KIMCHI

KIMCHI

1

Beberapa saat berlalu, Maura kembali menuju Aina yang masih berada ditempat awal. Gadis itu terlihat lebih lega, tak lagi meringis usai membuang yang terdesak.

"Kalau tidak tahan pedas ... kenapa memaksa terus makan? lihat sekarang ... perutmu sakit."ucap Aina sedikit cemas.

"Tapi aku suka, Aina."

"Suka kimchi atau orangnya?." Aina menyipitkan mata.

"Orangnya." Maura nyengir kuda."Tapi suka kimchinya juga. Cuma itu tadi terlalu pedas."

"Berterus terang lebih baik. Daripada menyakitimu. Deva pasti mengerti. Kalau tau kamu mulas begini, juga pasti akan merasa bersalah."

"Aku takut menyinggungnya." aku Maura. Teringat kembali ketika tadi dirinya yang terpaksa memasang wajah datar memakan kimchi pedas itu. Meski sejujurnya telinganya sudah hampir berasap. Itu semua ia lakukan demi mendapatkan hati sang Oppa. Beruntung saat itu beberapa pelanggan datang, hingga akhirnya ia mempunyai alasan untuk pergi.

Aina menghela nafas."Ini." ia menyodorkan kotak bekal itu pada Maura."Sebagai orang yang amanah aku akan tetap memberikan ini padamu."

"Kimchi lagi." jelas Aini kembali ketika Maura melihatnya dengan sorot tanya.

Maura tersipu.

"Mau dimakan lagi?." Aina memasang wajah mengancam seperti seorang ibu kepada anaknya.

Maura tergelak."Buat kamu aja."

"Kamu serius?." tanya Aina dengan ekspresi senang.

"Sebenarnya sih, aku mau. Tapi perutku kamu tau sendiri ususku memberontak. Enggak lucu kalau aku harus mondar mandir masuk kamar mandi kayak setrikaan tanpa kabel. Yang ada nanti malah pingsan karena perut kosong."

"Tapi aku senang sekarang Deva mulai menunjukkan perhatiannya padaku." Maura kembali duduk dengan wajah tersipu-sipu.

"Terus sekarang ikhlas enggak, nih kimchinya aku makan?."

"Ikhlas." Maura menyungging senyum."Udah, buruan dimakan. Nanti oppa Deva ku lihat, dia marah lagi."

Aina langsung membuka kotak bekal itu, memasukkannya kedalam mulut. Seraya mengunyah kimchi, ia sempat memperhatikan wajah Maura yang terlihat sangat bahagia.

____________

Suasana dimeja makan tercipta tawa usai ketiganya menyantap makan malam. Yang lebih terdengar adalah gelak tawa Damar, manakala Maura menjelaskan kepada sang kakak, Naomi, tentang mulas yang terus melandanya hingga membuatnya terpaksa pulang sebelum waktu pertukaran shift.

"Aku tidak sanggup membayangkan kalau saat itu pelanggan tidak datang. Bisa-bisa asap keluar dari dalam telingamu."ucap Damar kembali dibuat tergelak di akhir kalimat.

Sementara Naomi hanya bergeleng mendengar tingkah konyol sang adik.

"Itu namanya cinta buta, Maura." celetuk Damar seraya meredakan tawa."Lagi pula, sebagai wanita enggak seharusnya kamu mengejar-ngejar laki-laki. Biarkan Deva menyukaimu apa adanya."

"Benar kata Mas Damar, Ara. Malu ih." timpal Naomi menyetujui.

"Tapi respon oppa Deva lambat, mbak. Dia lebih banyak diam alias tertutup. Jadi ya sudah ... aku lakukan itu demi mengambil hatinya."

Naomi bergeleng pelan merasa gemas mendengar celetukan adik kesayangannya itu."Lain kali mbak minta jangan begitu, ya. Untung kamu nggak pingsan. Ingat dong ... asam lambung kamu parah."

"Sekarang serius sudah lebih baikan, kan?."tanya Naomi memastikan

Maura mengangguk pelan. Kerena memang tadi siang, sebelum benar-benar kembali ke rumah, ia menyempatkan diri mampir ke apotik. Dan langsung meminum obat yang diresepkan oleh dokter.

