PESUGIHAN (TUMBAL NYAWA)
LANGIT Mendung di sore hari itu terlihat sangat gelap dan menakutkan sekali, seperti nya cuaca hari itu sudah tak bersahabat lagi dengan alam dan sudah pasti hujan deras sebentar lagi akan mengguyur bumi ini. dikala orang lain sedang berdiam diri didalam rumah nya, terlihat ada seorang pemuda sedang mengendarai motor nya dan ternyata ia tak sendirian, ia ternyata sedang membonceng istri nya yang sedang hamil muda. tiba didepan sebuah rumah komplek yang ada di perkotaan itu, sang suami segera menyuruh istri nya untuk membuka pintu gerbang.
"sayang cepat turun dan buka gerbang nya, hujan gerimis sebentar lagi akan berganti hujan lebat!"
"baik sayang, tunggu sebentar." ujar sang istri datar saja dan kini ia berjalan kaku dan tak terburu-buru sampai ia membuka gerbang rumah nya.
Saat itu angin kencang mulai berhembus dan membawa air hujan lebat ke arah sepasang suami istri itu.
"cepat sayang! mengapa kau lama sekali membuka pintu gerbang itu!?" teriak sang suami tak sabaran. dengan nada suara tetap datar dari dalam gerbang rumah nya, sang istri berseru dengan nada datar.
"sudah sayang." sang suami pun segera menancap gas motor nya kala mendengar seruan istri nya itu, begitu motor nya masuk ke dalam halaman pekarangan rumah nya. istri nya pun sudah tak nampak lagi,
"kemana pergi nya istri ku!? bukankah aku tadi melihat nya ia ada didekat pintu gerbang ini!?" ucap nya heran dan ia buru-buru memasukan sepeda motor nya ke dalam garasi mobil. cuaca gelap disore hari itu mulai berubah dengan guyuran air hujan yang amat deras.
"andai saja mobil ini tak mogok! tak akan aku rela-rela pergi mengantar istri ku yang ngidam itu untuk mencari makanan yang ia inginkan dengan memakai motor! untung saja hujan lebat baru saja turun setelah aku tiba dirumah bersama istri ku!" gerutu sang suami pelan dan ia segera masuk ke dalam rumah nya untuk menemui istri nya. ketika ia akan membuka pintu rumah itu memakai kunci yang ia bawa, ternyata pintu rumah itu sudah terbuka sedikit.
"lho!? bukankah pintu ini awal nya sudah ku kunci! seingat ku.., aku yang memegang kunci rumah ini!? lalu apakah istri ku masuk ke dalam rumah memakai kunci serep?" ujar sang suami semakin heran dan bingung, ia hanya bisa geleng-geleng kepala saja.
"ughhh! ada-ada saja orang yang sedang hamil itu ulah dan kemauan nya!" ucap nya sedikit kesal dan ia lalu masuk ke dalam rumah nya.
Tiba di dalam rumah, suasana sudah tak segelap di luar tadi. sang suami mencari-cari dimana istri nya seraya memanggil nama nya,
"Lastri sayaaaang. kamu dimanaaaaa sayaaang." teriakan bernada panggilan itu tetap tak ada jawaban dari istri nya.
"mungkin dia sedang dikamar mandi dan tak mendengar panggilan ku!" ujar sang suami dan ia lalu pergi ke dapur untuk mencari istri nya di dalam kamar mandi.
Tiba di dapur, ia mendengar keran air hidup didalam kamar mandi nya.
"pasti itu istri ku yang sedang menyalakan keran, ah sudahlah mungkin dia sedang buang air. aku pergi ke kamar saja untuk berganti pakaian." ujar sang suami dan segera pergi ke kamar nya. setelah berganti pakaian, ia segera teringat akan barang yang dibeli nya untuk istri nya itu.
"seingatku tadi istri ku ngidam ingin makan daging burung gagak? tapi aku segera menolak nya dan membelikan daging burung puyuh untuk nya. aneh sekali, mengapa istriku ngidam ingin makan daging burung gagak ya???" ujar nya masih bingung dan tanpa sadar ia akhir nya ketiduran dikasur.
