Pria Itu Menyendiri

..."Melamun diantara tanya ada celah ruang namun sulit bersua. Melibas keraguan yang tak padam meletakkan bingkai yang berisikan kesal. Aku terkadang ingin bersuara. Namun hati seperti tak sejalan....

...Entah kenapa,...

...Sedikit tersiksa karena tak bisa lupa. Ingin tak melihat, apalagi berlari. Sungguh tak menentu."...

Tetes embun jatuh menitik dari dedaunan, menyambut pagi yang cerah. Maura sudah rapi dengan pakaian casual dan tas gendong yang bertengger di bahu kurusnya. Sambil sesekali bersenandung ia menuruni tangga. Di dapur, ia melihat Bik Imah sedang membersihkan meja mengangkat satu piring kotor dan meletakkannya di wastafel.

"Selamat pagi non, cantik." sambut Bik Imah dengan senyum ramahnya.

"Pagi juga, Bi." Maura tersenyum tipis."Mas Damar tadi malam pulang, ya, Bi?" tanyanya seraya mendudukkan diri di kursi makan, kemudian meletakkan tasnya diatas kursi kosong.

"Iya, non. Baru juga selesai sarapan. Tapi ya seperti biasa. Sudah pergi lagi." Bik Imah menghela nafas panjang mengingat sudah beberapa bulan ini majikannya itu seperti menyendiri. Bahkan jarang pulang ke rumah. Jika pulang pun, Damar selalu menghabis kan waktu diruang kerja, dan naik ke lantai atas ketika semua orang sudah terlelap.

"Sebenarnya kenapa sih, non? jujur saja, deh, Non. Non sama Tuan bertengkar, ya?." todong bik Imah saking penasarannya dengan perubahan majikannya itu.

"Bibi bicara apa, sih? kan aku sudah bilang berulangkali ... kami tidak bertengkar." jelas Maura sedikit kesal karena belakangan ini dirinya sudah hampir sepuluh kali mengatakan bahwa mereka sedang tidak bertengkar. Meski sejujurnya Maura juga bingung, mengapa pria itu tiba-tiba menyendiri. Berada didekat pria itu, dirinya memang selalu merasa kesal dan marah. Tapi entah lah. Disadari atau tidak, belakangan ini Maura merasa hari-harinya menjadi lebih sepi.

"Mungkin dia memang lagi sibuk saja, bik." ucapnya kemudian."Aku dengar Mas Damar lagi bangun proyek besar. Dan pak Rudi bilang kemarin proyeknya sudah hampir selesai. Jadi mungkin itu sebabnya dia sering menghabiskan waktu sendiri."jelasnya kembali mengambil satu centong mi goreng menuangkannya kedalam piring.

"Iya, kali, ya non."Bi Imah menjawab ambigu.

___________

Seperti biasa, usai bekerja paruh waktu di restoran, sore hari Maura sudah kembali ke rumah. Biasanya sisa waktu selalu ia habiskan bermain bersama Zayn. Zayn memang terkadang rewel, tapi seiring berjalannya waktu, Maura mulai terbiasa menghadapi tingkah bayi kecil yang kini sudah menginjak usia 8 bulan itu.

Giginya sudah tumbuh dua. Itu membuat bayi tampan itu sangat lucu ketika tertawa. Ditambah lagi dengan tubuhnya yang padat berisi. Siapa pun yang berada didekat bayi tampan itu pasti akan merasa gemas ingin menciumnya.

"Ya ampun, Zayn. Tolong makan dengan tenang. Atau kalau tidak, Mamida tidak akan mengajakmu bermain." kata Maura ketika hendak memasukkan potongan buah naga kedalam mulut Zayn, tapi bayi yang sedang duduk diatas kursi makan baby itu malah bergerak-gerak aktif hingga potongan buah naga yang ingin Maura berikan akhirnya terjatuh kelantai.

"Sayang, ayo buka mulutnya. Ini terakhir." Maura dengan sabar mengambil sisa buah naga didalam piring, dan memberikannya pada Zayn kembali. Bayi kecil itu kali ini mendengar dan menuruti membuka mulutnya yang sudah hampir semua belepotan karena warna merah buah naga.

