Cinta Yg Salah

Cinta Yg Salah

bab 1

Rianti terbangun dari tidur nya..

"Sudah jam 7:37,aku kesiangan" Ujar Rianti panik saat melihat jam di atas meja samping ranjang.

Sudah seminggu usia pernikahan Rianti dan Aditya,

lelaki yg baru 5 bulan di kenalnya tapi sudah mampu mencuri hatinya dan membuat dia menerima lamaran dari lelaki itu.

Rianti mungkin mencintai Aditya,

tapi sepertinya tidak buat Aditya, dia tidak mencintai Rianti, tidak mencintai wanita yang sudah dia nikahi itu.

Dia menikahi Rianti hanya untuk membuat sakit hati Melly.

Melly wanita yg Aditya cintai tapi Melly pergi meninggalkan Aditya dengan lelaki lain.

"Sudah siang Aditya pasti sudah berangkat ke kantor. kenapa aku bisa kesiangan." ucap Rianti

lalu beranjak bangun untuk mandi.

"Kenapa Aditya tidak membangunkan ku? aku juga kan harus pergi bekerja, apa dia lupa kalau cuti ku juga sudah habis." gerutu Rianti seraya masuk ke dalam kamar mandi.

Selesai mandi Rianti bergegas memakai baju kerja dan berdandan, lalu berangkat untuk ke tempat dimana ia bekerja, wanita itu bahkan tidak sempat untuk membuat sarapan, ia berpikir untuk sarapan di kantin saja.

"Aaahhhhh kenapa macet sekali? sudah jam berapa ini" batin Rianti melihat jalanan yang sangat ramai dengan kendaraan.

Sampai di kantor sudah jam 8 lewat.

Rianti berlari sampai tidak sadar dia menabrak seseorang, seseorang yang bahkan sudah menjadi suaminya saat ini.

"Apa kamu pikir ini lapangan sehingga kamu bisa berlari seperti pemain bola???!!" ucap Aditya. Ya seseorang yang Rianti tabrak adalah Aditya, suami sekaligus atasannya.

"Ma maaf pak saya terburu-buru..'' ucap Rianti tergagap meskipun yang ia hadapi sekarang ini adalah suaminya sendiri, aneh lelaki yang dulu sangat berjuang untuk bisa mendapatkannya tapi sikapnya langsung berubah drastis setelah mereka menikah.

"Kamu terburu-buru sampai menabrak ku karena kamu telat!! kenapa karyawan di kantor ini tidak ada yg benar. setiap hari aku melihat karyawan telat, apa kamu mau aku pecat?!!!" bentak Aditya, dan lihatlah betapa ber api-apinya lelaki itu memarahi karyawati yang statusnya adalah istrinya.

"'Tidak Pak tolong jangan pecat saya." Rianti malah dengan konyolnya memohon pada suaminya sendiri untuk tidak di pecat.

"Jangan ulangi lagi! jika aku melihatmu sampai telat lagi aku tidak akan segan-segan memecat kamu! sekalipun kamu ini istriku, aku tidak akan bersikap baik padamu di kantor!!" ucap Aditya dengan raut bengis pada Rianti.

"Ba,,baik Pak" ujar Rianti menunduk.

Sehabis memarahi Rianti Aditya naik ke mobil dan pergi karena memang dia akan rapat di luar.

"Iissssshhh, kenapa dia kejam sekali padaku? aku ini istrinya, gila memang, sudah di rumah sikapnya dingin bagaikan gunung es dan di kantor pun dia tak segan memarahi aku. ooohh tuhan dosa apa sehingga aku begitu mencintai lelaki pemarah seperti dia?" Rianti menggerutu sambil berjalan.

"Semangat Rianti kamu pasti bisa menghadapi si dingin itu." lanjut Rianti menyemangati dirinya sendiri.

Wanita dengan perawakan kurus itu berjalan menuju lift.

Tak lama pintu lift pun terbuka

Rianti masuk lalu menekan tombol 8

lantai tempatnya bekerja.

