicium lelaki lain.

"Bugh..."

Leon memukul wajah Steve. Steve tersenyum memegang pipinya.

Alessia berteriak dia sangat kaget dengan apa yang terjadi dan menghampiri Steve.

"Steve kamu baik baik aja?" Ujar Alessia dengan khawatir memegang wajah Steve.

Leon tak suka dengan apa yang terjadi dia menarik lengan Alessia dengan kasar.

"Jangan pernah kamu sentuh istri aku lagi. Aku akan melakukan yang lebih parah dari ini kalau kamu berani menyentuh Alessia" ujar Leon mengancam Steve.

Steve hanya terdiam, memang apa yang dia lakukan tak pantas. Dia menyukai Alessia tapi Alessia sudah jadi milik orang lain bukan dia.

Steve hanya melihat kepergian Alessia dengan sedih...

Alessia dan Leon sudah berada di dalam kamar hotel. Leon menyeret Alessia ke kamar mandi, dia mengambil sabun dan mencuci tangan Alessia dengan kasar. Alessia sangat ketakutan, dia tak menyangka Leon bisa semarah itu dan sekarang memperlakukan dia dengan kasar.

"Leon lepas.. lepasin Leon.. sakit" kata Alessia.

"Kamu memang perempuan murahan" bentak Leon.

Leon menarik tubuh Alessia, menghempaskan tubuh Alessia diatas ranjang. Leon naik keatas tubuh Alessia mendekatkan bibirnya dan mencium bibir Alessia dengan kasar.

Leon ******* bibir Alessia dengan sangat kasar, merobek pakaian Alessia terlihat jelas kedua gunung kembar Alessia, Leon melihat itu semua dengan bernafsu. Alessia sambil menangis menyilangkan tangannya diatas dadanya, dia berusaha melindungi dirinya sendiri.

Tapi apa lah daya, tenaganya sebagai seorang wanita kalah dengan tenaga seorang pria. Leon memegang salah satu gunung kembar Alessia dengan kasar, Alessia meringis kesakitan tapi juga merasa nikmat. Alessia sempat terbuai dengan apa yang dilakukan oleh Leon.

"Leon lepasin aku... aku mohon Leon" Alessia menangis memohon agar Leon tak memperkosanya.

Walau Leon suaminya tapi dia tak bisa memperlakukan Alessia seperti ini.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ida

Ida

Aku tu penasaran siapa ya yg raba2 ale malem2 pas d rmhnya🤔

2020-06-22

10

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!