Pelakor Pilihan

Pelakor Pilihan

Bab. 1. Permintaan Seorang Istri

Tangis pilu dari seorang perempuan menyayat hati bagi siapa pun yang mendengarnya. Perempuan itu sedang duduk di samping suaminya dengan menundukkan kepalanya dalam deraian air matanya.

Penyakit yang diidapnya kurang lebih empat tahun belakangan ini sudah menggerogoti dirinya. Penyakitnya itu membuatnya tidak berdaya. Disisi lain, dia sangat ingin membahagiakan suaminya tercinta yang sudah dinikahinya selama enam tahun itu.

Mereka menikah atas dasar suka sama suka. Mereka pacaran hampir dua tahun lamanya, memutuskan untuk mengakhiri masa pacaran mereka ke jenjang yang lebih serius. Pertemuan pertama mereka saat kuliah di luar negeri hingga memutuskan untuk menikah.

"Mas, aku mohon penuhilah permintaanku ini, aku tidak mungkin bisa menjadi istri yang sempurna lagi, apapun caranya!!" Liana memelas sendu dengan deraian air matanya.

Suaminya hanya terdiam terpaku tak bergeming, tanpa ada niat untuk menimpali perkataan dari istrinya itu.

"Mas Lion Lie Dirgantara, please!! Anggap saja ini adalah permintaan terakhirku pada Mas," ucapnya yang sudah berlutut di hadapan suaminya itu dengan wajahnya yang sudah basah dipenuhi dengan air mata.

Air matanya menetes membasahi pipinya, dia tidak segan untuk berlutut dan mengemis di depan suaminya agar apa yang diinginkannya itu bisa dipenuhi oleh Lion.

Tapi, semua permintaan dan perkataan dari mulut istrinya itu sama sekali tidak membuatnya bergeming dari kediamannya. Dia masih tetap dalam pendiriannya. Bahkan sedikit pun dia masih terdiam membisu seribu bahasa. Bungkam jalan yang dipilih oleh Lion.

"Mas Lion tolonglah aku, kalau Mas memang sangat mencintaiku tolong penuhi permintaanku kali ini," ucapnya dengan deraian air matanya.

"Maaf, sampai kapan pun aku tidak akan memenuhi permintaanmu ini," jawabnya lalu meninggalkan kamar pribadinya dengan wajahnya yang memerah menahan amarahnya.

"Aku tidak mungkin menduakanmu, apa pun yang terjadi, camkan itu baik-baik," terangnya dengan sedikit mengepalkan tangannya.

Brakk!!!!!

Pintu kayu jati itu tertutup dengan kuatnya. Hingga membuat tembok sedikit bergetar. Liana Anggraini berdiri dari posisi berlututnya dan menghapus jejak air matanya.

"Aku harus bagaimana lagi untuk membuatnya memenuhi permintaanku itu, aku sudah bosan untuk melayaninya sehingga jalan ini terpaksa aku tempuh," tuturnya sembari menghapus jejak air matanya yang menetes membasahi pipinya dan mengibaskan tangannya serta pakaiannya yang sedikit kusut.

Perempuan itu segera masuk ke dalam kamar mandi. Dia ingin bertemu dengan seseorang di luar sambil mencari cara agar bisa membuat suaminya menyetujui permintaannya itu.

"Ini semua gara-gara Mas Arjuna, sehingga aku terpaksa harus berjuang ekstra keras untuk meyakinkan Lion agar dia segera menikah lagi," ucapnya dengan mengguyur seluruh tubuhnya yang polos dengan air dari showernya.

"Aaaahhhhhh!!!" Teriak Lion yang memukul setir mobilnya.

"Aku sangat mencintaimu Liana, mana mungkin aku bisa melakukan hal itu, aku tidak mungkin tega melihatmu menderita dan sedih jika aku harus menikah lagi dengan wanita lain," sesalnya dengan memegang bajunya di bagian dadanya itu.

Lion segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Pikirannya kalut, dia tidak bisa berpikir dengan baik. Perasaannya sangat sedih dengan permintaan dari istrinya yang sudah hampir dua bulan itu dia ucapkan.

"Liana!!!! Cintaku padamu tidak akan pernah berubah hingga akhir waktuku, walaupun hingga nanti kamu tidak bisa lagi melayaniku di atas ranjang!!" Teriaknya sambil terus mengemudikan kendaraannya.

Sedangkan Liana yang sudah cantik dengan gaun malam berwarna merah itu cukup ketat di tubuhnya. Penampilannya sangat seksi cantik.

"Tunggu, sabar dikit kenapa sih, aku kan butuh perawatan dulu sebelum kita bertemu," jawabnya saat panggilan teleponnya sudah tersambung.

Sedari tadi hpnya terus berdering hingga membuatnya sedikit ngomel tidak jelas.

"Aku tahu kalau hari ini adalah jadwal kita bertemu, sabar dong sedikit," balasnya lalu memakai high heelsnya.