"Ye, selesai!." riuh tepuk tangan Maura memenuhi ruangan hingga membuat Zayn terkikik pelan."Anak pintar." ucapnya mengambil tisu basah mengusap wajah Zayn yang berwarna, ketika itu dari ruangan depan terdengar suara sus Ana semakin dekat memanggilnya.

"Non, Maura."

"Iya, sus. Ada apa?." seru Maura sedikit keras.

"Barusan saya dapat telpon dari Tuan. Katanya malam ini Non Maura harus dandan yang cantik, katanya malam ini Tuan mau mengajak Non Maura ke peresmian hotel temannya."

"Malam ini?" ulang Maura tak percaya. Pasalnya menurutnya ini terlalu mendadak. Ia bingung tak memiliki persiapan apa pun, untuk pergi.

"Iya, benar, Non. Tadi saya dengarnya begitu." jelas sus Ana yakin."Tadi kata Tuan, jam tujuh malam Non Maura harus sudah selesai."

"Sekarang sudah jam berapa, sus?."

"Sekarang sih, masih jam 5, Non. Aman lah, masih ada dua jam lagi buat dandan."ucap sus Ana santai."Tidak perlu buru-buru.'

"Bukan itu masalahnya, sus." Maura langsung beranjak dari duduknya."Tolong jaga Zayn dulu, ya, sus."

"Baik, non."

Maura gegas berjalan kelantai atas masuk kedalam kamar lamanya. Didalam, ia langsung membuka lemari dan memilih pakaiannya satu persatu. Namun dari semua pakaian yang sekarang sudah berserakan ditempat tidur, sama sekali tidak ada yang menurutnya layak untuk dipakai ke acara formal seperti itu.

Sambil menghela nafas panjang ia mendudukkan diri dibibir ranjang."Aku harus pakai pakaian apa coba?" ia mengusap rambutnya bingung."Mana mungkin aku pakai baju kaos, sama kemeja begini." ia mengangkat sepotong kaos oversize dan kemeja berwarna biru muda kemudian meletakkannya asal.

"Melu-maluin. Orang-orang pasti akan berpikir kalau aku ini asistennya." Maura bergelang membayangkan Damar yang terlihat gagah dengan setelan jas, sementara dirinya hanya memakai pakai casual. Apa lagi mengingat Aira. Ah, wanita yang selalu modis dan glamor itu akan membuatnya tenggelam.

"Tidak, ini tidak bisa! Penampilanku tidak boleh memalukan." ia berdiri kembali sambil berjalan kesana kemari seperti setrika tanpa kabel."Ayo, Maura berpikir lah, berpikir ... berpikir."gumamnya sambil memilin-milin sepuluh ujung jari jemarinya. Detik itu seulas senyum mengembang di bibirnya, dan gegas berlari keluar.