Pintu lift terbuka.

Wanita itu langsung keluar dan menuju meja kerjanya.

"Hai pengantin baru, lembur sampai jam berapa? sampai telat masuk kantor?" ledek Sisil teman dekat Rianti.

"Lembur sampai pagi." jawab Rianti asal namun jawabannya itu malah membuat ekspresi terkejut di wajah Sisil.

"Waaaahhhh pantes saja wajahmu kusut sekali, rupanya di hajar sampai pagi. hahahaha." tawa Sisil meluncur tak terkendali.

"Iya aku di hajar tadi di lobby oleh Aditya." ucap Rianti.

"Haaaahh di lobby??? gila juga Bos kita mentang-mentang kamu ini Istrinya main hajar aja di kantor. eeh serius kau di hajar di Lobby?!!" tanya Sisil penasaran.

"Iyaaaa... aku di marahi oleh Aditya karena terlambat."

"Haaahh dimarahi?? aku kira di hajar karena semalam masih kurang."

ucap sisil sambil menggaruk kepala nya yg tidak gatal.

"Aduuuh.. Sil kamu itu pikirannya kasur terus ya,!! memangnya Aditya sinting sampai harus berbuat mesum di Lobby kantornya sendiri kamu. pikir Aditya mau jadi bahan gosip seluruh karyawannya?" ucap Rianti sambil menoyor kepala Sisil.

Sisil memang agak tulalit tapi teman yg baik bagi Ranti.

"Sudahlah aku mau lanjut kerja" kata Rianti lalu mulai sibuk dengan komputer di depannya.

"Eemmm,, tapi semalam berapa ronde??!!" tanya Sisil yang masih saja penasaran dengan yang dilakukan oleh pasangan pengantin baru itu.

"Boro- boro berapa ronde,, nyolek juga nggak." batin Rianti.

Rianti jadi teringat pada malam pertama setelah pernikahan mereka, Aditya pergi entah kemana.

Saat malam pertama Rianti duduk di pinggir ranjang menunggu Aditya masuk.

Rianti menoleh ke arah pintu saat mendengar suara pintu di buka.

"Kenapa kamu belum tidur,? ini sudah malam." tanya Aditya seperti orang tak paham saja tentang apa yang harus dilakukan oleh sepasang suami istri sesaat setelah resmi menikah.

"Eeemmh.. i..iya aku mau ke kamar mandi dulu."

Rianti berjalan ke kamar mandi.

"Kamu tidur lah aku ada urusan, tidak usah menunggu." ucap Aditya.

Rianti berhenti melangkah ingin rasanya dia protes

ini malam pertama kita kenapa kamu malah pergi, tapi tak diucapkan karena nyatanya yang keluar dari mulutnya hanyalah kata "Iya" yang membuat Aditya langsung pergi begitu saja.

Kamar pengantin itu terasa sangat hampa untuk Rianti di malam pertama mereka sebagai sepasang suami istri, Aditya yang dulu bahkan sangat sering menerobos masuk ke rumah kontrakan nya untuk sekedar meyakinkannya agar mau menikah dengannya malah sekarang terkesan tidak menganggapnya membuat Rianti di landa pertanyaan dalam hatinya.

"Hei,, kenapa malah bengong?" tanya Sisil

yang membuyarkan lamunan Rianti.

"Kenapa..??" tanya Sisil lagi.

"Tidak apa-apa sudah ah aku mau bekerja, nanti kalo Bos kita tau bisa benar-benar di pecatnya aku." kata Rianti.

"Kenapa kamu takut di pecat? yang menjadi Bos di kantor ini kan suami mu Riantiii mana berani dia memecat kamu."

"Kenapa tidak?! dia kan pemilik kantor ini."

ucap Rianti.

"Kalau dia berani memecat mu, jangan kamu kasih jatah." ucap Sisil sambil tertawa meledek.

Di dalam ruangannya Aditya sudah kembali dari rapat, memeriksa berkas-berkas yang menumpuk karena dia tinggal cuti menikah dengan Rianti.

