Dikejar Cinta Pak Polisi

Dikejar Cinta Pak Polisi

What A Day?

Krriiiingggggg........... krrriiiiingggggggg.............. krriiiinggggggg............ krrriiiingggggggg.............

Alarm di meja nakas dari tadi pagi terus berbunyi untuk membangunkan empunya. Namun yang terbangun justru malah seisi rumah. Bunyi yang sangat keras itu tetap tidak membangunkan gadis cantik yang baru terlelap jam 4 pagi tadi.

"Anyaaaaaa..Banguuuunnnnnn, alarmnya berisik banget dari tadii" teriak Sonya kakak dari gadis yang masih bermimpi itu. Sonya kembali berteriak dan menggedor-gedor pintu kamar adiknya.

Gadis cantik berkulit putih itu langsung terperanjat kaget karena gedoran dari kakaknya yang udah serasa mau ngerobohin pintu kamarnya, super kencang. Dengan mata yang masih sangat lengket Ia melihat jam alarm di nakas dekat kasurnya. Matanya terbelalak, bola mata serasa mau lompat dari tempatnya.

"Siaaaaallllllllll..." gumamnya

Hari ini Anya ada janji bertemu dosen untuk presentasi rencana proposal tugas akhirnya di kampusnya jam 9 pagi, tapi sekarang sudah jam 8.30 belum perjalanan dari rumah menuju kampus yang pasti jalanan akan macet. Semalam Anya sudah mensetting alarm jam 7, tapi karena terlalu capek menyelesaikan tugas dari Pak Agung si dosen killer jadilah Anya kesiangan sekarang.

"Aaahhh telat deh ini pasti ketemu dosennya" gerutu Anya yang langsung bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi bebek atau mandi 3 jari. Anya hanya sekedar cuci muka dan gosok gigi, buang air kecil dan berlari ke walk in closet mencari pakaian.

Hari ini ada jadwal presentasi, maka Anya harus berpenampilan rapi. Aturan di kampusnya kalau mau presentasi harus menggunakan bawahan kain, entah rok atau pun celana kain. Ia mencari rok hitam dan kemeja di walk in closetnya, namun roknya tak juga ketemu. Pikiran Anya semakin bingung, dari pada walk in closetnya berubah jadi gudang pakaian, mending pinjem ke Kak Sonya aja.

Anya bergegas keluar kamar dan langsung nyelonong ke kamar kakaknya. Ia mengobrak abrik kamar kakaknya dan menemukan rok kain hitam.

"Yesssss dapeeetttt" Anya bersorai. Langsung kembali ke kamar dan berpakaian. Rok hitam Sonya sangat ketat dipakai Anya, karena memang perawakan Anya yang lebih tinggi dari kakaknya. Awalnya Anya agak risih, tapi mau bagaimana, daripada gak jadi presentasi malah harus ngulang jadwal janjian lagi.

Setelah rapi gadis berambut lurus itu langsung menuruni tangga rumahnya, mencomot selembar roti di meja makan, mencium pipi mamanya yang duduk di meja makan dan langsung keluar sambil meninggalkan mama dan kakaknya yang melongo di meja makan.

"Berangkat dulu maaa, love youuu. Kak, aku pinjem roknya.." ucapnya sambil berlalu dan menghilang dari pandangan keluarganya.

Ia langsung menyalakan mobil dan mobil putih kesayangannya siap berjalan membelah ibukota. Jalanan pagi ini tidak terlalu macet, Anya merasa lega setidaknya kemungkinan masih bisa tidak terlambat sampai di kampus. Sekitar 2 km dekat kampus, mobil Anya berjalan tersendat, membuatnya kebingungan. Mobilnya mogok, dan mengeluarkan asap dari kap mesinnya. Anya kebingungan dan langsung turun dari mobilnya.

"Aaaaaahhhhh kenapa mesti mogok sekaraaangggg" rengeknya sambil menendang ban mobilnya. Ia ingat bahwa sudah seharusnya si putih, panggilan untuk mobilnya, di servis 2 bulan yang lalu. Tapi karena Anya repot dan super sibuk di kampus Ia tidak ingat dan berujung naas. Anya mengambil handphone di kantong kemejanya dan menelpon bengkel langganan. Untung montir segera datang dan menderek mobil Anya. Sekarang hanya tersisa Anya berdiri di pinggir jalan sambil menunggu taxi online.

