bab 20

Begitu Aditya pergi, Nanda menghampiri Ranti yang masih bersimpuh di lantai membantunya berdiri.

"Ri, kenapa suamimu lebih mirip seorang mafia dari pada pemilik perusahaan besar." ucap Nanda membayangkan wajah Aditya yang babak belur seperti habis bertempur dengan musuh bebuyutannya.

Rianti yang mendengar perkataan Nanda hanya tersenyum.

"Dia bilang apa tadi?" tanya Nanda penasaran.

"Tes DNA."

"Haaaah, wah gila nih laki! waktu meniduri mu dia sadar Nggak siihh? aneh amat masa minta tes DNA segala."

"Dia sedang mabuk waktu itu." Rianti menjawab pelan sambil menunduk merasakan air matanya yang sudah memenuhi kelopak mata.

"Ehh, serius? tapi seenggaknya dia taulah yang di tidurinya itu kamu, istrinya sendiri."

"Iya, dia tau Nan hanya saja dia menuduhku telah tidur dengan laki-laki lain juga."

"Terus kamu turutin permintaan anehnya itu?"

"Terpaksa." jawab Rianti dramatis.

Nanda memutar bola matanya kesal pada suami Rianti.

"Kamu nggak minta cerai aja?! aku sih nggak akan kuat ya punya laki kayak suamimu itu, tampan sih tapi nyeremin." kata Nanda sambil bergidik ngeri.

"Aku sudah pernah meminta cerai, tapi dia tidak mau."

Mulut Nanda menganga tak percaya.

"Aneh nih laki, beneran deh, cinta nggak, anaknya sendiri juga nggak di akuin, tapi nggak mau nyerein,

otaknya setengah kayaknya Ri suamimu itu."

Rianti tersenyum kecut mendengar perkataan Nanda sambil membenarkan bahwa suaminya itu memang aneh, dulu memaksanya untuk menikah tapi ketika sudah menikah malah seperti ini sikapnya.

Di perjalanan Aditya terus memikirkan perkataan Rianti.

"Jika anak ini adalah anakmu, kamu pun boleh membunuhku."

ucapan Rianti masih terus terngiang.

"Han."

"Iya Pak."

"Apa aku terlalu keras padanya?!" Aditya malah melontarkan pertanyaan gila, sudah jelas dia sangat kasar pada Rianti tapi masih saja bertanya seperti itu.

Johan mengerti yang di maksud Aditya adalah Rianti.

"Pak anda bukan hanya keras, tapi jg kejam."

ingin rasanya Johan mengeluarkan kata-kata ini agar Aditya mendengar dan menyadari kesalahannya, tapi tidak dia lakukan karena dia tau tuan nya itu pernah merasakan kecewa yang mendalam terhadap wanita, namun salahnya dia adalah melampiaskan kemarahannya pada wanita lain yang tidak tau apa-apa tentang masa lalunya.

"Pak sebaiknya anda bersikap lebih baik pada Ibu mengingat Ibu yang sekarang tengah mengandung anak Bapak." ucap Johan sambil matanya terus memperhatikan jalan.

"Itu kan belum tentu anakku." Aditya masih ngotot tidak mau mengakui.

Johan menarik nafas.

"Kenapa anda jadi sangat keras kepala sekali."

batin Johan.

"Itu pasti anak Bapak, Ibu tidak mungkin berani melakukan hal aneh." Johan meyakinkan Aditya.

"Sudahlah, berbicara denganmu juga percuma kamu malah membela Rianti, Bos mu itu saya Han, bukan Rianti, kenapa kamu malah terus membelanya."

ucap Aditya sengit.

Entah kenapa saat seperti ini sifat kekanakannya malah muncul.

"Baik Pak." Johan tidak ingin menjelaskan lagi pada Aditya, terserah dia sajalah kalau benar itu anaknya, dia sendiri yg akan menyesal, begitu pikiran Johan.

Tak lama mobil berhenti ketika sudah sampai di depan gerbang rumah Aditya.

Aji dengan sigap membukakan gerbang dan mobil bergerak masuk.

Johan keluar dari kursi pengemudi dan dengan cepat membukakan pintu penumpang, Aditya turun dari mobil dengan wajah yg masih babak belur tidak mau diobati, sebenarnya semenjak dalam perjalanan tadi Johan sudah mengajaknya untuk pergi ke Dokter mengobati lukanya tapi Aditya menolak.