"Cepat keruangan saya." ucap Aditya di telepon memanggil sekretarisnya.

Tok..

Tok..

Terdengar suara pintu di ketuk.

"Masuk" kata Aditya.

"Ada apa Pak?!" tanya Tania sekretaris Aditya.

"Ini berkas yang sudah saya tanda tangani

tolong kamu antar ke Pak Hutama."

"Baiik Pak, saya permisi." lalu mengambil berkas dan berajak keluar

"Hm."

"Ahhhh.. aku lapar." seru Rianti.

"Memang nya kamu tidak sarapan tadi??!"

tanya Sisil heran.

"Mana sempat aku sarapan, aku bangun tidur saja jam 7 lewat, dan Aditya sudah berangkat kantor."

"Pantas Bos marah padamu, kamu tidak menyediakan sarapan untuknya, makanya dia sensi sampai di bawa ke kantor." ucap Sisil sekenanya.

"Heii..dari dulu juga kan memang sudah sifatnya pemarah, kamu seperti tidak mengenalnya saja." kata Rianti.

"Oh iya,, kan emang sifatnya begitu yaa,

kalo liat orang maunya dimakan aja hahaha"

kata Sisil sambil tertawa.

"Ya sudah.. ini sudah jam makan siang ayo kita ke kantin." ajak Sisil kemudian.

Rianti dan Sisil berjalan ke kantin dan di depan lift mereka bertemu dengan Aditya.

Sisil dan Rianti mengangguk tanda hormat pada Bos mereka, akan tetapi Aditya hanya melirik sekilas.

Ting...

Pintu lift terbuka

Aditya lalu masuk lift

Rianti dan Sisil hanya bengong melihatnya.

"Ehh Rianti. itu suamimuu kenapa tidak ajak kamu makan bareng?!"

"Tau ahh Sil." jawab Rianti malas.

Rianti berfikir kenapa dia bisa mencintai orang seperti Aditya. bahkan dirinya sendiri pun bingung.

Lift terbuka

Rianti dan Sisil masuk.

Mereka manuju kantin, sampai di kantin mereka memesan makanan untuk mereka santap.

Saat sedang makan datang Rama lelaki yang sudah menyukai Rianti bahkan saat pertama kali mereka bertemu di lobby kantor, yang saat itu Rianti baru di terima bekerja.

"Hai apa kabar Rianti?" tanya Rama dengan senyuman yang terlihat manis mengukir di bibirnya.

"Ooh baik Ram., kamu apa kabar Ram?!"

"Kabar ku buruk." sahut Rama.

"Eeh kenapa kok bisa buruk?!" tanya Sisil yang sejak tadi mendengarkan dua orang di dekatnya saling bertanya kabar.

"Karena wanita yang aku sukai menikah dengan orang lain." ucap Rama sambil melirik Rianti

Deg..

Jantung Rianti berdebar mendengarnya.

"Kamu tunggu saja sampai dia jadi janda." ucap Sisil asal yang malah di tanggapi oleh Rama.

"Kamu benar Sil.. aku akan menunggu dia jadi janda." kata Rama.

"Eeh aku bercanda looh, jangan dianggap serius." ucap Sisil tak enak.

"Hahaha.. tidak apa Sil aku juga bercanda kok." kata Rama sambil melirik Rianti, sedang

yang di lirik hanya menunduk.

"Aku akan menunggumu Rianti sampai kau berpisah dengan Aditya." batin Rama.

Jam makan siang habis mereka pun kembali bekerja.