Liana segera meraih tasnya yang warnanya senada dengan tasnya itu. Dia mematuk dirinya di depan cermin terlebih dahulu sebelum dia meninggalkan kamarnya.

Seorang anak balita berumur kira-kira lima tahun berlari ke arahnya Liana, "Mami!!" Teriaknya yang kegirangan melihat maminya yang melangkah turun dari lantai atas dengan penampilan yang sangat cantik.

"Angel sayang, putrinya Mami, kalau Papi nanti pulang terus cariin Mami bilang, mami bertemu dengan dokter untuk mengobati penyakitnya Mami," ucapnya dengan mengecup kening putri tunggalnya itu.

"Siap Mami, tapi jangan lupa beliin boneka yang gede yah Mi," jawabnya dengan senyuman manisnya.

"Oke deh sayang, Mami pergi dulu yah, Angela jangan nakal yah, baik-baik sama Mbak Maya," tuturnya dengan penuh kelembutan sambil menurunkan tubuh putrinya itu ke atas teras rumahnya.

"Hati-hati yah Mi," ucapnya Angela.

"Bye,, bye cantik," balasnya saat sudah berada di dalam mobilnya.

"Mbak tolong dijaga putriku dengan baik yah, kalau bapak pulang terus dia tanya aku, bilang saja aku ke dokter," tuturnya lalu memajukan mobilnya ke arah luar menuju jalan raya.

Liana meninggalkan putrinya bersama beberapa maid dan baby sitter nya. Seperti itulah kebiasaannya, jika keluar Ingin bertemu dengan kekasihnya.

"Aku harus mencari cara yang paling tepat untuk memaksa Mas Lion untuk segera menikahi perempuan lain, aku juga sudah tidak sabar harus seperti ini terus, berpura-pura sakit untuk menolak keinginannya bermain di ranjang, walaupun aku gak sakit, tapi aku sama sekali tidak mencintainya," gumamnya sambil menyetir mobilnya.

Liana dan Lion pernah menjalin hubungan pacaran, tapi hanya Lion saja yang mencintai Liana sedangkan Liana terpaksa menikahi Lion yang notabene kekasihnya saat itu karena alasan harta dari kedua Orang tuanya. Jika dia tidak menikah, maka Liana sama sekali tidak mendapatkan sepeserpun harta kekayaan warisan dari keluarganya.

"Huuu kenapa juga dia sulit sekali menerima dan bersedia untuk menikah, padahal kan bagus kalau punya dua istri walaupun aku tidak bakalan Sudi untuk melayaninya, karena tubuhku ini hanya untuk Mas Arjuna seorang bahkan selama pernikahan kami, sekalipun dia tidak pernah menyentuhku apa lagi berhubungan intim dengannya, amit-amit jabang bayi deh," ujarnya yang entah kenapa sangat tidak ingin melayani Lion sebagai suaminya.

Sedangkan di tempat lain, Lion memarkirkan mobilnya di pinggir pantai,dia menatap ke arah laut seakan-akan dia mengabarkan kepada angin, kepada laut, ombak, matahari jika dirinya sedang kebingungan dan dilema dengan permintaan istrinya.

"Liana!!!! aku tidak mungkin menduakan cintamu sampai kapanpun hingga akhir waktuku di dunia ini," teriak Lion yang duduk di atas kap mobilnya.

Air matanya menetes membasahi pipinya, memang selama ini selama ini sudah menikah dengan Liana kurang lebih empat tahun tapi, hanya baru sekali berhubungan intim dengan Liana dan itu pun dalam keadaan tidak sadarkan diri juga.

"Aku harus bagaimana Liana, aku tidak mungkin menduakan cintamu!! aku sangat mencintaimu melebihi diriku sendiri," Lion menangis tersedu-sedu.

Awalnya dia ingin berangkat ke Kantornya, tetapi hatinya yang tidak tenang sehingga melarikan mobilnya hingga ke Pantai.

Mampir baca novel baru aku judulnya "Terpaksa Menjadi Orang ketiga" ada give away kecil-kecilan khusus pembaca yang rajin" Caranya hanya baca, Like dan komentar.

Mampir dong Kak ke novel baru aku judulnya:

Mampir Baca Kakak Novel Baru Aku Judulnya MENJADI ISTRI KEDUA OM KOMANDAN 🙏🏻

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Waduh waduh.... anaknya masih kecil sudah diajarin bohong.

2024-11-15

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Pura pura sakit kamu Liana...???
biar bisa sama WIL mu...???

2024-11-15

0

Widati Dati

Widati Dati

like, subscribe, 19 mawar, 1 vote... bwtmu thor.. baca awal aja sdh seru, bikin q malas bekerja saja,ingin rasanya kutingglkan pekerjaan rumah yg seambrek ini, bwt baca novelmu thor

2024-09-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!