Rianti sedang menunggu Aditya di sofa, sesekali mengintip dari jendela.
"Sudah jam 8 malam kenapa Adit belum jg pulang?!" Rianti meremas kedua telapak tangannya cemas takut terjadi sesuatu terhadap suaminya itu.
Sedangkan Aditya malah dalam perjalanan menuju, ke Jerman bersama Johan.
"Berapa lama kita di Jerman?!" tanya Aditya tanpa melihat Johan.
"Seperti biasanya Pak 2 minggu, tapi bisa lebih cepat, jika semua berjalan lancar." jawab Johan
"Baiklah."
Tadi pagi Johan menyiapkan semua keperluan Aditya untuk keberangkatan nya ke Jerman
termasuk menyiapkan baju-baju Aditya, tentunya secara diam-diam tanpa di ketahui istri atasannya.
Johan bisa melakukan apa saja tanpa orang lain tau persisi seperti bayangan, padahal itu hanya kebetulan saja, pada saat dia datang Rianti sedang berada di taman belakang entah melakukan apa hingga tidak sadar ada Johan yang masuk ke dalam.
"Pak kemarin Nona Melly menelepon ke rumah mencari Bapak." lanjut Johan.
"Untuk apa dia mencariku lagi?" gumam Aditya.
"Kenapa Pak?!" tanya Johan karena hanya mendengar gumam man Aditya yg tidak jelas.
"Tidak ada." Aditya sambil menyandarkan badannya yang terasa sangat lelah.
"Apa yg dia bicarakan?!"
"Tidak tau Pak kata pelayan Ibu yg mengangkat telepon."
"Kenapa Rianti tidak memberitahukannya padaku." batin Aditya.
Karena tidak ada jawaban dari Bos nya, Johan kembali diam memikirkan kenapa Bos nya akhir-akhir ini malah lebih sering melamun.
"Apa karena kedatangan Nona Melly?!" Johan bertanya-tanya dalam hatinya sendiri.
Entahlah Johan tidak mau ikut campur dalam urusan percintaan Bos nya itu karena dia di bayar hanya untuk urusan pekerjaan bukan pribadi Bos nya apalagi masalah percintaan dan rumah tangga nya.
Dilirik nya Aditya yg sedang mengurut keningnya.
Rianti tertidur di sofa sampai pagi, wanita itu
berjalan ke kamar dan melihat ranjang yg tetap kosong.
"Apa Aditya tidak pulang semalam?" gumam Rianti bingung namun kemudian meneruskan langkahnya menuju kamar mandi.
Rianti membersihkan dirinya karena ia akan sholat.
Selesai sholat, dia mengambil hpnya karena ingin menghubungi Aditya, tapi di urungkannya keinginannya itu, dia merasa canggung, karena semenjak menikah dia dan Aditya sudah tidak pernah lagi berkomunikasi lewat HP, padahal dulu sewaktu kenal selama 5 bulan dia pernah sekedar sms atau tlp Aditya walaupun cuma sebentar untuk sekedar menanyakan Aditya sudah makan apa belum itu pun Aditya hanya membalas singkat, hanya kata sudah, atau belum selebihnya tidak ada.
Dan sekarang saat suaminya tidak pulang
Rianti merasa bingung untuk menghubungi suaminya itu atau tidak.
"Aku tlp tidak yaa?" Rianti bertanya pada dirinya sendiri.
"Aku sms aja deh." jarinya sudah mengetik.
"Kamu dimana? kenapa tidak pulang semalam?" ketik Rianti di layar HPnya hanya tinggal memencet tombol send, tapi tiba-tiba dia ragu.
"Aduuuh, bingunglah, nanti Aditya marah karena aku terlalu bawel, udah biarin aja Adit mau pulang atau gak itu urusan dia." ucap Rianti sambil melemparkan HPnya ke ranjang.
"Apa aku tlp Johan saja?! iya aku tlp Johan saja, dia pasti tau Aditya dimana."
Rianti lalu mencari no HP Johan di HPnya
lalu segera meneleponnya.
"Kok tidak aktif? saat seperti ini Johan pun tidak bisa diandalkan." kesal Rianti.
"Adit kamu kemana?!"
"Hm,, tidak ada Adit ternyata sepi, yah walaupun ada dia di rumah juga aku tetap merasa sendiri, tapi aku masih bisa melihat wajahnya tidak seperti ini, dia kemana sih gak ada kabar sama sekali. sudah 2 hari dia tidak pulang sekretarisnya di kantor pun tidak tau Adit kemana, sekretaris apaan masa Bosnya pergi tidak tau aneh! tapi apa bedanya dengan ku?! aku juga tidak tau Adit dimana sekarang, malah terasa lebih aneh aku istrinya tapi tidak tau dia berada dimana."
"Johan pun tidak bisa di hubungi sama sekali."
sesal Rianti seraya kepalanya di rebahkan di atas sofa sedangkan badannya terduduk di atas karpet.
"Apa Aditya benar-benar tidak menganggapku sebagai istri nya? aku tidak mengerti dengan jalan pikiranmu, kalau kamu tidak mencintai ku kenapa kita harus menikah?"
Rianti teringat kembali saat untuk pertama kalinya Aditya menyentuhnya tapi Aditya malah menyebut nama wanita lain.
Tanpa Rianti sadari butiran bening telah memenuhi kelopak matanya yg tampak sayu,
Rianti kembali menangis mengingat kejadian malam itu.
Hiks..
Hiks..
"Impian ku untuk menikah dengan lelaki yg kucintai memang terwujud. tapi tidak dengan impianku yg berharap lelaki yg kucintai jg mencintaiku,
karena kenyataannya suamiku sendiri sama sekali tidak mencintaiku. ya allah lembutkanlah hati Aditya buat dia juga merasakan cintaku padanya."
ucap Rianti sambil terus terisak rasa rindunya pada Aditya membuat dia semakin sedih.
Aditya dan Johan baru saja tiba di hotel dia merasa badannya sangat lelah lalu bicara pada Johan.
"Han saya istirahat dulu, kamu siapkan berkas untuk rapat besok."
perintah Aditya pada Johan lalu berjalan keluar lift saat pintu lift terbuka di lantai yg mereka tuju, dan berjalan menuju kamar hotel nya tanpa menunggu jawaban Johan, Aditya lalu masuk ke kamarnya.
"Baik Pak."
jawab Johan setelah Aditya menutup pintu kamarnya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Ikmal
aku kurang paham sama cerita di bab ini
2023-05-12
0
Lisdayanti Londak
semoga Melly bisa melewati masa sulit di awal pernikahan nya
2022-01-20
1
Yeyet Faranova
baru awal cerita udah ngenes ni hati pembaca, lanjut thor.....
2022-01-18
1