****

Terpopuler

Comments

Masfaah Emah

Masfaah Emah

aku jdi kangen novel favorit ku ini dah berapa x aku baca ga ada bosan Nya ni novel, soalnya novel skarang ga ada yg sebagus Kya ini novel skarang mah membosankan, klau yg ini mah ngangenin , Thor ayo dong bikin lgi novel sebagus kaya gini, ko malah menghilang sih,,? cuman bikin 5 novel, ayo dong Thor bikin lagi 🙏🙏🙏

2024-04-28

0

Purple Girl

Purple Girl

salah satu novel yg jadi favorit banget...sempet lupa judul nya ...sampai nyari2 terus dn akhirnya ketemu lagi novelnya

2023-08-12

1

💜jiminaa💜🐣

💜jiminaa💜🐣

aku dtang lagi ntah untuk yg kbrapa kali nya dgan nama aku yg baru lagi Thor hhhh

2023-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 5
5 bab 6
6 bab 7
7 bab 8
8 bab 9
9 bab 10
10 bab 11
11 bab 12
12 bab 13
13 bab 14
14 bab 15
15 bab 16
16 bab 17
17 bab 18
18 bab 19
19 bab 20
20 bab 21
21 bab 22
22 bab 23
23 bab 24
24 bab 25
25 bab 26
26 bab 27
27 bab 28
28 bab 29
29 bab 30
30 bab 31
31 bab 32
32 bab 33
33 bab 34
34 bab 35
35 bab 36
36 bab 37
37 bab 38
38 bab 39
39 bab 40
40 bab 41
41 bab 42
42 bab 43
43 bab 44
44 bab 45
45 bab 46
46 bab 47
47 bab 48
48 bab 49
49 bab 50
50 bab 51
51 bab 52
52 bab 53
53 bab 54
54 bab 55
55 bab 56
56 bab 57
57 bab 58
58 bab 59
59 bab 60
60 bab 61
61 bab 62
62 bab 63
63 bab 64
64 bab 65
65 bab 66
66 bab 67
67 bab 68
68 bab 69
69 bab 70
70 bab 71
71 bab 72
72 bab 73
73 bab 74
74 bab 75
75 bab 76
76 bab 77
77 bab 78
78 bab 79
79 bab 80
80 bab 81
81 bab 82
82 bab 83
83 bab 84
84 bab 85
85 bab 86
86 bab 87
87 bab 88
88 bab 89
89 bab 90
90 bab 91
91 bab 92
92 bab 93
93 bab 94
94 bab 95
95 bab 96
96 bab 97
97 bab 98
98 bab 99
99 bab 100
100 bab 101
101 bab 102
102 bab 103
103 bab 104
104 bab 105
105 bab 106
106 bab 107
107 bab 108
108 bab 109
109 bab 110
110 bab 111
111 bab 112
112 bab 113
113 bab 114
114 bab 116
115 bab 117
116 bab 118
117 bab 119
118 bab 120
119 bab 121
120 bab 122
121 bab 123
122 bab 124
123 bab 125
124 bab 126
125 pengumuman
126 extra part 1
127 extra part 2
128 extra part 3
129 extra part 4
130 extra part 5
131 extra part 6
132 pengumuman
133 extra malam pertama
134 extra Aditya dan Roman
135 bab 4 yg hilang
136 pertemuan Aditya dan Rianti bab 1
137 pertemuan Aditya dan Rianti bab 2
138 Aditya dan Rianti bab 3
139 Aditya dan Rianti bab 4
140 aditya dan rianti bab 5
141 aditya dan rianti bab 6
142 Aditya dan Rianti bab 7
143 Aditya dan Rianti bab 8
144 Aditya dan Rianti bab 9
145 Aditya dan Rianti bab 10
146 Aditya dan Rianti bab 11
147 Aditya dan Rianti bab 12
148 Aditya dan Rianti bab 13
149 Aditya dan Rianti bab 14
150 Aditya dan Rianti bab 15
151 Aditya dan Rianti bab 16
152 Aditya dan Rianti bab 17
153 Aditya dan Rianti bab 18
154 Aditya dan Rianti bab 19
155 Aditya dan Rianti bab 20
156 Aditya dan Rianti bab 21
157 Aditya dan Rianti bab 22
158 Aditya dan Rianti bab 23
159 Aditya dan Rianti bab 24
160 Aditya dan Rianti bab 25
161 Aditya dan Rianti bab 26
162 Aditya dan Rianti bab 27
163 Aditya dan Rianti bab 28
164 Aditya dan Rianti bab 29
165 Aditya dan Rianti bab 30
166 Aditya dan Rianti end
167 pengumuman
Episodes