***

"Anyaaaaa, cepataaaannnnn. Pak Dono barusan dateng" seru Oki setelah melihat Anya datang dari kejauhan.

"Ngawur lu, Pak Gusti namanya. Ntar orangnya denger berabe lu" jawab Anya sambil berlalu meninggalkan Oki.

"Lah abis mirip sama Dono sih" jawabnya walaupun mungkin sudah tidak terdengar oleh Anya.

Anya berlari menuju ruangan Pak Dono eeh Pak Gusti dan untungnya dosennya tidak menunggu terlalu lama karena dosennya juga baru saja datang di kampus.

2 jam berlalu, syukurlah presentasi Anya berjalan lancar, sehingga Ia bisa melanjutkan proposal tugas akhirnya. Rencananya Ia akan mengambil sks tugas akhir semester depan, tapi Ia menyiapkan rencana proposalnya mulai semester ini agar semester depan Ia tinggal melakukan penelitian dan sidang.

Anya seorang mahasiswi jurusan teknik sipil semester 6, Ia berkuliah di kampus terbaik di ibukota. Selain penampilannya yang cantik dan menarik, Anya juga punya kecerdasan yang sangat hebat. Ia menjadi asisten dosen untuk 3 mata kuliah, belum lagi Ia juga menjadi salah satu ketua untuk seluruh asisten dosen. Belum lagi prestasi sejak SMP Ia sudah mengikuti olimpiade matematika dan fisika. Sehingga sejak awal masuk kuliah, IPK Anya selalu sempurna.

Setelah keluar dari ruangan Pak Gusti dengan senyum sumringah, Anya ke kantin untuk mencari sohibnya.

***

"Nanti malam kita lakukan patroli untuk menemukan bandarnya!" Ucap lelaki berbadan kekar sambil berdiri di depan rekan-rekan kerjanya.

"Siap komandan" seru semua menjawab perintah atasannya.

"Baik kalau begitu, semua berkumpul di titik jam 9 malam, kita berangkat jam set 10 untuk memantau. Ingat, jangan bertindak sebelum ada perintah. MENGERTII?"

"MENGERTI"

"Bubar jalan" semua menuruti komando dari atasannya untuk bubar dari rapat guna melakukan patroli malam ini.

Brigadir Yoga, lelaki tampan berusia 29 tahun ini bekerja untuk menangkap gembong narkob*. Ia mendapat laporan dari masyarakat bahwa disekitaran jalan Arjuno sering ada transaksi narkob* yang juga selalu diselingi dengan mangkalnya para wanita penghibur. Laporan ini sudah diterima beberapa kali dan cukup meresahkan warga. Sehingga malam nanti Yoga dan anak buahnya berniat untuk melakukan patroli dan mencari tau apakah ada transaksi narkob* di tempat yang di maksud.

"Serius amat Boss" goda Iwan yang menerobos masuk ke ruangan Yoga.

"Lain kali ketuk pintu dulu, kebiasaan banget" Protes Yoga.

"Yaelah, kayak sama siapa aje lu. Gini gini kan gue calon adik ipar lu" lanjut Boy sambil cekikikan.

"Ogah gue, gak bakal gue restuin lu sama Gina. masa iya gue punya ipar ngerepotin setiap saat" ejek Yoga.

"Awas lu, ntar si Gina klepek-klepek sama gue lu yang bingung. secara gue ganteng gini, polisi, kurang bersahaja apa lagi coba." cerocos Boy menyombongkan diri.

"Sana keluaaar, gue mau lanjut bikin laporan buat patroli nanti. jangan ganggu-ganggu. ssiiuuuhh siiiuuuhhh" usir Yoga sambil mengibaskan tangannya.

"Okeeee byeee, kakak ipaaarr"

Boy dan Yoga berteman sejak mereka masuk ke akademi polisi. Mereka berteman dekat, ada juga Aron dan Jojo. Tapi karena perbedaan tempat bertugas mereka jadi jarang bertemu. Hanya dengan Boy yang kebetulan satu tempat tugas setelah 2 tahun ini Boy dipindahkan di kantornya mereka bisa sering bertemu lagi.

***

"Haaaiii gaessss" sapa Anya sambil menepuk pundak Oki sohibnya dari jaman ospek.

