Bab. 16. Liana Bersorak Gembira

Liana yang rela berbohong dan berpura-pura sakit hanya untuk hidup bersama dengan Arjuna kekasih sekaligus cinta pertamanya.

Cinta yang telah membutakan mata hatinya, hingga rela melakukan dan menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginan dan obsesinya.

Liana yang tidak pernah ke dapur, terpaksa melakukan hal yang sama sekali tidak disukainya.

Dia melakukannya dengan suka rela harus terjun langsung untuk menyiapkan makanan untuk suaminya Lion dan Gladys istri kedua suamiku.

"Kalau bukan karena aku ingin pergi jauh dari sini bersama Mas Arjuna, amit-amit aku sentuh piring dan makanan ini," umpatnya Liana yang memegang makanan yang baru dipesannya melalui gofood.

Hal itu dia lakukan, agar tujuan dan rencananya bisa sukses dan berhasil dipenuhi oleh Lion suaminya.

"Hari ini apa pun akan aku lakukan agar Mas Lion memberikan Ijin padaku untuk pergi, karena inilah tujuanku dari sejak hampir empat tahun lalu, dan urusan Angela aku akan serahkan pada Gladys untuk mengurusnya selama aku pergi dari sini," gumamnya yang tersenyum penuh kemenangan.

Liana yang rela berbohong dan berpura-pura sakit hanya untuk hidup bersama dengan Arjuna kekasih sekaligus cinta pertamanya.

Liana akan melakukan apa pun asalkan dia bisa hidup bersama dengan cinta pertamanya. Obsesi dan cinta mereka bercampur menjadi satu bagian sehingga menghalalkan segala cara untuk melancarkan rencananya untuk keluar negeri.

"Tidak apa-apa lah kuku ini lecet sedikit, yang penting aku bisa bebas bepergian jauh bersama Mas Arjuna dan menikmati harta Lion," pekiknya Liana yang kegirangan karena Selangkah lagi akan berhasil sukses apa yang ia cita-citakan.

Untungnya Gladys dan Lion masih tertidur pulas dan semua maid hari itu diliburkan olehnya.

Siang hari itu, Liana, Lion sudah duduk di depan meja makan. Liana celingak-celinguk mencari keberadaan dari istri baru suaminya.

"Mas, kok Gladys gak gabung kita makan?" Tanyanya Liana sembari menyendokkan nasi dan beberapa macam lauk pauk makanan ke dalam piring suaminya.

Liana berpura-pura simpatik dan mempertanyakan keberadaan Gladys. Liana sedikit khawatir, jika gara-gara ketidak hadiran Gladys di meja makan akan mempengaruhi proses rencananya.

Lion menatap sepintas istri pertamanya lalu menjawab pertanyaan darinya," Gladys masih tertidur, Mas tidak enak mengganggu istirahatnya."

Dengan suara yang cukup dingin tidak seperti biasanya, jika sedang berbicara dengan Liana.

Liana sumringah mendengar perkataan dari suaminya," berapa ronde sih Mas? Sampai-sampai Gladys belum bangun?" Tanyanya Liana yang bahagia karena berhasil membuat mereka berhubungan intim.

Liana lalu kembali duduk di kursinya. Dengan senyumannya yang selalu menghiasi wajahnya.

"Yes!!! aku tidak sia-sia memasukkan obat Spanish fly itu ke dalam minumannya," batin Liana bersorak.

Lion tersenyum penuh arti ke arah Liana," kamu ada-ada saja pertanyaannya, kamu pasti sudah tahu Mas gimana, jadi sepertinya Mas tidak perlu lagi menjelaskannya panjang lebar, lagian ini kan yang kamu mau?" sarkas Lion yang kembali mengunyah makanannya.

Liana menelan air liurnya dengan susah payah setelah mendengar penjelasan dari suaminya," Aku terpaksa melakukannya karena kamu tidak mau menceraikan aku dari dulu dan cara ini terpaksa aku tempuh," batinnya Liana yang menatap tajam diam-diam ke arah Lion yang sudah menikmati makanannya.

"Setelah selesai makan tolong kamu bawain makanan ke dalam kamarnya Gladys, kasihan dia sudah melewatkan waktu sarapan dan makan siangnya," perintahnya pada Liana.

"Itu tidak perlu Mas, aku sudah datang, kasihan Mbak Liana," sahut Gladys yang perlahan menuruni undakan tangga dengan berjalan sedikit terganggu karena sesekali masih sering perih dibagian daerah intimnya.

Liana tersenyum penuh arti melihat Gladys yang berjalan seperti pinguin saja.

"Pasti Mas Lion tidak memberikan waktu istirahat kepada Gladys sehingga cara jalannya sudah seperti itu, maklumlah pria normal sudah hampir lima tahun tidak pernah melakukannya lagi."

Liana diam-diam tersenyum tipis melihat satu persatu pelakor pilihannya bergantian dengan suaminya itu.

"Untung saja aku masukin obat perangsang aprodiaks ke dalam minumannya semalam, kalau tidak pasti dia tidak akan bisa dan tidak mau menyentuh Gladys." Liana membatin dibarengi dengan senyuman yang licik.

Gladys tanpa sengaja melihat ke arah wajahnya Liana," sepertinya dia merencanakan sesuatu hal yang besar sehingga sifatnya sangat baik dan perhatian kepada suaminya."

Tatapannya Gladys tajam menelisik sehingga seperti ingin menguliti hingga bagian paling terdalam hatinya Liana.

"Kamu harus makan yang banyak, agar tenagamu pulih kembali seperti semula," tuturnya Liana dengan penuh perhatian dan kasih sayang yang pastinya semuanya itu hanya akting semata.

"Makasih banyak Mbak, tapi ini sudah cukup bagiku," balasnya yang mencegah Liana untuk menambah makanan ke atas piringnya itu.

"Aku bahagia melihat mereka bisa akur, awalnya aku tidak menginginkan hal ini terjadi tapi setelah penyatuan kami dan selalu melihat senyumannya yang tulus itu membuat aku berubah pikiran dan aku sangat berterima kasih kepada Liana istriku yang merencanakan ini semua," pikiran dan tindakan Lion berubah drastis 180 derajat.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sukses

2023-01-12

0

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Semoga arjuna selingkuh dan meninggalkan liana.

2022-09-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!