Bab. 15. Impian Liana

"Ya Allah, kenapa suami tuaku ini mampu membuat jantungku berdebar kencang, padahal aku sudah berjanji pada diriku untuk tidak melakukan semua ini menggunakan hati dan perasaan hanya sekedar mencari tempat persembunyian dan perlindungan sementara waktu dari Daddy," batinnya Gladys ingin memberontak tapi hati dan pikirannya tidak sinkron dan sejalan dengan kenyataan yang terjadi saat ini.

Lion mulai mengecup bibir atas Gladys yang kebetulan menganga saking terkejutnya melihat reaksi dari apa yang dilakukan oleh Lion.

Karena Gladys tidak menolak atau pun melawan dengan apa yang dilakukan olehnya, dia mulai ******* bibirnya Gladys dengan penuh gairah dan sensasi yang berbeda.

Gladys mulai terbawa suasana yang syahdu di pagi hari itu. Gladys mengikuti ritme dan irama permainan lidah suaminya.

Perlahan tapi pasti, ia sudah mulai terbiasa dan langsung pintar untuk mengimbangi permainan lidah dari Lion. Sehingga di pagi hari itu mereka kembali melakukan tugasnya dan kewajibannya sebagai seorang suami istri.

Mereka berdua menunaikan haknya masing-masing sebagai pasutri dan pengantin baru. Entah apa sudah ada perasaan sayang yang mendasari penyatuan mereka atau kah hanya sekedar nafsu yang mendasari kegiatan hot nan panas waktu itu.

Yang terjadi di paviliun belakang rumahnya, Arjuna dan Liana pun tidak mau kalah dengan pasangan pengantin baru tersebut.

Mereka pun berlomba saling memberikan kepuasan dan kebahagiaan yang tidak terkira nikmatnya Surga dunia.

"Aku mulai mencintaimu istri keduaku, aku tidak akan pernah melepaskanmu dari sisi hidupku walaupun dunia dan isinya menentang keputusan dan janjiku ini," terangnya yang membuat Gladys tersenyum bahagia mendengar penjelasan dari suaminya itu.

"Maaf Mas, aku tidak bisa karena kedatanganku ke Indonesia hanya untuk bersembunyi dan lari dari perjodohan yang dilakukan oleh Daddy," dan perkataan dari Gladys hanya mampu tertahan di dalam kerongkongannya.

Air matanya perlahan menetes membasahi pipinya, Lion yang melihat hal itu segera membantu menghapus jejak air matanya dengan kedua jarinya bergantian.

"Mas janji akan membahagiakan kalian berdua, dan tidak akan pernah Mas bedakan di antara kalian dalam segala hal," tuturnya sembari mengelus rambutnya Gladys serta mengecup sekilas keningnya.

Mereka kembali tertidur pulas di pagi hari itu hingga siang barulah mereka bangun. Lion lebih dulu bangun tanpa berniat untuk mengganggu tidurnya Gladys lalu berjalan ke dalam kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya.

"Aku tidak peduli jika keluargaku dan keluarganya Liana tahu apa yang terjadi dengan pernikahan kami, bahkan seisi dunia tahu jika aku punya dua istri," ujarnya sembari mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dari shower.

"Aku akan memperjuangkan hubunganku dengan Gladys apapun yang terjadi kelak, dia tetap milikku seorang," lirihnya.

Arjuna yang sudah terbangun sebelum adzan dzuhur telah meninggalkan rumahnya sebelum Lion bangun dan memergokinya hingga masalah besar yang bisa terjadi di dalam hidupnya.

Liana berjalan dengan penuh semangat dan kegirangan ke dalam rumahnya menuju dapur. Dia yang sudah memesan beberapa jenis makanan untuk makan siang mereka hari itu.

"Aku harus memperlihatkan sikap yang baik di depan Mas Lion agar aku bisa diijinkan untuk pergi hiling keliling dunia bersama Mas Arjuna," cicitnya dengan menata makanan dalam piring dengan rapi penuh penghayatan.

Liana yang tidak pernah melakukannya terpaksa harus terjun langsung untuk menyiapkan makanan agar tujuan dan rencananya bisa sukses dan berhasil diabaikan oleh Lion suaminya.

"Hari ini apa pun akan aku lakukan agar Mas Lion memberikan Ijin padaku untuk pergi, karena inilah tujuanku dari sejak hampir empat tahun lalu, dan urusan Angela aku akan serahkan pada Gladys untuk mengurusnya selama aku pergi dari sini," gumamnya yang tersenyum penuh kemenangan.

Liana yang rela berbohong dan berpura-pura sakit hanya untuk hidup bersama dengan Arjuna kekasih sekaligus cinta pertamanya. Cinta yang telah membutakan mata hatinya, hingga rela melakukan dan menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginan dan obsesinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***