"Haiiii Bu dosen" jawab Ika dan Mela sambil cekikikan melihat penampilan Anya yang gak biasanya. Anya ikut terkekeh karena tau teman-temannya pasti bakal ngeledekin penampilannya.

"Dapet dari mana lu rok seksi begitu?" tanya Mela.

Anya duduk di samping kursi Oki, berhadapan dengan Mela dan Ika. Rok yang dipakai Anya memang cukup pendek, sehingga menampilkan paha putih mulusny saat Ia duduk. Oki yang risih melihatnya terpaksa melepaskan jaket untuk menutupi paha Anya.

"niiihhh pake ini buat nutupin" desak Oki yang mulai risih karena banyak mata yang menatap Anya dengan rok seksinya.

"Makasih Ki" jawab Anya sambil mengambil jaket dan langsung menutup setengah pahanya yang terekspose.

"Gue pinjem rok ini dari Kak Sonya, rok gue entah kemana. eehhh gak taunya pendek banget roknya pas di pake duduk karena ketat banget nih" keluh Anya

"Terus lu gak bawa baju ganti? mau seharian pakai baju gini?" Ika menimpali.

"Baju ganti gue di mobil, mobil gue mogok dan lagi di bengkel. Hari ini gue sial banget pokoknya, karena tugas dosen killer itu jadi kesiangan bangun dan buru-buru" Anya kembali mengeluh. teman-teman gesreknya bukannya simpatik malah ngakak berjamaah semua mendengar kesialan Anya.

Teman-temannya gak ada yang mengambil mata kuliah si dosen killer, karena memang mata kuliah itu jadwalnya masih semester depan. Anya yang ingin segera mengambil tugas akhir semester depan, terpaksa mengambil mata kuliah dosen killer semester ini sendirian dan sekelas dengan senior.

"Lu sih kerajinan, pake ngambil matkul si killer sekarang, semester ini aja udah berat, Nya" celoteh Mela

"Ya lu tau sendiri gue pingin cepet lulus, demi nyokap gue. tapi si killer itu ya emang ada aja caranya buat ngerjain mahasiswa tau gak. kayak gak puas kalau mahasiswa itu nganggur dikit, tau nganggur dikit langsung dikasih tugas, deadlinenya dadakan. ampuuunnn dah tuh orang yah" curhat Anya panjang lebar.

"Yaudahlah, yang penting udah selesai kan tugasnya. Gue beliin es teh dulu biar lu adem gak emosi." jawab Oki sambil berdiri menuju ke kasir kantin untuk memesan.

"Nya, lu kenapa gak jadian sama Oki siiih? dia tuh naksir deh kayaknya sama lu" tanya Ika bisik-bisik

"Naksir dari hongkong, Oki tuh udah punya pacar gaes, pacarnya LDR makanya jarang ada yang tau. gue mah cuma temen deket doang, kita dari ospek udah akrab bangeeet"

"Beneran udah punya pacar? anak mana emang? LDR ke kota mana?" cerocos Ika yang keponya luar biasa

"Anak Jogja kalau gak salah, gue juga jarang nanya kok, gue gak terlalu kepo sama urusan pribadi orang, sekalipun itu sohib gue. tapi lu kok kepo banget sama Oki, jangan jangan lu yang .... "

"Jangan jangan apaan nih?" Tanya Oki yang membawa segelas es teh buat Anya.

"Tau tuh, tanya sendiri sama Ika. kepo tuh dia sama luu" jawab Anya asal sambil mengambil es teh dari tangan Oki dan menenggaknya dengan cepat.

"Haah, kepo apaan Ka?"

"Iiih enggak kok, orang gue cuma nanya gak jelas aja. Udah yuukkk abis ini masuk kelasnya Pak Dwi cepetin minumnya" Ika mengalihkan obrolan dan langsung menenggak jus melon dihadapannya.

Keempat pemuda pemudi itu kembali ke jurusannya dan mengikuti perkuliahan hingga sore.

***

"Balik dulu yah, ntar malem gue ada janji ngedate" pamit Mela pada ketiga temannya.