"Lagipula udah, deh ... Deva itu orangnya kalem, Dewasa. Mana mau dia sama cewek centil, ingusan kayak kamu."

"Kata siapa, Mas? buktinya tadi dia kasih aku kimchi lagi. Khusus buat aku, katanya."aku Maura dengan sombong."Dia memang enggak tau kalau aku enggak suka pedas. Tapi dari situ aku bisa tau, kalau dia mulai tertarik denganku."

"Cowok kan begitu kalau suka sama perempuan? suka kasih sesuatu. Iya, kan, mbak?" Maura melihat pada Naomi mencari pembelaan.

"Hahaha. Kepedean, kamu."Damar mencebikkan bibir

"Mbak, lihat itu Mas Damar ngeselin banget."ucap Maura dengan nada merengek hampir menangis.

"Mas ....!." Naomi membeliakkan mata pada suaminya.

Merasa puas mendapatkan pembelaan, detik itu Maura menjulurkan lidah, mengejek Damar.

"Kamu juga dulu begitu, Mas? Kamu sering kasih aku telur gulung pas lagi kuliah. Setiap kali aku ada kelas ... Eh, waktu aku masuk, tiba-tiba diatas mejaku pasti sudah ada tiga tusuk telur gulung."

"Dan itu kamu beli di kantin kampus. Kamu masih ingat, kan, Mas?."

"AHAHAHA!!." Maura tertawa terbahak-bahak."Telur gulung, mbak? serius? beli di kantin kampus?." pertanyaan yang sengaja diulang itu berhasil membuat Damar malu.

"Sayang, aku tidak pernah melakukan itu."sangkal Damar pura-pura lupa, kemudian beranjak dari duduknya, tak ingin pembullyan berlanjut.

"Yang benar? jadi siapa, dong."suara Naomi terdengar menggoda.

"Mantan kamu kali." sahut Damar sambil berjalan, meninggalkan kakak beradik yang terlihat mirip itu. Bukan hanya wajah yang hampir mirip. Tapi keduanya juga kompak untuk menyerangnya.

"Aku enggak ada mantan, Mas ... kamu cinta pertama dan terakhirku."

Sambil terus berjalan, Damar tersenyum mendengar celotehan sang istri yang terus mencoba menggodanya.

"Mending Oppa aku, dong. Makanannya lebih berkelas, Mas. Kimchi .....!"seru Maura tak ingin berhenti."Telur dadar. Hahahaha."

"Sayang ... apapun itu, aku cinta padamu!." seru Naomi kembali ketika tubuh tegap Damar hampir menghilang didinding pembatas dapur dan ruang tamu.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa like, komentar dan vote ya 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Nabila