Hujan deras masih mengguyur alam bumi ini, sore hari kini telah berganti dengan malam hari. Lastri memang masih berada didalam kamar mandi, tetapi ia tak menyalakan keran air melainkan menyala dengan sendiri nya. Lastri menatap datar ke arah cermin yang ada didalam kamar mandi itu, wajah nya nampak pucat dan sorot mata nya kosong. dibelakang Lastri, nampak membayang sesosok tinggi besar dan hitam. wajah nya nampak menyeramkan sekali, ditambah mata nya yang besar dan melotot merah. gigi-gigi nya runcing dan taring panjang menjuntai mirip taring babi.
Sosok itu tiba-tiba saja berubah wujud menjadi mirip suami nya Lastri yang bernama Wahyu.
"sayang, mengapa kamu melamun?" ucap sosok Genderuwo yang sudah menyerupai wujud suami nya Lastri. tiba-tiba saja Lastri tersentak kaget dan mendapati diri nya berada dikamar mandi dalam keadaan tanpa busana.
"sayang!? mengapa kita ada didalam kamar mandi???" tanya Lastri kaget menghadap suami nya.
"kau lupa sayang, bukankah kau yang menginginkan kita bermesraan didalam kamar mandi?"
"sejak kapan!? aku tak pernah mengatakan nya sayang?!" ujar Lastri nampak bingung dan saat itu suami nya Lastri langsung memeluk Lastri dan menciumi leher nya dengan ganas.
"sayang..hentikan sayang, oughhhh! ak...ak... sedang hamil sayang.."
"tak apa sayang, aku akan bermain pelan-pelan sayang." ujar Wahyu dengan napas memburu dan Lastri pun sudah tak menjawab lagi karena napsu nya sudah terbakar akibat permainan nakal suami nya itu.
Lastri berkali-kali digenjot oleh suami nya dan Lastri berkali-kali mengerang kesakitan. ia merasakan ada keanehan dikejantanan suami nya itu, ia tak habis pikir akan kejantanan suami nya yang berbeda dari ukuran biasa nya. tetapi Lastri tak banyak bertanya, ia hanya pasrah saja diperlakukan layak nya seekor kuda betina oleh suami nya itu sampai ia merasakan kenikmatan tiada tara setelah melakukan hubungan badan itu. jam sembilan malam terlihat di jam dinding kamar tempat Wahyu tertidur pulas. Lastri baru saja masuk ke dalam kamar itu dan hanya memakai handuk saja.
"lho!? sejak kapan dia ada disini!? bukankah tadi ia masih berada didalam kamar mandi? mengapa sekarang suami ku ada disini!?" keheranan Lastri itu segera ia sisihkan dulu.
Ia belum mau mempertimbangkan pikiran yang aneh-aneh soal apa yang telah dilakukan dengan suami nya dikamar mandi tadi.
"mungkin ketika aku mengambil handuk ke ruangan jemuran, suami ku langsung masuk ke kamar dan tidur karena kelelahan. ya seperti nya memang begitu." ujar Lastri dan ia segera memakai baju tidur, setelah itu ia berbaring didekat suami nya sambil menonton televisi. Wahyu yang masih pulas tertidur itu bermimpi, ia berada di dalam sebuah pondok kayu dan disana ia melihat dirinya sedang berbincang dengan seorang dukun.
"hah!? bukankah itu aku!? lalu apa yang aku lihat ini adalah kenyataan!?" ujar Wahyu di alam mimpi nya itu. ia lalu mendekati raga diri nya yang sedang berbincang dengan dukun berumur empat puluh tahunan itu.
Kehadiran Wahyu ditempat itu sama sekali tak mengganggu raga satu nya dan dukun yang sedang berbincang itu.
"aneh! mereka tak merasakan kehadiran ku! seperti nya aku sedang bermimpi!" gumam Wahyu dan ia lalu duduk didekat raga satu nya, karena ia penasaran akan obrolan yang sedang mereka perbincangkan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
tintakering
salam kenal thor. kalo sempat mampir😊
2022-10-10
0
Anksu Namum
sama aku juga penasart
2022-09-22
1