"Oke ttdj" seru ketiganya

"Nya, lu balik jam berapa?" tanya Ika dengan mata berbinar

"Gue balik maleeem banget kayaknya. Hari ini ada dua asistensi, jadi pasti sampe malem banget"

"Yaaahhh, gue gak bisa nebeng dong" jawab Ika dengan raut kecewa

"Gak balik malem pun gue gak bisa nebengin, secara mobil gue di bengkeeel. si putih nginep di bengkel kayaknya sampe besok lusa"

"Yaaahhh, makin sedih deh gue. Kalau lu, Ki?" tanya Ika berharap pada Oki.

"Gue ada jadwal asistensi juga ntar malem, sorry banget" jawab Oki.

"Sorry yah Ka, next kalau si putih udah sehat gue tebengin deh" janji Anya.

Ika memang lebih sering bareng Anya karena kosannya searah dengan arah rumah Anya, kalau dengan Mela bagaikan ujung ke ujung.

"Yaudahdeh kalau gitu, gue pesen taxi online aja" dengan terpaksa Ika pun pulang dengan taxi online karena kedua sahabatnya tidak ada yang mau mengangkut.

"eeh Ki, lu selesai asistensi jam berapa nanti?" tanya Anya

"Malem Nya, jam 10 paling baru selesai. soalnya ngejar deadline nih, belum lagi ada anak yang belum paham materinya, mesti ngajarin ulang lagi jadinya. Lu mau nebeng balik?" selidik Oki.

"Hehehehe kok tau aja lu. Iya nih, gue nebeng yah, gue perkiraan selesai jam segitu juga. mau naik taxi online agak serem Ki, tadi pagi aja gue diliatin atas bawah sama drivernya, yaaah yaaah pliiisssss, besok gue traktir es teh deeeh" rayu Anya sambil menyatukan kedua tangannya di atas dadanya ditambah bibirnya yang dimonyong-monyongkan khas anak kecil yang minta mainan.

"Iya iya deh gue tebengin, tapi gue naik motor nih. Lu gapapa? secara rok lu pendek gitu"

"Gapapa lah, dari pada naik taxi online lebih serem malem malem begitu hiii" jelas Anya sambil begidik ngeri membayangkan tatapan driver taxi online tadi pagi yang terperangah dengan rok seksi yang digunakan Anya.

"Oke deh, ntar gue tebengin, tapi gue alasan dulu ke pacar gue. Gue bilang ntar nebengin Andi pulang. secara lu tau pacar gue posesif banget kalau tau gue deket sama lu"

"Sip deh, lu atur dah alasan apa aja. yang penting gue balik dengan aman. lagian cewek lu ngapain cembokur amat sama gue coba, kita kan cuma temenan. jangan jangan cewek lu takut lu minta jatah sama gue yah?" tanya Anya dengan tatapan nakal dan menahan tawa.

"Jatah apaan woooiii? ngawuuur aja lu, gue gini gini cowok terhormat yah, perjaka ting ting gue" teriak Oki menjelaskan yang disahut suara tawa Anya yang merasa lucu melihat ekspresi Oki tidak terima.

"Gue bukan cowok murahan lah yaaawww" goda Oki dengan gaya bences, tangan kanannya ditekuk dan mencolek lengan Anya. Anya makin terbahak dengan ulah kocak sahabatnya ini.

Alasan Anya nyaman sahabatan sama Oki, selain dia gak neko-neko, Oki juga tergolong cowok yang gak berani macem-macem sama cewek. Di teknik pasti banyak teman cowok seangkatan Anya, tapi jarang yang bisa nganggep cewek itu bener bener harus di jaga. Kadang ada juga cowok-cowok ngumpul gosipin temen seangkatan yang diem-diem keliatan warna pakaian dalamnya dan itu membuat Anya sedikit gak nyaman untuk berteman dekat dengan cowok seperti itu. Beda dengan Oki yang menganggap cewek diangkatannya itu selalu butuh perlindungan. Selain penampilannya cukup ganteng, Oki juga pintar. Hanya saja dia tidak ingin seperti Anya yang lulus cepat, dia hanya ingin menikmati masa kuliahnya yang tidak akan terulang lagi.

***

"Semua berkumpul" Teriak pemuda disamping Yoga.

Pemuda-pemuda yang berpakaian lengkap dengan rompi anti peluru dan juga senjat* itu mendekat untuk mendengar komando dari pimpinannya.

"Ingat, malam ini kita beroperasi di Jalan Arjuno. tetap fokus dan hati-hati. kalau ada yang mencurigakan infokan dulu kepada tim agar kita bisa melakukan sidak. PAHAM SEMUA?"