Updated 167 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 5
5
bab 6
6
bab 7
7
bab 8
8
bab 9
9
bab 10
10
bab 11
11
bab 12
12
bab 13
13
bab 14
14
bab 15
15
bab 16
16
bab 17
17
bab 18
18
bab 19
19
bab 20
20
bab 21
21
bab 22
22
bab 23
23
bab 24
24
bab 25
25
bab 26
26
bab 27
27
bab 28
28
bab 29
29
bab 30
30
bab 31
31
bab 32
32
bab 33
33
bab 34
34
bab 35
35
bab 36
36
bab 37
37
bab 38
38
bab 39
39
bab 40
40
bab 41
41
bab 42
42
bab 43
43
bab 44
44
bab 45
45
bab 46
46
bab 47
47
bab 48
48
bab 49
49
bab 50
50
bab 51
51
bab 52
52
bab 53
53
bab 54
54
bab 55
55
bab 56
56
bab 57
57
bab 58
58
bab 59
59
bab 60
60
bab 61
61
bab 62
62
bab 63
63
bab 64
64
bab 65
65
bab 66
66
bab 67
67
bab 68
68
bab 69
69
bab 70
70
bab 71
71
bab 72
72
bab 73
73
bab 74
74
bab 75
75
bab 76
76
bab 77
77
bab 78
78
bab 79
79
bab 80
80
bab 81
81
bab 82
82
bab 83
83
bab 84
84
bab 85
85
bab 86
86
bab 87
87
bab 88
88
bab 89
89
bab 90
90
bab 91
91
bab 92
92
bab 93
93
bab 94
94
bab 95
95
bab 96
96
bab 97
97
bab 98
98
bab 99
99
bab 100
100
bab 101
101
bab 102
102
bab 103
103
bab 104
104
bab 105
105
bab 106
106
bab 107
107
bab 108
108
bab 109
109
bab 110
110
bab 111
111
bab 112
112
bab 113
113
bab 114
114
bab 116
115
bab 117
116
bab 118
117
bab 119
118
bab 120
119
bab 121
120
bab 122
121
bab 123
122
bab 124
123
bab 125
124
bab 126
125
pengumuman
126
extra part 1
127
extra part 2
128
extra part 3
129
extra part 4
130
extra part 5
131
extra part 6
132
pengumuman
133
extra malam pertama
134
extra Aditya dan Roman
135
bab 4 yg hilang
136
pertemuan Aditya dan Rianti bab 1
137
pertemuan Aditya dan Rianti bab 2
138
Aditya dan Rianti bab 3
139
Aditya dan Rianti bab 4
140
aditya dan rianti bab 5
141
aditya dan rianti bab 6
142
Aditya dan Rianti bab 7
143
Aditya dan Rianti bab 8
144
Aditya dan Rianti bab 9
145
Aditya dan Rianti bab 10
146
Aditya dan Rianti bab 11
147
Aditya dan Rianti bab 12
148
Aditya dan Rianti bab 13
149
Aditya dan Rianti bab 14
150
Aditya dan Rianti bab 15
151
Aditya dan Rianti bab 16
152
Aditya dan Rianti bab 17
153
Aditya dan Rianti bab 18
154
Aditya dan Rianti bab 19
155
Aditya dan Rianti bab 20
156
Aditya dan Rianti bab 21
157
Aditya dan Rianti bab 22
158
Aditya dan Rianti bab 23
159
Aditya dan Rianti bab 24
160
Aditya dan Rianti bab 25
161
Aditya dan Rianti bab 26
162
Aditya dan Rianti bab 27
163
Aditya dan Rianti bab 28
164
Aditya dan Rianti bab 29
165
Aditya dan Rianti bab 30
166
Aditya dan Rianti end
167
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!