Lion yang kebetulan melihat air matanya Gladys segera menghapusnya lalu berkata, "maaf Mas akan meminta hakku malam ini."
Dengan perlahan, Lion mulai menancapkan tongkatnya ke dalam lubang gua yang ditumbuhi dengan Padang ilalang yang sangat halus dan tipis. Hentakan dan dorongan perlahan dilakukan oleh Lion untuk menembus pertahanan dari istrinya.
Dengan susah payah dan penuh perjuangan, dengan beberapa kali dorongan sangat kuat hingga akhirnya mampu menembus gawang Gladys yang dijaga dengan ketat.
Tapi, karena perjuangan yang dilakukan oleh Lion tidak berhenti dan terus menerus akhirnya bisa melakukan berbagai penetrasi yang cukup membuat Gladys berteriak kesakitan bercampur aduk dengan teriakan kenikmatan dari mulutnya Lion.
"Aaaahhhh Mami!!" Teriak Gladys lalu menarik tengkuk lehernya Lion.
"Sakit sekali, Tolong hentikan," racau Gladys dengan tetesan air matanya yang sudah membanjiri wajahnya.
Mendengar teriakannya Lion segera mempercepat proses penyatuan mereka. Lion merasa kasihan melihat kondisi istrinya yang tidak hentinya menangis tersedu-sedu.
Hingga lava panas menyembur ke dalam hingga ke dinding rahim terdalam istrinya, bersamaan dengan darah segar yang menetes ikut bersama keluar dengan sisa lava dari Lion.
Lion menjatuhkan dirinya di sampingnya Gladys yang tersenyum penuh kemenangan dan kebahagiaan karena sudah bisa berbuka puasa yang bertahun-tahun lamanya itu. Lion memberikan kecupan hangat di atas bibirnya Gladys dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.
"Aku berharap kamu hamil dan di dalam rahimmu tumbuh janin calon penerus Lion."
Gladys tanpa sepatah katapun langsung memejamkan matanya saking sakitnya dan lelah tubuhnya. Bahkan tidak mampu lagi untuk menggerakkan badannya, terasa seluruh tubuhnya remuk redam dan habis terkena benda yang berton-ton beratnya.
"Kenapa dengan tubuhnya Gladys aku merasakan sensasi yang berbeda tapi dengan Liana walaupun sudah hampir Lima tahun aku melakukannya tapi rasanya tidak seperti ini, padahal milik mereka sama, apa jangan-jangan Liana sudah tidak perawan lagi waktu itu dan aku tidak melihat ada bercak darah segar yang seperti miliknya Gladys."
Lion teringat saat dia melakukan hubungan intim untuk yang yang pertama kali sekaligus jadi yang terakhir kalinya semasa mereka menikah.
Tidak ada sensasi sedikitpun yang dia rasakan, terasa hambar, sangat berbeda dengan yang baru berapa detik yang lalu dia lakukan.
"Tapi saat itu, aku sedang mabuk atau apa lah itu sehingga aku melakukannya dengan sangat kasar dan melupakan segalanya tentang semuanya, perasaanku saat itu hampir sama dengan yang aku alami sekarang ini tapi sekarang aku masih mampu mengontrol emosi dan has ratku yang menggebu-gebu," lirihnya Lion larut dalam pikiran dan khayalannya.
Lion melupakan jika waktu itu dia hanya sedang mabuk dan bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat dirinya sedang melakukan hubungan intim dengan Liana dalam keadaan mabuk. Sehingga dia kurang yakin dengan rasanya gimana saat pertama kali berhubungan badan.
Padahal Lion hanya tertidur pulas dan hanya bermimpi indah seperti seseorang yang sedang melakukannya padahal hanya fi
Lion menatap lekat wajah Gladys, dia memindahkan anak rambutnya yang menutupi wajahnya yang cantik dan ayu.
"Cantik!!" Tuturnya lalu menciumi pucuk rambut Gladys.
Lion menyelimuti seluruh tubuh Gladys yang terlihat hanya tersisa lehernya ke atas.
"Semoga kamu bisa menggantikan posisi Liana dan aku berharap kamu perempuan yang mampu membawaku kedalam surganya Allah SWT," perlahan matanya pun terpejam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus berkarya
2023-01-12
0
Yani Cuhayanih
Gladis benar2 jd korban keganasan lion.semoga nantinya akan menjadi ratu di hati lion .wes lanjut
2022-09-17
1
Fitry Resky Nero
ya ya aku masih kecil
2022-08-29
0