Lion kemudian ikut berbaring di sampingnya Gladys, sebenarnya hasratnya tiba-tiba membuncah hingga ke ubun-ubunnya, tetapi dia tidak ingin melakukan hal itu jika, Gladys dalam keadaan tertidur.
Lion juga tidak ingin melakukan haknya dan menuntut kewajibannya jika tidak meminta izin terlebih dahulu kepada istri kecilnya.
"20 tahun usia yang sangat muda, sedangkan aku 32 tahun," terangnya sembari mengelus lembut surau Gladys.
"Kenapa aku seperti anak remaja yang baru mengenal cinta, entah kenapa apa yang aku rasakan dengan Gladys sangat berbeda dengan yang aku rasakan dengan Liana istri pertamaku?" Tanyanya pada dirinya sendiri yang masih keheranan dengan apa yang dia rasakan di dalam hatinya itu.
Sore itu, Lion yang tidak pernah tidur siang, memejamkan matanya. Dia yang selalu sibuk dan tenggelam dalam dunia pekerjaan menimbun harta sama sekali tidak terbiasa. Pernah sekali dia mencoba tapi, bukannya tertidur malah kepalanya yang berujung puyeng.
Jam 2 siang hari itu, mereka memanfaatkan kesempatan untuk tidur bersama. Sedangkan Liana sudah berangkat menuju Bandara setelah mendapatkan lampu hijau dari Lion.
"Aaaahhhhh!! Aku sangat bahagia sayang, hari ini adalah hari yang sudah lama aku yg nantikan," teriak Liana yang sudah menuju airport Soekarno Hatta dan akan bertolak ke negara Prancis negara tujuan pertamanya.
"Aku pun sama, kita akan bahagia bersama selamanya tanpa ada gangguan dari putri kecil kita dan Lion tentunya suamimu yang bego itu," umpat Arjuna yang tertawa jumawa.
"Itu sudah pasti Sayang," balasnya Liana lalu mengalungkan kedua tangannya ke leher Arjuna.
"Liana stop sayang aku lagi nyetir mobil nih," ucapnya Arjuna yang melarang Liana untuk melakukan hal lebih dari sekedar ciuman yang tentunya akan menuntut dan meminta lebih dari sekedar ciuman sepintas.
Wajahnya Arjuna sudah pucat pasi saking takutnya karena hampir saja dia menabrak sepeda motor yang kebetulan melaju di samping mobil yang dikendarainya itu.
Liana tertawa terbahak-bahak melihat wajahnya Arjuna yang mulai ketakutan. Kekasih gelapnya itu hanya melihat Liana dengan jengah dan keheranan.
"Kamu kenapa sih sayang? Aku sudah serius ketakutan kamu malah tertawa seperti orang yang tidak waras saja," protesnya Arjuna yang masih kebingungan dengan sikapnya Liana.
"Aku hanya bercanda sayang tadi, aku masih mau hidup lebih lama lagi untuk menikmati hartanya Lion dan juga kedua orang tuaku, jadi kamu selow baby," dalihnya Liana.
Liana segera menghentikan tawanya karena melihat Arjuna yang seperti seseorang yang shock seakan-akan nyawanya yang hampir melayang saja.
"Jadi negara mana yang pertama akan kita tuju dan kunjungi sayang?" Tanyanya Liana setelah melihat kondisi Arjuna yang sudah berangsur membaik dari keterkejutannya.
"Kalau menurut aku sih bagaimana kalau kita ke negara Eropa yaitu Perancis terlebih dahulu, apa menurutmu ideku itu bagus atau mungkin kamu punya rekomendasi Negara yang lebih bagus?" Tanyanya balik sembari menolehkan wajahnya ke arah Liana.
"Itu ide yang sangat bagus sayang, aku sangat suka dengan ide brilian kamu itu, jadi aku pesan tiket pesawat dua untuk ke Paris, i coming Paris!!" Pekiknya Liana.
Dia mengeluarkan kepalanya ke jendela mobilnya untungnya saat itu jalan sedang sepi sehingga dia bebas melakukan hal itu.
"Aku bebas dari sangkar emas Lion pria bego itu!!!" Teriaknya Liana yang sangat senang karena setelah hampir enam tahun dia terpenjara tidak mendapatkan ijin dari suami dan kedua orang tuanya.
Arjuna segera menarik tubuhnya Liana sebelum mendapat teguran dari pihak kepolisian satlantas Polresta.
Arjuna tidak ingin hanya karena gara-gara ulah dan tingkah konyolnya Liana menjadikan mereka mendapatkan masalah yang berakibat fatal. Yang bisa berujung mereka gagal berangkat ke luar negeri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-01-12
0
Veronica Maria
elo yg bego liana. dasar cewe idiot
2022-09-28
0