"PAHAM" teriak 8 pemuda serentak.

Mereka semua berpisah dan masuk mengendarai 2 mobil patroli berwarna hitam dan ada yang mengendarai sepeda motor 2 orang. Sebelum kendaraan yang mereka tumpangi satu persatu meninggalkan kantor polisi. Tak lupa Yoga dan timnya mengecek handy talky HT yang dimiliki, agar bisa tersambung dengan semua timnya. Setelah dirasa tidak ada kendala segera mereka melaju menuju lokasi untuk melakukan patroli malam ini.

***

"Balik sekarang?" Tanya Oki pada Anya yang sedang sibuk mematikan laptopnya setelah hampir 2 jam beroperasi untuk menjelaskan gambar teknik pada adik tingkatnya.

"Gue laper niiih Ki, makan bentar yuuuk. nih tadi sebelum asistensi gue udah pesen sate padang, eehhh keburu mereka dateng buat asistensi. Jadi terpaksa nahan laper deh sampe selesai."

"Lah gue juga laper nih" Oki memasang wajah khas bocah cilik yang merayu mamanya.

"Tau gueee, niiih yuk sini gue pesen dua kok tadi, sengaja buat lu emang" ajak Anya sambil menggeser duduknya agar bisa ditempati Oki yang sedari tadi berdiri menunggu Anya.

"Aaah gak nyangka gue, lu tuh selain cantik baiiiikkkk lagi, Nya. beruntung deh yang dapetin lu, cuma sayang yang dapetin belum keliatan batang hidungnya sampe sekarang" goda Oki

"Iye iye gue jomblo dari lahir. Puas luuu, tapi gini gini gue high quality jomblo tau" jawab Anya sambil menyomot sate padang di depannya.

"Lu standartnya ketinggian, Kak Bima yang idaman kampus aja lu tolak Nya. parah emang lu. kurang apa coba, dia udah ketua BEM, ganteng, pinter, tajir pulaaa"

"Kuruang suatuu luagii, pulayybuooyyy juguaaa" jawab Anya sambil terus melahap ketupat dan satenya hingga pipinya menggembung.

"Ahahaha suiapa tau buisa tuobat Nyua kualau suama lu" jawab Oki asal.

Bima memang cowok idaman di jurusan mereka sekaligus senior yang setahun diatas mereka. Sejak mahasiswa baru, Bima langsung meluncurkan aksi mendekati Anya yang memang menarik perhatian. perawakan yang putih bersih tinggi dan menarik tentu pemandangan langka di wilayah teknik. Tapi Anya menolak mentah-mentah. Banyak yang menyayangkan karena jelas kalau mereka jadian bakal seperti pasangan-pasangan yang di webtoon. Anya tau kalau Bima mendekatinya karena gengsi, bukan karena benar-benar tertatik. Anya hanya menganggap pacaran akan membuang waktu belajarnya, apalagi pacaran dengan orang yang tidak membuatnya tertarik.

"Yuukk cuss" ajak Anya setelah menenggak minumnya hingga tetep terakhir.

"Yuuukkk" jawab Oki. Mereka berjalan beriringan menuju parkiran motor yang mulai sepi.

"Lewat jalan Arjuno aja ya, secara lu gak pakai helm , gue takut ada razia"

"Emang ada razia malem-malem begini?" tanya Anya sambil naik ke motor laki milik Oki. Ia duduk miring dengan menutup paha yang terekspose dengan tas pundaknya. sedangkan laptopnya dititipkan ke ransel Oki.

"Polisi jaman sekarang rajin Nya, coba lu liat acara 68, mereka razia malem kan"

"Yeee, itu kan razia narkoboy, bukan helm Kiiiiii" jawab Anya sambil menepuk punggung Oki. Mereka berlalu meninggalkan kampus menuju jalanan yang sudah mulai sepi karena jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

***

Yoga dan timnya sudah bersiap di titik lokasi patroli. Pengendara sepeda motor ada yang berkeliling untuk mengecek kondisi di sekitar jalan tersebut. Ada beberapa pemuda yang asik nongkrong dan ketahuan mabuk dan berjudi diamankan dan dibawa ke kantor untuk diminta keterangan.

