17. Apakah Ini Cemburu?

Tatapannya Gladys tajam menelisik sehingga seperti ingin menguliti hingga bagian paling terdalam hatinya Liana.

"Kamu harus makan yang banyak, agar tenagamu pulih kembali seperti semula," tuturnya Liana dengan penuh perhatian dan kasih sayang yang pastinya semuanya itu hanya akting semata.

"Makasih banyak Mbak, tapi ini sudah cukup bagiku," balasnya yang mencegah Liana untuk menambah makanan ke atas piringnya itu.

"Aku bahagia melihat mereka bisa akur, awalnya aku tidak menginginkan hal ini terjadi tapi setelah penyatuan kami dan selalu melihat senyumannya yang tulus itu membuat aku berubah pikiran dan aku sangat berterima kasih kepada Liana istriku yang merencanakan ini semua," pikiran dan tindakan Lion berubah drastis 360 derajat.

Lion menatap ke dua istrinya yang sangat dia cintai secara bergantian. Dengan senyuman yang selalu tersungging di wajahnya.

"Sepertinya ini waktu yang tepat untuk mengatakan kepada Mas Lion rencanaku."

Lion segera menyudahi makannya lalu beranjak dari tempat duduknya tapi usahanya berhenti seketika saat mendengar perkataan dari Liana. Dia terpaksa mendaratkan bokongnya di atas kursi.

"Mas, apa boleh aku meminta sesuatu?" Tanyanya dengan sedikit ragu dan menatap penuh harap ke arah Lion.

"Apa yang ingin kamu minta sayang?" Tanyanya Lion dengan tangannya yang bertumpu di atas meja tepat dibawah dagunya.

Gladys hanya menjadi pendengar setia saja tanpa ada niat untuk menimpali perkataan mereka. Dia hanya melanjutkan mengunyah makanannya dengan sangat pelan hingga seakan-akan jika dilihat hanya sepintas seperti orang yang tidak makan saja.

"Mas dulu pernah janji sama Aku kalau akan mengabulkan semua Permintaanya Liana, masih ingat gak Mas?" Tanyanya Liana yang sangat berharap Permintaanya kembali dipenuhi.

"Iya, Mas ingat terus?" Tanyanya lagi yang masih mengarahkan pandangannya ke arah Liana.

"Aku ingin liburan keluar negri Mas," jawabnya lalu bangkit dan berjalan ke arah Lion langsung memeluk lehernya Lion dari arah belakang.

"Maaf sayang Mas gak bisa, kamu tahu kan Mas punya banyak kerjaan di sini, jadi kalau tidak apa-apa Kamu saja yang keliling dunia ke mana pun kamu mau," sanggahnya lalu menarik tangan Liana untuk duduk di atas pangkuannya.

Lion membelai lembut wajahnya Liana hingga sepintas mengecup bibir seksinya yang sedikit montok dan tebal itu. Apa yang dilakukan oleh mereka berdua dilihat oleh Gladys hingga ada perasaan aneh yang muncul dari dalam dirinya.

"Kenapa aku tidak suka melihat Mas Lion memperlakukan istrinya dengan manis dan penuh kemesraan di depan mataku, serasa ada yang sakit di sini," lirihnya sembari memegang dadanya hingga meremas pakaiannya.

Gladys menyendok makannya dengan kasar, tidak seperti sebelumnya yang mencerminkan seperti seorang putri bangsawan yang makan dengan hati-hati, pelan, dan penuh wibawa dan karisma.

Apabila ada yang memperhatikan cara makannya Gladys, pasti mereka tidak akan percaya jika dia hanya seorang officer girls yang terlahir dari kalangan menengah kebawah.

Cinta emang tidak bisa ditebak kapan datang dan perginya, dan akan berlabuh di hatinya siapa. Cinta penuh misteri dan selalu membuat hati siapa pun penuh dengan bunga-bunga.

"Gak apa-apa kok sayang, kalau kamu tidak bisa kan aku punya banyak teman sosialitaku yang bisa aku ajak hailing ke berbagai Negara yang sudah lama aku ingin datangi," ujarnya dengan memainkan bibirnya Lion.

Gladys yang melihat interaksi pasutri di depannya segera menyelesaikan makannya tanpa suara dan langsung bangkit dari duduknya.

"Mbak maaf aku harus kembali ke dalam kamar, badanku serasa pegal nih, enggak apa-apa kan?" Tanyanya Gladys lalu mendorong kursinya.

Dia yang sudah berdiri dari duduknya yang tiba-tiba merasakan selera makannya hilang dalam sekejap.

"Ohh tidak apa-apa kok, kamu kembali ke dalam kamarmu, itu hal wajar terjadi jika pengantin baru dan itu lumrah saja, jadi santai saja lah," tuturnya yang masih berada di dalam pangkuan suami mereka berdua.

Liana dengan mesranya mengelus lembut wajah hingga turun ke bagian dadanya Lion. Liana cekikikan melihat banyaknya tanda kissmark dan sedikit goresan cakaran kuku di tubuhnya Lion dan Gladys. Ia senang karena mereka berdua mudah dibodohi.

"Mas Gladys pasti cukup membuat Mas ketagihan dan berulang-ulang kali melakukan itu kan? ini buktinya di leher dan dadanya Mas," ujarnya sembari menunjuk ke beberapa titik tanda merah itu.

Lion sama sekali tidak menyadari, bahwa Gladys tidak menyukai apa yang mereka lakukan di hadapannya. Gladys menghentakkan kakinya dengan cukup kuat saat berjalan menuju kamarnya.

Ia menutup pintu kamarnya dengan sedikit kasar hingga menimbulkan suara yang cukup bising, untungnya tidak sampai ke telinga mereka berdua yang masih berada di dalam dapur tepatnya di ruang makan.

"Aku tidak mungkin ikut bersama dengan Liana dan meninggalkan istri kecilku, aku tidak bisa jauh dari dirinya,"batinnya Lion dia terus melirik ke arah kepergian Gladys.

Senangnya dalam hati yah Abang kalau beristri dua. Siapa pun pria yang berfikiran dengan penuh menggunakan logikanya pasti begitu.

Lion baru sehari menikah siri dengan Gladys tapi, sudah banyak perubahan yang terjadi di dalam hati, perasan dan tingkah lakunya.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berusaha

2023-01-12

0

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

lion hepi istri nya msh segel

2022-08-30

0

Nova

Nova

ya jelas dunkkkk lion seneng.... happy dan bahagia... secara istri kecilnya virgin... secara liana ude doll waktu nikah dg lion

2022-08-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!