Seorang gadis dengan postur tubuh yang cukup tinggi bak model, rambutnya terikat satu, kulit cukup putih dan halus.
Gadis itu memakai pakaian yang bertuliskan dipunggungnya sebuah hotel xx, memakai celana jeans hitam, sepatu sneaker sedang berlari di tengah keramaian jalan Ibu kota, tasnya lompat-lompat kanan kiri seakan mengikuti langkah kakinya yang tidak henti.
"Sudah jam satu lewat, semoga gak kena omelan ibu Fatma hari ini," ucapnya yang terus melangkahkan kakinya menuju Hotel tempat dia bekerja selama kurang lebih satu bulan ini.
Hari ini, gadis itu bekerja sip siang hari hingga malam. Dia bekerja sebagai OG di hotel ternama bintang lima di sekitar pusat ibu kota. Sesekali melirik ke arah jam yang ada di pergelangan tangannya.
"Tersisa lima menit lagi, aku harus lebih cepat," senyumannya sumringah saat sudah berada di depan lobby hotel tempat kerjanya.
Dia melangkah ke arah pintu, tapi langkahnya terhenti, "Aaaaaahhhhh!!" Teriaknya saat dirinya bertabrakan dengan seorang perempuan yang sangat cantik dan seksi memakai gaun malam yang berwarna merah.
Gadis itu terjatuh ke atas lantai hingga punggungnya sedikit membentur pot bunga yang kebetulan berada di sekitar pintu masuk. Gadis itu sedikit meringis kesakitan dan mengelus bokongnya yang sakit terkena hantaman lantai keramik.
Bukannya nolongin wanita berbaju merah itu malah memaki si gadis dengan makian yang cukup tajam dan menusuk telinga,"Hey!! Kalau jalan itu lihat-lihat dong, emang matanya ditaruh dimana?" Tanyanya yang melepaskan pegangan pria yang ada di sampingnya itu.
Gladis nama gadis yang terjatuh ke atas lantai itu. Dia hanya tersenyum menanggapi perkataan dari si wanita yang tidak lain adalah Liana.
"Hey, Bu seharusnya aku yang bertanya seperti itu, ini malah kebalik," ucapnya sembari berdiri dari duduknya dengan wajah yang sedikit kesal.
"Apa Ibu!! Kenapa kamu panggil aku Ibu, memangnya kapan aku nikah sama bapakmu, lagian aku belum setua itu juga kali," balasnya Liana yang tidak suka dengan perkataan dari Gladis.
"Kalau dilihat-lihat dari atas hingga ujung rambut sepertinya dia pantas aku dicalonkan sebagai calon istrinya Lion, walaupun kerjanya sebagai OG tapi, wajahnya lumayan lah, aku harus secepatnya mengatakan hal ini pada Liana." Tatapannya menelisik ke arah Gladis.
"Terus aku harus panggil apa, tidak mungkin kan aku panggil Nenek kan?"ujar Gladis dengan tatapan matanya yang jengah.
Liana ingin maju untuk memberikan pelajaran pada Gladis tapi, segera dicegah oleh Arjuna kekasihnya sekaligus suami sirinya itu. Liana sebenarnya ingin meminta cerai sama suaminya Lion, tetapi dilarang oleh Arjuna.
Alasannya karena, jika dia bercerai dengan suaminya Liana tidak akan mendapatkan harta gono gini dari Lion dan Liana akan dicoret dari daftar penerima harta warisan dalam keluarganya.
Arjuna tidak mungkin menginginkan hal itu terjadi, itu sama saja dengan menutup jalannya untuk menikmati semua kekayaan dan fasilitas yang diberikan oleh Liana untuknya selama ini.
"Kita segera ke dalam sayang, aku ada ide yang sangat bagus," bisiknya di telinga Liana.
Liana hanya tersenyum licik menanggapi perkataan dari kekasihnya itu, lalu membalas bisikan dari Arjuna dengan anggukan saja.