Tak berlangsung lama Oki dan Anya melewati jalan itu, namun karena adanya pengamanan para pemuda yang mabuk itu terpaksa mereka berhenti karena menghalangi jalannya sepeda motor Oki.

Ketika sedang memaksa masuk para pemuda masuk ke mobil patroli, Yoga dan rekan polisi lainnya melihat Oki dan Anya. Yoga langsung menyuruh mereka berdua untuk menepi ke pinggir jalan. Seketika Anya panik.

"Ngapain Ki? Ada apaan ini?" Anya semakin bingung tak karuan dan mencerca pertanyaan ke Oki yang juga tidak mengerti alasan kenapa disuruh menepi.

"Selamat malam, mas mbak. Ini kenapa ya malam-malam sepi lewat jalan begini? apalagi mbaknya gak pakai helm, pakaiannya juga.. " Yoga tidak melanjutkan omongannya melainkan hanya melirik ke arah Anya dari atas hingga bawah.

"Kita baru selesai kuliah Pak, ini saya mau antar teman saya pulang ke daerah Cikini. Teman saya ini tadi pagi naik mobil berangkatnya, makanya gak punya helm pak, dan karena sudah malam juga gak bisa dapet pinjeman helm" jelas Oki ke polisi di depannya dan melirik Anya yang masih panik dan kebingungan.

"Kalau begitu bisa liat surat-surat kendaraan dan identitas dirinya mas, mbak"

Oki membuka ranselnya dan mengambil dompet di dalamnya. Ia mengeluarkan surat tanda nomor kendaraannya dan juga surat ijin mengemudinya. Tak lupa juga Ia menyerahkan kartu identitas serta kartu mahasiswanya kepada Yoga. Yoga mengecek satu persatu surat yang diberikan Oki dan mengangguk-anggukan kepalanya tanda bahwa identitas dan kendaraan yang Ia kendarai tidak ada masalah. Yoga melihat ke arah Anya, menunggu gadis cantik itu menyerahkan bukti identitasnya namun yang ditunggu malah sedang sibuk mengacak-acak tas jinjingnya.

"Siaaaallll" gumamnya. Anya tak menemukan dompetnya. Ia baru ingat kalau sedari tadi pagi dompetnya tertinggal di mobil. Ia tak menyadari karena seharian Ia melakukan traksaksi cashless. Saat naik taxi online dan memesan makanan dia membayar secara cashless sehingga tidak menyadari hal ini.

"Anuuu ummmhhh ituuu.. " Anya tergagap saat ingin menjelaskan dompetnya tertinggal. Ia agak takut melihat sorot mata Yoga yang tajam menatapnya seolah mengisyaratkan kalau Anya adalah cewek yang "gak bener".

"Dompet saya ketinggalan Pak, ta tapii saya beneran satu kampus sama teman saya ini pak. Kami baru pulang kuliah" jelas Anya.

"Hmmm baik kalau mbak tidak bisa menunjukkan identitas mbak, sementara mbak ikut kami ke kantor. Karena gerak gerik dan penampilan mbak mencurigakan, nanti mbak jelaskan di kantor saja." Yoga segera menarik lengan Anya untuk menuju mobil patroli. Anya makin takut dan panik.

"Pak, kok saya harus ikut ke kantor. ngapain pak?" sergah Anya sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Yoga.

"Okiii, tolongiiinnn Kiiiii.." Teriak Anya sambil melihat Oki yang berdiri panik melihat sahabatnya ditarik paksa.

***

Haiii haiii... terima kasih untuk supportnya buat yang membaca novel Dikejar Cinta Pak Polisi. Cerita ini adalah karya pertama dan murni imajinasi penulis, semoga bisa menghibur dan mohon masukan dari pembaca.