Episodes
1 1
2 Oppa Saranghaeyo
3 Mayat Hidup
4 Hutang Dulu
5 Bangun lah
6 Hilang Tempat Berpegang
7 Aku Tidak Bisa Hidup Tanpa Dia
8 KAMU HARUS MENIKAH!
9 Aku Akan Menikahinya
10 Kontrak Pernikahan
11 Mawar Merah
12 Waktu Yang Tidak Tepat
13 Tidak Mungkin Aku Mencintainya
14 Huru-hara
15 Aku Senang Kamu Akhirnya Datang
16 Membuat Kimchi
17 Gelayar Aneh
18 Pelampiasan Rindu
19 Pria Itu Menyendiri
20 Gaun Biru
21 Umpatan dan Sumpah Serapah
22 Pikiranmu Sepertinya Sedang Tidak Fokus
23 Duduk Diam atau Kucium?
24 Sate Kambing Favorit
25 Mengigau
26 DASAR PRIA MENYEBALKAN!!
27 Camping I
28 Camping II
29 Camping III
30 MINTA KAWIN
31 Menanti Sebuah Jawaban
32 Bayangan Dari Dalam Tenda
33 Tolong jaga sikapmu!
34 Pingsan
35 Pengakuan Cinta
36 A L B U M
37 Kita Tidak Akan Bercerai
38 Jadilah Istriku Selamanya
39 D I A R E
40 Kamu milikku, Aku milikmu
41 H U K U M A N
42 Cinta Itu Tumbuh Tanpa Kami Sadari
43 Salah Kirim
44 Mbak Bisa Mendapatkan Laki-laki lain. Bukan Suami Orang!
45 Ada Wanita Lain Yang Peduli Denganmu!
46 Jangan Pulang Dulu. Temani Aku
47 Kamu Manisnya Bikin Candu
48 R O L L E R C O A S T E R
49 Api Cemburu
50 OTW Surabaya
51 TEST PACK
52 Aku Ingin Mengenalmu Lebih Dekat
53 T A M U
54 Surat Kepemilikan Nara House
55 Dia Tidak Akan Terluka
56 Gapai Semua Impianmu
57 TERUNGKAP SEGALANYA
58 Zayn Adalah Semangat
59 Lelah dan Kecewa
60 G A U N
61 Ini Bukan Mimpi!!
62 Kembali Pulang
63 Dia Pacarku!
64 rrrrrrr
65 uuuuuu
66 pppp
67 Aku Memahami Perasaanmu
68 Kamu Harus Tanggung Jawab
69 Kemana Dia?
70 I Wanna Grow Old With You (Aku Ingin Menua Bersamamu)
71 Itu Kunci Milikmu
72 Malam Panjang Penuh Cinta
73 Mode Aktif
74 Jangan Berisik
75 Apa Itu Panggilan Spesial Darimu Untuknya?
76 Malam Pertama di kota Hamburg
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1
2
Oppa Saranghaeyo
3
Mayat Hidup
4
Hutang Dulu
5
Bangun lah
6
Hilang Tempat Berpegang
7
Aku Tidak Bisa Hidup Tanpa Dia
8
KAMU HARUS MENIKAH!
9
Aku Akan Menikahinya
10
Kontrak Pernikahan
11
Mawar Merah
12
Waktu Yang Tidak Tepat
13
Tidak Mungkin Aku Mencintainya
14
Huru-hara
15
Aku Senang Kamu Akhirnya Datang
16
Membuat Kimchi
17
Gelayar Aneh
18
Pelampiasan Rindu
19
Pria Itu Menyendiri
20
Gaun Biru
21
Umpatan dan Sumpah Serapah
22
Pikiranmu Sepertinya Sedang Tidak Fokus
23
Duduk Diam atau Kucium?
24
Sate Kambing Favorit
25
Mengigau
26
DASAR PRIA MENYEBALKAN!!
27
Camping I
28
Camping II
29
Camping III
30
MINTA KAWIN
31
Menanti Sebuah Jawaban
32
Bayangan Dari Dalam Tenda
33
Tolong jaga sikapmu!
34
Pingsan
35
Pengakuan Cinta
36
A L B U M
37
Kita Tidak Akan Bercerai
38
Jadilah Istriku Selamanya
39
D I A R E
40
Kamu milikku, Aku milikmu
41
H U K U M A N
42
Cinta Itu Tumbuh Tanpa Kami Sadari
43
Salah Kirim
44
Mbak Bisa Mendapatkan Laki-laki lain. Bukan Suami Orang!
45
Ada Wanita Lain Yang Peduli Denganmu!
46
Jangan Pulang Dulu. Temani Aku
47
Kamu Manisnya Bikin Candu
48
R O L L E R C O A S T E R
49
Api Cemburu
50
OTW Surabaya
51
TEST PACK
52
Aku Ingin Mengenalmu Lebih Dekat
53
T A M U
54
Surat Kepemilikan Nara House
55
Dia Tidak Akan Terluka
56
Gapai Semua Impianmu
57
TERUNGKAP SEGALANYA
58
Zayn Adalah Semangat
59
Lelah dan Kecewa
60
G A U N
61
Ini Bukan Mimpi!!
62
Kembali Pulang
63
Dia Pacarku!
64
rrrrrrr
65
uuuuuu
66
pppp
67
Aku Memahami Perasaanmu
68
Kamu Harus Tanggung Jawab
69
Kemana Dia?
70
I Wanna Grow Old With You (Aku Ingin Menua Bersamamu)
71
Itu Kunci Milikmu
72
Malam Panjang Penuh Cinta
73
Mode Aktif
74
Jangan Berisik
75
Apa Itu Panggilan Spesial Darimu Untuknya?
76
Malam Pertama di kota Hamburg

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!