"Han." panggil Aditya.

"Iya Pak." Johan menghampiri Aditya yang sudah menghentikan langkahnya dan berdiri di depan pintu masuk.

"Kirim orang untuk mengawasi Ranti, jika ada laki-laki yg menemuinya segera beritahu saya."

"Baik Pak." Johan menggeleng-gelengkan kepalanya tak mengerti.

Jika memang tidak mencintainya kenapa tidak suka ada laki-laki yg mendekati istrinya, Johan merasa aneh dengan sikap Aditya.

Di kamarnya Aditya sedang duduk di tepi ranjang,

memperhatikan sekeliling kamar yg di rasanya sepi. dia mulai merasa aneh biasanya saat dia pulang Rianti baru selesai sholat. belum lama Ranti pergi dia sudah merasakan sepi.

"Bodoh, buat apa aku memikirkan wanita itu."

Aditya memukul kepalanya sendiri "Kamu tidak mungkin merindukanny Aditya."

dia berbicara pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, Melly masuk sambil berlari dan langsung memeluk Aditya.

Entah bagaimana caranya wanita itu bisa masuk.

"Adit, kenapa kamu harus berkelahi dengan Rama?!

lihatlah wajah mu sekarang."

ucap Melly sambil memegang wajah Aditya.

Aditya menghindari tangan Melly agar tidak menyentuh wajahnya.

"Apa kamu tidak punya sopan santun, masuk ke kamar orang tidak mengetuk pintu lebih dulu." kesal Aditya

"Dulu juga aku selalu seperti ini kan? dan kamu tidak pernah protes, apalagi marah."

"Itu dulu, jangan kamu samakan lagi!"

"Dit, sudahlah hentikan marahmu padaku aku minta maaf."

Aditya menyeringai.

"Semudah itukah kamu minta maaf?!"

Melly masih terus memeluk Aditya.

"Singkirkan tanganmu dariku." kata Aditya dingin, karena masih merasakan tangan Melly memeluknya.

Bukannya melepaskan tangan Melly malah berpindah merangkul leher Aditya.

"Aku mencintaimu Dit, akupun tau kamu masih mencintaiku." Melly di berbisik di telinga Aditya,

hembusan nafasnya membuat Aditya merinding.

Tangan Melly terus berjalan menyusuri leher Aditya,

bibirnya pun mulai berani mencium bibir Aditya,

walaupun Aditya tidak membalasnya dia terus mencium Aditya, lalu menindih tubuh Aditya di atas ranjang.

"Lakukanlah Dit, aku tau kamu menginginkannya.

Melly masih terus memaksa Aditya.

Aditya menyingkirkan tubuh Melly ke ranjang.

"Kamu tau aku tidak pernah menyentuh wanita yang tidak ada ikatan apapun denganku di atas ranjang."

ucap Aditya seraya kembali duduk.

"Kalau begitu jadikan aku istrimu agar kita bebas melakukan apapun."

"Aku punya istri." kata Aditya dingin menatap Melly.

"Kamu bisa menceraikannya." perkataan Melly membuat mata Aditya nyalang padanya.

"Kamu gila, kam tidak punya perasaan?! istriku hamil dan kamu memintaku menceraikannya hanya untuk wanita sepertimu!" serang Aditya tajam.

"Tapi kamu tidak mencintainya, kamu hanya mencintaiku." ucap Melly sambil berusaha merangkul Aditya.

"Jangan terlalu percaya diri." ucap Aditya seraya bangkit dari ranjang menyeret Melly keluar.

"Jangan pernah kembali ke rumah ku lagi aku sudah melupakanmu!"

Kata Aditya tegas sambil menghempaskan Melly ke luar kamarnya dengan kasar membuat wanita itu jatuh tersungkur.

Aditya menutup pintu kamar dengan sangat keras

sedangkan Melly hanya memperhatikannya.

"A apa yg dia ucapkan tadi?!" Melly bertanya pada dirinya sendiri.

"Dia tidak mencintaiku lagi?" sungguh Melly tidak percaya dengan yang baru saja ia dengar, lalu wanita itupun bangun berdiri dan berjalan meninggalkan kamar Aditya.