Love. AQS

Terpopuler

Comments

Devi Sihotang Sihotang

Devi Sihotang Sihotang

lanjut thor

2023-03-28

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

Assalamualaikum hai 🖐🖐salam kenal dari ku

2022-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 What A Day?
2 Salah Tangkap
3 Pantang Menyerah
4 Keinginan Mama Meli
5 Ide cemerlang
6 Dasar Lelaki
7 Bantuan Si Boy
8 Kejujuran yang Tertunda
9 Egois
10 Gosip
11 Hati yang Patah
12 Rencana Gila
13 Perjodohan
14 Posesif
15 Andre
16 Apakah Ini Rindu?
17 Kembali
18 Playboy
19 Kenyataan
20 Kejujuran
21 Pengakuan
22 Pacaran Beneran
23 Cemas
24 Panggilan Sayang
25 Sesuatu Tersembunyi
26 Keberanian Gista
27 Cemburu
28 Pengorbanan
29 Dalang dibalik penyerangan
30 Kepulangan Yoga
31 Lamaran
32 Keseriusan Ezza
33 Ciuman pertama
34 LDR lagi
35 Kamu cantik malam ini
36 Kehilangan
37 Menjauh demi Kebaikan
38 Kecewa
39 Bucin Akut
40 Persiapan Pernikahan
41 Mabuk
42 Seleksi Alam
43 Bidadari
44 Kesepian
45 Tua Bangka
46 Diapelin
47 Permintaan Maaf
48 Tanggung jawab
49 Berpisah
50 Kepingan Puzzle
51 Pembuktian
52 Terungkap
53 Terbongkar
54 Pegawai Baru
55 Kesempatan kedua
56 Blunder
57 Penyesalan
58 Hari Pernikahan
59 Malam Pertama
60 Ungkapan Perasaan
61 Kehadiran
62 Pesaing
63 Niat Busuk
64 Memberontak
65 Berusaha
66 Lulus
67 Hamil
68 Kabar Gembira
69 Pelukan
70 Papa dan Mama
71 Pamit
72 Terpukul
73 Lebih Aman
74 Kewajiban
75 Menjaga Perasaan
76 Handphone baru
77 Opname
78 Berdegup
79 Berbeda
80 Pertikaian
81 Perasaan Mela
82 Salah Tingkah
83 Status baru
84 Tiga serangkai
85 Malaikat kecil
86 Be Strong
87 Membangun keluarga
88 Rambut baru
89 Memperbaiki masa lalu
90 Ikatan batin
91 Terjebak di Lift
92 hormon
Episodes

Updated 92 Episodes

1
What A Day?
2
Salah Tangkap
3
Pantang Menyerah
4
Keinginan Mama Meli
5
Ide cemerlang
6
Dasar Lelaki
7
Bantuan Si Boy
8
Kejujuran yang Tertunda
9
Egois
10
Gosip
11
Hati yang Patah
12
Rencana Gila
13
Perjodohan
14
Posesif
15
Andre
16
Apakah Ini Rindu?
17
Kembali
18
Playboy
19
Kenyataan
20
Kejujuran
21
Pengakuan
22
Pacaran Beneran
23
Cemas
24
Panggilan Sayang
25
Sesuatu Tersembunyi
26
Keberanian Gista
27
Cemburu
28
Pengorbanan
29
Dalang dibalik penyerangan
30
Kepulangan Yoga
31
Lamaran
32
Keseriusan Ezza
33
Ciuman pertama
34
LDR lagi
35
Kamu cantik malam ini
36
Kehilangan
37
Menjauh demi Kebaikan
38
Kecewa
39
Bucin Akut
40
Persiapan Pernikahan
41
Mabuk
42
Seleksi Alam
43
Bidadari
44
Kesepian
45
Tua Bangka
46
Diapelin
47
Permintaan Maaf
48
Tanggung jawab
49
Berpisah
50
Kepingan Puzzle
51
Pembuktian
52
Terungkap
53
Terbongkar
54
Pegawai Baru
55
Kesempatan kedua
56
Blunder
57
Penyesalan
58
Hari Pernikahan
59
Malam Pertama
60
Ungkapan Perasaan
61
Kehadiran
62
Pesaing
63
Niat Busuk
64
Memberontak
65
Berusaha
66
Lulus
67
Hamil
68
Kabar Gembira
69
Pelukan
70
Papa dan Mama
71
Pamit
72
Terpukul
73
Lebih Aman
74
Kewajiban
75
Menjaga Perasaan
76
Handphone baru
77
Opname
78
Berdegup
79
Berbeda
80
Pertikaian
81
Perasaan Mela
82
Salah Tingkah
83
Status baru
84
Tiga serangkai
85
Malaikat kecil
86
Be Strong
87
Membangun keluarga
88
Rambut baru
89
Memperbaiki masa lalu
90
Ikatan batin
91
Terjebak di Lift
92
hormon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!