Nabila

aku mampir

2024-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 Oppa Saranghaeyo
3 Mayat Hidup
4 Hutang Dulu
5 Bangun lah
6 Hilang Tempat Berpegang
7 Aku Tidak Bisa Hidup Tanpa Dia
8 KAMU HARUS MENIKAH!
9 Aku Akan Menikahinya
10 Kontrak Pernikahan
11 Mawar Merah
12 Waktu Yang Tidak Tepat
13 Tidak Mungkin Aku Mencintainya
14 Huru-hara
15 Aku Senang Kamu Akhirnya Datang
16 Membuat Kimchi
17 Gelayar Aneh
18 Pelampiasan Rindu
19 Pria Itu Menyendiri
20 Gaun Biru
21 Umpatan dan Sumpah Serapah
22 Pikiranmu Sepertinya Sedang Tidak Fokus
23 Duduk Diam atau Kucium?
24 Sate Kambing Favorit
25 Mengigau
26 DASAR PRIA MENYEBALKAN!!
27 Camping I
28 Camping II
29 Camping III
30 MINTA KAWIN
31 Menanti Sebuah Jawaban
32 Bayangan Dari Dalam Tenda
33 Tolong jaga sikapmu!
34 Pingsan
35 Pengakuan Cinta
36 A L B U M
37 Kita Tidak Akan Bercerai
38 Jadilah Istriku Selamanya
39 D I A R E
40 Kamu milikku, Aku milikmu
41 H U K U M A N
42 Cinta Itu Tumbuh Tanpa Kami Sadari
43 Salah Kirim
44 Mbak Bisa Mendapatkan Laki-laki lain. Bukan Suami Orang!
45 Ada Wanita Lain Yang Peduli Denganmu!
46 Jangan Pulang Dulu. Temani Aku
47 Kamu Manisnya Bikin Candu
48 R O L L E R C O A S T E R
49 Api Cemburu
50 OTW Surabaya
51 TEST PACK
52 Aku Ingin Mengenalmu Lebih Dekat
53 T A M U
54 Surat Kepemilikan Nara House
55 Dia Tidak Akan Terluka
56 Gapai Semua Impianmu
57 TERUNGKAP SEGALANYA
58 Zayn Adalah Semangat
59 Lelah dan Kecewa
60 G A U N
61 Ini Bukan Mimpi!!
62 Kembali Pulang
63 Dia Pacarku!
64 rrrrrrr
65 uuuuuu
66 pppp
67 Aku Memahami Perasaanmu
68 Kamu Harus Tanggung Jawab
69 Kemana Dia?
70 I Wanna Grow Old With You (Aku Ingin Menua Bersamamu)
71 Itu Kunci Milikmu
72 Malam Panjang Penuh Cinta
73 Mode Aktif
74 Jangan Berisik
75 Apa Itu Panggilan Spesial Darimu Untuknya?
76 Malam Pertama di kota Hamburg
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1
2
Oppa Saranghaeyo
3
Mayat Hidup
4
Hutang Dulu
5
Bangun lah
6
Hilang Tempat Berpegang
7
Aku Tidak Bisa Hidup Tanpa Dia
8
KAMU HARUS MENIKAH!
9
Aku Akan Menikahinya
10
Kontrak Pernikahan
11
Mawar Merah
12
Waktu Yang Tidak Tepat
13
Tidak Mungkin Aku Mencintainya
14
Huru-hara
15
Aku Senang Kamu Akhirnya Datang
16
Membuat Kimchi
17
Gelayar Aneh
18
Pelampiasan Rindu
19
Pria Itu Menyendiri
20
Gaun Biru
21
Umpatan dan Sumpah Serapah
22
Pikiranmu Sepertinya Sedang Tidak Fokus
23
Duduk Diam atau Kucium?
24
Sate Kambing Favorit
25
Mengigau
26
DASAR PRIA MENYEBALKAN!!
27
Camping I
28
Camping II
29
Camping III
30
MINTA KAWIN
31
Menanti Sebuah Jawaban
32
Bayangan Dari Dalam Tenda
33
Tolong jaga sikapmu!
34
Pingsan
35
Pengakuan Cinta
36
A L B U M
37
Kita Tidak Akan Bercerai
38
Jadilah Istriku Selamanya
39
D I A R E
40
Kamu milikku, Aku milikmu
41
H U K U M A N
42
Cinta Itu Tumbuh Tanpa Kami Sadari
43
Salah Kirim
44
Mbak Bisa Mendapatkan Laki-laki lain. Bukan Suami Orang!
45
Ada Wanita Lain Yang Peduli Denganmu!
46
Jangan Pulang Dulu. Temani Aku
47
Kamu Manisnya Bikin Candu
48
R O L L E R C O A S T E R
49
Api Cemburu
50
OTW Surabaya
51
TEST PACK
52
Aku Ingin Mengenalmu Lebih Dekat
53
T A M U
54
Surat Kepemilikan Nara House
55
Dia Tidak Akan Terluka
56
Gapai Semua Impianmu
57
TERUNGKAP SEGALANYA
58
Zayn Adalah Semangat
59
Lelah dan Kecewa
60
G A U N
61
Ini Bukan Mimpi!!
62
Kembali Pulang
63
Dia Pacarku!
64
rrrrrrr
65
uuuuuu
66
pppp
67
Aku Memahami Perasaanmu
68
Kamu Harus Tanggung Jawab
69
Kemana Dia?
70
I Wanna Grow Old With You (Aku Ingin Menua Bersamamu)
71
Itu Kunci Milikmu
72
Malam Panjang Penuh Cinta
73
Mode Aktif
74
Jangan Berisik
75
Apa Itu Panggilan Spesial Darimu Untuknya?
76
Malam Pertama di kota Hamburg

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!