"Aku akan terus mengusik rumah tanggamu Dit, sampai kamu menceraikan wanita itu, dan kembali padaku." Melly tidak terima Aditya berkata sudah melupakannya.

"Wanita brengsek masih terus manggangguku apa dia tidak menyadari perbuatannya."

ucap Aditya mengepal tangannya.

"Aku tidak akan pernah menceraikan Rianti sampai kapanpun." janji lelaki itu dengan rahangnya yang mengeras.

****

Terpopuler

Comments

listiya

listiya

am mantan x GK bisa mukul am bini nya d pukul terus 😠,, GK ngotak

2022-02-18

1

Lisdayanti Londak

Lisdayanti Londak

knp ga Melly aja yg kamu siksa orang dia 6g buat kamu sakit hati

2022-01-20

2

Yeyet Faranova

Yeyet Faranova

baru nyaho loh suami songong yg egois sama iatri sendiri

2022-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 5
5 bab 6
6 bab 7
7 bab 8
8 bab 9
9 bab 10
10 bab 11
11 bab 12
12 bab 13
13 bab 14
14 bab 15
15 bab 16
16 bab 17
17 bab 18
18 bab 19
19 bab 20
20 bab 21
21 bab 22
22 bab 23
23 bab 24
24 bab 25
25 bab 26
26 bab 27
27 bab 28
28 bab 29
29 bab 30
30 bab 31
31 bab 32
32 bab 33
33 bab 34
34 bab 35
35 bab 36
36 bab 37
37 bab 38
38 bab 39
39 bab 40
40 bab 41
41 bab 42
42 bab 43
43 bab 44
44 bab 45
45 bab 46
46 bab 47
47 bab 48
48 bab 49
49 bab 50
50 bab 51
51 bab 52
52 bab 53
53 bab 54
54 bab 55
55 bab 56
56 bab 57
57 bab 58
58 bab 59
59 bab 60
60 bab 61
61 bab 62
62 bab 63
63 bab 64
64 bab 65
65 bab 66
66 bab 67
67 bab 68
68 bab 69
69 bab 70
70 bab 71
71 bab 72
72 bab 73
73 bab 74
74 bab 75
75 bab 76
76 bab 77
77 bab 78
78 bab 79
79 bab 80
80 bab 81
81 bab 82
82 bab 83
83 bab 84
84 bab 85
85 bab 86
86 bab 87
87 bab 88
88 bab 89
89 bab 90
90 bab 91
91 bab 92
92 bab 93
93 bab 94
94 bab 95
95 bab 96
96 bab 97
97 bab 98
98 bab 99
99 bab 100
100 bab 101
101 bab 102
102 bab 103
103 bab 104
104 bab 105
105 bab 106
106 bab 107
107 bab 108
108 bab 109
109 bab 110
110 bab 111
111 bab 112
112 bab 113
113 bab 114
114 bab 116
115 bab 117
116 bab 118
117 bab 119
118 bab 120
119 bab 121
120 bab 122
121 bab 123
122 bab 124
123 bab 125
124 bab 126
125 pengumuman
126 extra part 1
127 extra part 2
128 extra part 3
129 extra part 4
130 extra part 5
131 extra part 6
132 pengumuman
133 extra malam pertama
134 extra Aditya dan Roman
135 bab 4 yg hilang
136 pertemuan Aditya dan Rianti bab 1
137 pertemuan Aditya dan Rianti bab 2
138 Aditya dan Rianti bab 3
139 Aditya dan Rianti bab 4
140 aditya dan rianti bab 5
141 aditya dan rianti bab 6
142 Aditya dan Rianti bab 7
143 Aditya dan Rianti bab 8
144 Aditya dan Rianti bab 9
145 Aditya dan Rianti bab 10
146 Aditya dan Rianti bab 11
147 Aditya dan Rianti bab 12
148 Aditya dan Rianti bab 13
149 Aditya dan Rianti bab 14
150 Aditya dan Rianti bab 15
151 Aditya dan Rianti bab 16
152 Aditya dan Rianti bab 17
153 Aditya dan Rianti bab 18
154 Aditya dan Rianti bab 19
155 Aditya dan Rianti bab 20
156 Aditya dan Rianti bab 21
157 Aditya dan Rianti bab 22
158 Aditya dan Rianti bab 23
159 Aditya dan Rianti bab 24
160 Aditya dan Rianti bab 25
161 Aditya dan Rianti bab 26
162 Aditya dan Rianti bab 27
163 Aditya dan Rianti bab 28
164 Aditya dan Rianti bab 29
165 Aditya dan Rianti bab 30
166 Aditya dan Rianti end
167 pengumuman
Episodes