"Maafkan kami, ini semua gara-gara kesalahan kami dan sebagai permintaan maafku, aku mengundang Mbak datang ke kamar kami malam ini jam 8, semoga Mbak tidak keberatan," tuturnya dengan mengulurkan sebuah kartu nama kedepannya Gadis.
Gladis menatap ke arah Arjuna tanpa banyak pikir lalu mengambil kartu nama itu tanpa banyak pikir lagi.
"Kalaupun atasan Mbak marah, aku yang akan berbicara dengannya," ujarnya lagi untuk meyakinkan Gladis.
"Ok, aku pegang kartu dan kata-katanya, kapan Anda bohong, aku akan mencari Anda hingga dapat," balasnya.
"Ingat kami ada di kamar 303 dan kami sangat berharap atas kedatanganmu di Kamar kami," ucapnya dengan wajah yang ramah.
"Kalau gitu saya permisi dulu, saya sudah terlambat," terangnya lalu kembali berlari ke arah dalam hotel.
Arjuna tersenyum licik,"akhirnya aku dapat perempuan yang bisa aku manfaatkan untuk jadi istri sirinya Lion, aku tidak ingin berbagi lagi dengan Lion cukup satu tahun itu saja sehingga mereka punya anak."
Arjuna adalah kekasihnya Liana semasa sekolah di SMA dulu, tetapi sewaktu Liana memutuskan untuk kuliah di luar negeri, mereka lost kontak sama sekali hingga kurang lebih empat tahun lalu mereka kembali bertemu setelah Liana baru satu bulan melahirkan.
Dari situlah Liana, memutuskan untuk membohongi suaminya Lion kalau dirinya semenjak selesai melahirkan dia tidak bisa melayani suaminya lagi di atas ranjang hingga saat ini juga.
"Sayang, seperti yang aku lihat dari wajahmu ada yang kamu rencanakan?" tanyanya Liana yang melihat raut wajah kekasihnya seperti menyimpan sesuatu.
Arjuna tersenyum sebelum menjawab pertanyaan dari Liana yang sedari tadi mereka bergandengan tangan hingga ke arah kamar mereka berdua lalu menjawab pertanyaan dari Liana,"aku sudah menemukan wanita yang cocok untuk kamu nikahkan dengan Liona suamimu itu."
Liana memperlihatkan wajah sumringahnya di hadapan Arjuna," serius?" tanyanya dengan wajah yang penasaran sekaligus bahagia dalam waktu yang bersamaan.
"Apa kamu tidak perhatikan cewek tadi, aku akui postur tubuhnya dan wajahnya yang sedikit oriental itu sangat pas dan cocok untuk menjadi pelakor dalam rumah tanggamu, kata lainnya pelakor yang terpaksa," jelasnya yang sudah bahagia padahal baru saja ngebayangin saja.
Seulas senyum yang tersungging di bibirnya Liana sambil berkata, "Kita masuk saja dulu, baru kita lanjutkan pembahasan tentang rencana Mas yang aku yakini akan berhasil," tutur Liana yang sama sekali tidak melepaskan pelukannya Arjuna di atas pinggangnya.
"Ternyata namanya adalah Gladis," ucap Arjuna yang membaca sebuah name tag yang dia pungut tadi sewaktu Liana tabrakan dengan Gladis diam-diam.
Liana sedikit cemburu saat Arjuna menyebutkan namanya perempuan itu dengan wajahnya yang tersenyum tipis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
liana oon...kasian deh lu di manfaatkan sm arjuna...maunya lu sia siakan suami yg begitu mencintaimu..
2023-06-07
0
fifid dwi ariani
trusbahagia
2023-01-12
0
Yani Cuhayanih
Semoga ini adalah awal dari kehancuran liana lebih tepatnya senjata makan tuan ha ha ha ha
2022-09-17
0