Updated 167 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 5
5
bab 6
6
bab 7
7
bab 8
8
bab 9
9
bab 10
10
bab 11
11
bab 12
12
bab 13
13
bab 14
14
bab 15
15
bab 16
16
bab 17
17
bab 18
18
bab 19
19
bab 20
20
bab 21
21
bab 22
22
bab 23
23
bab 24
24
bab 25
25
bab 26
26
bab 27
27
bab 28
28
bab 29
29
bab 30
30
bab 31
31
bab 32
32
bab 33
33
bab 34
34
bab 35
35
bab 36
36
bab 37
37
bab 38
38
bab 39
39
bab 40
40
bab 41
41
bab 42
42
bab 43
43
bab 44
44
bab 45
45
bab 46
46
bab 47
47
bab 48
48
bab 49
49
bab 50
50
bab 51
51
bab 52
52
bab 53
53
bab 54
54
bab 55
55
bab 56
56
bab 57
57
bab 58
58
bab 59
59
bab 60
60
bab 61
61
bab 62
62
bab 63
63
bab 64
64
bab 65
65
bab 66
66
bab 67
67
bab 68
68
bab 69
69
bab 70
70
bab 71
71
bab 72
72
bab 73
73
bab 74
74
bab 75
75
bab 76
76
bab 77
77
bab 78
78
bab 79
79
bab 80
80
bab 81
81
bab 82
82
bab 83
83
bab 84
84
bab 85
85
bab 86
86
bab 87
87
bab 88
88
bab 89
89
bab 90
90
bab 91
91
bab 92
92
bab 93
93
bab 94
94
bab 95
95
bab 96
96
bab 97
97
bab 98
98
bab 99
99
bab 100
100
bab 101
101
bab 102
102
bab 103
103
bab 104
104
bab 105
105
bab 106
106
bab 107
107
bab 108
108
bab 109
109
bab 110
110
bab 111
111
bab 112
112
bab 113
113
bab 114
114
bab 116
115
bab 117
116
bab 118
117
bab 119
118
bab 120
119
bab 121
120
bab 122
121
bab 123
122
bab 124
123
bab 125
124
bab 126
125
pengumuman
126
extra part 1
127
extra part 2
128
extra part 3
129
extra part 4
130
extra part 5
131
extra part 6
132
pengumuman
133
extra malam pertama
134
extra Aditya dan Roman
135
bab 4 yg hilang
136
pertemuan Aditya dan Rianti bab 1
137
pertemuan Aditya dan Rianti bab 2
138
Aditya dan Rianti bab 3
139
Aditya dan Rianti bab 4
140
aditya dan rianti bab 5
141
aditya dan rianti bab 6
142
Aditya dan Rianti bab 7
143
Aditya dan Rianti bab 8
144
Aditya dan Rianti bab 9
145
Aditya dan Rianti bab 10
146
Aditya dan Rianti bab 11
147
Aditya dan Rianti bab 12
148
Aditya dan Rianti bab 13
149
Aditya dan Rianti bab 14
150
Aditya dan Rianti bab 15
151
Aditya dan Rianti bab 16
152
Aditya dan Rianti bab 17
153
Aditya dan Rianti bab 18
154
Aditya dan Rianti bab 19
155
Aditya dan Rianti bab 20
156
Aditya dan Rianti bab 21
157
Aditya dan Rianti bab 22
158
Aditya dan Rianti bab 23
159
Aditya dan Rianti bab 24
160
Aditya dan Rianti bab 25
161
Aditya dan Rianti bab 26
162
Aditya dan Rianti bab 27
163
Aditya dan Rianti bab 28
164
Aditya dan Rianti bab 29
165
Aditya dan Rianti bab 30
166
Aditya dan Rianti end
167
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!